Thursday, April 23, 2015

Seks Bersama Guruku

Judi Slot Pake Pulsa

Streaming Film xxi Gratis

- Hallo sahabat Cerita Mesum terbaru 2019, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Cerita, Artikel Daun Muda, Artikel Guru, Artikel Perselingkuhan, Artikel Sex Sekolah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Seks Bersama Guruku
link : Seks Bersama Guruku

Baca juga


cerita seks

Bersamaan dengan masuknya puting panjang Maria ke mulutku, kuselipkan tangan kananku ke dalam selangkangannya melalui perut, kusibakkan bulu-bulu keriting lebatnya, dan... kujamah vagina mungil yang masih sempit itu.. Maria terbelalak dan menutup kedua pahanya. Ia belum dapat menerima kedatangan benda asing di daerah terlarangnya. Wow.. berarti belum pernah ada tangan lain yang piknik kesana selain aku.. kenyataan itu membuatku semakin terangsang.. Maria menggelinjang kegelian ketika kusedot dan kugigit puting kirinya.. ia sama sekali tidak menolak ketika tangan kiriku mulai meremas dan memilin buahdada dan puting kanannya. "Mmmasss..please.. stop dulu.. masih ada lintah yang mesti dibuang.." bisiknya dengan suara serak.. stop dulu katanya.. stop dulu.. kalau begitu pasti ada kelanjutannya.. "Ria.. coba kamu berbaring.." Maria mengikuti permintaanku, "Sorry Ri.." kataku seraya membuka kedua belah pahanya. Aku menelan ludahku berkali-kali.. susah betul kudeskripsikan dengan kata-kata betapa merangsangnya ia dalam posisi itu.. lalu kutaburkan garam sebanyak-banyaknya di atas tubuh kedua lintah yang seharusnya kuberi tanda jasa itu karena memberi kesempatan menelanjangi Maria di hadapanku.. dan.. lintah-lintah itu menggeliat-geliat sebelum dengan mudah kulemparkan ke luar... kupandangi CD nya yang merangsang itu, kupandangi bulu-bulu keriting itu..

Sehari sesudah permainan histerikku dengan Atika, mbak Eva menemuiku. "Atika told me what you did to her yesterday.." Kata-kata singkat itu di ucapkan dengan nada bergetar menahan emosi. Aku betul-betul lemas mendengarnya.. yah.. kejadian juga.. bisa-bisa malah aku kehilangan mbak Eva karena perbuatanku ini.. Akhirnya aku mengusulkan untuk melibatkan Atika dalam pembicaraan ini yang akhirnya membawa kami bertiga pada suatu diskusi paling terbuka yang pernah aku alami. Mbak Eva, Atika , dan aku saling membagi perasaan kami dengan apa adanya, tanpa basa-basi, tanpa maksud terselubung.. luar biasa !! keterbukaan ini, ajaibnya, membuat perasaan kasih sayang diantara kami semakin kuat. Akhirnya kami sepakat, bahwa dalam seminggu 2 hari waktuku untuk mbak Eva, 1 hari kosong, 2 hari berikutnya untuk Atika, dan 2 hari sisanya kosong. Karena hubungan kami ini murni hubungan sexual, maka sengaja kami masukkan hari-hari kosong untuk memberi kesempatan tubuhku beristirahat. Tapi ya... dalam praktek sih.. itu terserah aku.. kalau aku sedang mood untuk permainan kasar.. ya aku temui Atika.. kalau sedang mood permainan lembut.. ya aku temui kakaknya.. GILA ! Ini memang pengalamanku yang paling gila !! But its REAL !!!

"Buka mulutnya dong mas Rafi.." Maria menyodorkan sepotong kue ke mulutku. Aku menyambutnya sambil pura-pura menggonggong sehingga membuat anak gadis mbak Eva itu tertawa geli melihat tingkahku. Hari ini genap sudah sebulan aku tinggal di keluarga mbak Eva. Seminggu terakhir ini load pekerjaanku agak berkurang sehingga hari-hari 'kosong' ku selain kupergunakan untuk memberi kepuasan 'extra' pada mbak Eva dan Atika ('kan hari 'kosong' mestinya istirahat..), juga kupergunakan untuk mengenal Maria lebih dekat. Anak gadis yang semula kutaksir berusia 18 tahun itu ternyata berumur 21. "Mama memang kawin muda.. dia melahirkan Ria ketika berumur 19 tahun..!! Hebat ya ?" Katanya ketika kutanya usia sesungguhnya. Ya, aku tahu kalau mamamu hebat Maria.. mamamu dan tantemu adalah wanita-wanita yang hebat di atas ranjang.. hebatnya lagi, mereka bisa menutupinya darimu...."Kalau kamu sendiri gimana ?" tanyaku memancing "Yaaa.. yang penting kuliah selesai dulu.. tapi, ngga juga sih.. namanya juga jodoh.. kita ngga pernah tau.. kalau besok tiba-tiba datang seorang pangeran tampan yang kaya raya dan baik hati lalu melamar Ria ? Masak nolak?" "Kalau gitu kuliahnya ngga selesai dong..""Lho mas ini gimana, ya kasih syarat dong.. boleh kau melamarku tapi biarkan aku menyelesaikan studi ku.. gitu looo.." Maria memang anak yang sangat cerdas. Buktinya tahun depan ia akan meraih gelar insinyur di IPB. Dengan pengetahuannya yang luas ia selalu menjadi teman diskusi yang menyenangkan ditambah lagi dengan sifat keibuan dan perhatiannya yang tinggi pada orang lain, membuat Maria menjadi sosok ideal bagi setiap pria untuk dijadikan seorang pendamping hidup.. Oh satu lagi.. soal fisik ! Tubuh Maria adalah kombinasi antara mbak Eva dan Atika. Tubuhnya tinggi semampai, ukuran buah dadanya persis seperti ibunya dan jauh lebih kencang dan ketat, maklum... perawan. Gadis ini juga mempunyai hobi mengkoleksi BH yang bentuknya aneh-aneh... entah dari mana didapatnya itu.. Seperti saat ini karena ia mengenakan kaos komprang bergambar Tweety favoritnya maka bila lengannya diangkat, maka terlihatlah buah dadanya yang besar itu dibalut oleh BH nya yang bermodel bikini dimana cupnya berbentuk sarang laba-laba sehingga kulit buah dadanya yang putih itu dapat terlihat. Putingnya ditutup oleh gambar seekor laba-laba kecil. Bila sedang bercerita dengan semangat, tampak gundukan besar itu bergoyang-goyang. Wuih.. syurr juga aku dibuatnya. Urusan wajah, Maria lebih mirip ayahnya yang asli Solo. Kalau dicari bandingannya raut wajahnya bisa dimirip-miripkan dengan Widi AB THREE. Hanya saja, hidung Maria lebih mancung dan tubuhnya lebih tinggi dan seksi. Secara keseluruhan, Maria jauh lebih menarik dibanding Widi. Terus terang, aku betah duduk berlama-lama di dekatnya..

"So, gimana Fi ? Bisa ngga kamu nganter si Ria survey ?" mbak Eva bertanya seraya memberikan piring penuh dengan nasi hangat kepadaku. Sore itu aku ia mentraktir seluruh keluarganya karena mendapat promosi menjadi direktur program di kursus bahasa Inggris tempatnya bekerja. "Iya mas, Ria harus survey tentang pola tani di daerah perbukitan. Ini juga baru survey lokasi kok.. belum penelitiannya.. jadi paling lama cuma makan waktu 2 hari.." Seekor kucing kelaparan tentu tak akan menolak diberi ikan asin. Dan bagiku, Maria adalah ikan kakap !! "Sure.. ngga masalah.. kapan kita berangkat ?" Tanyaku enteng.. "Gimana kalo malam ini juga mas..." "Malam ini ?" seruku bersamaan dengan Atika. Mbak Eva tak kuasa untuk menyembunyikan senyumnya. Ia mengerti, karena malam ini seharusnya aku adalah 'jatah' Atika. Dan hari Senin, suami Atika akan pulang dari Dubai. "Iya, malam ini, supaya Minggu sore kita sudah sampai lagi ke Bogor.. soalnya kalau Minggu pulangnya kemalaman, kasian mas Rafi.. Senin kan harus ngantor... gimana mas ?" Maria memandangku dengan kerlingan mata bundarnya yang indah.. "I don't mind.. lets go then.." jawabku seraya melirik Atika. Istri kesepian itu tak dapat menyembunyikan kekecewaannya. Alisnya mengkerut, bibirnya merengut, dan matanya menatapku kesal. Well.. I am sorry my dear.. keliatannya aku harus mengecewakanmu nanti malam...



Aku berjalan sambil menggendong ransel tentara di pundak. Aku dan Maria tengah menyusuri sebuah sungai yang terletak 60 km di selatan Bogor. Kami sedang bersiap-siap melintasi sungai itu untuk mencapai desa Batu Sumur yang terletak di areal yang berbukit-bukit. Dari deskripsi yang diberikan oleh dinas pembinaan desa Pemda Jawa Barat, desa tersebut tampaknya ideal untuk proyek penelitian akhirnya Maria. Masih terngiang bisikan mbak Eva ketika melepaskan kepergian kami "Fi.. promise me.. please don't touch her.. she is still a virgin.. ". Saat itu aku hanya tersenyum.. dan aku bersyukur bahwa I don't give my word to Eva, karena semakin lama berdua dengan Maria, semakin sexy penampilannya dimataku.. (dasar mata keranjang... susah..!!) "Wah, jembatan kayunya masih 2 km lagi dari sini mas.." Ria menunjuk lokasi jembatan itu di peta "Tapi jembatan tali sudah keliatan.. tuh dia.." Gadis manis itu menunjuk ke sebuah jembatan darurat terbuat dari tali tambang yang disimpul erat. Kuperhatikan wajah manis yang menggunakan topi tentara, kemeja lapangan berwarna coklat, dan celana pendek komprang dengan warna yang sama. Kemeja itu tak dapat menyembunyikan keindahan tubuhnya. Di bagian dada tampak kancing-kancingnya agak tertarik karena desakan dua buah dadanya yang besar itu (kutaksir sekitar 36..). Namun karena badannya yang tinggi (sedikit lebih pendek dariku yang 176 cm..) bentuknya jadi proporsional.. dan indah.... titik-titik keringat berkumpul di ujung hidung mancungnya.. bibirnya yang mungil nampak kering oleh panasnya udara.. kain di sekitar ketiaknya basah oleh keringat. Aku memandang jembatan tali itu dengan agak kawatir.. "Apa kuat menahan beban tubuh kita ? Apa tidak sebaiknya kita pergi menuju ke jembatan kayu ?" tanyaku sambil melihat potongan ilalang dan bercak tanah merah yang menempel di betis dan pahanya yang mulus itu. "And walk for another 2 Kilo ?.. hmm.. mas Rafi..sebentar lagi kayaknya mau hujan deh.. jadi kita harus cepat-cepat, no risk no gain.." katanya sambil tersenyum. Benar juga. Soalnya dari sungai itu kita masih harus jalan 5 km lagi untuk sampai ke desa. Tampak tangannya membuka kancing kemejanya yang ke satu dan kedua.. sehingga putihnya gundukan besar buah dada itu terlihat olehku. Udara mendung sore itu semakin terasa gerah saja.. "Ok kalau begitu biar aku dulu yang nyeberang.. baru kamu.. sungainya juga keliatan ngga terlalu dalem kok.. " kataku seraya menapakkan kakiku di jembatan tali itu.. Aku merayap perlahan-lahan.. memang tali itu sangat kokoh sehingga kekhawatiranku berkurang.. "Mas.. Ria juga naik ya .... talinya kuat kan.. " Tanpa menunggu jawabanku, gadis bertubuh tinggi sintal itu mulai merayap di belakangku.. tali mulai bergoyang-goyang.. ingin aku berteriak untuk menyuruhnya kembali, namun kuurungkan karena kawatir ia terkejut.. geraknya semakin cepat ke arahku yang masih menunggu.. tiba-tiba kaki gadis itu tergelincir... badannya yang dibebani ransel kehilangan keseimbangan dan.. "Mas.. AAAAAAAAIII... " BYUUURRRR.. Maria tercebur ke dalam sungai berwarna coklat itu.. Aku terkejut melihat gadis itu menggapai-gapai.. My GOD..Maria rupanya tidak bisa berenang !! Tanpa pikir panjang kulempar ranselku dan terjun ke sungai. Tanganku memeluk lehernya dari belakang dan kuseret ke sisi tujuan kami. Tubuh Maria terasa berat karena ia masih membawa ransel. Maria megap-megap dengan wajah pucat karena terkejut. "Ngga apa..ngga apa..its OK.. you're save now.." Kataku sambil memeluk erat tubuh sintal Maria.. wouww.. dalam suasana panik seperti itu masih juga dadaku terasa berdesir.. benar-benar montok tubuh perawan ini terasa dalam pelukanku.. dengan spontan kucium keningnya untuk menenangkan Maria yang masih pucat dan gemetar karena kaget. Tetesan air dari langit perlahan mengetuk-ngetuk muka kami.. dan dalam 1 menit hujan turun dengan lebatnya diikuti oleh kilat yang menyambar.. What a day... aku melepaskan pelukanku dan menyapu sekelilingku dengan pandangan.. ahhhh thank god, kuliat sebuah gubuk kira-kira 200 m di depan kami. "Maria.. disitu ada gubuk" kataku riang "ayo kita kesana.." kuangkat tubuh gadis itu dan kupapah menuju gubuk itu. Gubuk itu rupanya tak berpenghuni. Perfect! lalu kubuka ransel Maria. Hanya ada bivak untuk bermalam dan kaleng makanan dan minuman.. shit.. pakaian kering ada di ransel satu lagi yang kulepaskan ketika terjun ke sungai.. dan ransel itu seingatku juga tercebur ke dalamnya.. ya nasib.. akhirnya ku bentangkan bivak sebagai alas duduk, dan kududukkan Maria di atasnya "ahhhh..." terdengan gadis itu menghela nafas lega seraya tersenyum "mas Rafi.. thanks ya Ria udah ditolongin..." Aku balas tersenyum "its OK non.. lain kali lebih hati-hati ya ..?" Lalu kubuka bajuku dan menggantungnya di tali jemuran tua yang masih ada di dalam gubuk itu. Maria memandang tubuhku yang cukup atletis itu terlihat pandangannya menyapu perlahan dari otot leherku.. otot dadaku yang bidang.. otot perutku yang berbentuk kotak-kotak kecil.... pusarku yang mulai ditumbuhi bulu.. semakin kebawah.. dimana bulu-buluku makin lebat... kebawah lagi... dan berhenti di tonjolan di balik celana pendekku ... Aku agak kikuk juga melihat penisku yang berdiri karena udara dingin. Apalagi sambil dipandangi oleh mata cantik milik Maria itu. Entah apa yang dipikirkannya... tiba-tiba kulihat Maria terbelalak melihat pahaku "adduhh mas.. ada LINTAH !!" serunya sambil bangkit dan mendekat ke pahaku. Akupun panik dibuatnya. "sebentar mas.. jangan bergerak.. ini ada satu.. dua.." lalu dengan serius ia berputar ke belakang, ke depan lagi.. tangannya tanpa sadar menyingkapkan celanaku yang cukup longgar semakin ke atas.."nah.. ada satu lagi mas..hhhhh" mendadak ia seperti hendak tersedak ketika matanya tertumbuk pada CD ku yang basah kuyup sehingga tak kuasa menutupi testis dan batang penisku yang jelas tercetak di kain basah itu. Mungkin seumur hidup, perawan itu baru sekali ini melihat testis dan batang penis yang tengah berdiri tegak itu.. Aku yang masih memusatkan perhatianku pada lintah-lintah di pahaku itu dengan polosnya membuka celana pendekku dan memelorotkannya ke lantai "Ria.. tolong liat lagi apakah masih ada lintah yang nempel di kakiku ?" Mata Maria makin terbelalak, karena kini terlihat benar bentuk batang penisku yang tengah berdiri itu dari luar CD basahku.. bahkan belakangan baru kusadari kepalanya yang laksana helm perang dunia II itu menyembul keluar mengarah ke pusar. "Emmm.. emmmm.. ngga deh mas.. cu..cuman tiga.." jawabnya tergagap sambil terus menatap kepala penisku. Aku masih juga belum 'ngeh' akan situasi yang sebenarnya bisa menjadi 'opportunity' ... masih dengan naifnya aku berkata pada anak mbak Eva itu "Ria.. jangan-jangan di tubuh dan kakimu ada juga lintah menempel.. sebaiknya kamu periksa dulu.." Mendengar itu Maria langsung berdiri dan bergegas membuka kemeja basahnya. Dibukanya kancing kemejanya yang ketiga.. (belahan buah dadanya semakin jelas..) keempat.. (buah dadanya sudah terlihat lebih jelas.. putih warnanya di bawah cahaya matahari menjelang senja..) dan terakhir..Maria membuka bajunya dengan kedua tangannya ke samping.. di saat itulah aku melihat kedua buah dada besar berukuran 36 itu menggelantung menantang untuk di jamah. Dan BH nya... my god... model BH nya..!!! Maria menggunakan BH berwarna merah dengan bentuk bikini yang talinya hanya selebar 1/2 cm !! Tapi yang membuat kepala penisku semakin menyembul dari CD ku adalah penutup putingnya yang terbuat dari bahan transparan berbentuk bibir Mick Jagger. Akibatnya, mataku dapat melihat dengan jelas puting berwarna coklat kemerahan itu berdiri tegak di tengah dinginnya hujan. Karena terburu-buru melepaskan, pakaian Maria tersangkut di kedua sikunya di belakang punggungnya. Gadis itu menggoyang-goyangkan tangannya untuk bisa segera terbebas dari belitan bajunya. Akibatnya, buah dadanya bergeletar dan bergayut ke kanan dan ke kiri. Getarannya persis seperti getaran puding besar yang diguncang piringnya. Aku mulai terangsang melihat gadis setengah telanjang itu menggeliat-geliat di hadapanku. Kembali terngiang pesan ibunya di telingaku.. "Fi.. promise me.. please don't touch her.. she is still a virgin.. ". Kembali kulihat buah dada besar dengan putingnya yang bergelayut itu... Ou what the hell... kuhampiri tubuh mulus itu dan kuputar sehingga ia membelakangiku "Sini kubantu Ri.." tanganku menarik bajunya hingga terlepas. "Sorry Ria.. ini supaya cepat.." kutempelkan dada dan perutku di punggungnya yang polos itu.. kujulurkan tanganku seakan memeluk perut depannya.. dan tanganku membuka celana pendek komprangnya dan dengan cepat menurunkan resleting. Ketika resletingnya sudah mencapai dasar dengan sengaja kutekan resleting itu bersama jari-jariku ke selangkangannya "Ahhhh... mas Rafi..." desahnya sambil melirik ke belakang dengan pandangan merajuk. Saat itu praktis aku memeluk tubuh perawan itu dari belakang. Bagian depan tubuhku kutempelkan ke punggungnya. Penisku yang semakin besar itu dengan tenangnya berlabuh di belahan pantat Maria yang sekal itu.. Gadis itu rupanya merasa bahwa penisku menempel di belahan pantatnya tiba-tiba aku merasakan bahwa Maria sengaja menggerakkan otot pantatnya sehingga kedua buah pantatnya bergerak menjepit penisku.. aaaawww.. nikmatnya... yess keliatannya gadis ini sudah mulai terpengaruh suasana... saat itu pipi kananku menempel di kuping kirinya. Dari balik punggungnya kulihat ke bawah buah dadanya yang besar dan ketat itu berbentuk kerucut dengan putingnya yang sudah menonjol.. entah karena dingin... atau karena suasana... "Ria.." bisikku dengan serak.. "jangan panik ya.. di dada sebelah kiri kamu ada lintah.. Ria tercekat.. dengan raut muka ketakutan ia memandang buah dada kirinya dan.."Iiiiiiih... mas... jijik.. buangin dooongg.." "ya..ya.. biar aku periksa dulu lainnya.. supaya yakin ada berapa lintah yang ada di tubuh kamu.." Akupun melepaskan celana pendeknya, sehingga saat itu.. kami dua orang anak manusia berlainan jenis, berpelukan dengan hanya memakai pakaian dalam. Bentuk CD Maria lagi-lagi lain dari pada yang lain.. bentuknya sih standar.. tapi di daerah vaginanya ditutupi oleh kain bermotif jaring, sehingga otomatis dari jaring itu keluarlah bulu-bulu keriting yang sangat lebat itu.. nafsuku sudah naik ke kepala. Aku sudah tak peduli dengan pesan-pesan ibunya... di dalam pikiranku sekarang cuma ada satu kata.. "Perawani !!". Tanganku mulai meraba-raba punggungnya dari atas.. ke bawah...melewati pinggang.. pantat... buah pantat kanan.. "mas...apa ngga bisa dilihat aja ? kalau diraba kan geli.." ujarnya tersenyum.. belum juga bisa kutebak senyum itu.. apakah artinya.. teruskan... atau..stop..!! "biar yakin aja Ria.. " kataku sambil meneruskan rabaanku ke buah pantat kiri.. lalu kutelusuri belahan pantatnya ke bawah.. melewati anus.. terus ke selangkangan.. dan kutekan tanganku di vaginanya "Aaaaaa.. mas Rafi aaa.. tangannya kok nakal.. nanti Ria marah nih.." Lagi-lagi anak mbak Eva itu melirikku dengan pandangan merajuk.. kuputar lagi tubuhnya sehingga kita saling berhadapan, kemudian aku berjongkok dan kulihat ada 2 lintah menempel di paha bagian dalam kiri dan kanan.. bener-bener hebat lintah-lintah itu.. tau benar dia tempat-tempat strategis untuk menghisap darah.. tak lupa aku memandang ke arah selangkangannya yang hanya tertutup jaring itu sehingga tampak jelas segunduk daging gemuk yang ditutupi bulu-bulu keriting nan lebat itu. Maria melihat tingkahku itu dan dengan segera menutupinya dengan jari tangannya.."mas Rafiiii... kok malah ngintip sihh.. mbok tolong buangin lintahnya.. nanti Ria bilangin mama lo.." rajuknya dengan manja. "Oke..Oke.. begini caranya... lintah ini akan kita taburi garam.., lalu kita buang.. begitu sudah lepas.. sebaiknya bekas gigitan lintah itu kita sedot dan buang darahnya ke lantai supaya tak ada racun yang masuk.. is that clear..?" Ria mengangguk mendengar penjelasanku yang -- terus terang -- cuma didasari oleh logika "ngeres" itu. Aku mengambil garam yodium di ransel Maria, dan mulai kutaburi di lintah yang menempel di dada kirinya.. "Ria .. sorry.. bisa dibuka BH nya semua ? aku takut kalau lintahnya lepas malah jatuh ke dalam cup BH.. bisa berabe nanti.. " Ria mengangguk menuruti permintaanku yang ditunjang mimik serius itu.. ia menjulurkan kedua tangannya ke belakang punggung dan... tassss.. terlepaslah kedua buah dada cantik itu dan bergelayut dengan menantang. Begitu dekatnya mataku sehingga aku bisa melihat urat-urat birunya di sepanjang buah dada itu. Tangan kananku memegang buah dada kirinya, mengangkatnya.. "sssss... mau diapain mas..?" bisiknya mendesis geli.." supaya garamnya ngga kemana-mana.." jawabku seenaknya.. lalu kutaburi lagi lintah itu dengan garam seraya menempelkan jari telunjukku di ujung putingnya.. "mmass.." Maria menatap mukaku dengan mata sayu karena geli.. tubuhnya mulai menggeliat pelan.. beberapa detik kemudian lintah itu menggeliat-geliat dan dengan mudah kutarik dan kubuang.... Maria meringis ketika sedotan lintah itu terlepas.. Lalu kuturunkan mukaku, kudekati bibirku ke bekas gigitan lintah yang berwarna biru itu, lalu perlahan-lahan kujilat.. "perih Ria..?" tanyaku.. "ehhhh.. g..geli.." rintihnya ketika aku mulai mengecup-ngecup dadanya.. mula-mula perlahan.. kemudian sedikit keras.. dan akhirnya kusedot dengan kuat.. "Ehhhhh mmas Rafiii..?!?!?" rengeknya sambil menjambak rambutku.. mungkin maksudnya ingin mencegah.. tapi tak kulihat usaha sungguh-sungguh ke arah itu.. perlahan tapi pasti kuperluas areal sedotanku bukan hanya di bekas gigitan lintah tapi bergeser menuju putingnya..terus.. semakin dekat.. semakin dekat... dan.... "AUUUUUUWWW... !!!"

Bersamaan dengan masuknya puting panjang Maria ke mulutku, kuselipkan tangan kananku ke dalam selangkangannya melalui perut, kusibakkan bulu-bulu keriting lebatnya, dan... kujamah vagina mungil yang masih sempit itu.. Maria terbelalak dan menutup kedua pahanya. Ia belum dapat menerima kedatangan benda asing di daerah terlarangnya. Wow.. berarti belum pernah ada tangan lain yang piknik kesana selain aku.. kenyataan itu membuatku semakin terangsang.. Maria menggelinjang kegelian ketika kusedot dan kugigit puting kirinya.. ia sama sekali tidak menolak ketika tangan kiriku mulai meremas dan memilin buahdada dan puting kanannya. "Mmmasss..please.. stop dulu.. masih ada lintah yang mesti dibuang.." bisiknya dengan suara serak.. stop dulu katanya.. stop dulu.. kalau begitu pasti ada kelanjutannya.. "Ria.. coba kamu berbaring.." Maria mengikuti permintaanku, "Sorry Ri.." kataku seraya membuka kedua belah pahanya. Aku menelan ludahku berkali-kali.. susah betul kudeskripsikan dengan kata-kata betapa merangsangnya ia dalam posisi itu.. lalu kutaburkan garam sebanyak-banyaknya di atas tubuh kedua lintah yang seharusnya kuberi tanda jasa itu karena memberi kesempatan menelanjangi Maria di hadapanku.. dan.. lintah-lintah itu menggeliat-geliat sebelum dengan mudah kulemparkan ke luar... kupandangi CD nya yang merangsang itu, kupandangi bulu-bulu keriting itu.., kiturunkan wajahku mendekati selangkangannya.. sekilas kulihat Maria mengangkat kepalanya ingin melihat apa yang akan kulakukan di selangkangannya.. kutempelkan bibirku di paha dalam kanannya.. bukannya kusedot, malah kutelusuri paha bagian dalam itu ke atas mendekati vaginanya. Bau khas vagina perempuan menusuk hidungku.. dan aku sangat hafal.. bahwa ini bau vagina yang sudah banjir !! "Ehhh...hhhhhh...ssssss masss.. " desisnya sambil menggoyang pinggulnya ke kiri dan kanan. Bibirku sampai sudah di vaginanya. Kukecup CD nya yang sudah basah oleh cairan vagina Maria.. lalu dengan jari telunjukku kukuakkan CD di selangkangannya itu ke samping sehingga tampak belahan vaginanya yang sudah mulai terbuka namun masih tampak sempit itu.. kukecup bibir vaginanya..kunaikkan bibirku ke arah atas dan kutemukan bagian yang menonjol sebesar biji kacang lalu tiba-tiba.......kukecup dan kusedot-sedot..

"AAAAHHH...ssss...MASSS" jeritnya sambil tiba-tiba bangkit dari tidurnya sambil menjambak rambutku untuk menghentikan aktifitasku.."mas..please..MAS RAFI..PLEASE... j..jangan mass.. nanti Ria keterusan... OUUUHHH.." lenguhnya ketika tanpa menghiraukan kata-katanya aku mulai memasukkan dan menggerak-gerakkan lidahku ke dalam vaginanya. Aku menghentikan jilatanku, kuangkat wajahku ke hadapan wajahnya.. kami berdua kini berada dalam posisi duduk...Kaki Maria mengangkang .. sedangkan aku berlutut di hadapannya.. kupandang wajah cantik yang kini tak berani memandang langsung mataku.. matanya hanya memandang bibirku yang semakin dekat ke bibirnya.. semakin dekat dan.. Maria memejamkan matanya.. tangannya naik memeluk leherku.. tanganku memeluk bahunya dan merapatkan buah dadanya ke dadaku..kamipun berciuman dengan mesranya.. desahan dan rintihan halus terdengar memenuhi gubuk itu.. sesekali kulepas bibirnya dan ku kecup kupingnya seraya membisikkan kata-kata mesra.. "Aku sayang kamu Ria.. kamu cantik sekali.." kemudian kulanjutkan ciumanku dengan kuluman lidahku dalam mulutnya.. Maria ternyata cukup mahir dalam hal cium mencium.. ia melumat habis bibirku dan menjelajah bersih seluruh rongga mulutku.. masih sambil menciumi bibirnya.. perlahan-lahan kubaringkan dan...... kutindaih tubuh sintal Maria dengan tubuh tegapku sehingga buah dadanya yang besar itu serasa hendak pecah tergencet oleh dadaku.. dengan cepat kuturunkan celana dalamku sehingga penisku seakan meloncat keluar dan berdiri tegak mencari tempat berlabuh.. dengan lembut kubimbing tangan kanan Maria ke selangkanganku dan kugenggamkan penis gemukku itu di tangannya. Sambil menggigit dan mengecup bibirku, mata perempuan itu mendelik ketika tangannya memegang raksasa kecil di selangkanganku itu..tangannya secara refleks mulai bergerak maju-mundur..maju-mundur.. my god.. nikmatnya.. betapa nikmatnya kocokan seorang anak perawan yang ibunya pun sering kusetubuhi.. kedua tanganku turun ke pinggang Maria dan dengan cepat menurunkan CD nya.. tiba-tiba Maria meronta, tangannya melepaskan penisku dan berpindah menahan CD nya agar tidak diturunkan.. ia melepaskan bibirnya dari ciumanku dan dengan nafas tersengal-sengal ia mendesah "mas Rafi.. j..jangan mass.. Ria takut keterusan.. Ria takuut... Ria belum siaap..." Aku mengecup kening dan pipinya dengan penuh kasih sayang.."sh..sh..sh..sh..sh.... jangan takut sayang.. ibumu mengalami hal ini 3 tahun lebih dulu dari usiamu yang sekarang.. dan dia ngga menyesal kan?" "Oke..kalau begitu kita akan bermain tanpa mengganggu keperawananmu.. aku akan memasuki hanya kalau kamu minta.. setuju??" Ria tersenyum lega dan mencium bibirku. Tangannya kembali mengocok penisku dan akupun dengan leluasa menurunkan CD nya.. akhirnya... Kaami berdua bergumul dengan penuh nafsu dalam keadaan telanjang bulat... Maria mulai menggelinjang-gelinjang histeris "Ouww..maaaass..maaaasss.. gellliiihhh aouww.." .. terutama bila kugesekkan penis raksasaku ke klit nya. Untuk menambah kenikmatan gesekan itu.. Maria mengangkat kedua pahanya sehingga kepala penisku menusuk-nusuk klitnya yang....ya ampuuun...sudah sangat bengkak itu... tiba-tiba kurasakan hal yang aneh di kedua pahaku...ya ampuuun.. lintah-lintah kurang ajar itu ternyata dengan santainya masih menikmati darahku.. Kuhentikan kegiatanku "Ria.. tolong aku ya?? Tolong buang lintah-lintah di kakiku.." Ria tertawa seraya mendorong badanku ke samping "Ya ampun..mas.. saking asyiknya Ria jadi lupa.." "Kamu ngerasa asyik Ria ?" tanyaku memancing. Mariia tertunduk sambil tersenyum lalu menganggukkan kepala. "Pernah ngerasain asyik yang seperti ini dengan orang lain ? Pancingku lagi.. c'mon Fi.. cut it out.. it's none of your business.. tapi aku penasaran mendengar jawabannya.. sambil masih terus menunduk Maria menggelengkan kepalanya.. tampak ia menggigit bibirnya tanda menahan rasa malu.. yessss so I am the first time.. yessss.... to be the first selalu memberikan kebanggaan tersendiri... yesss .. (dasar laki-laki !! first time aja diributin !!). Aku berbaring sambil mengangkang, mata Maria tak bisa lepas dari penis gemukku yang masih berbaring tegak dengan kepalanya yang nyaris menyentuh puser. Tangannya menaburkan garam di tubuh lintah-lintah sialan itu.. dan tak lebih dari semenit, binatang menjijikkan itu sudah pada berjatuhan. Maria melemparkannya jauh-jauh.. lalu langkah berikutnya ? Maria mendekatkan mukanya ke arah selangkanganku perlahan-lahan.. semakin dekat.. semakin dekat.. dan terasa paha bagian dalam kaki kiriku di sedot.. setelah beberapa saat ia berpindah meneyedot bekas gigitan lintah di kaki kananku.. ketika itu kugesekkan penis raksasaku d pipinya ..tiba-tiba ia melepaskan sedotannya lalu membaringkan kepalanya di atas penisku lalu seraya memejamkan mata ia membelainya dengan pipi kanan dan kiri.. seperti sedang menyayangi anak kucingnya.. lalu ia menciumi dan menjilati batang penisku dari arah testis keatas..terus ke atas.. perlahan tapi pasti terus ke atas... sejenak ia berhenti di urat di bawah kepala penisku dan menggigitnya.."Yaaaahhh..ouwww Ria.. enaknya.. belajar dari mana kamu..?" "movie.." jawabnya pendek dan seketika itu juga ia membuka mulutnya lebar-lebar dan mengamblaskan seluruh penisku ke dalam mulutnya... sungguh kasihan melihat Maria di saat itu.. ia persis seperti seorang anak yang memasukkan 2 buah pisang ambon ke dalam mulutnya... besar sekali.. Kemudian ia menaikkan kepalanya naik.. turun..naik.. turun.. tiba-tiba naik-turun, naik-turun, kebih cepat lagi..lebih cepat lagi... aku bangkit duduk dan membelai punggung mulus Maria, yang dilanjutkan dengan meremas kedua buah dada besar anak gadis itu terasa benar kenyanya di telapak tanganku.."Mmmmhhh..Emhhhhh...Emhhhhhhh" ia menjerit-jerit sambil terus mengulum ketika kuperas keras-keras kedua buah dadanya... tiba-tiba aku berbaring kembali, namun tubuhku kupindahkan sedemikian rupa sehingga wajahku tepat berada di bawah vaginanya..yess 69 position.. dan... kubenamkan wajahku dalam hutan lebat milik perawan ini.. Aku menjilati seluruh bagian bibir luar maupun dalam vagina Maria.. Perempuan itu menggelinjang-gelinjang dengan dasyat di atas perutku. Ia juga tak menolak ketika kuselipkan lidahku ke dalam vaginanya..semakin dalam.. semakin dalam.. lalu dengan lidah ditegangkan aku menggerakkan mukaku maju-mundur di bawah vagina Maria.


Perempuan itu sungguh-sungguh sedang dalam puncak birahinya sehingga ia benar-benar lupa diri.. satu-satunya hal dalam benaknya adalah.. kepuasan seksual.. apapun itu namanya... Kugulingkan kembali Maria, lalu kutindih tubuh sintalnya.. kembali kuciumi kuping dan lehernya.. mata Maria tampak terpejam dan kulihat ia sudah mengangkangkan pahanya seakan menanti sesuatu.. aku agak ragu-ragu melihat sikapnya itu.. tapi tak ada salahnya mencoba.. kuarahkan kepala penisku ke dalam vaginanya. Kutempelkan di pintunya yang sempit itu.. tak ada perlawanan.. hanya rintihan penantian yang menggairahkan.. "mas.terus masss..." aku mulai memasukkan penisku ke dalam vagina sempit itu.. 1 cm..3 cm.. 5 cm.. Maria menggigit bibir.. ia menghayati betul masuknya penisku centi demi centi... 7 cm.. "aaaaahh....." 10 cm... "aaaAAAHH..." dan...16 cm .."AAAAAAAAHHHHH..."BLESSSSS.. amblas sudah keperawanan Maria. Tampak darah segar meleleh dari vaginanya dan membasahi bivak di bawah. Maria menggigit bibir..alisnya berkerut..expresinya menunjukkan ia sedang merasakan kesakitan... buah dadanya yang bergeletar kesana kemari kuremas dan kusedot... tiba-tiba aku mulai menggenjot penisku keluar masuk vagina Maria.. "aaahhhh..mas...aduh enaknyah..aduh enaknyahhh..aaaahhhh.." Maria menjerit-jerit histeris mirip tantenya Atika. Gerakanku semakin cepat dan semakin cepat.. tiba-tiba kurasakan otot-otot vagina Maria berkontraksi.. seluruh tubuh wanita itu menegang..Maria memelukku dan mencium bibirku erat-erat...Juga pinggulnya berputar semakin cepat.. Aku semakin cepat menggenjot penisku.. makin cepat.. makin cepat.. tiba-tiba kurasakan sesuatu menyemprot dari penisku... "RIIIAAAAAA..." "mmas RAFIII...AAAAAAHH..." crat..crat..crat..crat...crat..... aku menembakkan spermaku seraya menerima siraman air panas dari vaginanya. Kami terhempas setelah mengarungi samudera birahi penuh nafsu ini. Maria memejamkan matanya. Tampak ada air mata meleleh di ujungnya.. "Ria bahagia mas...Ria puas.." Kami saling bercumbu mesra sambil berpelukan selama kurang lebih lima belas menit, sebelum memutuskan untuk menggunakan baju lembab dan meneruskan perjalanan ke Batu Sumur. Survey itu sukses, dan aku sempat sekali lagi bersetubuh dengan Maria disebuah motel di Bogor sebelum kembali ke rumah.


Sampai bulan ke 6, aku menjalani kehidupan sex yang paling mengggairahkan selama hidupku. Setiap minggu aku harus menyetubuhi at least mbak Eva dan anaknya Maria... juga Atika bila suaminya berlayar.. Sesudah bulan ke-6 aku kembali ke Jakarta. Hubunganku dengan Maria berlanjut hingga kini. Mbak Eva hanya tau bahwa kita pacaran, tanpa tahu bahwa hubungan kami sudah seperti suami istri. Semenjak aku menjalin hubungan serius dengan Maria, aku berhenti berhubungan sex dengan mbak Eva. Janda cantik itu setahun kemudian menikah dengan seorang duda tanpa anak. Atika melahirkan seorang anak hasil hubungannya denganku. Namun, suaminya hanya tahu bahwa itu adalah anaknya. Atika mendapatkan sensasi yang luar biasa karena bisa memperoleh anak dari bukan suaminya. Sensasi ini berupa perasaan dendam yang terbalas. Aku hidup bersama dengan Maria yang tak pernah mengetahui hubunganku dengan ibu dan tantenya...dan aku menghentikan petualangan sex ku setelah Maria ada di sisiku..at least sampai hari ini... entah besok, atau lusa..

cerita seks

Bersamaan dengan masuknya puting panjang Maria ke mulutku, kuselipkan tangan kananku ke dalam selangkangannya melalui perut, kusibakkan bulu-bulu keriting lebatnya, dan... kujamah vagina mungil yang masih sempit itu.. Maria terbelalak dan menutup kedua pahanya. Ia belum dapat menerima kedatangan benda asing di daerah terlarangnya. Wow.. berarti belum pernah ada tangan lain yang piknik kesana selain aku.. kenyataan itu membuatku semakin terangsang.. Maria menggelinjang kegelian ketika kusedot dan kugigit puting kirinya.. ia sama sekali tidak menolak ketika tangan kiriku mulai meremas dan memilin buahdada dan puting kanannya. "Mmmasss..please.. stop dulu.. masih ada lintah yang mesti dibuang.." bisiknya dengan suara serak.. stop dulu katanya.. stop dulu.. kalau begitu pasti ada kelanjutannya.. "Ria.. coba kamu berbaring.." Maria mengikuti permintaanku, "Sorry Ri.." kataku seraya membuka kedua belah pahanya. Aku menelan ludahku berkali-kali.. susah betul kudeskripsikan dengan kata-kata betapa merangsangnya ia dalam posisi itu.. lalu kutaburkan garam sebanyak-banyaknya di atas tubuh kedua lintah yang seharusnya kuberi tanda jasa itu karena memberi kesempatan menelanjangi Maria di hadapanku.. dan.. lintah-lintah itu menggeliat-geliat sebelum dengan mudah kulemparkan ke luar... kupandangi CD nya yang merangsang itu, kupandangi bulu-bulu keriting itu..

Sehari sesudah permainan histerikku dengan Atika, mbak Eva menemuiku. "Atika told me what you did to her yesterday.." Kata-kata singkat itu di ucapkan dengan nada bergetar menahan emosi. Aku betul-betul lemas mendengarnya.. yah.. kejadian juga.. bisa-bisa malah aku kehilangan mbak Eva karena perbuatanku ini.. Akhirnya aku mengusulkan untuk melibatkan Atika dalam pembicaraan ini yang akhirnya membawa kami bertiga pada suatu diskusi paling terbuka yang pernah aku alami. Mbak Eva, Atika , dan aku saling membagi perasaan kami dengan apa adanya, tanpa basa-basi, tanpa maksud terselubung.. luar biasa !! keterbukaan ini, ajaibnya, membuat perasaan kasih sayang diantara kami semakin kuat. Akhirnya kami sepakat, bahwa dalam seminggu 2 hari waktuku untuk mbak Eva, 1 hari kosong, 2 hari berikutnya untuk Atika, dan 2 hari sisanya kosong. Karena hubungan kami ini murni hubungan sexual, maka sengaja kami masukkan hari-hari kosong untuk memberi kesempatan tubuhku beristirahat. Tapi ya... dalam praktek sih.. itu terserah aku.. kalau aku sedang mood untuk permainan kasar.. ya aku temui Atika.. kalau sedang mood permainan lembut.. ya aku temui kakaknya.. GILA ! Ini memang pengalamanku yang paling gila !! But its REAL !!!

"Buka mulutnya dong mas Rafi.." Maria menyodorkan sepotong kue ke mulutku. Aku menyambutnya sambil pura-pura menggonggong sehingga membuat anak gadis mbak Eva itu tertawa geli melihat tingkahku. Hari ini genap sudah sebulan aku tinggal di keluarga mbak Eva. Seminggu terakhir ini load pekerjaanku agak berkurang sehingga hari-hari 'kosong' ku selain kupergunakan untuk memberi kepuasan 'extra' pada mbak Eva dan Atika ('kan hari 'kosong' mestinya istirahat..), juga kupergunakan untuk mengenal Maria lebih dekat. Anak gadis yang semula kutaksir berusia 18 tahun itu ternyata berumur 21. "Mama memang kawin muda.. dia melahirkan Ria ketika berumur 19 tahun..!! Hebat ya ?" Katanya ketika kutanya usia sesungguhnya. Ya, aku tahu kalau mamamu hebat Maria.. mamamu dan tantemu adalah wanita-wanita yang hebat di atas ranjang.. hebatnya lagi, mereka bisa menutupinya darimu...."Kalau kamu sendiri gimana ?" tanyaku memancing "Yaaa.. yang penting kuliah selesai dulu.. tapi, ngga juga sih.. namanya juga jodoh.. kita ngga pernah tau.. kalau besok tiba-tiba datang seorang pangeran tampan yang kaya raya dan baik hati lalu melamar Ria ? Masak nolak?" "Kalau gitu kuliahnya ngga selesai dong..""Lho mas ini gimana, ya kasih syarat dong.. boleh kau melamarku tapi biarkan aku menyelesaikan studi ku.. gitu looo.." Maria memang anak yang sangat cerdas. Buktinya tahun depan ia akan meraih gelar insinyur di IPB. Dengan pengetahuannya yang luas ia selalu menjadi teman diskusi yang menyenangkan ditambah lagi dengan sifat keibuan dan perhatiannya yang tinggi pada orang lain, membuat Maria menjadi sosok ideal bagi setiap pria untuk dijadikan seorang pendamping hidup.. Oh satu lagi.. soal fisik ! Tubuh Maria adalah kombinasi antara mbak Eva dan Atika. Tubuhnya tinggi semampai, ukuran buah dadanya persis seperti ibunya dan jauh lebih kencang dan ketat, maklum... perawan. Gadis ini juga mempunyai hobi mengkoleksi BH yang bentuknya aneh-aneh... entah dari mana didapatnya itu.. Seperti saat ini karena ia mengenakan kaos komprang bergambar Tweety favoritnya maka bila lengannya diangkat, maka terlihatlah buah dadanya yang besar itu dibalut oleh BH nya yang bermodel bikini dimana cupnya berbentuk sarang laba-laba sehingga kulit buah dadanya yang putih itu dapat terlihat. Putingnya ditutup oleh gambar seekor laba-laba kecil. Bila sedang bercerita dengan semangat, tampak gundukan besar itu bergoyang-goyang. Wuih.. syurr juga aku dibuatnya. Urusan wajah, Maria lebih mirip ayahnya yang asli Solo. Kalau dicari bandingannya raut wajahnya bisa dimirip-miripkan dengan Widi AB THREE. Hanya saja, hidung Maria lebih mancung dan tubuhnya lebih tinggi dan seksi. Secara keseluruhan, Maria jauh lebih menarik dibanding Widi. Terus terang, aku betah duduk berlama-lama di dekatnya..

"So, gimana Fi ? Bisa ngga kamu nganter si Ria survey ?" mbak Eva bertanya seraya memberikan piring penuh dengan nasi hangat kepadaku. Sore itu aku ia mentraktir seluruh keluarganya karena mendapat promosi menjadi direktur program di kursus bahasa Inggris tempatnya bekerja. "Iya mas, Ria harus survey tentang pola tani di daerah perbukitan. Ini juga baru survey lokasi kok.. belum penelitiannya.. jadi paling lama cuma makan waktu 2 hari.." Seekor kucing kelaparan tentu tak akan menolak diberi ikan asin. Dan bagiku, Maria adalah ikan kakap !! "Sure.. ngga masalah.. kapan kita berangkat ?" Tanyaku enteng.. "Gimana kalo malam ini juga mas..." "Malam ini ?" seruku bersamaan dengan Atika. Mbak Eva tak kuasa untuk menyembunyikan senyumnya. Ia mengerti, karena malam ini seharusnya aku adalah 'jatah' Atika. Dan hari Senin, suami Atika akan pulang dari Dubai. "Iya, malam ini, supaya Minggu sore kita sudah sampai lagi ke Bogor.. soalnya kalau Minggu pulangnya kemalaman, kasian mas Rafi.. Senin kan harus ngantor... gimana mas ?" Maria memandangku dengan kerlingan mata bundarnya yang indah.. "I don't mind.. lets go then.." jawabku seraya melirik Atika. Istri kesepian itu tak dapat menyembunyikan kekecewaannya. Alisnya mengkerut, bibirnya merengut, dan matanya menatapku kesal. Well.. I am sorry my dear.. keliatannya aku harus mengecewakanmu nanti malam...



Aku berjalan sambil menggendong ransel tentara di pundak. Aku dan Maria tengah menyusuri sebuah sungai yang terletak 60 km di selatan Bogor. Kami sedang bersiap-siap melintasi sungai itu untuk mencapai desa Batu Sumur yang terletak di areal yang berbukit-bukit. Dari deskripsi yang diberikan oleh dinas pembinaan desa Pemda Jawa Barat, desa tersebut tampaknya ideal untuk proyek penelitian akhirnya Maria. Masih terngiang bisikan mbak Eva ketika melepaskan kepergian kami "Fi.. promise me.. please don't touch her.. she is still a virgin.. ". Saat itu aku hanya tersenyum.. dan aku bersyukur bahwa I don't give my word to Eva, karena semakin lama berdua dengan Maria, semakin sexy penampilannya dimataku.. (dasar mata keranjang... susah..!!) "Wah, jembatan kayunya masih 2 km lagi dari sini mas.." Ria menunjuk lokasi jembatan itu di peta "Tapi jembatan tali sudah keliatan.. tuh dia.." Gadis manis itu menunjuk ke sebuah jembatan darurat terbuat dari tali tambang yang disimpul erat. Kuperhatikan wajah manis yang menggunakan topi tentara, kemeja lapangan berwarna coklat, dan celana pendek komprang dengan warna yang sama. Kemeja itu tak dapat menyembunyikan keindahan tubuhnya. Di bagian dada tampak kancing-kancingnya agak tertarik karena desakan dua buah dadanya yang besar itu (kutaksir sekitar 36..). Namun karena badannya yang tinggi (sedikit lebih pendek dariku yang 176 cm..) bentuknya jadi proporsional.. dan indah.... titik-titik keringat berkumpul di ujung hidung mancungnya.. bibirnya yang mungil nampak kering oleh panasnya udara.. kain di sekitar ketiaknya basah oleh keringat. Aku memandang jembatan tali itu dengan agak kawatir.. "Apa kuat menahan beban tubuh kita ? Apa tidak sebaiknya kita pergi menuju ke jembatan kayu ?" tanyaku sambil melihat potongan ilalang dan bercak tanah merah yang menempel di betis dan pahanya yang mulus itu. "And walk for another 2 Kilo ?.. hmm.. mas Rafi..sebentar lagi kayaknya mau hujan deh.. jadi kita harus cepat-cepat, no risk no gain.." katanya sambil tersenyum. Benar juga. Soalnya dari sungai itu kita masih harus jalan 5 km lagi untuk sampai ke desa. Tampak tangannya membuka kancing kemejanya yang ke satu dan kedua.. sehingga putihnya gundukan besar buah dada itu terlihat olehku. Udara mendung sore itu semakin terasa gerah saja.. "Ok kalau begitu biar aku dulu yang nyeberang.. baru kamu.. sungainya juga keliatan ngga terlalu dalem kok.. " kataku seraya menapakkan kakiku di jembatan tali itu.. Aku merayap perlahan-lahan.. memang tali itu sangat kokoh sehingga kekhawatiranku berkurang.. "Mas.. Ria juga naik ya .... talinya kuat kan.. " Tanpa menunggu jawabanku, gadis bertubuh tinggi sintal itu mulai merayap di belakangku.. tali mulai bergoyang-goyang.. ingin aku berteriak untuk menyuruhnya kembali, namun kuurungkan karena kawatir ia terkejut.. geraknya semakin cepat ke arahku yang masih menunggu.. tiba-tiba kaki gadis itu tergelincir... badannya yang dibebani ransel kehilangan keseimbangan dan.. "Mas.. AAAAAAAAIII... " BYUUURRRR.. Maria tercebur ke dalam sungai berwarna coklat itu.. Aku terkejut melihat gadis itu menggapai-gapai.. My GOD..Maria rupanya tidak bisa berenang !! Tanpa pikir panjang kulempar ranselku dan terjun ke sungai. Tanganku memeluk lehernya dari belakang dan kuseret ke sisi tujuan kami. Tubuh Maria terasa berat karena ia masih membawa ransel. Maria megap-megap dengan wajah pucat karena terkejut. "Ngga apa..ngga apa..its OK.. you're save now.." Kataku sambil memeluk erat tubuh sintal Maria.. wouww.. dalam suasana panik seperti itu masih juga dadaku terasa berdesir.. benar-benar montok tubuh perawan ini terasa dalam pelukanku.. dengan spontan kucium keningnya untuk menenangkan Maria yang masih pucat dan gemetar karena kaget. Tetesan air dari langit perlahan mengetuk-ngetuk muka kami.. dan dalam 1 menit hujan turun dengan lebatnya diikuti oleh kilat yang menyambar.. What a day... aku melepaskan pelukanku dan menyapu sekelilingku dengan pandangan.. ahhhh thank god, kuliat sebuah gubuk kira-kira 200 m di depan kami. "Maria.. disitu ada gubuk" kataku riang "ayo kita kesana.." kuangkat tubuh gadis itu dan kupapah menuju gubuk itu. Gubuk itu rupanya tak berpenghuni. Perfect! lalu kubuka ransel Maria. Hanya ada bivak untuk bermalam dan kaleng makanan dan minuman.. shit.. pakaian kering ada di ransel satu lagi yang kulepaskan ketika terjun ke sungai.. dan ransel itu seingatku juga tercebur ke dalamnya.. ya nasib.. akhirnya ku bentangkan bivak sebagai alas duduk, dan kududukkan Maria di atasnya "ahhhh..." terdengan gadis itu menghela nafas lega seraya tersenyum "mas Rafi.. thanks ya Ria udah ditolongin..." Aku balas tersenyum "its OK non.. lain kali lebih hati-hati ya ..?" Lalu kubuka bajuku dan menggantungnya di tali jemuran tua yang masih ada di dalam gubuk itu. Maria memandang tubuhku yang cukup atletis itu terlihat pandangannya menyapu perlahan dari otot leherku.. otot dadaku yang bidang.. otot perutku yang berbentuk kotak-kotak kecil.... pusarku yang mulai ditumbuhi bulu.. semakin kebawah.. dimana bulu-buluku makin lebat... kebawah lagi... dan berhenti di tonjolan di balik celana pendekku ... Aku agak kikuk juga melihat penisku yang berdiri karena udara dingin. Apalagi sambil dipandangi oleh mata cantik milik Maria itu. Entah apa yang dipikirkannya... tiba-tiba kulihat Maria terbelalak melihat pahaku "adduhh mas.. ada LINTAH !!" serunya sambil bangkit dan mendekat ke pahaku. Akupun panik dibuatnya. "sebentar mas.. jangan bergerak.. ini ada satu.. dua.." lalu dengan serius ia berputar ke belakang, ke depan lagi.. tangannya tanpa sadar menyingkapkan celanaku yang cukup longgar semakin ke atas.."nah.. ada satu lagi mas..hhhhh" mendadak ia seperti hendak tersedak ketika matanya tertumbuk pada CD ku yang basah kuyup sehingga tak kuasa menutupi testis dan batang penisku yang jelas tercetak di kain basah itu. Mungkin seumur hidup, perawan itu baru sekali ini melihat testis dan batang penis yang tengah berdiri tegak itu.. Aku yang masih memusatkan perhatianku pada lintah-lintah di pahaku itu dengan polosnya membuka celana pendekku dan memelorotkannya ke lantai "Ria.. tolong liat lagi apakah masih ada lintah yang nempel di kakiku ?" Mata Maria makin terbelalak, karena kini terlihat benar bentuk batang penisku yang tengah berdiri itu dari luar CD basahku.. bahkan belakangan baru kusadari kepalanya yang laksana helm perang dunia II itu menyembul keluar mengarah ke pusar. "Emmm.. emmmm.. ngga deh mas.. cu..cuman tiga.." jawabnya tergagap sambil terus menatap kepala penisku. Aku masih juga belum 'ngeh' akan situasi yang sebenarnya bisa menjadi 'opportunity' ... masih dengan naifnya aku berkata pada anak mbak Eva itu "Ria.. jangan-jangan di tubuh dan kakimu ada juga lintah menempel.. sebaiknya kamu periksa dulu.." Mendengar itu Maria langsung berdiri dan bergegas membuka kemeja basahnya. Dibukanya kancing kemejanya yang ketiga.. (belahan buah dadanya semakin jelas..) keempat.. (buah dadanya sudah terlihat lebih jelas.. putih warnanya di bawah cahaya matahari menjelang senja..) dan terakhir..Maria membuka bajunya dengan kedua tangannya ke samping.. di saat itulah aku melihat kedua buah dada besar berukuran 36 itu menggelantung menantang untuk di jamah. Dan BH nya... my god... model BH nya..!!! Maria menggunakan BH berwarna merah dengan bentuk bikini yang talinya hanya selebar 1/2 cm !! Tapi yang membuat kepala penisku semakin menyembul dari CD ku adalah penutup putingnya yang terbuat dari bahan transparan berbentuk bibir Mick Jagger. Akibatnya, mataku dapat melihat dengan jelas puting berwarna coklat kemerahan itu berdiri tegak di tengah dinginnya hujan. Karena terburu-buru melepaskan, pakaian Maria tersangkut di kedua sikunya di belakang punggungnya. Gadis itu menggoyang-goyangkan tangannya untuk bisa segera terbebas dari belitan bajunya. Akibatnya, buah dadanya bergeletar dan bergayut ke kanan dan ke kiri. Getarannya persis seperti getaran puding besar yang diguncang piringnya. Aku mulai terangsang melihat gadis setengah telanjang itu menggeliat-geliat di hadapanku. Kembali terngiang pesan ibunya di telingaku.. "Fi.. promise me.. please don't touch her.. she is still a virgin.. ". Kembali kulihat buah dada besar dengan putingnya yang bergelayut itu... Ou what the hell... kuhampiri tubuh mulus itu dan kuputar sehingga ia membelakangiku "Sini kubantu Ri.." tanganku menarik bajunya hingga terlepas. "Sorry Ria.. ini supaya cepat.." kutempelkan dada dan perutku di punggungnya yang polos itu.. kujulurkan tanganku seakan memeluk perut depannya.. dan tanganku membuka celana pendek komprangnya dan dengan cepat menurunkan resleting. Ketika resletingnya sudah mencapai dasar dengan sengaja kutekan resleting itu bersama jari-jariku ke selangkangannya "Ahhhh... mas Rafi..." desahnya sambil melirik ke belakang dengan pandangan merajuk. Saat itu praktis aku memeluk tubuh perawan itu dari belakang. Bagian depan tubuhku kutempelkan ke punggungnya. Penisku yang semakin besar itu dengan tenangnya berlabuh di belahan pantat Maria yang sekal itu.. Gadis itu rupanya merasa bahwa penisku menempel di belahan pantatnya tiba-tiba aku merasakan bahwa Maria sengaja menggerakkan otot pantatnya sehingga kedua buah pantatnya bergerak menjepit penisku.. aaaawww.. nikmatnya... yess keliatannya gadis ini sudah mulai terpengaruh suasana... saat itu pipi kananku menempel di kuping kirinya. Dari balik punggungnya kulihat ke bawah buah dadanya yang besar dan ketat itu berbentuk kerucut dengan putingnya yang sudah menonjol.. entah karena dingin... atau karena suasana... "Ria.." bisikku dengan serak.. "jangan panik ya.. di dada sebelah kiri kamu ada lintah.. Ria tercekat.. dengan raut muka ketakutan ia memandang buah dada kirinya dan.."Iiiiiiih... mas... jijik.. buangin dooongg.." "ya..ya.. biar aku periksa dulu lainnya.. supaya yakin ada berapa lintah yang ada di tubuh kamu.." Akupun melepaskan celana pendeknya, sehingga saat itu.. kami dua orang anak manusia berlainan jenis, berpelukan dengan hanya memakai pakaian dalam. Bentuk CD Maria lagi-lagi lain dari pada yang lain.. bentuknya sih standar.. tapi di daerah vaginanya ditutupi oleh kain bermotif jaring, sehingga otomatis dari jaring itu keluarlah bulu-bulu keriting yang sangat lebat itu.. nafsuku sudah naik ke kepala. Aku sudah tak peduli dengan pesan-pesan ibunya... di dalam pikiranku sekarang cuma ada satu kata.. "Perawani !!". Tanganku mulai meraba-raba punggungnya dari atas.. ke bawah...melewati pinggang.. pantat... buah pantat kanan.. "mas...apa ngga bisa dilihat aja ? kalau diraba kan geli.." ujarnya tersenyum.. belum juga bisa kutebak senyum itu.. apakah artinya.. teruskan... atau..stop..!! "biar yakin aja Ria.. " kataku sambil meneruskan rabaanku ke buah pantat kiri.. lalu kutelusuri belahan pantatnya ke bawah.. melewati anus.. terus ke selangkangan.. dan kutekan tanganku di vaginanya "Aaaaaa.. mas Rafi aaa.. tangannya kok nakal.. nanti Ria marah nih.." Lagi-lagi anak mbak Eva itu melirikku dengan pandangan merajuk.. kuputar lagi tubuhnya sehingga kita saling berhadapan, kemudian aku berjongkok dan kulihat ada 2 lintah menempel di paha bagian dalam kiri dan kanan.. bener-bener hebat lintah-lintah itu.. tau benar dia tempat-tempat strategis untuk menghisap darah.. tak lupa aku memandang ke arah selangkangannya yang hanya tertutup jaring itu sehingga tampak jelas segunduk daging gemuk yang ditutupi bulu-bulu keriting nan lebat itu. Maria melihat tingkahku itu dan dengan segera menutupinya dengan jari tangannya.."mas Rafiiii... kok malah ngintip sihh.. mbok tolong buangin lintahnya.. nanti Ria bilangin mama lo.." rajuknya dengan manja. "Oke..Oke.. begini caranya... lintah ini akan kita taburi garam.., lalu kita buang.. begitu sudah lepas.. sebaiknya bekas gigitan lintah itu kita sedot dan buang darahnya ke lantai supaya tak ada racun yang masuk.. is that clear..?" Ria mengangguk mendengar penjelasanku yang -- terus terang -- cuma didasari oleh logika "ngeres" itu. Aku mengambil garam yodium di ransel Maria, dan mulai kutaburi di lintah yang menempel di dada kirinya.. "Ria .. sorry.. bisa dibuka BH nya semua ? aku takut kalau lintahnya lepas malah jatuh ke dalam cup BH.. bisa berabe nanti.. " Ria mengangguk menuruti permintaanku yang ditunjang mimik serius itu.. ia menjulurkan kedua tangannya ke belakang punggung dan... tassss.. terlepaslah kedua buah dada cantik itu dan bergelayut dengan menantang. Begitu dekatnya mataku sehingga aku bisa melihat urat-urat birunya di sepanjang buah dada itu. Tangan kananku memegang buah dada kirinya, mengangkatnya.. "sssss... mau diapain mas..?" bisiknya mendesis geli.." supaya garamnya ngga kemana-mana.." jawabku seenaknya.. lalu kutaburi lagi lintah itu dengan garam seraya menempelkan jari telunjukku di ujung putingnya.. "mmass.." Maria menatap mukaku dengan mata sayu karena geli.. tubuhnya mulai menggeliat pelan.. beberapa detik kemudian lintah itu menggeliat-geliat dan dengan mudah kutarik dan kubuang.... Maria meringis ketika sedotan lintah itu terlepas.. Lalu kuturunkan mukaku, kudekati bibirku ke bekas gigitan lintah yang berwarna biru itu, lalu perlahan-lahan kujilat.. "perih Ria..?" tanyaku.. "ehhhh.. g..geli.." rintihnya ketika aku mulai mengecup-ngecup dadanya.. mula-mula perlahan.. kemudian sedikit keras.. dan akhirnya kusedot dengan kuat.. "Ehhhhh mmas Rafiii..?!?!?" rengeknya sambil menjambak rambutku.. mungkin maksudnya ingin mencegah.. tapi tak kulihat usaha sungguh-sungguh ke arah itu.. perlahan tapi pasti kuperluas areal sedotanku bukan hanya di bekas gigitan lintah tapi bergeser menuju putingnya..terus.. semakin dekat.. semakin dekat... dan.... "AUUUUUUWWW... !!!"

Bersamaan dengan masuknya puting panjang Maria ke mulutku, kuselipkan tangan kananku ke dalam selangkangannya melalui perut, kusibakkan bulu-bulu keriting lebatnya, dan... kujamah vagina mungil yang masih sempit itu.. Maria terbelalak dan menutup kedua pahanya. Ia belum dapat menerima kedatangan benda asing di daerah terlarangnya. Wow.. berarti belum pernah ada tangan lain yang piknik kesana selain aku.. kenyataan itu membuatku semakin terangsang.. Maria menggelinjang kegelian ketika kusedot dan kugigit puting kirinya.. ia sama sekali tidak menolak ketika tangan kiriku mulai meremas dan memilin buahdada dan puting kanannya. "Mmmasss..please.. stop dulu.. masih ada lintah yang mesti dibuang.." bisiknya dengan suara serak.. stop dulu katanya.. stop dulu.. kalau begitu pasti ada kelanjutannya.. "Ria.. coba kamu berbaring.." Maria mengikuti permintaanku, "Sorry Ri.." kataku seraya membuka kedua belah pahanya. Aku menelan ludahku berkali-kali.. susah betul kudeskripsikan dengan kata-kata betapa merangsangnya ia dalam posisi itu.. lalu kutaburkan garam sebanyak-banyaknya di atas tubuh kedua lintah yang seharusnya kuberi tanda jasa itu karena memberi kesempatan menelanjangi Maria di hadapanku.. dan.. lintah-lintah itu menggeliat-geliat sebelum dengan mudah kulemparkan ke luar... kupandangi CD nya yang merangsang itu, kupandangi bulu-bulu keriting itu.., kiturunkan wajahku mendekati selangkangannya.. sekilas kulihat Maria mengangkat kepalanya ingin melihat apa yang akan kulakukan di selangkangannya.. kutempelkan bibirku di paha dalam kanannya.. bukannya kusedot, malah kutelusuri paha bagian dalam itu ke atas mendekati vaginanya. Bau khas vagina perempuan menusuk hidungku.. dan aku sangat hafal.. bahwa ini bau vagina yang sudah banjir !! "Ehhh...hhhhhh...ssssss masss.. " desisnya sambil menggoyang pinggulnya ke kiri dan kanan. Bibirku sampai sudah di vaginanya. Kukecup CD nya yang sudah basah oleh cairan vagina Maria.. lalu dengan jari telunjukku kukuakkan CD di selangkangannya itu ke samping sehingga tampak belahan vaginanya yang sudah mulai terbuka namun masih tampak sempit itu.. kukecup bibir vaginanya..kunaikkan bibirku ke arah atas dan kutemukan bagian yang menonjol sebesar biji kacang lalu tiba-tiba.......kukecup dan kusedot-sedot..

"AAAAHHH...ssss...MASSS" jeritnya sambil tiba-tiba bangkit dari tidurnya sambil menjambak rambutku untuk menghentikan aktifitasku.."mas..please..MAS RAFI..PLEASE... j..jangan mass.. nanti Ria keterusan... OUUUHHH.." lenguhnya ketika tanpa menghiraukan kata-katanya aku mulai memasukkan dan menggerak-gerakkan lidahku ke dalam vaginanya. Aku menghentikan jilatanku, kuangkat wajahku ke hadapan wajahnya.. kami berdua kini berada dalam posisi duduk...Kaki Maria mengangkang .. sedangkan aku berlutut di hadapannya.. kupandang wajah cantik yang kini tak berani memandang langsung mataku.. matanya hanya memandang bibirku yang semakin dekat ke bibirnya.. semakin dekat dan.. Maria memejamkan matanya.. tangannya naik memeluk leherku.. tanganku memeluk bahunya dan merapatkan buah dadanya ke dadaku..kamipun berciuman dengan mesranya.. desahan dan rintihan halus terdengar memenuhi gubuk itu.. sesekali kulepas bibirnya dan ku kecup kupingnya seraya membisikkan kata-kata mesra.. "Aku sayang kamu Ria.. kamu cantik sekali.." kemudian kulanjutkan ciumanku dengan kuluman lidahku dalam mulutnya.. Maria ternyata cukup mahir dalam hal cium mencium.. ia melumat habis bibirku dan menjelajah bersih seluruh rongga mulutku.. masih sambil menciumi bibirnya.. perlahan-lahan kubaringkan dan...... kutindaih tubuh sintal Maria dengan tubuh tegapku sehingga buah dadanya yang besar itu serasa hendak pecah tergencet oleh dadaku.. dengan cepat kuturunkan celana dalamku sehingga penisku seakan meloncat keluar dan berdiri tegak mencari tempat berlabuh.. dengan lembut kubimbing tangan kanan Maria ke selangkanganku dan kugenggamkan penis gemukku itu di tangannya. Sambil menggigit dan mengecup bibirku, mata perempuan itu mendelik ketika tangannya memegang raksasa kecil di selangkanganku itu..tangannya secara refleks mulai bergerak maju-mundur..maju-mundur.. my god.. nikmatnya.. betapa nikmatnya kocokan seorang anak perawan yang ibunya pun sering kusetubuhi.. kedua tanganku turun ke pinggang Maria dan dengan cepat menurunkan CD nya.. tiba-tiba Maria meronta, tangannya melepaskan penisku dan berpindah menahan CD nya agar tidak diturunkan.. ia melepaskan bibirnya dari ciumanku dan dengan nafas tersengal-sengal ia mendesah "mas Rafi.. j..jangan mass.. Ria takut keterusan.. Ria takuut... Ria belum siaap..." Aku mengecup kening dan pipinya dengan penuh kasih sayang.."sh..sh..sh..sh..sh.... jangan takut sayang.. ibumu mengalami hal ini 3 tahun lebih dulu dari usiamu yang sekarang.. dan dia ngga menyesal kan?" "Oke..kalau begitu kita akan bermain tanpa mengganggu keperawananmu.. aku akan memasuki hanya kalau kamu minta.. setuju??" Ria tersenyum lega dan mencium bibirku. Tangannya kembali mengocok penisku dan akupun dengan leluasa menurunkan CD nya.. akhirnya... Kaami berdua bergumul dengan penuh nafsu dalam keadaan telanjang bulat... Maria mulai menggelinjang-gelinjang histeris "Ouww..maaaass..maaaasss.. gellliiihhh aouww.." .. terutama bila kugesekkan penis raksasaku ke klit nya. Untuk menambah kenikmatan gesekan itu.. Maria mengangkat kedua pahanya sehingga kepala penisku menusuk-nusuk klitnya yang....ya ampuuun...sudah sangat bengkak itu... tiba-tiba kurasakan hal yang aneh di kedua pahaku...ya ampuuun.. lintah-lintah kurang ajar itu ternyata dengan santainya masih menikmati darahku.. Kuhentikan kegiatanku "Ria.. tolong aku ya?? Tolong buang lintah-lintah di kakiku.." Ria tertawa seraya mendorong badanku ke samping "Ya ampun..mas.. saking asyiknya Ria jadi lupa.." "Kamu ngerasa asyik Ria ?" tanyaku memancing. Mariia tertunduk sambil tersenyum lalu menganggukkan kepala. "Pernah ngerasain asyik yang seperti ini dengan orang lain ? Pancingku lagi.. c'mon Fi.. cut it out.. it's none of your business.. tapi aku penasaran mendengar jawabannya.. sambil masih terus menunduk Maria menggelengkan kepalanya.. tampak ia menggigit bibirnya tanda menahan rasa malu.. yessss so I am the first time.. yessss.... to be the first selalu memberikan kebanggaan tersendiri... yesss .. (dasar laki-laki !! first time aja diributin !!). Aku berbaring sambil mengangkang, mata Maria tak bisa lepas dari penis gemukku yang masih berbaring tegak dengan kepalanya yang nyaris menyentuh puser. Tangannya menaburkan garam di tubuh lintah-lintah sialan itu.. dan tak lebih dari semenit, binatang menjijikkan itu sudah pada berjatuhan. Maria melemparkannya jauh-jauh.. lalu langkah berikutnya ? Maria mendekatkan mukanya ke arah selangkanganku perlahan-lahan.. semakin dekat.. semakin dekat.. dan terasa paha bagian dalam kaki kiriku di sedot.. setelah beberapa saat ia berpindah meneyedot bekas gigitan lintah di kaki kananku.. ketika itu kugesekkan penis raksasaku d pipinya ..tiba-tiba ia melepaskan sedotannya lalu membaringkan kepalanya di atas penisku lalu seraya memejamkan mata ia membelainya dengan pipi kanan dan kiri.. seperti sedang menyayangi anak kucingnya.. lalu ia menciumi dan menjilati batang penisku dari arah testis keatas..terus ke atas.. perlahan tapi pasti terus ke atas... sejenak ia berhenti di urat di bawah kepala penisku dan menggigitnya.."Yaaaahhh..ouwww Ria.. enaknya.. belajar dari mana kamu..?" "movie.." jawabnya pendek dan seketika itu juga ia membuka mulutnya lebar-lebar dan mengamblaskan seluruh penisku ke dalam mulutnya... sungguh kasihan melihat Maria di saat itu.. ia persis seperti seorang anak yang memasukkan 2 buah pisang ambon ke dalam mulutnya... besar sekali.. Kemudian ia menaikkan kepalanya naik.. turun..naik.. turun.. tiba-tiba naik-turun, naik-turun, kebih cepat lagi..lebih cepat lagi... aku bangkit duduk dan membelai punggung mulus Maria, yang dilanjutkan dengan meremas kedua buah dada besar anak gadis itu terasa benar kenyanya di telapak tanganku.."Mmmmhhh..Emhhhhh...Emhhhhhhh" ia menjerit-jerit sambil terus mengulum ketika kuperas keras-keras kedua buah dadanya... tiba-tiba aku berbaring kembali, namun tubuhku kupindahkan sedemikian rupa sehingga wajahku tepat berada di bawah vaginanya..yess 69 position.. dan... kubenamkan wajahku dalam hutan lebat milik perawan ini.. Aku menjilati seluruh bagian bibir luar maupun dalam vagina Maria.. Perempuan itu menggelinjang-gelinjang dengan dasyat di atas perutku. Ia juga tak menolak ketika kuselipkan lidahku ke dalam vaginanya..semakin dalam.. semakin dalam.. lalu dengan lidah ditegangkan aku menggerakkan mukaku maju-mundur di bawah vagina Maria.


Perempuan itu sungguh-sungguh sedang dalam puncak birahinya sehingga ia benar-benar lupa diri.. satu-satunya hal dalam benaknya adalah.. kepuasan seksual.. apapun itu namanya... Kugulingkan kembali Maria, lalu kutindih tubuh sintalnya.. kembali kuciumi kuping dan lehernya.. mata Maria tampak terpejam dan kulihat ia sudah mengangkangkan pahanya seakan menanti sesuatu.. aku agak ragu-ragu melihat sikapnya itu.. tapi tak ada salahnya mencoba.. kuarahkan kepala penisku ke dalam vaginanya. Kutempelkan di pintunya yang sempit itu.. tak ada perlawanan.. hanya rintihan penantian yang menggairahkan.. "mas.terus masss..." aku mulai memasukkan penisku ke dalam vagina sempit itu.. 1 cm..3 cm.. 5 cm.. Maria menggigit bibir.. ia menghayati betul masuknya penisku centi demi centi... 7 cm.. "aaaaahh....." 10 cm... "aaaAAAHH..." dan...16 cm .."AAAAAAAAHHHHH..."BLESSSSS.. amblas sudah keperawanan Maria. Tampak darah segar meleleh dari vaginanya dan membasahi bivak di bawah. Maria menggigit bibir..alisnya berkerut..expresinya menunjukkan ia sedang merasakan kesakitan... buah dadanya yang bergeletar kesana kemari kuremas dan kusedot... tiba-tiba aku mulai menggenjot penisku keluar masuk vagina Maria.. "aaahhhh..mas...aduh enaknyah..aduh enaknyahhh..aaaahhhh.." Maria menjerit-jerit histeris mirip tantenya Atika. Gerakanku semakin cepat dan semakin cepat.. tiba-tiba kurasakan otot-otot vagina Maria berkontraksi.. seluruh tubuh wanita itu menegang..Maria memelukku dan mencium bibirku erat-erat...Juga pinggulnya berputar semakin cepat.. Aku semakin cepat menggenjot penisku.. makin cepat.. makin cepat.. tiba-tiba kurasakan sesuatu menyemprot dari penisku... "RIIIAAAAAA..." "mmas RAFIII...AAAAAAHH..." crat..crat..crat..crat...crat..... aku menembakkan spermaku seraya menerima siraman air panas dari vaginanya. Kami terhempas setelah mengarungi samudera birahi penuh nafsu ini. Maria memejamkan matanya. Tampak ada air mata meleleh di ujungnya.. "Ria bahagia mas...Ria puas.." Kami saling bercumbu mesra sambil berpelukan selama kurang lebih lima belas menit, sebelum memutuskan untuk menggunakan baju lembab dan meneruskan perjalanan ke Batu Sumur. Survey itu sukses, dan aku sempat sekali lagi bersetubuh dengan Maria disebuah motel di Bogor sebelum kembali ke rumah.


Sampai bulan ke 6, aku menjalani kehidupan sex yang paling mengggairahkan selama hidupku. Setiap minggu aku harus menyetubuhi at least mbak Eva dan anaknya Maria... juga Atika bila suaminya berlayar.. Sesudah bulan ke-6 aku kembali ke Jakarta. Hubunganku dengan Maria berlanjut hingga kini. Mbak Eva hanya tau bahwa kita pacaran, tanpa tahu bahwa hubungan kami sudah seperti suami istri. Semenjak aku menjalin hubungan serius dengan Maria, aku berhenti berhubungan sex dengan mbak Eva. Janda cantik itu setahun kemudian menikah dengan seorang duda tanpa anak. Atika melahirkan seorang anak hasil hubungannya denganku. Namun, suaminya hanya tahu bahwa itu adalah anaknya. Atika mendapatkan sensasi yang luar biasa karena bisa memperoleh anak dari bukan suaminya. Sensasi ini berupa perasaan dendam yang terbalas. Aku hidup bersama dengan Maria yang tak pernah mengetahui hubunganku dengan ibu dan tantenya...dan aku menghentikan petualangan sex ku setelah Maria ada di sisiku..at least sampai hari ini... entah besok, atau lusa..

Merasakan Perawan Bidan

Judi Slot Pake Pulsa

Streaming Film xxi Gratis

- Hallo sahabat Cerita Mesum terbaru 2019, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Belia, Artikel Cerita, Artikel Daun Muda, Artikel Pemerkosaan, Artikel Perawan, Artikel Perselingkuhan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Merasakan Perawan Bidan
link : Merasakan Perawan Bidan

Baca juga


cerita sex

Perkenalkan nama aku tony lengkapnya tony azuar,temen2 akrab ku biasa memanggil nama aku dengan panggilan tony, umur aku sekarang baru 20 tahun, saat ini aku masih duduk di bangku perkuliahan dan sekarang baru menginjak semester ke tiga(3) pada suatu hari pas mau perjalanan pulang dari kampus.

Aku tak sengaja melintas di depan rumah bu bidan yg berada di jalan Gatot sukoco’ pada malam itu waktu menunjukkan baru jam 21.00 malam, sekilas aku melihat ada bu bidan yang cantik itu’ dia sedang melayani pasiannya didalam ruangan kerjanya , aku pikir usianya baru di atas umurku sedikit paling 23 an sih,kiranya dia juga baru lulus dari ilmu kebidanan D3 Deplomatika’’,

Rambutnya yang panjang hitam terurai lurus tubuhnya yg begitu mungil dan montok pantatnya yg seksi dengan belah dadanya yg besar sedang membungkuk sehinggan sedikit terlihat gundukan2 besar yg agak tembus/trasparan dari baju Tidurnya yg ketat itu yg berwarna putih,sedikit samar samar sih tapi nampak jelas kalo buah dadanya itu sangat besar dan kulitnya yang putih mulus langsat itu.

Ditambah senyumannya yg manis, membuat hatiku tak kuasa membayangkan betapa nikmatnya kalau bu bidan itu aku setubuhi, aku pun langsung menyetop motorku diam diam aku berdiri di depan rumah bu bidan sambil memandanginya ,sebenernya dia uda tau sih tapi dianya pura pura gak tau karna sibuk mengurus pasienya dan tiba tiba dia datang menghampiri aku ,... a a a,..

Aku pun kaget waduh mau kesini lagi tu bidan cantik, di tanya lah aku’(bu bidan): ada apa mas berdiri di depan rumah praktek ku dan kenapa terus terus mandangi ku seperti itu , apa ada yang bisa saya bantu’ (aku): dengan mata melotot memandangi buah dada nya yg besar itu dengan takjub besar sekali semakin mendekat semakin besar,,,.h he he kata benak fikir ku’ aku pun balik jawab sapaannya itu,enggak ada apa apa mbak bidan dg tergesa gesa aku jawab mbak cantik bak bidadari yg di turunkan dr langit’(Bu.bidan) ah bisa aja si mas ini’’ dgn seyuman lembut,,,’ dan karna aku rasa dia baru di atas aku sedikit jadi aku manggilnya mbak, hehehe’

Ini aku mau berkonsultasi sama mbak bidan,.. (bu bidan):ah jangan panggil begitu aku kan punya nama mas... (aku); siapa.? (bu bidan); lihat aja itu di papan nama tulisannya besar gitu masa endak bisa baca’ dengn tersenyum.... (aku);waduh senyumanya , dalam fikirku aku kan sengaja pura pura enggak tau sebenernya aku juga udah tau namanya itu yg jadi mbak bidan namanya mbak Lia panjangnya lia novita sari, biar aja aku kan maunya kenalannya bersalaman... hehehe maunya sih? Tiba tiba dia menyaut tanganku,aku seneng banget telapak tangannya halus sehalus busa sabun,,, terbayang dari fikiran jorok ku gimana ya kalo telapak tangannya di buat ngocok2 penisku.....



Pasti enak..... hem apalagi vaginanya tuh pasti enak banget kalo di masukin, pasti warna vaginanya putih dan agak kemerah kemerahan/merah jambu, dengan berande ande..hehe aku dengan otak ngeres’;’mbak bidan itu memperkenalkan namanya dengan suara lembut halus, nama aku lia aku di sini baru satu bulan dan sekaligus aku di sini di tugaskan untuk melayani semua masayarakat di desa ini,(aku) o ternyata dia disini lagi praktek dan tugasin dari pusat untuk bertugas masyarakat di kampung ku ini..

Jadi mbak bidan ini emang asalnya dari mana, aku asli dari jakarta;’ Ooo dr jakarta, oh iya td katanya mau konsultasi mau konsultasi apa emangnya’’ ya udah sana masuk dulu katanya mau konsultasi, dan pasienya ibu-ibu yg sedang mengandung itu pun keluar dari rumah prakteknya’ dan dengan sigapnya aku langsung masuk ke ruangan prakteknya ‘’( mbak bidan): silakan duduk ,, (aku):terimakasih mbak (mbak bidan):eh jangan panggil mbak kalo lagi sepi kaya gini aku rasa umur kita tak terpaut jauh dr umur kamu..oh iya,,. Ya udah ayo sekarang mau konsultasi apa... .!waduh lampu ijo nih’’kata ku’’ ini nov? aku memanggil dia dg panggilan nov’ini alat vitalku kog aku rasa tak seperti lelaki laki pada umumnya ,emang itu penisnya kamu kenapa ada kelainan kah . enggak tau nov..

Tapi penisku sedikit mbengkong ke kiri apa bisa nanti kalu udah punya istri apa aku bisa mempunyai keturunan karna penisku yg begitu,, berharap biar di periksa penisku yang udah ngaceng ini atau menegang..(bu.bidan lia menjawab) penis yg seperti itu udah banyak kog tapi udah terbukti penis yg bengkong pun masih bisa mempunyai keturunan tergantung tingkat kesuburannya,,(aku) oh ternyata begitu? setelah berbicara lebar kesana kesitu bla...bla..bla.

Akhirnya yang aku tunggu tunggu ? . sudah sana berbaring di atas tempat tidur biar aku lihat penis kamu ,aku seneng banget, dan aku sesekali bertanya pada novi,novi udah punya cwok (belum) dia dengan tersenyum menjawab ( belum) kenapa emangnya,aku buka ya resleting kamu aku dengan mlongo Ho. Aku diem..dan dia sambil membuka resleting celanaku dikit demi sedikit,aku tanya,novi udah sering iya nanganin yang gini ginian kog keliatanya uda nyante banget aku dengan sedikit becanda menjahilinya,,

Udah resiko kan mas jd bidan cwex, klo ada yg mau konsultasi beginian, tapi baru satu yg minta begini ,,emangnya siapa ,, novi menjawab Cuma kamu mas tony,, aku Ooo,.masa’’iya ,,’’terus pertanyaan mas tadi apa maksutnya,ouh,,.. enggak ada apa apa, masa cwex se cantik kamu blum punya cwok apa jangan jangan kamu uda punya suami kali,,boro boro mas punya suami mikir punya cwok aja gak (jawabnya),, kenapa, dia jawab takut di slingkuhin...? Ooo?aku berfikir lagi padahal baru pertama kali bertemu udah curhat panjang lebar layaknya udah saling kenal deket, aku berfikir enak juga ni novi kalo di jadiin pacar aku’ kliatannya orangnya baik dan setia.....

Aku dengan sigap bertanya mau enggak kalo novi jadi pacar aku, aku pasti akan setia dan sayang selalu sama novi ,,dia tersenyum memandangi ku dngan tangannya yg mau membuka resletingku,, apaan sih baru kenal udah nyatain cinta,, di coba dulu atu novi kalo cocok yuk kita terusin kalo gak cocok kita gak lanjut,hehe, ibarat cinta itu suka itu tidak memandang waktu , tapi cinta ini begitu saja mengalir..


Dia tersipu dngn perkataanku tadi. aku sungguh suka kamu,,,, dia lagi2 tersenyum malu sambil keluar menutup pintu rumah prakteknya karna udah sepi’,,,tinggal kita berdua yang ada di dalam dan sampai akhirnya celanaku sudah di buka dan aku lihat dari arah rok mininya yg pendek se paha atasnya yg mulus itu dan roknya yg berwarna putih’ terawang/trasparan jadi keliatan CD nya(celana dalam) terlihat agak ada cairan2 gitu mrembes dari CD nya yg berwarna ping itu,ternyata dia udah masturbasi,,

Aku begitu ngaceng saat melihat Cdnya yg uda basah dgn rayu rayuan ku tadi apalagi dia udah meraba raba penisku yg udah ngaceng pasti dia juga sudah memikirkan yg jorok jorok seperti aku dan aku tau pasti dia juga menginginkan penisku , aku jadi tambah semangat apalagi aku belum pernah ngentot sama sekali paling Cuma onani doang di kamar habis itu udah dan sekarang aku berada di sini di samping cewex yg cantik apalagi bidan pasti pengalamanya udah banyak walau umurnya bru 23,,

Dan ternyata dia juga belum pernah ngentot sama sekali alias masih perawan beruntungnya aku dalam hati berkata..,dan tidak lama kemudian dia membuka celana dalam ku dan dia melolong seakan takjub melihat penisku yg sudah ngaceng di kelilingi otot2 yg besar , dia bertanya padaku,boleh ndak barang kamu ini aku mainkan, boleh asal kamu mau jadi cwex aku, iya aku mau karna kamu juga ganteng kog tony ,aku tersenyum ya udah silahkan jawabku ,dan setelah udah mendapat ijin dari ku,, novi udah tak sabar langsung memegang kepala penisku yg sudah mengkilap dan udah mebesar dari tadi dia mengocok ngocokkan penisku ah.. uh... ah... uh.?

Rintihku ke enakan di kocok kocok dan kemudian aku meminta dia untuk memasukan penisku ke dalam lubang mulutnya yg sexsi itu perlahan lahan penisku mulai di masukkan kedalam liang mulutnya di maju mundurkan,, aku tak kuat menahan permainannya di dalam mulutnya itu ahirnya ku tumpahkan mani pertama ku kedalam mulutnya novi,, dia bilang udah keluar mas iya nov aku sambil mendesih ah..uh...ah..uh...yeh..oyeh,,. habis permainanmu enak banged makasih nov, ah itu belum apa apa dia berkata’ baru permainan mulut belum juga permainan sebenarnya ntar kalu penis kamu udah masuk vagina ku itu baru permainan yg sebenarnya,, aku suka tuh kan dia pengalaman banget dalam hati brkata ok kita lanjut,,,’ .

Dan aku juga meminta kepadanya boleh ndak aku juga minta keperawanan mu ,boleh asal kamu juga bisa setia sama aku untuk selamanya,, iya aku pasti setia dan selalu akan menyayangimu nov ,’lalu aku membuka roknya sekarang lebih jelas CD nya yang udah basah aku memainkan di permukaan CD nya yang halus kliatan sedikit vaginanya di dalam CD nya yg berwarna pink itu dan udah basah ketika dia udah masturbasi pertama tadi dan agak licin aku pegang aku gesek gesekan telapak tanganku ke pusat lubang klistorilnya dia ke enakaan kamu pintar banged mas tanpa aku hiraukan aku terus menggesek gesekan telapak tanganku ke seluruh bagian vagina keperawanannya ahirnya ke dua kalinya ia masturbasi ah ,..ah..erangan yg panjang, enak mas,.. ,

Lalu kubuka semua yg masih nempel di tubuhnya, dan aku pun juga, pakainku di klucuti oleh novi kini kita berdua tanpa sehelai kain pun, aku mulai lagi mengulum bibir merahnya yang sexsi itu dan memainkan kedua puting susunya aku remas remas ke dua susunya yg super besar itu putingnya yg kemerah merahan pink itu dan buah dada yg besar putih mulus sungguh membuat aku semakin liar aku emut pentilnya aku remas2 payudara nya, dan lidah ku mulai liar menuju bawah dari puting ke pinggang dari pinggang ke paha dan aku jilati pahanya dari paha ke kaki dia kegelian ke-enakan sudah setengah tak sadar aku kembali ke atas sedikit yaitu pas berada di vaginanya yg tanpa tumbuh rambut di situ keliatanya sih abis di cukur keliatanya dia juga suka merawat diri yaiyalah dia kan bidan dalam benakku berfikir,,


Oh indah nya surga ini Vagina yg begitu empuk kenyal besar kulit luar vaginanya berwarna putih mulus dan dalam vaginanya berwarna kemerah merahan pink (atau merah jambu)dan kedua pahanya yang putih mulus itu aku renggangkan ke kiri dan ke kanan kini keliatan semua dalam vaginanya aku jilati klistorilnya dia sungguh merangsang ku sodok sodok kan lidahku ke liang vaginanya maju mundur,, ah., uh.. ah,. Uh,. Ah,.

Kumainkan jari tengah ku dan kumasukan ke kedalam vaginanya ku maju mundurkan terasa jari ku basah banged di dalam liang keperawanannya ku cari G-Spot nya tak jauh dari luar vaginanya Cuma bejarak 3-4 centi, saat ku sentuh dengan jari tengahku dan ku mainkan pas pada G-Spot nya novi Merangrang mengglijang tak karuan beberapa kali aku mainkan dan mejilati klistoris dan mengelus elus pas tepat G-Spot nya itu tak lama kemudian novi marstubasi kesekian kalinya ahhhhhhh erang panjang dengan desahan tak beraturan,,,dia bilang jangan siksa aku begini mas tony ‘enak banget,,,ahhhhhhh,uhhhh....,, cepat masukkan penis kamu kedalam vagina aku dan tanpa aku hiraukan dia juga udah ke enakkan dengan permainan tangan ku ini.

Dia tarik penisku dia masukkan penis aku kedalam vaginanya yang sudah bener bener basah penuh cairan maninya itu dikit demi sedikit aku masukkan ternyata masih sempit banged ku ulangi lg dikit demi sedikit aku coba masukkan lagi dia agak merintih sakit tapi karna labidonya itu udah basah banged kini penisku udah tertanam sepenuhnya kedalam vaginanya saat itu di menjerit keras aaaahhhhhhaaaahhhh.....,sakit dan aku rasa ada sesuatu yg mengalir menempel di ujung kepala penisku ternyata itu darah keperawanan novi,’ku cabut sebentar penisku ke luar dia elap penisku yg penuh dengan darah keperawanannya aku juga bersihin vaginanya novi dari darah keperawanannya itu,dan aku bilang ke novi aku sungguh cinta dan sayang kamu nov,, dia juga bilang aku juga.. maaf nov keperawananmu sudah aku ambil ‘’iya enggak apa janji dan pasti yah kalo kamu setia dan sayang novi sampai kapanpun hingga ahir menjemput kita ....

Pasti mas akan selalu setia dan sayang ama novi sampai mati sambil mendekam dan memeluk tubuh novi dan sedikit sedikit aku coba masukkan lagi penis aku yg udah besar ini kini dia berganti posisi dengan bantal aku taruh di bawah pinggulnya dan sedikit di atasnya sedikit demi sedikit aku masukan Mr M ku lagi ke dalam vaginanya kini sudah lebih lancar memasukkannya karna darah keperawanannya dan masturbashi tadi yg mengalir deras jd itu yg membuat aku sedikit lancar mengoyak ke dalam vaginanya kini permainanku yang sesunggunhnya aku maju mundurkan Mr M ku.. ah ,,uh...


Dia mendesah lagi enak banget mas penis kamu aku sungguh nyaman sama kamu ingin selalu di dekat kamu’ dia berbisik di telingaku,, iya sama sama’jawabku’ aku kulum bibirnya yang mungil merah itu sambil meremas remas payu daranya aku me maju mundurkan penis (peli)(mr M)atau (gathel) ke dalam vaginanya yang basah dan licin itu dia merangsang lagi dan mererang lagi ahhh ahhhh ahhh erangan yang panjang? dan aku pun juga mulai ingin keluar cairan maniku,, aku bilang aku mau keluar aku keluarin kemana nov , dia jawab ke dalam aja aku juga mau keluar,,

Ok, penis aku semakin aku genjot maju mundur ke dalam vaginanya semakin cepat dan cepat pluk pluk sura penisku dan vaginanya yang nempel tidak nempel tidak,,,,,,,ahhhhhhahirnya kenikmatan ini berakhir dengan sama sama mengeluarkan hasrat percintaan nafsu kita berdua 1 2 3 , novi aku keluar mas,ahhhhhh cairan mani dalam vaginanya berkali kali membentur kepala penisku Crut crut crut dan aku tabrak juga dengan air mani dariku menembus dinding rahimnya Crut crut crut ah ah ah ah novi begitu menikmati persetubuhan sex ini begitupun aku... kita berdua mengerang panjang aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhh?,. Aku juga nov..ah uh ah uh auh ahhhhh,...’’’’’’’’,,,..kita berdua berbaring dia di bawah dan aku masih di atas dengan keadaan sekarang penis aku masih menancap di dalam vaginanya novi.

Sambil beristirahat sejenak merenungi apa yang sudah kita perbuat malam yang sunyi ini tanpa ada gangguan’’ terasa dunia ini milik kita berdua kita tertidur lelap dalam keadaan penisku masih menancap di vaginanya,. Dan pagi pun menyapa kita dengan keadaan penis aku masih menacap keliang senggamanya dan aku tarik sedikit keluar dan aku cabut dari dalam vaginanya perlahan ku tarik keluar. Tapi seakan novi tak mau melepaskan penis aku.

Dia memasukkan lagi penis aku kedalam liang vaginanya,aku bilang nov, dia bilang udah diem ternyata dia masih terangsang sebenernya aku juga masih terangsang ya udah lah aku jabani aja permainannya itu lagi dan beberapa detik kemudian aku dan novi mulai menglinjang dan mengerang lagi ternyata kami berdua masturbasi lagi ahhhhhahhhhhahhhhhh nov aku keluar aku juga mas, karna belum makan jadi cepet dah masturbasinya tapi aku dan novi satu sama lain sangat terpuaskan : simbiosismutualisme(sama sama menguntungkan)?


Dan aku cabut perlahan penisku lagi dan sebenernya novi masih menginginkan itu dan aku bilang nov udah dulu apa enggak kerja hari ini Besok juga ada hari hari lagi nov buat sex kita’ dia pun akhirnya mengerti iya udah kalo gitu dengan sedikit lemes dia menjawab sedikit ngambek sih sepertinya hehehe.. karna hasratnya tak terpenuhi hari ini..?dan aku janji ntar malam aku kesini lagi pasti akan puaskan kamu tunggu iya/ iya mas dengan senangnya,.. ? dan aku bilang makasih iya sayang kau telah memberi kenikmatan yang sebelumnya belum pernah aku rasakan, novi menjawab iya sama sama sayang kamu juga udah memuaskan aku. Sambil aku mencium keningnya bibirnya dan vaginanya... sekali lagi terimakasih sayang novi... novi pun tersenyum,,,,,,? Iya.

Dan hari hari kita sekarang di penuhi making love(ml) setiap kencan diner atau lain halnya pasti kita selalu making love... atau ngentot’ entah itu pagi atau siang dan juga entah tu malam . kita berdua selalu tak pernah henti menyalurkan hasrat kita,.kini sex jadi jalan alternatif kita untuk selalu setia dan untuk menyayangi dan ini lah cara kami untuk saling setia dan sayang sampai ajal menjemput.

Karna kita berdua sudah ada komit ,,maka mulailah awal ngentot pertamaku itu dan pertama kali juga aku punya cwex karna slama ini aku blum pernah punya cwex,, awalnya mau pura2 konsultasi eh malah bener2 dapat apa yg aku mau,terima kasih tuhan,,,jd dapet dua duanya vaginanya dapet orangnya juga aku dapet.. dalam sehari kita langsung jadian di tempat tugas praktenya itu.memang benar keberuntungan pasti bisa kita dapat di mana saja ntah itu jodoh dll. 

cerita sex

Perkenalkan nama aku tony lengkapnya tony azuar,temen2 akrab ku biasa memanggil nama aku dengan panggilan tony, umur aku sekarang baru 20 tahun, saat ini aku masih duduk di bangku perkuliahan dan sekarang baru menginjak semester ke tiga(3) pada suatu hari pas mau perjalanan pulang dari kampus.

Aku tak sengaja melintas di depan rumah bu bidan yg berada di jalan Gatot sukoco’ pada malam itu waktu menunjukkan baru jam 21.00 malam, sekilas aku melihat ada bu bidan yang cantik itu’ dia sedang melayani pasiannya didalam ruangan kerjanya , aku pikir usianya baru di atas umurku sedikit paling 23 an sih,kiranya dia juga baru lulus dari ilmu kebidanan D3 Deplomatika’’,

Rambutnya yang panjang hitam terurai lurus tubuhnya yg begitu mungil dan montok pantatnya yg seksi dengan belah dadanya yg besar sedang membungkuk sehinggan sedikit terlihat gundukan2 besar yg agak tembus/trasparan dari baju Tidurnya yg ketat itu yg berwarna putih,sedikit samar samar sih tapi nampak jelas kalo buah dadanya itu sangat besar dan kulitnya yang putih mulus langsat itu.

Ditambah senyumannya yg manis, membuat hatiku tak kuasa membayangkan betapa nikmatnya kalau bu bidan itu aku setubuhi, aku pun langsung menyetop motorku diam diam aku berdiri di depan rumah bu bidan sambil memandanginya ,sebenernya dia uda tau sih tapi dianya pura pura gak tau karna sibuk mengurus pasienya dan tiba tiba dia datang menghampiri aku ,... a a a,..

Aku pun kaget waduh mau kesini lagi tu bidan cantik, di tanya lah aku’(bu bidan): ada apa mas berdiri di depan rumah praktek ku dan kenapa terus terus mandangi ku seperti itu , apa ada yang bisa saya bantu’ (aku): dengan mata melotot memandangi buah dada nya yg besar itu dengan takjub besar sekali semakin mendekat semakin besar,,,.h he he kata benak fikir ku’ aku pun balik jawab sapaannya itu,enggak ada apa apa mbak bidan dg tergesa gesa aku jawab mbak cantik bak bidadari yg di turunkan dr langit’(Bu.bidan) ah bisa aja si mas ini’’ dgn seyuman lembut,,,’ dan karna aku rasa dia baru di atas aku sedikit jadi aku manggilnya mbak, hehehe’

Ini aku mau berkonsultasi sama mbak bidan,.. (bu bidan):ah jangan panggil begitu aku kan punya nama mas... (aku); siapa.? (bu bidan); lihat aja itu di papan nama tulisannya besar gitu masa endak bisa baca’ dengn tersenyum.... (aku);waduh senyumanya , dalam fikirku aku kan sengaja pura pura enggak tau sebenernya aku juga udah tau namanya itu yg jadi mbak bidan namanya mbak Lia panjangnya lia novita sari, biar aja aku kan maunya kenalannya bersalaman... hehehe maunya sih? Tiba tiba dia menyaut tanganku,aku seneng banget telapak tangannya halus sehalus busa sabun,,, terbayang dari fikiran jorok ku gimana ya kalo telapak tangannya di buat ngocok2 penisku.....



Pasti enak..... hem apalagi vaginanya tuh pasti enak banget kalo di masukin, pasti warna vaginanya putih dan agak kemerah kemerahan/merah jambu, dengan berande ande..hehe aku dengan otak ngeres’;’mbak bidan itu memperkenalkan namanya dengan suara lembut halus, nama aku lia aku di sini baru satu bulan dan sekaligus aku di sini di tugaskan untuk melayani semua masayarakat di desa ini,(aku) o ternyata dia disini lagi praktek dan tugasin dari pusat untuk bertugas masyarakat di kampung ku ini..

Jadi mbak bidan ini emang asalnya dari mana, aku asli dari jakarta;’ Ooo dr jakarta, oh iya td katanya mau konsultasi mau konsultasi apa emangnya’’ ya udah sana masuk dulu katanya mau konsultasi, dan pasienya ibu-ibu yg sedang mengandung itu pun keluar dari rumah prakteknya’ dan dengan sigapnya aku langsung masuk ke ruangan prakteknya ‘’( mbak bidan): silakan duduk ,, (aku):terimakasih mbak (mbak bidan):eh jangan panggil mbak kalo lagi sepi kaya gini aku rasa umur kita tak terpaut jauh dr umur kamu..oh iya,,. Ya udah ayo sekarang mau konsultasi apa... .!waduh lampu ijo nih’’kata ku’’ ini nov? aku memanggil dia dg panggilan nov’ini alat vitalku kog aku rasa tak seperti lelaki laki pada umumnya ,emang itu penisnya kamu kenapa ada kelainan kah . enggak tau nov..

Tapi penisku sedikit mbengkong ke kiri apa bisa nanti kalu udah punya istri apa aku bisa mempunyai keturunan karna penisku yg begitu,, berharap biar di periksa penisku yang udah ngaceng ini atau menegang..(bu.bidan lia menjawab) penis yg seperti itu udah banyak kog tapi udah terbukti penis yg bengkong pun masih bisa mempunyai keturunan tergantung tingkat kesuburannya,,(aku) oh ternyata begitu? setelah berbicara lebar kesana kesitu bla...bla..bla.

Akhirnya yang aku tunggu tunggu ? . sudah sana berbaring di atas tempat tidur biar aku lihat penis kamu ,aku seneng banget, dan aku sesekali bertanya pada novi,novi udah punya cwok (belum) dia dengan tersenyum menjawab ( belum) kenapa emangnya,aku buka ya resleting kamu aku dengan mlongo Ho. Aku diem..dan dia sambil membuka resleting celanaku dikit demi sedikit,aku tanya,novi udah sering iya nanganin yang gini ginian kog keliatanya uda nyante banget aku dengan sedikit becanda menjahilinya,,

Udah resiko kan mas jd bidan cwex, klo ada yg mau konsultasi beginian, tapi baru satu yg minta begini ,,emangnya siapa ,, novi menjawab Cuma kamu mas tony,, aku Ooo,.masa’’iya ,,’’terus pertanyaan mas tadi apa maksutnya,ouh,,.. enggak ada apa apa, masa cwex se cantik kamu blum punya cwok apa jangan jangan kamu uda punya suami kali,,boro boro mas punya suami mikir punya cwok aja gak (jawabnya),, kenapa, dia jawab takut di slingkuhin...? Ooo?aku berfikir lagi padahal baru pertama kali bertemu udah curhat panjang lebar layaknya udah saling kenal deket, aku berfikir enak juga ni novi kalo di jadiin pacar aku’ kliatannya orangnya baik dan setia.....

Aku dengan sigap bertanya mau enggak kalo novi jadi pacar aku, aku pasti akan setia dan sayang selalu sama novi ,,dia tersenyum memandangi ku dngan tangannya yg mau membuka resletingku,, apaan sih baru kenal udah nyatain cinta,, di coba dulu atu novi kalo cocok yuk kita terusin kalo gak cocok kita gak lanjut,hehe, ibarat cinta itu suka itu tidak memandang waktu , tapi cinta ini begitu saja mengalir..


Dia tersipu dngn perkataanku tadi. aku sungguh suka kamu,,,, dia lagi2 tersenyum malu sambil keluar menutup pintu rumah prakteknya karna udah sepi’,,,tinggal kita berdua yang ada di dalam dan sampai akhirnya celanaku sudah di buka dan aku lihat dari arah rok mininya yg pendek se paha atasnya yg mulus itu dan roknya yg berwarna putih’ terawang/trasparan jadi keliatan CD nya(celana dalam) terlihat agak ada cairan2 gitu mrembes dari CD nya yg berwarna ping itu,ternyata dia udah masturbasi,,

Aku begitu ngaceng saat melihat Cdnya yg uda basah dgn rayu rayuan ku tadi apalagi dia udah meraba raba penisku yg udah ngaceng pasti dia juga sudah memikirkan yg jorok jorok seperti aku dan aku tau pasti dia juga menginginkan penisku , aku jadi tambah semangat apalagi aku belum pernah ngentot sama sekali paling Cuma onani doang di kamar habis itu udah dan sekarang aku berada di sini di samping cewex yg cantik apalagi bidan pasti pengalamanya udah banyak walau umurnya bru 23,,

Dan ternyata dia juga belum pernah ngentot sama sekali alias masih perawan beruntungnya aku dalam hati berkata..,dan tidak lama kemudian dia membuka celana dalam ku dan dia melolong seakan takjub melihat penisku yg sudah ngaceng di kelilingi otot2 yg besar , dia bertanya padaku,boleh ndak barang kamu ini aku mainkan, boleh asal kamu mau jadi cwex aku, iya aku mau karna kamu juga ganteng kog tony ,aku tersenyum ya udah silahkan jawabku ,dan setelah udah mendapat ijin dari ku,, novi udah tak sabar langsung memegang kepala penisku yg sudah mengkilap dan udah mebesar dari tadi dia mengocok ngocokkan penisku ah.. uh... ah... uh.?

Rintihku ke enakan di kocok kocok dan kemudian aku meminta dia untuk memasukan penisku ke dalam lubang mulutnya yg sexsi itu perlahan lahan penisku mulai di masukkan kedalam liang mulutnya di maju mundurkan,, aku tak kuat menahan permainannya di dalam mulutnya itu ahirnya ku tumpahkan mani pertama ku kedalam mulutnya novi,, dia bilang udah keluar mas iya nov aku sambil mendesih ah..uh...ah..uh...yeh..oyeh,,. habis permainanmu enak banged makasih nov, ah itu belum apa apa dia berkata’ baru permainan mulut belum juga permainan sebenarnya ntar kalu penis kamu udah masuk vagina ku itu baru permainan yg sebenarnya,, aku suka tuh kan dia pengalaman banget dalam hati brkata ok kita lanjut,,,’ .

Dan aku juga meminta kepadanya boleh ndak aku juga minta keperawanan mu ,boleh asal kamu juga bisa setia sama aku untuk selamanya,, iya aku pasti setia dan selalu akan menyayangimu nov ,’lalu aku membuka roknya sekarang lebih jelas CD nya yang udah basah aku memainkan di permukaan CD nya yang halus kliatan sedikit vaginanya di dalam CD nya yg berwarna pink itu dan udah basah ketika dia udah masturbasi pertama tadi dan agak licin aku pegang aku gesek gesekan telapak tanganku ke pusat lubang klistorilnya dia ke enakaan kamu pintar banged mas tanpa aku hiraukan aku terus menggesek gesekan telapak tanganku ke seluruh bagian vagina keperawanannya ahirnya ke dua kalinya ia masturbasi ah ,..ah..erangan yg panjang, enak mas,.. ,

Lalu kubuka semua yg masih nempel di tubuhnya, dan aku pun juga, pakainku di klucuti oleh novi kini kita berdua tanpa sehelai kain pun, aku mulai lagi mengulum bibir merahnya yang sexsi itu dan memainkan kedua puting susunya aku remas remas ke dua susunya yg super besar itu putingnya yg kemerah merahan pink itu dan buah dada yg besar putih mulus sungguh membuat aku semakin liar aku emut pentilnya aku remas2 payudara nya, dan lidah ku mulai liar menuju bawah dari puting ke pinggang dari pinggang ke paha dan aku jilati pahanya dari paha ke kaki dia kegelian ke-enakan sudah setengah tak sadar aku kembali ke atas sedikit yaitu pas berada di vaginanya yg tanpa tumbuh rambut di situ keliatanya sih abis di cukur keliatanya dia juga suka merawat diri yaiyalah dia kan bidan dalam benakku berfikir,,


Oh indah nya surga ini Vagina yg begitu empuk kenyal besar kulit luar vaginanya berwarna putih mulus dan dalam vaginanya berwarna kemerah merahan pink (atau merah jambu)dan kedua pahanya yang putih mulus itu aku renggangkan ke kiri dan ke kanan kini keliatan semua dalam vaginanya aku jilati klistorilnya dia sungguh merangsang ku sodok sodok kan lidahku ke liang vaginanya maju mundur,, ah., uh.. ah,. Uh,. Ah,.

Kumainkan jari tengah ku dan kumasukan ke kedalam vaginanya ku maju mundurkan terasa jari ku basah banged di dalam liang keperawanannya ku cari G-Spot nya tak jauh dari luar vaginanya Cuma bejarak 3-4 centi, saat ku sentuh dengan jari tengahku dan ku mainkan pas pada G-Spot nya novi Merangrang mengglijang tak karuan beberapa kali aku mainkan dan mejilati klistoris dan mengelus elus pas tepat G-Spot nya itu tak lama kemudian novi marstubasi kesekian kalinya ahhhhhhh erang panjang dengan desahan tak beraturan,,,dia bilang jangan siksa aku begini mas tony ‘enak banget,,,ahhhhhhh,uhhhh....,, cepat masukkan penis kamu kedalam vagina aku dan tanpa aku hiraukan dia juga udah ke enakkan dengan permainan tangan ku ini.

Dia tarik penisku dia masukkan penis aku kedalam vaginanya yang sudah bener bener basah penuh cairan maninya itu dikit demi sedikit aku masukkan ternyata masih sempit banged ku ulangi lg dikit demi sedikit aku coba masukkan lagi dia agak merintih sakit tapi karna labidonya itu udah basah banged kini penisku udah tertanam sepenuhnya kedalam vaginanya saat itu di menjerit keras aaaahhhhhhaaaahhhh.....,sakit dan aku rasa ada sesuatu yg mengalir menempel di ujung kepala penisku ternyata itu darah keperawanan novi,’ku cabut sebentar penisku ke luar dia elap penisku yg penuh dengan darah keperawanannya aku juga bersihin vaginanya novi dari darah keperawanannya itu,dan aku bilang ke novi aku sungguh cinta dan sayang kamu nov,, dia juga bilang aku juga.. maaf nov keperawananmu sudah aku ambil ‘’iya enggak apa janji dan pasti yah kalo kamu setia dan sayang novi sampai kapanpun hingga ahir menjemput kita ....

Pasti mas akan selalu setia dan sayang ama novi sampai mati sambil mendekam dan memeluk tubuh novi dan sedikit sedikit aku coba masukkan lagi penis aku yg udah besar ini kini dia berganti posisi dengan bantal aku taruh di bawah pinggulnya dan sedikit di atasnya sedikit demi sedikit aku masukan Mr M ku lagi ke dalam vaginanya kini sudah lebih lancar memasukkannya karna darah keperawanannya dan masturbashi tadi yg mengalir deras jd itu yg membuat aku sedikit lancar mengoyak ke dalam vaginanya kini permainanku yang sesunggunhnya aku maju mundurkan Mr M ku.. ah ,,uh...


Dia mendesah lagi enak banget mas penis kamu aku sungguh nyaman sama kamu ingin selalu di dekat kamu’ dia berbisik di telingaku,, iya sama sama’jawabku’ aku kulum bibirnya yang mungil merah itu sambil meremas remas payu daranya aku me maju mundurkan penis (peli)(mr M)atau (gathel) ke dalam vaginanya yang basah dan licin itu dia merangsang lagi dan mererang lagi ahhh ahhhh ahhh erangan yang panjang? dan aku pun juga mulai ingin keluar cairan maniku,, aku bilang aku mau keluar aku keluarin kemana nov , dia jawab ke dalam aja aku juga mau keluar,,

Ok, penis aku semakin aku genjot maju mundur ke dalam vaginanya semakin cepat dan cepat pluk pluk sura penisku dan vaginanya yang nempel tidak nempel tidak,,,,,,,ahhhhhhahirnya kenikmatan ini berakhir dengan sama sama mengeluarkan hasrat percintaan nafsu kita berdua 1 2 3 , novi aku keluar mas,ahhhhhh cairan mani dalam vaginanya berkali kali membentur kepala penisku Crut crut crut dan aku tabrak juga dengan air mani dariku menembus dinding rahimnya Crut crut crut ah ah ah ah novi begitu menikmati persetubuhan sex ini begitupun aku... kita berdua mengerang panjang aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhh?,. Aku juga nov..ah uh ah uh auh ahhhhh,...’’’’’’’’,,,..kita berdua berbaring dia di bawah dan aku masih di atas dengan keadaan sekarang penis aku masih menancap di dalam vaginanya novi.

Sambil beristirahat sejenak merenungi apa yang sudah kita perbuat malam yang sunyi ini tanpa ada gangguan’’ terasa dunia ini milik kita berdua kita tertidur lelap dalam keadaan penisku masih menancap di vaginanya,. Dan pagi pun menyapa kita dengan keadaan penis aku masih menacap keliang senggamanya dan aku tarik sedikit keluar dan aku cabut dari dalam vaginanya perlahan ku tarik keluar. Tapi seakan novi tak mau melepaskan penis aku.

Dia memasukkan lagi penis aku kedalam liang vaginanya,aku bilang nov, dia bilang udah diem ternyata dia masih terangsang sebenernya aku juga masih terangsang ya udah lah aku jabani aja permainannya itu lagi dan beberapa detik kemudian aku dan novi mulai menglinjang dan mengerang lagi ternyata kami berdua masturbasi lagi ahhhhhahhhhhahhhhhh nov aku keluar aku juga mas, karna belum makan jadi cepet dah masturbasinya tapi aku dan novi satu sama lain sangat terpuaskan : simbiosismutualisme(sama sama menguntungkan)?


Dan aku cabut perlahan penisku lagi dan sebenernya novi masih menginginkan itu dan aku bilang nov udah dulu apa enggak kerja hari ini Besok juga ada hari hari lagi nov buat sex kita’ dia pun akhirnya mengerti iya udah kalo gitu dengan sedikit lemes dia menjawab sedikit ngambek sih sepertinya hehehe.. karna hasratnya tak terpenuhi hari ini..?dan aku janji ntar malam aku kesini lagi pasti akan puaskan kamu tunggu iya/ iya mas dengan senangnya,.. ? dan aku bilang makasih iya sayang kau telah memberi kenikmatan yang sebelumnya belum pernah aku rasakan, novi menjawab iya sama sama sayang kamu juga udah memuaskan aku. Sambil aku mencium keningnya bibirnya dan vaginanya... sekali lagi terimakasih sayang novi... novi pun tersenyum,,,,,,? Iya.

Dan hari hari kita sekarang di penuhi making love(ml) setiap kencan diner atau lain halnya pasti kita selalu making love... atau ngentot’ entah itu pagi atau siang dan juga entah tu malam . kita berdua selalu tak pernah henti menyalurkan hasrat kita,.kini sex jadi jalan alternatif kita untuk selalu setia dan untuk menyayangi dan ini lah cara kami untuk saling setia dan sayang sampai ajal menjemput.

Karna kita berdua sudah ada komit ,,maka mulailah awal ngentot pertamaku itu dan pertama kali juga aku punya cwex karna slama ini aku blum pernah punya cwex,, awalnya mau pura2 konsultasi eh malah bener2 dapat apa yg aku mau,terima kasih tuhan,,,jd dapet dua duanya vaginanya dapet orangnya juga aku dapet.. dalam sehari kita langsung jadian di tempat tugas praktenya itu.memang benar keberuntungan pasti bisa kita dapat di mana saja ntah itu jodoh dll. 

Tuesday, April 21, 2015

Pesta Di Pulau Terpencil

Judi Slot Pake Pulsa

Streaming Film xxi Gratis

- Hallo sahabat Cerita Mesum terbaru 2019, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Belia, Artikel Cerita, Artikel Perselingkuhan, Artikel Pesta Sexs, Artikel Teman, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pesta Di Pulau Terpencil
link : Pesta Di Pulau Terpencil

Baca juga



cerita dewasa
Pesta Seks di Pulau Terpencil. Teman2ku, Sintia dan Dina mengajak aku ke pulau, nginep semalem. Mereka akan membawa pasangan masing2, sedang aku gak punya pasangan. “Nanti di pulau ada senior trainer untuk snorkeling dan diving, orangnya 40an, ganteng dan tegap badannya. Tipe kamu banget deh Nes. Kamu bisa partneran sama dia”, kata Dina. “Iya, kalo gak aku bengong, sedang kalian berdua asik dengan pasangan masing2″, jawabku. Ketika di Marina Ancol setelah makan siang, aku dikenalkan Dina dengan mas Anto, trainer yang dia sebutkan itu. Orangnya ganteng juga dan perawakannya tegap, maklumlah untuk olahraga air seperti itu perlu stamina yang tinggi, apalagi dia harus mengajari orang yang akan melakukan diving, kalo snorkeling katanya relatif mudah. “Mas, staf pulau ya”, kataku membuka pembicaraan, ketika speedboat meluncur meninggalkan Marina. “Oh enggak, aku hanya bantu pulau untuk acara diving dan snorkeling. Kalo ada permintaan, pulau akan kontak aku. Ines senang diving?” “Belon pernah mas, susah ya kalo mo diving. Temenku juga pada belon pernah diving”. “Kalo gitu kita snorkeling aja, gak susah kok, cuma ngambang sambil menikmati panorama bawah laut. Di pulau ada lokasi yang sangat indah untuk snorkeling. Kalo mau diving sedikit sambil snorkeling juga bisa, gak dalem kok lautnya”. “Kalo diving kan butuh peralatan, mas”. “Gak usah, dilokasi snorkeling lautnya gak dalem, tahan napas sebentar bisa kok nyilem sedikit. Nanti deh aku ajari”. Cuaca sangat cerah, laut sepertinya tanpa ombak sehingga perjalanan menuju ke pulau tanpa hambatan apa2. Sesampai di pulau ke 2 temanku langsung cek in ke cottage masing2 dengan pasangannya. Kami mendapatkan cottage yang terapung di laut, letaknya agak berjauhan. Aku dapat cottage yang paling menjorok ke laut. Segera aku cuma mengenakan bikini ku karena mas Anto sudah menunggu untuk snorkeling. Mas Anto membelalak melihat bodiku yang tertutup bikini yang minim itu. Toketku seakan mau tumpah dari bra bikiniku yang aga kekecilan. “Nes kamu seksi amat”. Aku hanya tersenyum mendengarnya. Dia memberiku kacamata snorkeling yang ada perati untuk bernapas. aku gak tau ke2 temanku lagi ngapain sama pasangannya. Mula2 kita latihan dulu di kolam renang untuk membiasakan diri dengan kacamata snorkeling itu dan sepatu kataknya. “Kamu mau diving sedikit gak Nes, kalo mau gak usah pake pelampung”. “Iya deh mas, mau. Gak dalem kan lautnya”. “Temen2 kamu gak mau ikutan snorkeling”. “Gak tau pada kemana, kalo udah sama cowoknya masing2 ya asik sendiri lah, Ines sama mas aja, gak punya cowok sih”. “Masak sih, kamu kan cantik, seksi lagi, masak gak ada cowok yang mau, aku aja mau kok”. Dia mulai menggodaku. Aku hanya tersenyum mendengar celetukan usilnya. Kami mulai latihan di kolam renang. Setelah aku terbiasa dengan kaca mata itu, aku diajaknya ke lokasi diantar dengan speedboat pulau. Sampai dilokasi, aku langsung nyebur ke laut ditemani mas Anto, sedang speedboat kembali ke pulau, dijanjikan akan dijemput lagi setelah kami puas ber snorkeling. Pemandangan bawah airnya indah sekali, jauh lebih indah katimbang ngeliat di akuarium laut. Tidak puas hanya snorkeling saja, mas Anto mengajakku sedikit diving. Aku diajarinya sebentar untuk bagaimana menahan napas, kemudian kami menyelam. Aku bisa lebih dekat dengan objek yang kulihat dari permukaan. Karena gak bisa menahan napas lama, sebentar2 aku harus kepermukaan untuk menahan napas. Tapi menyenangkanlah bersama mas Anto di laut. Mas Antopun mulai usil, beberapa kali toketku sengaja digesek dengan lengannya. Aku kembali tersenyum membiarkan. Dia makin berani, toketku malah dirabanya. “Nes, kamu napsuin deh”, katanya to the point. “Masak sih mas napsu ngeliat Ines”. “Iya lah Nes, toket kamu montok banget, aku pengen ngeremes jadinya”, katanya sambil langsung meremes toketku. “Mas…”, keluhku. “Tuh yang jemput sudah dateng”. Aku gak tau berapa lama, kita main2 dilaut, tapi kayanya matahari sudah condong ke barat ketika kami sampai di pulau. Mas Anto mengajakku ke kolam renang lagi untuk main air. Di kolam renang, Dina dan Sintia sedang main air juga dengan pasangannya masing2, mereka juga pake bikini yang seksi. Terutama Dina yang toketnya paling besar dari kami bertiga. Cowoknya tanpa sungkan meremas2 toket Dina, Dina hanya cekikikan aja. Juga Sintia yang diremas2 oleh cowoknya. Karena kami ke pulau ketika week day, maka di pulau tidak ada tamu lain selain kita. “Darimana Nes”, tanya Sintia. “Aku snorkeling sama mas Anto, asik deh”. “Kok gak ngajak2″, protes Dina. “Aku nunggu kalian gak keluar2 dari cottage, makanya ditinggal. Tapi kalo ada kalia malah mengganggu aku dan mas Anto”. Kami main2 dikolam sampe lewat magrib, mas Antopun dengan napsunya meremas2 toketku terus. Aku membalas dengan meremas kon tolnya. Terasa kon tolnya sudah keras sekali dibalik celana pendek gombrongnya. Yang mengejutkanku ukurannya, terasa besar sekali dan panjang, kon tol kesukaanku. “Mas besar sekali”, bisikku. “Mau ngerasain Nes, belon pernah ya ngerasain yang besar seperti punyaku”, jawabnya sambil berbisik juga. Karena sudah gelap, kami balik ke cottage masing2, mas Anto ikut ke cottageku walaupun pulau menyediakan kamar untuknya diperumahan staf. Dia duduk saja di teras yang menghadap ke laut, sementara aku mandi. Aku mengenakan celana super pendek dan bra bikini. Dia tetap saja memakai celana gombrongnya walaupun basah. Kita langsung menuju ke ruang makan karena perut sudah keroncongan. Kami makan malem sembari ngobrol dan becanda2. Mas Anto mengelus2 pahaku terus. Paha kukangkangkan. Aku jadi menggeliat2 karena rabaannya pada paha bagian dalam, “Aah”, erangku, karena napsuku mulai naik. “Kenapa Nes, napsu ya”, katanya. “Tangan mas nakal sih”, kataku terengah. “Abis kamu napsuin sih”, jawabnya dengan tetap ngelus2 pahaku, elusannya makin lama makin naik ke atas. Kini tangannya mulai meraba dan meremes no nokku dari luar celana pendekku, Aku semakin terangsang karena ulahnya, “Aku jadi napsu nih”, bisikku. Baiknya temen2ku sudah selesai makan dan ngajak karaokean. Aku terbebas dari elusan mas Anto. Di ruang karaoke, kami nyanyi2 bergantian. Bosen karaoke, mas Anto minta dvd sama operator karaoke dan memutarnya, ternyata film biru. Asiknya ceweknya tampang melayu, cowoknya bule. Mereka maennya di kolam renang. Mulai dari ngelus, ngeremes, ngemut sampe akhirnya ngenjot dalam berbagai posisi. Mas anto kembali menggerayangi toketku. Kulihat temen2ku sudah tenggelam dalam pelukan pasangannya masing2. Gak lama kemudian Dina keluar ruang, diikuti dengan Sintia. Pastinya mereka akan meneruskan acara di cottage masing2. Mas Anto berbisik, “Kekamar aja yuk Nes”. Aku ikut saja ketika tanganku ditariknya, sambil berpelukan kita menuju ke cottageku. Di cottage, mas Anto membereskan teras, dipan yang ada diteras dihampari selimut sebagai alas. Dia mengambil bantal dari kamar dan mematikan lampu teras. Suasana reman2 karena hanya disinari lampu dari kamar. Romantis sekali suasananya karena hanya terdengar demburan ombak dan terasa sekali2 ada angin membelai badan. Aku berbaring di dipan yang sempit sehingga agak berdesakan dengan mas Anto. Dia terus meremas-remas gundukan di selangkanganku. Aku merespon dengan gerakan pinggulku yang menekan-nekan tangannya. Perlahan-lahan celana pendekku dilbukanya, aku mengangkat pantatku supaya celana itu mudah dilepaskan. Terasa jarinya mulai menelusuri CDku. Dia meremas kembali gundukan yang kini hanya terlindung oleh cd. Kemudian jarinya menguak cdku dari samping. Jari tengahnya dengan trampil mencari belahan no nokku. Jari tengahnya mulai menelusuri kehangatan sekaligus kelembaban di balik jembut keritingku yang lebat. Sampai akhirnya mendarat di i tilku. Daging kecil itu sudah mengeras. Dia segera berkosentrasi pada bagian itu. Aku tidak mampu menahan kenikmatan akibat gelitikan jarinya di i tilku. Aku makin erat memeluknya dan dia makin intensif memainkan jariku di i tilku. Aku tidak bisa memperkirakan berapa lama jarinya bermain di i tilku. Akhirnya aku mengejang. Aku nyampe. “Mas, belum apa2 Ines dah nyampe. Hebat ih permainan jarinya mas. Apalagi kon tol mas ya”, kataku terengah. Dia mengangkangkan pahaku dan terasa hembusan napasnya yang hangat di pahaku. Dia mulai menjilati pahaku, dari bawah bergerak perlahan keatas sambil digigit2nya pelan. Aku menggigil menahan geli saat lidahnya menyelisuri pahaku. “Mas pinter banget ngerangsang Ines, udah biasa ngerangsang cewek ya”, kataklu terengah. CD ku yang minim itu dengan mudah dilepasnya, demikian pula bra bikiniku dan tak lama kemudian terasa lidahnya menghunjam ke no nokku yang sudah sangat basah. Aku hanya pasrah saja atas perlakuannya, aku hanya bisa mengerang karena rangsangan pada no nokku itu. Lidahnya menyusup ke dalam no nokku dan mulai bergerak keatas. Aku makin mengejang ketika dia mulai menjilati i tilku. “Ines sudah pengen dien tot”, aku mengerang saking napsunya. Dia menghentikan aksinya, kemudian memelukku dan mencium bibirku dengan napsunya. Lidahnya menerobos bibirku dan mencari lidahku, segera aku bereaksi yang sama sehingga lidah kami saling membelit didalam mulutku. Pelukannya makin erat. Terasa ada sesuatu yang mengganjal diperutku, kon tolnya rupanya sudah ngaceng berat. Tangannya mulai bergerak kebawah, meremas pantatku, sedang tangan satunya masih ketat mendekapku. Aku menggelinjang karena remasan dipantatku dan tekanan kon tolnya yang ngaceng itu makin terasa diperutku. “Aah”, lenguhku sementara bibirku masih terus dikulumnya dengan penuh napsu juga. Lidahnya kemudian dikeluarkan dari mulutku, bibirku dijilati kemudian turun ke daguku. Tangannya bergeser dari pantatku ke arah no nokku, “Aah”, kembali aku mengerang ketika jarinya mulai mengilik no nokku. Lidahnya mengarah ke leherku, dijilatinya sehingga aku menggeliat2 kegelian. Sementara itu jarinya mulai mengelus2 no nokku yang sudah sangat basah itu dan kemudian kembali menjadikan i tilku sasaran berikutnya. Digerakkannya jarinya memutar menggesek i tilku. Aku menjadi lemes dipelukannya. “Nes, jembut kamu lebat sekali, gak heran napsu kamu gede banget. Dikilik sebentar aja udah basah begini, padahal baru nyampe”, katanya sambil mengangkangkan pahaku lagi. Dia membuka celananya, sekaligus dengan cdnya. Ternyata kon tolnya besar dan panjang, berdiri tegak karena sudah ngaceng berat. Aku ditariknya bangun kemudian disuruh menelungkup ditembok teras. Dia memposisikan dirinya dibelakangku, punggungku didorong sedikit sehingga aku menjadi lebih nungging. Pahaku digesernya agar lebih membuka. Aku menggelinjang ketika merasa ada menggesek2 no nokku. no nokku yang sudah sangat licin itu membantu masuknya kon tol besarnya dengan lebih mudah. Kepala kon tolnya sudah terjepit di no nokku. Terasa sekali kon tolnya sesek mengganjal di selangkanganku. “Aah, gede banget kon tol mas”, erangku. Mas Anto diam saja, malah terus mendorong kon tolnya masuk pelan2. Aku menggeletar ketika kon tolnya masuk makin dalam. Nikmat banget rasanya kemasukan kon tolnya yang besar itu. Pelan2 dia menarik kon tolnya keluar dan didorongnya lagi dengan pelan juga, gerakan keluar masuk kon tolnya makin cepat sehingga akhirnya dengan satu hentakan kon tolnya nancep semua di no nokku. “Aah, enak banget kon tol mas”, jeritku. “No nokmu juga peret banget Nes. Baru sekali aku ngerasain no nok seperet no nokmu”, katanya sambil mengenjotkan kon tolnya keluar masuk no nokku. “Huh”, dengusku ketika terasa kon tolnya nancep semua di no nokku. Terasa biji pelernya menempel ketat di pantatku. No nokku terasa berdenyut meremes2 kon tolnya yang nancep dalem sekali karena panjangnya. Tangannya yang tadinya memegang pinggulku mulai meremes toketku dengan gemesnya. Aku menjadi menggelinjang karenanya, sementara itu enjotan keluar masuk kon tolnya makin dipercepat. Tubuhku makin bergetar merasakan gesekan kon tolnya di no nokku. “Enak , enjotin yang keras, aah, nikmatnya”, erangku gak karuan. Keluar masuknya kon tolnya di no nokku makin lancar karena cairan no nokku makin banyak, seakan menjadi pelumas kon tolnya. Dia menelungkup dibadanku dan mencium kudukku. Aku menjadi menggelinjang kegelian. Pinter banget dia merangsang dan memberi aku nikmat yang luar biasa. Toketku dilepaskannya dan tangannya menarik wajahku agar menengok ke belakang, kemudian bibirku segera diciumnya dengan napsunya. Lidahnya kembali menyusup kedalam mulutku dan membelit lidahku. Tangannya kembali meneruskan tugasnya meremes2 toketku. Sementara itu, kon tolnya tetep dienjotkan keluar masuk dengan cepat dan keras. Jembutnya yang kasar dan lebat itu berkali2 menggesek pantatku ketika kon tolnya nancep semuanya di no nokku. Aku menjadi mengerang keenakan berkali2, ini menambah semangatnya untuk makin mgencar mengenjot no nokku. Pantatku mulai bergerak mengikuti irama enjotan kon tolnya. Pantatku makin cepat bergerak maju mundur menyambut enjotan kon tolnya sehingga rasanya kon tolnya nancep lebih dalem lagi di no nokku. “Terus , enjot yang keras, aah nikmat banget deh dien tot mas”, erangku. Dia makin seru saja mengenjot no nokku dengan kon tolnya. Aku tersentak. Perutku terasa kejang menahan kenikmatan yang luar biasa. Bibirku kembali dilumatnya, aku membalas melumat bibirnya juga, sementara gesekan kon tolnya pada no nokku tetep saja terjadi. Akhirnya aku tidak dapat menahan rangsangan lebih lama, no nokku mengejang dan “Ines nyampe aah”, teriakku. no nokku berdenyut hebat mencengkeram kon tolnya sehingga akhirnya, kon tolnya mengedut mengecretkan pejunya sampe 5 semburan. Terasa banget pejunya yang anget menyembur menyirami no nokku. Kon tolnya terus dienjotkan keluar masuk seiring ngecretnya pejunya. Napasku memburu, demikian juga napasnya. “Nes, gak apa2 kan aku ngecret didalem no nok kamu”, katanya. “Gak apa2 kok mas, Ines punya obat biar gak hamil”. Kon tolnya terlepas dari jepitan no nokku sehingga terasa pejunya ikut keluar mengalir di pahaku. Dia segera berbaring didipan. “Nes, nikmat banget deh no nok kamu, peret dan empotannya kerasa banget”, katanya. “Mas sudah sering ngen totin abg ya, ahli banget bikin Ines nikmat. “, jawabku sambil menelentangkan badanku disebelahnya. “Paling sama customer yang ngundang aku ke pulau seperti kamu gini. Ya aku milih yang bag lah, kalo sepantaran aku mana asik”, jawabnya. Mas Anto bangun dan masuk kamar mandi. Dia rupanya sedang membersihkan dirinya karena sejak abis berenang di laut dia belum mandi, sementara aku masih saja telentang di dipan menikmati sisa2 kenikmatan yang baru saja aku rasakan. Dia keluar dari kamar mandi, duduk disampingku yang terkapar telanjang bulat. “Kamu bener2napsuin deh Nes, toket kamu gede dan kenceng, mana pentilnya gede lagi”, katanya. Aku hanya tersenyum mendengar ocehannya. “Aku paling suka liat jembut kamu, lebat banget sih. Aku paling napsu ngeliat cewek kayak kamu ini, toketnya gede kenceng dan jembutnya lebat, nikmat banget dien totnya,” katanya lagi. Dia berbaring disebelahku dan memelukku, “Nes, aku pengen lagi deh”, katanya. Aku kaget juga dengernya, baru aja ngecret udah napsu lagi, tapi aku suka lelaki kaya begini, udah kon tolnya gede dan panjang, kuat lagi ngen totnya. Dia mulai menciumi leherku dan lidahnya menjilati leherku. Aku menggelinjang dan mulai terangsang juga. Bibirku segera diciumnya, lidahnya kembali menyusup kedalam mulutku dan membelit lidahku. Sementara itu tangannya mulai meremes2 toketku dengan gemes. Dia melepaskan bibirku tetapi lidahnya terus saja menjilati bibirku, daguku, leherku dan akhirnya toketku. Pentilku yang sudah mengeras dijilatinya kemudian diemutnya dengan rakus. Aku menggeliat2 karena napsuku makin memuncak juga. “Aah, mas napsu banget sih, tapi aku suka banget”, erangku. Toketku yang sebelah lagi diremes2nya dengan gemes. Jari2nya menggeser kebawah, keperutku, Puserku dikorek2nya sehingga aku makin menggelinjang kegelian. Akhirnya jembutku dielus2nya, tidak lama karena kemudian jarinya menyusup melalui jembutku mengilik2 no nokku. Pahaku otomatis kukangkangkan untuk mempermudah dia mengilik no nokku. “Aah”, aku melenguh saking nikmatnya. Dia membalik posisinya sehingga kepalanya ada di no nokku, otomatis kon tolnya yang sudah ngaceng ada didekat mukaku. Sementara dia mengilik no nok dan i tilku dengan lidahnya, kon tolnya kuremes dan kukocok2, keras banget kon tolnya. Kepalanya mulai kujilati dan kuemut pelan, lidahnya makin terasa menekan2 i tilku sehingga pantatku terangkat dengan sendirinya. Enggak lama aku mengemut kon tolnya sebab dia segera membalikkan badannya dan menelungkup diatasku, kon tolnya ditancapkannya di no nokku dan mulai ditekennya masuk kedalam. Setelah nancep semua, mas Anto mulai mengenjotkan kon tolnya keluar masuk dengan cepat dan keras. Bibirku kembali dilumatnya dengan penuh napsu, sementara itu terasa banget kon tolnya mengisi seluruh ruang no nokku sampe terasa sesek. Nikmat banget ngen tot sama dia. Aku menggeliat2kan pantatku mengiringi enjotan kon tolnya itu. Cukup lama dia mengenjotkan kon tolnya keluar masuk, tiba2 dia berhenti dan mencabut kon tolnya dari no nokku. Dia turun dari dipan dan duduk di kursi yang ada didekat dipan, aku dimintanya untuk duduk dipangkuannya mengangkang diantara kedua kakinya. Dia memelukku dengan erat. Aku sedikit berdiri supaya dia bisa mengarahkan kon tolnya yang masih ngaceng itu masuk ke no nokku. Aku menurunkan badanku sehingga sedikit2 kon tolnya mulai ambles lagi di no nokku. Aku menggeliat merasakan nikmatnya kon tolnya mendesak masuk no nokku sampe nancep semuanya. Jembutnya menggesek jembutku dan biji pelernya terasa menyenggol2 pantatku. Aku mulai menaik turunkan badanku mengocok kon tolnya dengan no nokku. Dia mengemut pentilku sementara aku aktif bergerak naik turun. Nikmat banget, kayanya lebih nikmat dari tadi. “Aah, enak banget deh, lebih nikmat dari yang tadi”, erangku sambil terus menurun naikkan badanku mengocok kon tolnya yang terjepit erat di no nokku. No nokku mulai berdenyut lagi meremes2 kon tolnya, gerakanku makin liar, aku berusaha menancepkan kon tolnya sedalam2nya di no nokku sambil mengerang2. Tangannya memegang pinggulku dan membantu agar aku terus mengocok kon tolnya dengan no nokku. Aku memeluk lehernya supaya bisa tetep mengenjot kon tolnya, denyutan no nokku makin terasa kuat, dia juga melenguh saking nikmatnya, “Nes, empotan no nokmu kerasa banget deh, mau deh aku ngen tot ama kamu tiap hari”. Akhirnya aku gak bisa menahan rangsangan lebih lama dan “Ines nyampe, aah”, teriakku dan kemudian aku terduduk lemas dipangkuannya. Hebatnya dia belum ngecret juga, kayanya ronde kedua membuat dia bisa ngen tot lebih lama. “Cape Nes”, tanyanya tersenyum sambil terus memelukku. “He eh”, jawabku singkat. Pelan mas anto mengangkat badanku dari pangkuannya sehingga aku berdiri, kon tolnya lepas dari jepitan no nokku. kon tolnya masih keras dan berlumuran cairan no nokku. Kembali aku dimintanya nungging didipan, doyan banget dia dengan doggie style. Aku sih oke aja dengan gaya apa saja karena semua gaya juga nikmat buat aku. Dia menjilati kudukku sehingga aku menggelinjang kegelian, perlahan jilatannya turun ke punggung. Terus turun ke pinggang dan akhirnya sampe dipinggulku. Otot perutku terasa tertarik karena rangsangan jilatan itu. Mulutnya terus menjilati, yang menjadi sasaran sekarang adalah pantatku, diciuminya dan digigitnya pelan. Apalagi saat lidahnya mulai menyapu daerah sekitar lubang pantatku. Geli rasanya. Jilatannya turun terus kearah no nokku, kakiku dikangkangkannya supaya dia bisa menjilati no nokku dari belakang. Aku lebih menelungkup sehingga pantatku makin menungging dan no nokku terlihat jelas dari belakang. Dia menjilati no nokku, sehingga kembali aku berteriak2 minta segera dien tot, “nakal deh mas, ayo dong Ines cepetan dien totnya”. Dia berdiri dan memposisikan kon tolnya dibibir no nokku dan dienjotkannya kedalam dengan keras sehingga nancep semua dengan sekali enjotan. Dia mulai mengenjot no nokku dengan kon tolnya, makin lama makin cepat. Aku kembali menggeliat2kan pantatku mengimbangi enjotan kon tolnya dino nokku. Jika dia mengejotkan kon tolnya masuk aku mendorong pantatku kebelakang sehingga menyambut kon tolnya supaya nancep sedalam2nya di no nokku. Toketku berguncang2 ketika dia mengenjot no nokku. Dia meremes2 toketku dan memlintir2 pentilnya sambil terus mengenjotkan kon tolnya keluar masuk. “Terus mas, nikmat banget deh”, erangku lagi. Enjotan berjalan terus, sementara itu aku mengganti gerakan pantatku dengan memutar sehingga efeknya seperti meremes kon tolnya. Dengan gerakan memutar, i tilku tergesek kon tolnya setiap kali dia mengenjotkan kon tolnya masuk. Denyutan no nokku makin terasa keras, diapun melenguh, “Nes, nikmat banget empotan no nok kamu”. Akhirnya kembali aku kalah, aku nyampe lagi dengan lenguhan panjang, “Aah nikmatnya, Ines nyampeee”. Otot perutku mengejang dan aku ambruk ke dipan karena lemesnya. Aku ditelentangkan di dipan dan segera mas Anto menaiki tubuhku yang sudah terkapar karena lemesnya. Pahaku dikangkangkannya dan segera dia menancapkan kembali kon tolnya di no nokku. Kon tolnya dengan mudah meluncur kedalam sehingga nancep semuanya karena no nokku masih licin karena cairan yang berhamburan ketika aku nyampe. Dia mulai mengenjotkan lagi kon tolnya keluar masuk. Hebat sekali staminanya, kayanya gak ada matinya ni orang. Aku hanya bisa terkapar menikmati sisa kenikmatan dan rangsangan baru dari enjotan kon tolnya. Dia terus mengejotkan kon tolnya dengan cepat dan keras. Dia kembali menciumi bibirku, leherku dan dengan agak membungkukkan badan dia mengemut pentilku. Sementara itu enjotan kon tolnya tetap berlangsung dengan cepat dan keras. Aku agak sulit bergerak karena dia agak menindih badanku, keringatku sudah bercampur aduk dengan keringatnya. Enggak tau sudah berapa lama dia mengen toti ku sejak pertama tadi. Dia menyusupkan kedua tangannya kepunggungku dan menciumku lagi. Kon tolnya terus saja dienjotkan keluar masuk. Perutku mengejang lagi, aku heran juga kok aku cepet banget mau nyampe lagi dien tot dia. Aku mulai menggeliatkan pantatku, kuputar2 mengimbangi enjotan kon tolnya. No nokku makin mengedut mencengkeram kon tolnya, pantatku terkadang terangkat menyambut enjotannya yang keras, sampe akhirnya, “terus mas, yang cepet, Ines udah mau nyampe lagi”, teriakku. Dia dengan gencarnya mengenjotkan kon tolnya keluar masuk dan, “Aah Ines nyampe lagi”, aku berteriak keenakan. Berbarengan dengan itu terasa sekali semburan pejunya yang kuat di no nokku. Diapun ngecret dan ambruk diatas badanku. Kami sama2 terkulai lemes, lebih2 aku karena aku udah nyampe 3 kali sebelum dia akhirnya ngecret dino nokku. ” Mas kuat banget deh ngen totnya, mana lama lagi. Nikmat banget ngen tot ama mas. Kapan mas ngen totin Ines lagi”, kataku. Dia tersenyum mendengar sanjunganku. “Kalo ada kesempatan ya aku sih mau aja ngen totin kamu. No nok kamu yang paling nikmat dari semua cewek yang pernah aku en tot”, jawabnya memuji. Kita pindah kedalem kamar. Aku terkapar telanjang karena nikmat dan tak lama lagi tertidur. Paginya aku terbangun karena mas Anto memelukku. Kayanya sarapan pagi bakalan ngerasain kon tolnya lagi keluar masuk no nokku. “Nes, aku pengen ngerasain empotan no nok kamu lagi ya, boleh kan”, katanya. Dia lalu berbaring telentang di ranjang, lalu aku mulai jongkok di atasnya dan menciumi nya, tangannya mengusap-usap punggungku. Bibirnya kukulum, “Hmmmhh… hmmhhh…” dia mendesah-desah. Setelah puas melumat bibir dan lidahnya, aku mulai bergerak ke bawah, menciumi dagunya, lalu lehernya. Kuciumi dadanya. “Hmmmhhh… aduh Nes enak ..” rintihnya. Dia terus mendesah sementara aku mulai menciumi perutnya, lalu pusarnya, sesekali dia berteriak kecil kegelian. Akhirnya , kon tolnya yang sudah ngaceng berat kupegang dan kukocok2, “Ahhhhh… Hhhh….Hmmhmh… Ohhh …” dia cuman bisa mendesah doang. Kon tolnya langsung kukenyot-kenyot, sementara dia meemas-remas rambutku saking enaknya, “Ehmm… Ehmm…” Mungkin sekitar 5 menitan aku ngemut kon tolnya, kemudian aku bilang, “sekarang giliran mas yach?” Dia cuma tersenyum, lalu bangkit sedangkan aku sekarang yang ganti tiduran. Dia mulai nyiumin bibirku, kemudian leherku sementara tangannya meraba-raba toketku dan diremasnya. “Hmhmhhm… Hmhmhmh…” ganti aku yang mendesah keenakan. Apalagi ketika dia menjilati pentilku yang tebal dan berwarna coklat tua. Setelah puas melumat pentilku bergantian, dia mulai menjilati perutku. Dia langsung menciumi no nokku dengan penuh napsu, otomatis pahaku mengangkang supaya dia bisa mudah menjilati no nok dan i tilku. “Ahh.. Ahhhh…” aku mengerang dan mendesah keras keenakan. Sesekali kudengar “slurrp… slurrp…” dia menyedot no nokku yang sudah mulai basah itu. “Ahhhh… Enak …”, desahan ku semakin keras saja karena merasa nikmat, seakan tidak peduli kalau terdengar orang di luar. Napsuku sudah sampe ubun2, dia kutarik untuk segera menancapkan kon tol besarnya di no nokku yang sudah gatel sekali rasanya, pengen digaruk pake kon tol. Pelan-pelan dia memasukkan kon tolnya ke dalam no nokku. dengan satu enjotan keras dia menancapkan seluruh kon tolnya dalam no nokku. “Uh… uhhh….aahh…nikmat banget” desahku ketika dia mulai asyik menggesek-gesekkan kon tolnya dalam no nokku. Aku menggoyang pinggulku seirama dengan keluar masuknya kon tolnya di no nokku. Dia mempercepat gerakannya. Gak lama dienjot aku sudah merasa mau nyampe, “Ah…Ines sepertinya mau… ahhh…” dia malah mempergencar enjotan kon tolnya dino nokku, “Bareng nyampenya ya Nes, aku juga dah mau ngecret”, katanya terengah. Enjotan kon tolnya makin cepat saja, sampe akhirnya, “Ines nyampe aah”, badanku mengejang karena nikmatnya, terasa no nokku berdenyut2 meremas kon tolnya sehingga diapun menyodokkan kon tolnya dengan keras, “Nes, aku ngecret aah”, terasa semburan pejunya yang deres dino nokku. Dia terkapar lemes diatas badanku, demikian pula aku. Habis makan pagi, kita siap2 untuk kembali ke Marina


cerita dewasa
Pesta Seks di Pulau Terpencil. Teman2ku, Sintia dan Dina mengajak aku ke pulau, nginep semalem. Mereka akan membawa pasangan masing2, sedang aku gak punya pasangan. “Nanti di pulau ada senior trainer untuk snorkeling dan diving, orangnya 40an, ganteng dan tegap badannya. Tipe kamu banget deh Nes. Kamu bisa partneran sama dia”, kata Dina. “Iya, kalo gak aku bengong, sedang kalian berdua asik dengan pasangan masing2″, jawabku. Ketika di Marina Ancol setelah makan siang, aku dikenalkan Dina dengan mas Anto, trainer yang dia sebutkan itu. Orangnya ganteng juga dan perawakannya tegap, maklumlah untuk olahraga air seperti itu perlu stamina yang tinggi, apalagi dia harus mengajari orang yang akan melakukan diving, kalo snorkeling katanya relatif mudah. “Mas, staf pulau ya”, kataku membuka pembicaraan, ketika speedboat meluncur meninggalkan Marina. “Oh enggak, aku hanya bantu pulau untuk acara diving dan snorkeling. Kalo ada permintaan, pulau akan kontak aku. Ines senang diving?” “Belon pernah mas, susah ya kalo mo diving. Temenku juga pada belon pernah diving”. “Kalo gitu kita snorkeling aja, gak susah kok, cuma ngambang sambil menikmati panorama bawah laut. Di pulau ada lokasi yang sangat indah untuk snorkeling. Kalo mau diving sedikit sambil snorkeling juga bisa, gak dalem kok lautnya”. “Kalo diving kan butuh peralatan, mas”. “Gak usah, dilokasi snorkeling lautnya gak dalem, tahan napas sebentar bisa kok nyilem sedikit. Nanti deh aku ajari”. Cuaca sangat cerah, laut sepertinya tanpa ombak sehingga perjalanan menuju ke pulau tanpa hambatan apa2. Sesampai di pulau ke 2 temanku langsung cek in ke cottage masing2 dengan pasangannya. Kami mendapatkan cottage yang terapung di laut, letaknya agak berjauhan. Aku dapat cottage yang paling menjorok ke laut. Segera aku cuma mengenakan bikini ku karena mas Anto sudah menunggu untuk snorkeling. Mas Anto membelalak melihat bodiku yang tertutup bikini yang minim itu. Toketku seakan mau tumpah dari bra bikiniku yang aga kekecilan. “Nes kamu seksi amat”. Aku hanya tersenyum mendengarnya. Dia memberiku kacamata snorkeling yang ada perati untuk bernapas. aku gak tau ke2 temanku lagi ngapain sama pasangannya. Mula2 kita latihan dulu di kolam renang untuk membiasakan diri dengan kacamata snorkeling itu dan sepatu kataknya. “Kamu mau diving sedikit gak Nes, kalo mau gak usah pake pelampung”. “Iya deh mas, mau. Gak dalem kan lautnya”. “Temen2 kamu gak mau ikutan snorkeling”. “Gak tau pada kemana, kalo udah sama cowoknya masing2 ya asik sendiri lah, Ines sama mas aja, gak punya cowok sih”. “Masak sih, kamu kan cantik, seksi lagi, masak gak ada cowok yang mau, aku aja mau kok”. Dia mulai menggodaku. Aku hanya tersenyum mendengar celetukan usilnya. Kami mulai latihan di kolam renang. Setelah aku terbiasa dengan kaca mata itu, aku diajaknya ke lokasi diantar dengan speedboat pulau. Sampai dilokasi, aku langsung nyebur ke laut ditemani mas Anto, sedang speedboat kembali ke pulau, dijanjikan akan dijemput lagi setelah kami puas ber snorkeling. Pemandangan bawah airnya indah sekali, jauh lebih indah katimbang ngeliat di akuarium laut. Tidak puas hanya snorkeling saja, mas Anto mengajakku sedikit diving. Aku diajarinya sebentar untuk bagaimana menahan napas, kemudian kami menyelam. Aku bisa lebih dekat dengan objek yang kulihat dari permukaan. Karena gak bisa menahan napas lama, sebentar2 aku harus kepermukaan untuk menahan napas. Tapi menyenangkanlah bersama mas Anto di laut. Mas Antopun mulai usil, beberapa kali toketku sengaja digesek dengan lengannya. Aku kembali tersenyum membiarkan. Dia makin berani, toketku malah dirabanya. “Nes, kamu napsuin deh”, katanya to the point. “Masak sih mas napsu ngeliat Ines”. “Iya lah Nes, toket kamu montok banget, aku pengen ngeremes jadinya”, katanya sambil langsung meremes toketku. “Mas…”, keluhku. “Tuh yang jemput sudah dateng”. Aku gak tau berapa lama, kita main2 dilaut, tapi kayanya matahari sudah condong ke barat ketika kami sampai di pulau. Mas Anto mengajakku ke kolam renang lagi untuk main air. Di kolam renang, Dina dan Sintia sedang main air juga dengan pasangannya masing2, mereka juga pake bikini yang seksi. Terutama Dina yang toketnya paling besar dari kami bertiga. Cowoknya tanpa sungkan meremas2 toket Dina, Dina hanya cekikikan aja. Juga Sintia yang diremas2 oleh cowoknya. Karena kami ke pulau ketika week day, maka di pulau tidak ada tamu lain selain kita. “Darimana Nes”, tanya Sintia. “Aku snorkeling sama mas Anto, asik deh”. “Kok gak ngajak2″, protes Dina. “Aku nunggu kalian gak keluar2 dari cottage, makanya ditinggal. Tapi kalo ada kalia malah mengganggu aku dan mas Anto”. Kami main2 dikolam sampe lewat magrib, mas Antopun dengan napsunya meremas2 toketku terus. Aku membalas dengan meremas kon tolnya. Terasa kon tolnya sudah keras sekali dibalik celana pendek gombrongnya. Yang mengejutkanku ukurannya, terasa besar sekali dan panjang, kon tol kesukaanku. “Mas besar sekali”, bisikku. “Mau ngerasain Nes, belon pernah ya ngerasain yang besar seperti punyaku”, jawabnya sambil berbisik juga. Karena sudah gelap, kami balik ke cottage masing2, mas Anto ikut ke cottageku walaupun pulau menyediakan kamar untuknya diperumahan staf. Dia duduk saja di teras yang menghadap ke laut, sementara aku mandi. Aku mengenakan celana super pendek dan bra bikini. Dia tetap saja memakai celana gombrongnya walaupun basah. Kita langsung menuju ke ruang makan karena perut sudah keroncongan. Kami makan malem sembari ngobrol dan becanda2. Mas Anto mengelus2 pahaku terus. Paha kukangkangkan. Aku jadi menggeliat2 karena rabaannya pada paha bagian dalam, “Aah”, erangku, karena napsuku mulai naik. “Kenapa Nes, napsu ya”, katanya. “Tangan mas nakal sih”, kataku terengah. “Abis kamu napsuin sih”, jawabnya dengan tetap ngelus2 pahaku, elusannya makin lama makin naik ke atas. Kini tangannya mulai meraba dan meremes no nokku dari luar celana pendekku, Aku semakin terangsang karena ulahnya, “Aku jadi napsu nih”, bisikku. Baiknya temen2ku sudah selesai makan dan ngajak karaokean. Aku terbebas dari elusan mas Anto. Di ruang karaoke, kami nyanyi2 bergantian. Bosen karaoke, mas Anto minta dvd sama operator karaoke dan memutarnya, ternyata film biru. Asiknya ceweknya tampang melayu, cowoknya bule. Mereka maennya di kolam renang. Mulai dari ngelus, ngeremes, ngemut sampe akhirnya ngenjot dalam berbagai posisi. Mas anto kembali menggerayangi toketku. Kulihat temen2ku sudah tenggelam dalam pelukan pasangannya masing2. Gak lama kemudian Dina keluar ruang, diikuti dengan Sintia. Pastinya mereka akan meneruskan acara di cottage masing2. Mas Anto berbisik, “Kekamar aja yuk Nes”. Aku ikut saja ketika tanganku ditariknya, sambil berpelukan kita menuju ke cottageku. Di cottage, mas Anto membereskan teras, dipan yang ada diteras dihampari selimut sebagai alas. Dia mengambil bantal dari kamar dan mematikan lampu teras. Suasana reman2 karena hanya disinari lampu dari kamar. Romantis sekali suasananya karena hanya terdengar demburan ombak dan terasa sekali2 ada angin membelai badan. Aku berbaring di dipan yang sempit sehingga agak berdesakan dengan mas Anto. Dia terus meremas-remas gundukan di selangkanganku. Aku merespon dengan gerakan pinggulku yang menekan-nekan tangannya. Perlahan-lahan celana pendekku dilbukanya, aku mengangkat pantatku supaya celana itu mudah dilepaskan. Terasa jarinya mulai menelusuri CDku. Dia meremas kembali gundukan yang kini hanya terlindung oleh cd. Kemudian jarinya menguak cdku dari samping. Jari tengahnya dengan trampil mencari belahan no nokku. Jari tengahnya mulai menelusuri kehangatan sekaligus kelembaban di balik jembut keritingku yang lebat. Sampai akhirnya mendarat di i tilku. Daging kecil itu sudah mengeras. Dia segera berkosentrasi pada bagian itu. Aku tidak mampu menahan kenikmatan akibat gelitikan jarinya di i tilku. Aku makin erat memeluknya dan dia makin intensif memainkan jariku di i tilku. Aku tidak bisa memperkirakan berapa lama jarinya bermain di i tilku. Akhirnya aku mengejang. Aku nyampe. “Mas, belum apa2 Ines dah nyampe. Hebat ih permainan jarinya mas. Apalagi kon tol mas ya”, kataku terengah. Dia mengangkangkan pahaku dan terasa hembusan napasnya yang hangat di pahaku. Dia mulai menjilati pahaku, dari bawah bergerak perlahan keatas sambil digigit2nya pelan. Aku menggigil menahan geli saat lidahnya menyelisuri pahaku. “Mas pinter banget ngerangsang Ines, udah biasa ngerangsang cewek ya”, kataklu terengah. CD ku yang minim itu dengan mudah dilepasnya, demikian pula bra bikiniku dan tak lama kemudian terasa lidahnya menghunjam ke no nokku yang sudah sangat basah. Aku hanya pasrah saja atas perlakuannya, aku hanya bisa mengerang karena rangsangan pada no nokku itu. Lidahnya menyusup ke dalam no nokku dan mulai bergerak keatas. Aku makin mengejang ketika dia mulai menjilati i tilku. “Ines sudah pengen dien tot”, aku mengerang saking napsunya. Dia menghentikan aksinya, kemudian memelukku dan mencium bibirku dengan napsunya. Lidahnya menerobos bibirku dan mencari lidahku, segera aku bereaksi yang sama sehingga lidah kami saling membelit didalam mulutku. Pelukannya makin erat. Terasa ada sesuatu yang mengganjal diperutku, kon tolnya rupanya sudah ngaceng berat. Tangannya mulai bergerak kebawah, meremas pantatku, sedang tangan satunya masih ketat mendekapku. Aku menggelinjang karena remasan dipantatku dan tekanan kon tolnya yang ngaceng itu makin terasa diperutku. “Aah”, lenguhku sementara bibirku masih terus dikulumnya dengan penuh napsu juga. Lidahnya kemudian dikeluarkan dari mulutku, bibirku dijilati kemudian turun ke daguku. Tangannya bergeser dari pantatku ke arah no nokku, “Aah”, kembali aku mengerang ketika jarinya mulai mengilik no nokku. Lidahnya mengarah ke leherku, dijilatinya sehingga aku menggeliat2 kegelian. Sementara itu jarinya mulai mengelus2 no nokku yang sudah sangat basah itu dan kemudian kembali menjadikan i tilku sasaran berikutnya. Digerakkannya jarinya memutar menggesek i tilku. Aku menjadi lemes dipelukannya. “Nes, jembut kamu lebat sekali, gak heran napsu kamu gede banget. Dikilik sebentar aja udah basah begini, padahal baru nyampe”, katanya sambil mengangkangkan pahaku lagi. Dia membuka celananya, sekaligus dengan cdnya. Ternyata kon tolnya besar dan panjang, berdiri tegak karena sudah ngaceng berat. Aku ditariknya bangun kemudian disuruh menelungkup ditembok teras. Dia memposisikan dirinya dibelakangku, punggungku didorong sedikit sehingga aku menjadi lebih nungging. Pahaku digesernya agar lebih membuka. Aku menggelinjang ketika merasa ada menggesek2 no nokku. no nokku yang sudah sangat licin itu membantu masuknya kon tol besarnya dengan lebih mudah. Kepala kon tolnya sudah terjepit di no nokku. Terasa sekali kon tolnya sesek mengganjal di selangkanganku. “Aah, gede banget kon tol mas”, erangku. Mas Anto diam saja, malah terus mendorong kon tolnya masuk pelan2. Aku menggeletar ketika kon tolnya masuk makin dalam. Nikmat banget rasanya kemasukan kon tolnya yang besar itu. Pelan2 dia menarik kon tolnya keluar dan didorongnya lagi dengan pelan juga, gerakan keluar masuk kon tolnya makin cepat sehingga akhirnya dengan satu hentakan kon tolnya nancep semua di no nokku. “Aah, enak banget kon tol mas”, jeritku. “No nokmu juga peret banget Nes. Baru sekali aku ngerasain no nok seperet no nokmu”, katanya sambil mengenjotkan kon tolnya keluar masuk no nokku. “Huh”, dengusku ketika terasa kon tolnya nancep semua di no nokku. Terasa biji pelernya menempel ketat di pantatku. No nokku terasa berdenyut meremes2 kon tolnya yang nancep dalem sekali karena panjangnya. Tangannya yang tadinya memegang pinggulku mulai meremes toketku dengan gemesnya. Aku menjadi menggelinjang karenanya, sementara itu enjotan keluar masuk kon tolnya makin dipercepat. Tubuhku makin bergetar merasakan gesekan kon tolnya di no nokku. “Enak , enjotin yang keras, aah, nikmatnya”, erangku gak karuan. Keluar masuknya kon tolnya di no nokku makin lancar karena cairan no nokku makin banyak, seakan menjadi pelumas kon tolnya. Dia menelungkup dibadanku dan mencium kudukku. Aku menjadi menggelinjang kegelian. Pinter banget dia merangsang dan memberi aku nikmat yang luar biasa. Toketku dilepaskannya dan tangannya menarik wajahku agar menengok ke belakang, kemudian bibirku segera diciumnya dengan napsunya. Lidahnya kembali menyusup kedalam mulutku dan membelit lidahku. Tangannya kembali meneruskan tugasnya meremes2 toketku. Sementara itu, kon tolnya tetep dienjotkan keluar masuk dengan cepat dan keras. Jembutnya yang kasar dan lebat itu berkali2 menggesek pantatku ketika kon tolnya nancep semuanya di no nokku. Aku menjadi mengerang keenakan berkali2, ini menambah semangatnya untuk makin mgencar mengenjot no nokku. Pantatku mulai bergerak mengikuti irama enjotan kon tolnya. Pantatku makin cepat bergerak maju mundur menyambut enjotan kon tolnya sehingga rasanya kon tolnya nancep lebih dalem lagi di no nokku. “Terus , enjot yang keras, aah nikmat banget deh dien tot mas”, erangku. Dia makin seru saja mengenjot no nokku dengan kon tolnya. Aku tersentak. Perutku terasa kejang menahan kenikmatan yang luar biasa. Bibirku kembali dilumatnya, aku membalas melumat bibirnya juga, sementara gesekan kon tolnya pada no nokku tetep saja terjadi. Akhirnya aku tidak dapat menahan rangsangan lebih lama, no nokku mengejang dan “Ines nyampe aah”, teriakku. no nokku berdenyut hebat mencengkeram kon tolnya sehingga akhirnya, kon tolnya mengedut mengecretkan pejunya sampe 5 semburan. Terasa banget pejunya yang anget menyembur menyirami no nokku. Kon tolnya terus dienjotkan keluar masuk seiring ngecretnya pejunya. Napasku memburu, demikian juga napasnya. “Nes, gak apa2 kan aku ngecret didalem no nok kamu”, katanya. “Gak apa2 kok mas, Ines punya obat biar gak hamil”. Kon tolnya terlepas dari jepitan no nokku sehingga terasa pejunya ikut keluar mengalir di pahaku. Dia segera berbaring didipan. “Nes, nikmat banget deh no nok kamu, peret dan empotannya kerasa banget”, katanya. “Mas sudah sering ngen totin abg ya, ahli banget bikin Ines nikmat. “, jawabku sambil menelentangkan badanku disebelahnya. “Paling sama customer yang ngundang aku ke pulau seperti kamu gini. Ya aku milih yang bag lah, kalo sepantaran aku mana asik”, jawabnya. Mas Anto bangun dan masuk kamar mandi. Dia rupanya sedang membersihkan dirinya karena sejak abis berenang di laut dia belum mandi, sementara aku masih saja telentang di dipan menikmati sisa2 kenikmatan yang baru saja aku rasakan. Dia keluar dari kamar mandi, duduk disampingku yang terkapar telanjang bulat. “Kamu bener2napsuin deh Nes, toket kamu gede dan kenceng, mana pentilnya gede lagi”, katanya. Aku hanya tersenyum mendengar ocehannya. “Aku paling suka liat jembut kamu, lebat banget sih. Aku paling napsu ngeliat cewek kayak kamu ini, toketnya gede kenceng dan jembutnya lebat, nikmat banget dien totnya,” katanya lagi. Dia berbaring disebelahku dan memelukku, “Nes, aku pengen lagi deh”, katanya. Aku kaget juga dengernya, baru aja ngecret udah napsu lagi, tapi aku suka lelaki kaya begini, udah kon tolnya gede dan panjang, kuat lagi ngen totnya. Dia mulai menciumi leherku dan lidahnya menjilati leherku. Aku menggelinjang dan mulai terangsang juga. Bibirku segera diciumnya, lidahnya kembali menyusup kedalam mulutku dan membelit lidahku. Sementara itu tangannya mulai meremes2 toketku dengan gemes. Dia melepaskan bibirku tetapi lidahnya terus saja menjilati bibirku, daguku, leherku dan akhirnya toketku. Pentilku yang sudah mengeras dijilatinya kemudian diemutnya dengan rakus. Aku menggeliat2 karena napsuku makin memuncak juga. “Aah, mas napsu banget sih, tapi aku suka banget”, erangku. Toketku yang sebelah lagi diremes2nya dengan gemes. Jari2nya menggeser kebawah, keperutku, Puserku dikorek2nya sehingga aku makin menggelinjang kegelian. Akhirnya jembutku dielus2nya, tidak lama karena kemudian jarinya menyusup melalui jembutku mengilik2 no nokku. Pahaku otomatis kukangkangkan untuk mempermudah dia mengilik no nokku. “Aah”, aku melenguh saking nikmatnya. Dia membalik posisinya sehingga kepalanya ada di no nokku, otomatis kon tolnya yang sudah ngaceng ada didekat mukaku. Sementara dia mengilik no nok dan i tilku dengan lidahnya, kon tolnya kuremes dan kukocok2, keras banget kon tolnya. Kepalanya mulai kujilati dan kuemut pelan, lidahnya makin terasa menekan2 i tilku sehingga pantatku terangkat dengan sendirinya. Enggak lama aku mengemut kon tolnya sebab dia segera membalikkan badannya dan menelungkup diatasku, kon tolnya ditancapkannya di no nokku dan mulai ditekennya masuk kedalam. Setelah nancep semua, mas Anto mulai mengenjotkan kon tolnya keluar masuk dengan cepat dan keras. Bibirku kembali dilumatnya dengan penuh napsu, sementara itu terasa banget kon tolnya mengisi seluruh ruang no nokku sampe terasa sesek. Nikmat banget ngen tot sama dia. Aku menggeliat2kan pantatku mengiringi enjotan kon tolnya itu. Cukup lama dia mengenjotkan kon tolnya keluar masuk, tiba2 dia berhenti dan mencabut kon tolnya dari no nokku. Dia turun dari dipan dan duduk di kursi yang ada didekat dipan, aku dimintanya untuk duduk dipangkuannya mengangkang diantara kedua kakinya. Dia memelukku dengan erat. Aku sedikit berdiri supaya dia bisa mengarahkan kon tolnya yang masih ngaceng itu masuk ke no nokku. Aku menurunkan badanku sehingga sedikit2 kon tolnya mulai ambles lagi di no nokku. Aku menggeliat merasakan nikmatnya kon tolnya mendesak masuk no nokku sampe nancep semuanya. Jembutnya menggesek jembutku dan biji pelernya terasa menyenggol2 pantatku. Aku mulai menaik turunkan badanku mengocok kon tolnya dengan no nokku. Dia mengemut pentilku sementara aku aktif bergerak naik turun. Nikmat banget, kayanya lebih nikmat dari tadi. “Aah, enak banget deh, lebih nikmat dari yang tadi”, erangku sambil terus menurun naikkan badanku mengocok kon tolnya yang terjepit erat di no nokku. No nokku mulai berdenyut lagi meremes2 kon tolnya, gerakanku makin liar, aku berusaha menancepkan kon tolnya sedalam2nya di no nokku sambil mengerang2. Tangannya memegang pinggulku dan membantu agar aku terus mengocok kon tolnya dengan no nokku. Aku memeluk lehernya supaya bisa tetep mengenjot kon tolnya, denyutan no nokku makin terasa kuat, dia juga melenguh saking nikmatnya, “Nes, empotan no nokmu kerasa banget deh, mau deh aku ngen tot ama kamu tiap hari”. Akhirnya aku gak bisa menahan rangsangan lebih lama dan “Ines nyampe, aah”, teriakku dan kemudian aku terduduk lemas dipangkuannya. Hebatnya dia belum ngecret juga, kayanya ronde kedua membuat dia bisa ngen tot lebih lama. “Cape Nes”, tanyanya tersenyum sambil terus memelukku. “He eh”, jawabku singkat. Pelan mas anto mengangkat badanku dari pangkuannya sehingga aku berdiri, kon tolnya lepas dari jepitan no nokku. kon tolnya masih keras dan berlumuran cairan no nokku. Kembali aku dimintanya nungging didipan, doyan banget dia dengan doggie style. Aku sih oke aja dengan gaya apa saja karena semua gaya juga nikmat buat aku. Dia menjilati kudukku sehingga aku menggelinjang kegelian, perlahan jilatannya turun ke punggung. Terus turun ke pinggang dan akhirnya sampe dipinggulku. Otot perutku terasa tertarik karena rangsangan jilatan itu. Mulutnya terus menjilati, yang menjadi sasaran sekarang adalah pantatku, diciuminya dan digigitnya pelan. Apalagi saat lidahnya mulai menyapu daerah sekitar lubang pantatku. Geli rasanya. Jilatannya turun terus kearah no nokku, kakiku dikangkangkannya supaya dia bisa menjilati no nokku dari belakang. Aku lebih menelungkup sehingga pantatku makin menungging dan no nokku terlihat jelas dari belakang. Dia menjilati no nokku, sehingga kembali aku berteriak2 minta segera dien tot, “nakal deh mas, ayo dong Ines cepetan dien totnya”. Dia berdiri dan memposisikan kon tolnya dibibir no nokku dan dienjotkannya kedalam dengan keras sehingga nancep semua dengan sekali enjotan. Dia mulai mengenjot no nokku dengan kon tolnya, makin lama makin cepat. Aku kembali menggeliat2kan pantatku mengimbangi enjotan kon tolnya dino nokku. Jika dia mengejotkan kon tolnya masuk aku mendorong pantatku kebelakang sehingga menyambut kon tolnya supaya nancep sedalam2nya di no nokku. Toketku berguncang2 ketika dia mengenjot no nokku. Dia meremes2 toketku dan memlintir2 pentilnya sambil terus mengenjotkan kon tolnya keluar masuk. “Terus mas, nikmat banget deh”, erangku lagi. Enjotan berjalan terus, sementara itu aku mengganti gerakan pantatku dengan memutar sehingga efeknya seperti meremes kon tolnya. Dengan gerakan memutar, i tilku tergesek kon tolnya setiap kali dia mengenjotkan kon tolnya masuk. Denyutan no nokku makin terasa keras, diapun melenguh, “Nes, nikmat banget empotan no nok kamu”. Akhirnya kembali aku kalah, aku nyampe lagi dengan lenguhan panjang, “Aah nikmatnya, Ines nyampeee”. Otot perutku mengejang dan aku ambruk ke dipan karena lemesnya. Aku ditelentangkan di dipan dan segera mas Anto menaiki tubuhku yang sudah terkapar karena lemesnya. Pahaku dikangkangkannya dan segera dia menancapkan kembali kon tolnya di no nokku. Kon tolnya dengan mudah meluncur kedalam sehingga nancep semuanya karena no nokku masih licin karena cairan yang berhamburan ketika aku nyampe. Dia mulai mengenjotkan lagi kon tolnya keluar masuk. Hebat sekali staminanya, kayanya gak ada matinya ni orang. Aku hanya bisa terkapar menikmati sisa kenikmatan dan rangsangan baru dari enjotan kon tolnya. Dia terus mengejotkan kon tolnya dengan cepat dan keras. Dia kembali menciumi bibirku, leherku dan dengan agak membungkukkan badan dia mengemut pentilku. Sementara itu enjotan kon tolnya tetap berlangsung dengan cepat dan keras. Aku agak sulit bergerak karena dia agak menindih badanku, keringatku sudah bercampur aduk dengan keringatnya. Enggak tau sudah berapa lama dia mengen toti ku sejak pertama tadi. Dia menyusupkan kedua tangannya kepunggungku dan menciumku lagi. Kon tolnya terus saja dienjotkan keluar masuk. Perutku mengejang lagi, aku heran juga kok aku cepet banget mau nyampe lagi dien tot dia. Aku mulai menggeliatkan pantatku, kuputar2 mengimbangi enjotan kon tolnya. No nokku makin mengedut mencengkeram kon tolnya, pantatku terkadang terangkat menyambut enjotannya yang keras, sampe akhirnya, “terus mas, yang cepet, Ines udah mau nyampe lagi”, teriakku. Dia dengan gencarnya mengenjotkan kon tolnya keluar masuk dan, “Aah Ines nyampe lagi”, aku berteriak keenakan. Berbarengan dengan itu terasa sekali semburan pejunya yang kuat di no nokku. Diapun ngecret dan ambruk diatas badanku. Kami sama2 terkulai lemes, lebih2 aku karena aku udah nyampe 3 kali sebelum dia akhirnya ngecret dino nokku. ” Mas kuat banget deh ngen totnya, mana lama lagi. Nikmat banget ngen tot ama mas. Kapan mas ngen totin Ines lagi”, kataku. Dia tersenyum mendengar sanjunganku. “Kalo ada kesempatan ya aku sih mau aja ngen totin kamu. No nok kamu yang paling nikmat dari semua cewek yang pernah aku en tot”, jawabnya memuji. Kita pindah kedalem kamar. Aku terkapar telanjang karena nikmat dan tak lama lagi tertidur. Paginya aku terbangun karena mas Anto memelukku. Kayanya sarapan pagi bakalan ngerasain kon tolnya lagi keluar masuk no nokku. “Nes, aku pengen ngerasain empotan no nok kamu lagi ya, boleh kan”, katanya. Dia lalu berbaring telentang di ranjang, lalu aku mulai jongkok di atasnya dan menciumi nya, tangannya mengusap-usap punggungku. Bibirnya kukulum, “Hmmmhh… hmmhhh…” dia mendesah-desah. Setelah puas melumat bibir dan lidahnya, aku mulai bergerak ke bawah, menciumi dagunya, lalu lehernya. Kuciumi dadanya. “Hmmmhhh… aduh Nes enak ..” rintihnya. Dia terus mendesah sementara aku mulai menciumi perutnya, lalu pusarnya, sesekali dia berteriak kecil kegelian. Akhirnya , kon tolnya yang sudah ngaceng berat kupegang dan kukocok2, “Ahhhhh… Hhhh….Hmmhmh… Ohhh …” dia cuman bisa mendesah doang. Kon tolnya langsung kukenyot-kenyot, sementara dia meemas-remas rambutku saking enaknya, “Ehmm… Ehmm…” Mungkin sekitar 5 menitan aku ngemut kon tolnya, kemudian aku bilang, “sekarang giliran mas yach?” Dia cuma tersenyum, lalu bangkit sedangkan aku sekarang yang ganti tiduran. Dia mulai nyiumin bibirku, kemudian leherku sementara tangannya meraba-raba toketku dan diremasnya. “Hmhmhhm… Hmhmhmh…” ganti aku yang mendesah keenakan. Apalagi ketika dia menjilati pentilku yang tebal dan berwarna coklat tua. Setelah puas melumat pentilku bergantian, dia mulai menjilati perutku. Dia langsung menciumi no nokku dengan penuh napsu, otomatis pahaku mengangkang supaya dia bisa mudah menjilati no nok dan i tilku. “Ahh.. Ahhhh…” aku mengerang dan mendesah keras keenakan. Sesekali kudengar “slurrp… slurrp…” dia menyedot no nokku yang sudah mulai basah itu. “Ahhhh… Enak …”, desahan ku semakin keras saja karena merasa nikmat, seakan tidak peduli kalau terdengar orang di luar. Napsuku sudah sampe ubun2, dia kutarik untuk segera menancapkan kon tol besarnya di no nokku yang sudah gatel sekali rasanya, pengen digaruk pake kon tol. Pelan-pelan dia memasukkan kon tolnya ke dalam no nokku. dengan satu enjotan keras dia menancapkan seluruh kon tolnya dalam no nokku. “Uh… uhhh….aahh…nikmat banget” desahku ketika dia mulai asyik menggesek-gesekkan kon tolnya dalam no nokku. Aku menggoyang pinggulku seirama dengan keluar masuknya kon tolnya di no nokku. Dia mempercepat gerakannya. Gak lama dienjot aku sudah merasa mau nyampe, “Ah…Ines sepertinya mau… ahhh…” dia malah mempergencar enjotan kon tolnya dino nokku, “Bareng nyampenya ya Nes, aku juga dah mau ngecret”, katanya terengah. Enjotan kon tolnya makin cepat saja, sampe akhirnya, “Ines nyampe aah”, badanku mengejang karena nikmatnya, terasa no nokku berdenyut2 meremas kon tolnya sehingga diapun menyodokkan kon tolnya dengan keras, “Nes, aku ngecret aah”, terasa semburan pejunya yang deres dino nokku. Dia terkapar lemes diatas badanku, demikian pula aku. Habis makan pagi, kita siap2 untuk kembali ke Marina

Ibu Tiri Ku

Judi Slot Pake Pulsa

Streaming Film xxi Gratis

- Hallo sahabat Cerita Mesum terbaru 2019, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Cerita, Artikel Daun Muda, Artikel Pemerkosaan, Artikel Perselingkuhan, Artikel Sedarah, Artikel Setengah Baya, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Ibu Tiri Ku
link : Ibu Tiri Ku

Baca juga


cerita seks

Setelah 2 thn kepergian ibu keluarga kami banyak berubah begitu pula aku, memang aku, anak yang tergolong bandel, suka keluar malam dan minum akohol walaupun hanya untuk fun. Kelas tiga pun mulai ku jalani, aku ingin membuat ayah bangga walau pun, ayah sayang ama kaka tari, jadi aku di nomer duakan, aku tau semua tentang ayah, dan kegiatan dia apa yang dia perbuat, umur ayah pun baru 47, apa lagi selama 1 thn ½ belakang ini setelah kepergian ibu. Ayah memeliki istri simpanan yang cukup cantik, di daerah yang cukup jauh dari rumah kami, malam itu kak tari ingin sekolah di luar negri.

Tari.. papa ingin bawa istri kedua papa.. apa kamu setuju dan kamu ji..
Apa maksud papa (jawab kakak tari)..
Iya papa mau bawa ke rumah iniistri papa yang beda umur ama tari hanya 8 tahun itu..Papa.. apa kata yang lain..Kalau kamu ji gimana…
Papa itu semua urusan papa.. aku lagi kosen untuk di kelas tiga ini..Kalian marah ama papa..Menurut tari gini.. papa bawa istri papa tapi…

Tapi apa tar..Tari mau sekolah di Australia kalau papa sangup, tari menyagupi..Gimana ya tar itu jauh.. Menurut papa jauh liat anak tante irma si fany udah mau S2 di sana.. Kalau kamu ji.. terserah papa.. aku hanya ingin menjalakan perintah ibu.. Apa ji.. Aku harus lulus kelas tiga.. itu aja.. Gimana pa.. apa aku boleh kuliah disana.. Iya terserah kamu deh… asal kamu tinggal ama si fany papa ngak masalah..
Oke aku sangup… istri papa tinggal di rumah ini.. tapi setelah aku berangkat.

Kamu ngak masalah ji..Masala aku, cuman satu aku mau jual mobil terus beli motor.. gimana pa..Mobil belum 1 tahun udah mau kamu jual..
Pa aji ngak sangup perawatan dan kedua menghindari keluar malam..
Apa… (papa dan kakak tari terseduk kaget).
Selama 2 minggu ka tari mengurus semua persiapan aku semangkin rajin di kamar, dan sibibi pun pamit untuk pulang karena udah merasa tua, namun bibi mencari gantinya dari kampung di sumedang, malam pun papa datang kekamar ku ketika aku sedang memandang potho ibu.., tok tok..ji.. ji.. “iya papa ngak dikunci masuk” kamu knapa kok, “ah ngak papa, Cuma liat photo mami aja kok”, ya ji itu hidup, dimana kita harus bisa di tinggal dimana kita harus meninggalkan, “iya si papa”, ji kamu serius mau jual mobil, aji ngerti papa, kalau kak tari pergi ke luar negri pasti biaya akan banyak, maka dari itu aji mau mengurai biaya papa untuk sekolah aji, kamu seperti ibu seperti ibumu yang berpikiran selalu bijak, jadi kamu setuju kalau mama baru kamu datang, papa.. aji ngak jadi masalh tapi ingin rasanya aji di rumah sendiri untuk merenung selama 2 hari ini. Aku dan papa semangkin akrab.

Kak tari pun berangkat, aku merasakan rumah yang sunyi si bibi pulang untuk menjeput keponakanya yang butuh pekerjaan. 2 malam ku lalui papa pun datang, ji..ji.. makan yuk diluar.. aku mengiyakan. Pa si parmin mana kok papa yang bawa mobil, si parmin papa suruh pulang kalau malam sebab si parmin sekarang udah beli rumah di balik gang sebelah jadi dia bisa sama istrinya yang dari kampong itu,“oh ya bagus deh”. Ji nanti kita kerumah mama baru mu ya.. kamu harus bisa menerima, wah pa apa ngak berat. Akhirnya kami menuju rumah tante irda.., eh mas sama siapa.. si aji tuh dalam mobil.., (aku terkeju) gila bini babe mangkin cantik aja, eh siapa tuh anak umur 1 tahun setengah lucu juga, ji.. ji.. sini (sambil melambaikan tanganya), sin turun ngapain di mobil (sapa papa). Aku pun turun dari mobil.

Dan kami lama ngobrol di rumah kontakkan tante irda, aku pulang ya, besok baru kita bawa barang mu semua, “tante aji pulang dulu”,eh aji jangan panggil tante coba panggil mama ya, “ iya aku usahai besok2 (anjir genit banget bini babe)”, kami pulang dan sesampai dirumah, aku langsung menuju kamar dan membuka inter, ji.. “apa pa”, udah jam 11 tidur gih, “iya papa” (tak lama papa masuk dan melihat kalau aku sedang cheting), ngapain kamu brosing bokep ya, “ada aja papa ni, chating samabil cari tugas”, papa tidur disini ya, lah tumben, kami tidur dan bangun kesiangan karena tak ada orang dirumah, sibibi datang jam 12 siang, malam itu aku mengajak mereka makan malam, si bibi dan keponakanya si ani, den aji tumben ngajak bibi makan di meja ini, “bibi, hanya bibi dan mami yang menguruh aku dari sd sampe dewasa sekarang ini, bibi terharu, “uda bibi ngak usah sedih” si ani hanya terdiam untuk ukuran pembatu si ani cukup bahenol lah dan cantik, “emba ani umurnya berapa…?, oh saya den baru jalan 23 knapa den ai.., biasa kalau dikampung umur segitu udah kimpoi, iya den saya emang sudah kimpoi baru 2 minggu tapi udah ngak lagi, maksud emba ani apa.., suami saya ketangkap karena taksinya nabrak orang hingga tewas, jadi di penjara sampe 5 thn lebih, emang udah berapa lama, udah 9 bulan, oh gitu ya…

Den aji, “iya bibi “ apa istri muda bapak datang sekarang, “iya bibi kenapa”, den kalau saran bibi gini, aden baik2 aja angap dia orang tua aden ya, “ itu lah bibi, aku sebetulnya belum siap tapi ini jalan hidup bi”, iya si den bibi ngerti kamu memang terlalu sayang ama ibu kandungmu, tapi jangan di bawa beban kamu inget waktu aden sering pulang malam bibi bukai pint uterus bibi Tanya dari mana kamu bilang, aku abis fun bi, nah bibi sarani gitu aja di bawa fun aja dari pusing, (aku tersenyum) “bibi bisa ingeten masa lalu, aku udah berubah bi”, selasai semua papa pun datang bersama tante irda, kami pun ngobrol hingga selesai, selama dikamar aku hanya bisa merenung hingga pagi dan tak tidur, pagi menjelang aku melihat matahari pagi dan kulihat dari jendela bibi berkemas ingin pulang, aku lanngsung menuju pintu luar, den bibi pamit, den jaga diri baik bikin papa ama mama bangga ya.., aku hanya bisa meneteskan air mata.. dan melambaikan tangan.

tak terasa udah 6 bulan dan bisnis papa maju pesat dan perusaan papa maju kini papa memeliki 5 perusahaan anak cabang dan dan 1 pusat itu di bagi atas nama ku 2 perusaahn dan 1 buat anak tante irda dan kak ka 1, rumah pun semangkin berseri dan aku melihat anak kecil berjalan, tertawa dan menangis,sedih senang ku lalui semua walau pun kadang tante irda sering memakai pakain seksi dan terkadang kalau ngak papa sering memancing dengan sengaja melihatkan pahanya, aku hanya bisa menelan ludah, malam pun tiba, aku makan malam bersam mereka, ji.. apa pa, 3 hari papa harus ke Malaysia terus ke London, kamu mau ikut, ya kalau mau hancur kan masa depan ku ya ngak apa, (tante irda kaget dengar itu, itu hal yang biasa ama papa), aji kok gitu ngomong ama papa (papa tersenyum), ya gimana ngak ngancurin hidup ku 4 bulan lagi ujian ebtanas, masa aku di ajak.., oh.. sory ji.. papa ngak tau, iya papa sekarang orang super sibuk sampe aji minta tanda tanggan aja susah, tu raport udah 6 bulan di laci ngak di liat. Jadi gini ji mungkin papa lama di luar negri bisa ampe 3 bulan atau lebih, tapi mama nanti nyusul, ya paling setelah papa 3 minggu disana, ya udah mas bair aji, mami yang ngawasin selama aku blum berangkat.

Singkatnya, setelah kepergian papa tingkah laku tante irda semangkin aneh, ji.. ji.. “ iya tan.. eh mami..masuk aja ”aku mau ngomong ama kamu ji,(tante menghampir ke meja belajar),”iya tan.. eh mi..” dan memegang photo mama, mama mu wanita yang cantik, ji kenapa selama 6 bulan ini kamu susah memangil aku mami.., “ ah ngak ah”, ji.. aku tau kamu sayang ama mama mu, tapi aku ingin juga dapat kasih sayang dari kalian semua dari ika, papa mu dan terutama kamu, (kulihat buah dada yang besar dan pentil menonjol tanpa BH dan tertutup di balik baju tidur yang terbuat dari sutra) ji.. cob pangil aku mami.. belajar.. panggil aku.. coba latih.. aku mau dengar ji.. ayo.., coba mami gitu.. coba ji.., “iya deh tan..”, mami.. coba gitu.. aku mau dengar ji…, (sambil memegang pundak ku dan menarik tanganku lalu di letakan di pngulnya), “ma.. mami.., nah gitu sayang, coba lagi.., mami.. aji udah kaya si pia mi..aja.. sih.. belajar ngomong, (sambil menungikan badannya mami mencubit idung ku).., ya belajar biar ngak cangung.., ya sayang.., (konsetarsi ku buyar ketika mami menungikan badan dan kulihat buah dada yang besar putih asli dimata ku), kamu belajar dulu.. eit matanya jangan bandel, mami langsung mencium pipi ku dan memeluk, ya udah.. mami mau tidurin si pia terus mau tidur.., abis belajar terus bobo ya sayang, sambil mencium bibir ku, (aku hanya bisa terdiam seribu bahasa).

Mami keluar dan kulihat bentuk papatnya bergoyang-goyang dari baju sutranya, mami mebalikan muka sambil tersenyum, tak lama aku langsung menutup buku dan menuju dapaur untuk minum, kulihat kamar ina lampunya menyala (rasa penasaran pun timbul ) setelah kulihat dari candela ina tidur dengan mengangkang sehingga terlihat paha yang benar2 mulus dan putih. Aku langsung menuju kamar dan memasang computer dan memutar film porno yang pernah aku ambil dari inter, lama2 batang ku berdiri aku memasukan tangan ke dalam celana dan langsung mengocoknya.. hampir 15 mnt rasanya udah terujung aku merasakan air mani mau keluar.. ehhmm..eehh.., tiba mami datang, aji.. ngapin, (aku terkejut, rupanya mami mengitip ku dari pintu, tangan ku masi dalam celana), mami langsung menuju meja computer dan mengambil tisu, aji kaya gitu jorok ah (sambil mengambil tanganku dari dalam celana dan membersikan) liat air peju kamu di tangan belepoptan (mami membuka celana ku), tuh liat batang mu kan jadi jorok, setelah memberishakn mami menganbil mouse untuk mematikan computer namum badanya melintang di badan ku, (sambil berkata), kalau mau bilang nanti bisa mami ajarin(tanganya yang satu masi nempel di batangku), “mi..mi..jangan bilang papa ya”, (sambil menarik tubuhku), iya.. ganti dulu nih celananya, “mi celana dalamnya”, udah ngak usaha, “ya udah tidur” sambil mebaringkan badan dan mami tidur di sampingku, aku hanya bisa terdiam dan mami memeluk ku.

Kok masi belum tidur, beda rasanya udah 2 tahun ngak pernah di peluk wanita mi, pacar mu ngak pernah meluk, semenjak mama ngak ada aku memutuskannya, aku berniat unutk serius sekolah, iya.. ji itu bagus pasti mama banga ama kamu di surga sana, dan sekarang papa bangga ama kamu sebentar kamu di bicarain kalau ngak kantor, boring ji.., “iya mi gimana lagi ya itu lah papa”, ji.. kamu emang blum ngantuk, (mami langsung menurukan tali dasternya), nene dulu ya biar bisa tidur sambil menari pala ku ke tetenya, aku mulai mencium mengisapnya.. aahh..aa..aa..aaa.. aa..aa.. truss..jii.. aahh, lama mami mebuka celana ku, dan aku membuka baju mami, kami telanjang bulat dan mami mulai memaikan batangku hingga berdiri, ji… mami udah siap, mi.. aji ngak bisa dan takut mami hamil, jangan takut, tenang aja kita pake kondom.. mami ajarin kok, mami mngambil kondom, dan memasangnya, dan mami kini diatas tubuh ku, ji… punyamu lebih panjang dari papa mu namun kalau besar memang punya papa, mami mulai memasukan aa…a..ehhmm..eehhmm..eehhmm..e ehhmm..eehhm..aahh..
aa… aahh..aaahhh.. aahhmm..hhmmm… aahhmm.. mmmhh.. hh..aaa.. aahh.. aahhmm.. aahh..
giman ji.. aahh..
mami menuntun tangan ku ke buah dadanya…
ji raba.. remas buah mami.. iya terus.. teruss… gitu .. aahh.. aahhh…, mi.. ahh.. aahh.. aacchh.. aaahh…
Mami mengoyang pantatnya… dan memainkanya.. gimana ji.. enak..
ah.. enak.. mi.. iya sayang enak.. enak mi.. aahh.. aaahh… ,(mencabut batang ku) kita ganti posisi ya..
mami langsung nungging.. eh salah masuk sayang itu lobang pantat, (sambil menutun batang ku masuk vaginanya) iya ji.. terus masukin.. aa.. gitu dorong maju mundur sayang.. aahh.. aaa… aahh.. .. aahh.. eehh.. eehhmm.. hhmm… terus sayang.. mi.. mi.. iya terus.. sayang.. mami mencabut btangku dari vaginanya dan tidur terlentang.. sayang kamu diatas ya.. aku mulai menindihnya.. iya gitu masukin aa..aaahh.. aaahhhh… aaahh… terus masukin lebih dalam aaahhh.. aahh.. aahh… aa…. Aahh.. aahh… aaa… aaahh…mii… aacchh… terus.. sayang mami udah terasa… aduuhh.. mau keluar mii.. mii… cabut cepat… mii.. sini mami kocok.. (sambil membuka kondom tangan dengan cepat mengocok batang ku), aduh mii… aacchhh….crot crot..crot.. air mani muncerat di tete mami dengan begitu kental dan banyak aahh…aahhmm.. mi.. enak.. (aku terbaring di sebelah mami, tangan mami masih sibuk mengoleskan air mani ku di dada dan perutnya), itu baru anak mami.. yang jago.. (mami mencium ku) sayang… kalau ngak papa nanti kalau papa pulang kita main ngumpet ya, tidur kamar mami yuk nanti si pia bangun mami ngak ada, dia nangis lagi, (sambil manarik), aku tidur dikamar mami, kami pun main lagi di bawah tempat tidur, shingga puas, aku tertidur dalam keadaan telanjang bersama mami. Hampir tiap malam aku melakukan dengan istri kedua papa (sampai dalam hatiku papa sory, ini pelajaran yang berhaga buat ku).

Sudah tiga hari kepergian mami rumah terasa sepi, walau mami suka telepon siang malam cuman bilang kangen ama batang ku, aku merasa bosan kulihat masih jam 7 lewat, ingin rasanya main ina, apa dia mau, atau mala ngadu ke mami lagi, aku jadi penasaran gimana kalau ku coba dulu, aku langsung menuju kamar ina, kulihat dari kaca ina lagi terlukup sambil baca buku, kulihat pahanya yang agak mengakang dan betih yang diangkat sunguh putih betisnya, ina.. (aku langsung masuk) ngapain, eh aji.. ina lagi isi tts.. susah bener, (aku langsung duduk di bawah dan tetap di hadap mukanya), ji bahasa ingris nya latihan apa sih, traning.. , eh pas bener.. pinter kamu ji,(terlihat buah dada yang putih dari kerah kemeja yang tidak terkacing atasnya), ina.., apa ji.., ina jangan marah ya.., knapa aji kok kaya orang bingung sih.., (aku langsung menyikap rambutnya dan mencium pipinya, eh aji.., (tangan ina langsung memeganng pipiku)ji.. buka ina ngak mau, udah 3 bulan belakang ini ina pengen banget.. tapi ina takut hamil.., nanti kata orang apa, keluarga aji jadi malu, papa dan bu irda jadi benci ama aji.. eh mala di usir, ina segan ama ibu, gimana kalau aji pake kondom ina mau, kan kita bisa aman, kondom eh bener juga ji.. (ina langsung meraih muka dan mencium ku), kami bercium cukup lama, ji.. ada kondomnya, ya kita beli dulu.., iya deh gih sana beli, aku langsung ganti baju dan mengambil kunci motor, dan menuju pintu, aji..aji.. ina ikut.., pakian ina ganti dulu gih, baju ina jelek semua, aku menuntu kekamar, ka tari, dan mencarikan baju yang pas, nih pake celana jeans dan kaosnya, ina langsung membuka satu pesatu kancing bajunya dan kuraba buah dadanya yang berukuran 36B, ji.., eh ya maaf na, aji.. mau.. isep tete ina(sambil membuka BHnya).. isep dulu aja…,(aku langsung mengencotnya)ehmm..ehh.. hh..eehhmm…eehh.. ehh ehhmm…ehm..ah..ahh..hhmm..hhmm .. ji.. jii.. udah ya.., eh iya na.. (ina langsung memasang kembali BHnya).. dan memakai baju dan jeans ka ina,.. ina kamu seksi.. cantik dengan rabut ombak mu yang terurai.., aji juga tanpan dan manis.., udah yuk nanti ke maleman.. langsung menuju ke supermarket yang cukup jauh agar tidak ada yang tau..

Selama di pejalan kurasakan buah dada yang menempel di punggungku mangkin lama mangkin mengeras, hujan pun turun padahal tingal 15 menit lagi sampai di rumah, kami kebahasahan, kulihat ina basah kuyup dan baju yang lepek sehingga buah dadanya telihat membulat dengan jelas, ji.. mandi gih biar ngak sakit…aku mau mandi dulu, ina.. aku langsung menari kekamar mandi ku.. dan menelajangkan ina lalu mencium di bawah shower, batang ku mulai berdiri.. ini memegang batang ku.. dan megocok nya bibir kami masih berperang mencari kepuasan, ina langsung jongkok, ji.. ji.. sabun (langsung dikocok batangku), aahh… aahh.. aahh.. enak ji.. ya na.. aacchh.. aaa… aaaa…(na langsung membasu dengan air) dan mulai mengisapnya.. aaa… aaahhh..aahh… aaahh… aahh..ina.. aa…aa…. Aacchh.. aahh.. uhh.. (ina langsung mengocoknya) crot crot.. air mani berhamburan di muka ina, ji.. lama banget keluarnya, mandi dulu yuk.. ada cukur ngak ina mau cukur jembut ah.. aji juga ya di cukurin.., setelah mandi dan cukur jembut, aku melihat batang yang plotos dan vagina ina yang bersih Dari cermin.

Sambil memeluk dari belakang, in.. kamu cantik seperti artis jepang.., ah masa sih (ina menisir rambutnya), ji.. ji.. yuk.. (sambil menarik tanganku), aku mulai menggerai semua tubuhnya hinga bibirnya, dan kembali ke vaginanya, aahh.. auuhh.. uuhh.. uuufff..uuffss.. uuss.. enak ji.. aah.. uuhhhss… uuhhss.. iya ji gitu.. aahh.. uuhh…udah.. ji.. aaahh..uuufffss.., udah aji masukin ina udah ngak tahan.. (sambil memasang kondom), iya.., aa.. aa.. a.. aahh.. aa.. ina punya sempit ya.. ji, iya agak susah, udah 9 bulan aku tidak merasakan ini ji.. aaahh… aa.. (batangku mulai masuk pelan2).. aaah.. lebih dalam ji… terus.. aahh..aaa…aaa… aahh.. ji.. aahh.. sabar na.. iyaa.. terus ji.. aahh… aduuhh.. ji.. aahh… ehhmm.. eehh…. Eehhh.. eehh.. eehh.. terus ji.. aahh.. aaaaaa.. aaa… aahhh.. hhhaa… aauuu.. uuff.. uuff..uuf.. terus ji.. terus.. aahh.. na ganti posisi… ina pun di atas, aahh.. aahh.. terus na.. terus .. aaahh.. aacchhh. Iyaa… naa.. aahh.. (hampir 18 mnt kami main, aku mulai kelimax) aahh…, awas naa.. aji mau keluar.., aku langsung berdiri dan mengocok di depan mukanya, aahh aaccchh. Inaa.. crot crot air mani berhamburan di muka ina.. aahh..aaaaa.. , aku terbaring dan ina mebersikan air mani ku di mukanya dengan handuk, kamu hebat lebih lama mainnya di bandingkan bang udin, makasih ya na, ji.. aku ada pertanyaan.. tapi ini rahasia, apa tuh na.., kamu sering main ya ama bu irda.. ya, sebab aku sering liat tiap malam, bu irna keluar dari kamar mu rambutnya kusut, “ah ngak..”, ji.. aku wanita.. aku tau.. dimanat hasrat untuk itu pasti ada, benar kan kamu main ama mami tiri mu, jangan takut aku simapan rahasia ini kok, “..iya.. dia yang ajarkan aku.. na..” ketika kamu masuk kamar aku, sebenarnya aku mau langsung bicara tapi aku takut tersinggu, mau ngomong apa na, aku mau bilang ama kamu kalau aku ingin diperlakukan seperti ibu irda.. tp kamu lebih pengertian.., boleh kamu berguru ama mami tiri mu tp kamu praktekin ama aku.. setuju.. ji, iya akan lakukan jika mami ngak ada.. atau rumah sepi.., gimana.., aku setuju. Selam tak ada di rumah aku dan ina sering melakukan dan kalau pulang sekolah.. kalau ina lagi nyuci pun sedang nunging ku masukan tanpa permisi…, dan setiap pagi ina membangukan sekolah sering dengan mengisap batang ku.
Telelpon bordering
Halo..
Aji.. ini mami
Eh apa mi malam gini jam 2 kok nelepon ada apa,
Besok jam 4 siang mama sampe di Jakarta,Loh ke cepat pulangBosen di apertement mulu..
lalu Rupanya mami lebih cepat pulang 2 minggu sebelum papa, ketika samapi di rumah mami langsung memeluk dan menciumku, aku langsung mengangkat koper kekamar mami, sayang mami kangen ama kamu, selama mami Cuma di apartemen, oh ya ina mana, kasi nih hadiah buat si ina baju dan suruh si ina gendong si pia, aku menuju kamar ina, kulihat ina baru siap mandi dan masi mengenakan handuk, “ina..” iya ji masuk., nih ada hadiah dari ibu, (aku sambil membisikan) na.. untuk seminggu ini kita stop dulu ya.. pasti aku mencari lubang mu kok tenang aja(sambil ku raba memeknya), iya aji ku sayang aku akan menungu mu (aku mencium bibirnya), ni si pia.. tolong pengang, ji.., “iya na..” , tolang masukan sedikit (sambil mengangkat handuknya, dan aku memasukan batang dan mengoyanya sedikit), jii.., “iya mii.. sebentar, aji kencing dulu”, ji ini oleh2 buat mu.. “wou it’s cool”, yes my dear.., “thks mom..”, oke sayang.. kok Cuma makasi sih di sun mami mu sayang (aku melumat bibirnya ).. di londong dinggin sekarang cuacanya ji.., wah pasti mami ngakang terus dong..hehhee..”, maka mami mau bales dengam ama kamu.., “kok bales ke aku.. sih mi..”, udah.. ah mami mau mandi.. kamu pasti belum, “iya kok tau mami”, (mami langsung membuka bajunya dan baju ku dan menarik ku kekamar mandi), kami mebasuh tubuh kami dan berciuman di bawah shower aku menyabuni tubuh mami dan mami nunging menyabuni betisnya, batang udah mulai tegang dan ku tamparkan dipantat mami, aji.. ah.. , ji kemarin mami main 3 kali ama papa ngak pake kondom, jadi kamu kalau main sekarang ngak usah pake kondom, kalau mami hamil kan paling pikiran papa yang bikin tenang aja, aku langsung mengiyakan, mi.. udah yuk aku kedinginan, aku menghanduki dan menyisirkan mami dari belakang dimeja riasnya, mi.., aji kangen..(sambil merangkul dan meraba tetenya), ji kangen sama mami, (aku menberikan badanya lalu menungikan dan memasukan dari belakang), aaa.. aaa… aaahh.., mi rasa beda lebih hangat terasa sampai dalam hati.. iya sayang.. udah jangan diem lanjukan sayang…aaahhh… iya teruss… sayang.. aahh… aa… aaa… aahhmm.. aahhmm… hhhhmm… hhmmm..eeemm..eehh..(mami meraba buah dadanya) aahh..aahh… aaa… aa.. aaa… teruss.. (kulihat buah dada yang bergoyang sunguh indah) sayang.. aahh.. aaahh… aaa… aaa… ji..tempat tidur yuk.. (mami meniduriku).. aa..aaahh… ji… aaahh… jjii.. aahh.. aduh mii.. enak.. jii.. mami mau keluar… aaa.. … aa… aahh..aaa..aahh hhuu.. uuuss…uuffss… uuss uuuuhh…aji gantian dong.. (mami langsung terlentang) aaa.. iyaa. Gitu ji.. teruss.. masuki.. aaahh…aaa… aaaa… aahh.. aauu.. iya.. teruss.. jii.. ehh…eehhh…aaahhh…jii… aahh.. eehhhmm… eehhmm… aahhhmm.. eehhmm.. jii… teruss.. (aku sambil memcium bibir mami dan ku letakan pada buah dadanya).. eehhmm.. remas sayang.. terus remas sayang… aaaa… mami .. aji mau keluar (mami langsung merangkul ku) dalam aja sayang.. aahh… terus ji lebih cepat.. aaahhh…aahh.. mamii.. aacchh.. aacchh.. crot..crot.. aacchh..aaacchh.. mami.. sih keluar deh.. enakan.. mi.. malam aji mau bobo sini ya.. iya sayang.. udah cabut duluh mami keberetan.. aku melumat bibirnya.. udah sayang ina nanti curiga ah.. iya deh..mi.., mi.. aji mau minta tolong ama mam, apa sayang, kalau aji lagi pengen terus papa ada gimana, iya bener juga, aku cari wanita lain yaa.., maksud mu apa, ya cari pelampiassan.. masa mami main aji Cuma liat doang, jadi gimana ji.., ah mami ada ide si ina aja kamu hajar.., ah serius mi.., ji mami tau pasti selama mami pergi ama papa, kamu udah main ama ina bener kan, eh siapa bilang cuman tiap malam kok, dasar anak mami belajar ama mami peraktek ama ina ya kamu, mami mencium ku, iya sih.., ya udah mami mau tidur kamu lanjut ama ina gih, “bener mi”, iya sayang mami serius kok, “ love u mi..”, aku langsung bergegas bangkit dari kasur, eh sayang mami blum di sun.., muah love u mi.., love u to sun, aku langsung menuju ina, ina.. dan langsung mengajak ke kamar ku, dan langsung menusukan batang ku…

cerita seks

Setelah 2 thn kepergian ibu keluarga kami banyak berubah begitu pula aku, memang aku, anak yang tergolong bandel, suka keluar malam dan minum akohol walaupun hanya untuk fun. Kelas tiga pun mulai ku jalani, aku ingin membuat ayah bangga walau pun, ayah sayang ama kaka tari, jadi aku di nomer duakan, aku tau semua tentang ayah, dan kegiatan dia apa yang dia perbuat, umur ayah pun baru 47, apa lagi selama 1 thn ½ belakang ini setelah kepergian ibu. Ayah memeliki istri simpanan yang cukup cantik, di daerah yang cukup jauh dari rumah kami, malam itu kak tari ingin sekolah di luar negri.

Tari.. papa ingin bawa istri kedua papa.. apa kamu setuju dan kamu ji..
Apa maksud papa (jawab kakak tari)..
Iya papa mau bawa ke rumah iniistri papa yang beda umur ama tari hanya 8 tahun itu..Papa.. apa kata yang lain..Kalau kamu ji gimana…
Papa itu semua urusan papa.. aku lagi kosen untuk di kelas tiga ini..Kalian marah ama papa..Menurut tari gini.. papa bawa istri papa tapi…

Tapi apa tar..Tari mau sekolah di Australia kalau papa sangup, tari menyagupi..Gimana ya tar itu jauh.. Menurut papa jauh liat anak tante irma si fany udah mau S2 di sana.. Kalau kamu ji.. terserah papa.. aku hanya ingin menjalakan perintah ibu.. Apa ji.. Aku harus lulus kelas tiga.. itu aja.. Gimana pa.. apa aku boleh kuliah disana.. Iya terserah kamu deh… asal kamu tinggal ama si fany papa ngak masalah..
Oke aku sangup… istri papa tinggal di rumah ini.. tapi setelah aku berangkat.

Kamu ngak masalah ji..Masala aku, cuman satu aku mau jual mobil terus beli motor.. gimana pa..Mobil belum 1 tahun udah mau kamu jual..
Pa aji ngak sangup perawatan dan kedua menghindari keluar malam..
Apa… (papa dan kakak tari terseduk kaget).
Selama 2 minggu ka tari mengurus semua persiapan aku semangkin rajin di kamar, dan sibibi pun pamit untuk pulang karena udah merasa tua, namun bibi mencari gantinya dari kampung di sumedang, malam pun papa datang kekamar ku ketika aku sedang memandang potho ibu.., tok tok..ji.. ji.. “iya papa ngak dikunci masuk” kamu knapa kok, “ah ngak papa, Cuma liat photo mami aja kok”, ya ji itu hidup, dimana kita harus bisa di tinggal dimana kita harus meninggalkan, “iya si papa”, ji kamu serius mau jual mobil, aji ngerti papa, kalau kak tari pergi ke luar negri pasti biaya akan banyak, maka dari itu aji mau mengurai biaya papa untuk sekolah aji, kamu seperti ibu seperti ibumu yang berpikiran selalu bijak, jadi kamu setuju kalau mama baru kamu datang, papa.. aji ngak jadi masalh tapi ingin rasanya aji di rumah sendiri untuk merenung selama 2 hari ini. Aku dan papa semangkin akrab.

Kak tari pun berangkat, aku merasakan rumah yang sunyi si bibi pulang untuk menjeput keponakanya yang butuh pekerjaan. 2 malam ku lalui papa pun datang, ji..ji.. makan yuk diluar.. aku mengiyakan. Pa si parmin mana kok papa yang bawa mobil, si parmin papa suruh pulang kalau malam sebab si parmin sekarang udah beli rumah di balik gang sebelah jadi dia bisa sama istrinya yang dari kampong itu,“oh ya bagus deh”. Ji nanti kita kerumah mama baru mu ya.. kamu harus bisa menerima, wah pa apa ngak berat. Akhirnya kami menuju rumah tante irda.., eh mas sama siapa.. si aji tuh dalam mobil.., (aku terkeju) gila bini babe mangkin cantik aja, eh siapa tuh anak umur 1 tahun setengah lucu juga, ji.. ji.. sini (sambil melambaikan tanganya), sin turun ngapain di mobil (sapa papa). Aku pun turun dari mobil.

Dan kami lama ngobrol di rumah kontakkan tante irda, aku pulang ya, besok baru kita bawa barang mu semua, “tante aji pulang dulu”,eh aji jangan panggil tante coba panggil mama ya, “ iya aku usahai besok2 (anjir genit banget bini babe)”, kami pulang dan sesampai dirumah, aku langsung menuju kamar dan membuka inter, ji.. “apa pa”, udah jam 11 tidur gih, “iya papa” (tak lama papa masuk dan melihat kalau aku sedang cheting), ngapain kamu brosing bokep ya, “ada aja papa ni, chating samabil cari tugas”, papa tidur disini ya, lah tumben, kami tidur dan bangun kesiangan karena tak ada orang dirumah, sibibi datang jam 12 siang, malam itu aku mengajak mereka makan malam, si bibi dan keponakanya si ani, den aji tumben ngajak bibi makan di meja ini, “bibi, hanya bibi dan mami yang menguruh aku dari sd sampe dewasa sekarang ini, bibi terharu, “uda bibi ngak usah sedih” si ani hanya terdiam untuk ukuran pembatu si ani cukup bahenol lah dan cantik, “emba ani umurnya berapa…?, oh saya den baru jalan 23 knapa den ai.., biasa kalau dikampung umur segitu udah kimpoi, iya den saya emang sudah kimpoi baru 2 minggu tapi udah ngak lagi, maksud emba ani apa.., suami saya ketangkap karena taksinya nabrak orang hingga tewas, jadi di penjara sampe 5 thn lebih, emang udah berapa lama, udah 9 bulan, oh gitu ya…

Den aji, “iya bibi “ apa istri muda bapak datang sekarang, “iya bibi kenapa”, den kalau saran bibi gini, aden baik2 aja angap dia orang tua aden ya, “ itu lah bibi, aku sebetulnya belum siap tapi ini jalan hidup bi”, iya si den bibi ngerti kamu memang terlalu sayang ama ibu kandungmu, tapi jangan di bawa beban kamu inget waktu aden sering pulang malam bibi bukai pint uterus bibi Tanya dari mana kamu bilang, aku abis fun bi, nah bibi sarani gitu aja di bawa fun aja dari pusing, (aku tersenyum) “bibi bisa ingeten masa lalu, aku udah berubah bi”, selasai semua papa pun datang bersama tante irda, kami pun ngobrol hingga selesai, selama dikamar aku hanya bisa merenung hingga pagi dan tak tidur, pagi menjelang aku melihat matahari pagi dan kulihat dari jendela bibi berkemas ingin pulang, aku lanngsung menuju pintu luar, den bibi pamit, den jaga diri baik bikin papa ama mama bangga ya.., aku hanya bisa meneteskan air mata.. dan melambaikan tangan.

tak terasa udah 6 bulan dan bisnis papa maju pesat dan perusaan papa maju kini papa memeliki 5 perusahaan anak cabang dan dan 1 pusat itu di bagi atas nama ku 2 perusaahn dan 1 buat anak tante irda dan kak ka 1, rumah pun semangkin berseri dan aku melihat anak kecil berjalan, tertawa dan menangis,sedih senang ku lalui semua walau pun kadang tante irda sering memakai pakain seksi dan terkadang kalau ngak papa sering memancing dengan sengaja melihatkan pahanya, aku hanya bisa menelan ludah, malam pun tiba, aku makan malam bersam mereka, ji.. apa pa, 3 hari papa harus ke Malaysia terus ke London, kamu mau ikut, ya kalau mau hancur kan masa depan ku ya ngak apa, (tante irda kaget dengar itu, itu hal yang biasa ama papa), aji kok gitu ngomong ama papa (papa tersenyum), ya gimana ngak ngancurin hidup ku 4 bulan lagi ujian ebtanas, masa aku di ajak.., oh.. sory ji.. papa ngak tau, iya papa sekarang orang super sibuk sampe aji minta tanda tanggan aja susah, tu raport udah 6 bulan di laci ngak di liat. Jadi gini ji mungkin papa lama di luar negri bisa ampe 3 bulan atau lebih, tapi mama nanti nyusul, ya paling setelah papa 3 minggu disana, ya udah mas bair aji, mami yang ngawasin selama aku blum berangkat.

Singkatnya, setelah kepergian papa tingkah laku tante irda semangkin aneh, ji.. ji.. “ iya tan.. eh mami..masuk aja ”aku mau ngomong ama kamu ji,(tante menghampir ke meja belajar),”iya tan.. eh mi..” dan memegang photo mama, mama mu wanita yang cantik, ji kenapa selama 6 bulan ini kamu susah memangil aku mami.., “ ah ngak ah”, ji.. aku tau kamu sayang ama mama mu, tapi aku ingin juga dapat kasih sayang dari kalian semua dari ika, papa mu dan terutama kamu, (kulihat buah dada yang besar dan pentil menonjol tanpa BH dan tertutup di balik baju tidur yang terbuat dari sutra) ji.. cob pangil aku mami.. belajar.. panggil aku.. coba latih.. aku mau dengar ji.. ayo.., coba mami gitu.. coba ji.., “iya deh tan..”, mami.. coba gitu.. aku mau dengar ji…, (sambil memegang pundak ku dan menarik tanganku lalu di letakan di pngulnya), “ma.. mami.., nah gitu sayang, coba lagi.., mami.. aji udah kaya si pia mi..aja.. sih.. belajar ngomong, (sambil menungikan badannya mami mencubit idung ku).., ya belajar biar ngak cangung.., ya sayang.., (konsetarsi ku buyar ketika mami menungikan badan dan kulihat buah dada yang besar putih asli dimata ku), kamu belajar dulu.. eit matanya jangan bandel, mami langsung mencium pipi ku dan memeluk, ya udah.. mami mau tidurin si pia terus mau tidur.., abis belajar terus bobo ya sayang, sambil mencium bibir ku, (aku hanya bisa terdiam seribu bahasa).

Mami keluar dan kulihat bentuk papatnya bergoyang-goyang dari baju sutranya, mami mebalikan muka sambil tersenyum, tak lama aku langsung menutup buku dan menuju dapaur untuk minum, kulihat kamar ina lampunya menyala (rasa penasaran pun timbul ) setelah kulihat dari candela ina tidur dengan mengangkang sehingga terlihat paha yang benar2 mulus dan putih. Aku langsung menuju kamar dan memasang computer dan memutar film porno yang pernah aku ambil dari inter, lama2 batang ku berdiri aku memasukan tangan ke dalam celana dan langsung mengocoknya.. hampir 15 mnt rasanya udah terujung aku merasakan air mani mau keluar.. ehhmm..eehh.., tiba mami datang, aji.. ngapin, (aku terkejut, rupanya mami mengitip ku dari pintu, tangan ku masi dalam celana), mami langsung menuju meja computer dan mengambil tisu, aji kaya gitu jorok ah (sambil mengambil tanganku dari dalam celana dan membersikan) liat air peju kamu di tangan belepoptan (mami membuka celana ku), tuh liat batang mu kan jadi jorok, setelah memberishakn mami menganbil mouse untuk mematikan computer namum badanya melintang di badan ku, (sambil berkata), kalau mau bilang nanti bisa mami ajarin(tanganya yang satu masi nempel di batangku), “mi..mi..jangan bilang papa ya”, (sambil menarik tubuhku), iya.. ganti dulu nih celananya, “mi celana dalamnya”, udah ngak usaha, “ya udah tidur” sambil mebaringkan badan dan mami tidur di sampingku, aku hanya bisa terdiam dan mami memeluk ku.

Kok masi belum tidur, beda rasanya udah 2 tahun ngak pernah di peluk wanita mi, pacar mu ngak pernah meluk, semenjak mama ngak ada aku memutuskannya, aku berniat unutk serius sekolah, iya.. ji itu bagus pasti mama banga ama kamu di surga sana, dan sekarang papa bangga ama kamu sebentar kamu di bicarain kalau ngak kantor, boring ji.., “iya mi gimana lagi ya itu lah papa”, ji.. kamu emang blum ngantuk, (mami langsung menurukan tali dasternya), nene dulu ya biar bisa tidur sambil menari pala ku ke tetenya, aku mulai mencium mengisapnya.. aahh..aa..aa..aaa.. aa..aa.. truss..jii.. aahh, lama mami mebuka celana ku, dan aku membuka baju mami, kami telanjang bulat dan mami mulai memaikan batangku hingga berdiri, ji… mami udah siap, mi.. aji ngak bisa dan takut mami hamil, jangan takut, tenang aja kita pake kondom.. mami ajarin kok, mami mngambil kondom, dan memasangnya, dan mami kini diatas tubuh ku, ji… punyamu lebih panjang dari papa mu namun kalau besar memang punya papa, mami mulai memasukan aa…a..ehhmm..eehhmm..eehhmm..e ehhmm..eehhm..aahh..
aa… aahh..aaahhh.. aahhmm..hhmmm… aahhmm.. mmmhh.. hh..aaa.. aahh.. aahhmm.. aahh..
giman ji.. aahh..
mami menuntun tangan ku ke buah dadanya…
ji raba.. remas buah mami.. iya terus.. teruss… gitu .. aahh.. aahhh…, mi.. ahh.. aahh.. aacchh.. aaahh…
Mami mengoyang pantatnya… dan memainkanya.. gimana ji.. enak..
ah.. enak.. mi.. iya sayang enak.. enak mi.. aahh.. aaahh… ,(mencabut batang ku) kita ganti posisi ya..
mami langsung nungging.. eh salah masuk sayang itu lobang pantat, (sambil menutun batang ku masuk vaginanya) iya ji.. terus masukin.. aa.. gitu dorong maju mundur sayang.. aahh.. aaa… aahh.. .. aahh.. eehh.. eehhmm.. hhmm… terus sayang.. mi.. mi.. iya terus.. sayang.. mami mencabut btangku dari vaginanya dan tidur terlentang.. sayang kamu diatas ya.. aku mulai menindihnya.. iya gitu masukin aa..aaahh.. aaahhhh… aaahh… terus masukin lebih dalam aaahhh.. aahh.. aahh… aa…. Aahh.. aahh… aaa… aaahh…mii… aacchh… terus.. sayang mami udah terasa… aduuhh.. mau keluar mii.. mii… cabut cepat… mii.. sini mami kocok.. (sambil membuka kondom tangan dengan cepat mengocok batang ku), aduh mii… aacchhh….crot crot..crot.. air mani muncerat di tete mami dengan begitu kental dan banyak aahh…aahhmm.. mi.. enak.. (aku terbaring di sebelah mami, tangan mami masih sibuk mengoleskan air mani ku di dada dan perutnya), itu baru anak mami.. yang jago.. (mami mencium ku) sayang… kalau ngak papa nanti kalau papa pulang kita main ngumpet ya, tidur kamar mami yuk nanti si pia bangun mami ngak ada, dia nangis lagi, (sambil manarik), aku tidur dikamar mami, kami pun main lagi di bawah tempat tidur, shingga puas, aku tertidur dalam keadaan telanjang bersama mami. Hampir tiap malam aku melakukan dengan istri kedua papa (sampai dalam hatiku papa sory, ini pelajaran yang berhaga buat ku).

Sudah tiga hari kepergian mami rumah terasa sepi, walau mami suka telepon siang malam cuman bilang kangen ama batang ku, aku merasa bosan kulihat masih jam 7 lewat, ingin rasanya main ina, apa dia mau, atau mala ngadu ke mami lagi, aku jadi penasaran gimana kalau ku coba dulu, aku langsung menuju kamar ina, kulihat dari kaca ina lagi terlukup sambil baca buku, kulihat pahanya yang agak mengakang dan betih yang diangkat sunguh putih betisnya, ina.. (aku langsung masuk) ngapain, eh aji.. ina lagi isi tts.. susah bener, (aku langsung duduk di bawah dan tetap di hadap mukanya), ji bahasa ingris nya latihan apa sih, traning.. , eh pas bener.. pinter kamu ji,(terlihat buah dada yang putih dari kerah kemeja yang tidak terkacing atasnya), ina.., apa ji.., ina jangan marah ya.., knapa aji kok kaya orang bingung sih.., (aku langsung menyikap rambutnya dan mencium pipinya, eh aji.., (tangan ina langsung memeganng pipiku)ji.. buka ina ngak mau, udah 3 bulan belakang ini ina pengen banget.. tapi ina takut hamil.., nanti kata orang apa, keluarga aji jadi malu, papa dan bu irda jadi benci ama aji.. eh mala di usir, ina segan ama ibu, gimana kalau aji pake kondom ina mau, kan kita bisa aman, kondom eh bener juga ji.. (ina langsung meraih muka dan mencium ku), kami bercium cukup lama, ji.. ada kondomnya, ya kita beli dulu.., iya deh gih sana beli, aku langsung ganti baju dan mengambil kunci motor, dan menuju pintu, aji..aji.. ina ikut.., pakian ina ganti dulu gih, baju ina jelek semua, aku menuntu kekamar, ka tari, dan mencarikan baju yang pas, nih pake celana jeans dan kaosnya, ina langsung membuka satu pesatu kancing bajunya dan kuraba buah dadanya yang berukuran 36B, ji.., eh ya maaf na, aji.. mau.. isep tete ina(sambil membuka BHnya).. isep dulu aja…,(aku langsung mengencotnya)ehmm..ehh.. hh..eehhmm…eehh.. ehh ehhmm…ehm..ah..ahh..hhmm..hhmm .. ji.. jii.. udah ya.., eh iya na.. (ina langsung memasang kembali BHnya).. dan memakai baju dan jeans ka ina,.. ina kamu seksi.. cantik dengan rabut ombak mu yang terurai.., aji juga tanpan dan manis.., udah yuk nanti ke maleman.. langsung menuju ke supermarket yang cukup jauh agar tidak ada yang tau..

Selama di pejalan kurasakan buah dada yang menempel di punggungku mangkin lama mangkin mengeras, hujan pun turun padahal tingal 15 menit lagi sampai di rumah, kami kebahasahan, kulihat ina basah kuyup dan baju yang lepek sehingga buah dadanya telihat membulat dengan jelas, ji.. mandi gih biar ngak sakit…aku mau mandi dulu, ina.. aku langsung menari kekamar mandi ku.. dan menelajangkan ina lalu mencium di bawah shower, batang ku mulai berdiri.. ini memegang batang ku.. dan megocok nya bibir kami masih berperang mencari kepuasan, ina langsung jongkok, ji.. ji.. sabun (langsung dikocok batangku), aahh… aahh.. aahh.. enak ji.. ya na.. aacchh.. aaa… aaaa…(na langsung membasu dengan air) dan mulai mengisapnya.. aaa… aaahhh..aahh… aaahh… aahh..ina.. aa…aa…. Aacchh.. aahh.. uhh.. (ina langsung mengocoknya) crot crot.. air mani berhamburan di muka ina, ji.. lama banget keluarnya, mandi dulu yuk.. ada cukur ngak ina mau cukur jembut ah.. aji juga ya di cukurin.., setelah mandi dan cukur jembut, aku melihat batang yang plotos dan vagina ina yang bersih Dari cermin.

Sambil memeluk dari belakang, in.. kamu cantik seperti artis jepang.., ah masa sih (ina menisir rambutnya), ji.. ji.. yuk.. (sambil menarik tanganku), aku mulai menggerai semua tubuhnya hinga bibirnya, dan kembali ke vaginanya, aahh.. auuhh.. uuhh.. uuufff..uuffss.. uuss.. enak ji.. aah.. uuhhhss… uuhhss.. iya ji gitu.. aahh.. uuhh…udah.. ji.. aaahh..uuufffss.., udah aji masukin ina udah ngak tahan.. (sambil memasang kondom), iya.., aa.. aa.. a.. aahh.. aa.. ina punya sempit ya.. ji, iya agak susah, udah 9 bulan aku tidak merasakan ini ji.. aaahh… aa.. (batangku mulai masuk pelan2).. aaah.. lebih dalam ji… terus.. aahh..aaa…aaa… aahh.. ji.. aahh.. sabar na.. iyaa.. terus ji.. aahh… aduuhh.. ji.. aahh… ehhmm.. eehh…. Eehhh.. eehh.. eehh.. terus ji.. aahh.. aaaaaa.. aaa… aahhh.. hhhaa… aauuu.. uuff.. uuff..uuf.. terus ji.. terus.. aahh.. na ganti posisi… ina pun di atas, aahh.. aahh.. terus na.. terus .. aaahh.. aacchhh. Iyaa… naa.. aahh.. (hampir 18 mnt kami main, aku mulai kelimax) aahh…, awas naa.. aji mau keluar.., aku langsung berdiri dan mengocok di depan mukanya, aahh aaccchh. Inaa.. crot crot air mani berhamburan di muka ina.. aahh..aaaaa.. , aku terbaring dan ina mebersikan air mani ku di mukanya dengan handuk, kamu hebat lebih lama mainnya di bandingkan bang udin, makasih ya na, ji.. aku ada pertanyaan.. tapi ini rahasia, apa tuh na.., kamu sering main ya ama bu irda.. ya, sebab aku sering liat tiap malam, bu irna keluar dari kamar mu rambutnya kusut, “ah ngak..”, ji.. aku wanita.. aku tau.. dimanat hasrat untuk itu pasti ada, benar kan kamu main ama mami tiri mu, jangan takut aku simapan rahasia ini kok, “..iya.. dia yang ajarkan aku.. na..” ketika kamu masuk kamar aku, sebenarnya aku mau langsung bicara tapi aku takut tersinggu, mau ngomong apa na, aku mau bilang ama kamu kalau aku ingin diperlakukan seperti ibu irda.. tp kamu lebih pengertian.., boleh kamu berguru ama mami tiri mu tp kamu praktekin ama aku.. setuju.. ji, iya akan lakukan jika mami ngak ada.. atau rumah sepi.., gimana.., aku setuju. Selam tak ada di rumah aku dan ina sering melakukan dan kalau pulang sekolah.. kalau ina lagi nyuci pun sedang nunging ku masukan tanpa permisi…, dan setiap pagi ina membangukan sekolah sering dengan mengisap batang ku.
Telelpon bordering
Halo..
Aji.. ini mami
Eh apa mi malam gini jam 2 kok nelepon ada apa,
Besok jam 4 siang mama sampe di Jakarta,Loh ke cepat pulangBosen di apertement mulu..
lalu Rupanya mami lebih cepat pulang 2 minggu sebelum papa, ketika samapi di rumah mami langsung memeluk dan menciumku, aku langsung mengangkat koper kekamar mami, sayang mami kangen ama kamu, selama mami Cuma di apartemen, oh ya ina mana, kasi nih hadiah buat si ina baju dan suruh si ina gendong si pia, aku menuju kamar ina, kulihat ina baru siap mandi dan masi mengenakan handuk, “ina..” iya ji masuk., nih ada hadiah dari ibu, (aku sambil membisikan) na.. untuk seminggu ini kita stop dulu ya.. pasti aku mencari lubang mu kok tenang aja(sambil ku raba memeknya), iya aji ku sayang aku akan menungu mu (aku mencium bibirnya), ni si pia.. tolong pengang, ji.., “iya na..” , tolang masukan sedikit (sambil mengangkat handuknya, dan aku memasukan batang dan mengoyanya sedikit), jii.., “iya mii.. sebentar, aji kencing dulu”, ji ini oleh2 buat mu.. “wou it’s cool”, yes my dear.., “thks mom..”, oke sayang.. kok Cuma makasi sih di sun mami mu sayang (aku melumat bibirnya ).. di londong dinggin sekarang cuacanya ji.., wah pasti mami ngakang terus dong..hehhee..”, maka mami mau bales dengam ama kamu.., “kok bales ke aku.. sih mi..”, udah.. ah mami mau mandi.. kamu pasti belum, “iya kok tau mami”, (mami langsung membuka bajunya dan baju ku dan menarik ku kekamar mandi), kami mebasuh tubuh kami dan berciuman di bawah shower aku menyabuni tubuh mami dan mami nunging menyabuni betisnya, batang udah mulai tegang dan ku tamparkan dipantat mami, aji.. ah.. , ji kemarin mami main 3 kali ama papa ngak pake kondom, jadi kamu kalau main sekarang ngak usah pake kondom, kalau mami hamil kan paling pikiran papa yang bikin tenang aja, aku langsung mengiyakan, mi.. udah yuk aku kedinginan, aku menghanduki dan menyisirkan mami dari belakang dimeja riasnya, mi.., aji kangen..(sambil merangkul dan meraba tetenya), ji kangen sama mami, (aku menberikan badanya lalu menungikan dan memasukan dari belakang), aaa.. aaa… aaahh.., mi rasa beda lebih hangat terasa sampai dalam hati.. iya sayang.. udah jangan diem lanjukan sayang…aaahhh… iya teruss… sayang.. aahh… aa… aaa… aahhmm.. aahhmm… hhhhmm… hhmmm..eeemm..eehh..(mami meraba buah dadanya) aahh..aahh… aaa… aa.. aaa… teruss.. (kulihat buah dada yang bergoyang sunguh indah) sayang.. aahh.. aaahh… aaa… aaa… ji..tempat tidur yuk.. (mami meniduriku).. aa..aaahh… ji… aaahh… jjii.. aahh.. aduh mii.. enak.. jii.. mami mau keluar… aaa.. … aa… aahh..aaa..aahh hhuu.. uuuss…uuffss… uuss uuuuhh…aji gantian dong.. (mami langsung terlentang) aaa.. iyaa. Gitu ji.. teruss.. masuki.. aaahh…aaa… aaaa… aahh.. aauu.. iya.. teruss.. jii.. ehh…eehhh…aaahhh…jii… aahh.. eehhhmm… eehhmm… aahhhmm.. eehhmm.. jii… teruss.. (aku sambil memcium bibir mami dan ku letakan pada buah dadanya).. eehhmm.. remas sayang.. terus remas sayang… aaaa… mami .. aji mau keluar (mami langsung merangkul ku) dalam aja sayang.. aahh… terus ji lebih cepat.. aaahhh…aahh.. mamii.. aacchh.. aacchh.. crot..crot.. aacchh..aaacchh.. mami.. sih keluar deh.. enakan.. mi.. malam aji mau bobo sini ya.. iya sayang.. udah cabut duluh mami keberetan.. aku melumat bibirnya.. udah sayang ina nanti curiga ah.. iya deh..mi.., mi.. aji mau minta tolong ama mam, apa sayang, kalau aji lagi pengen terus papa ada gimana, iya bener juga, aku cari wanita lain yaa.., maksud mu apa, ya cari pelampiassan.. masa mami main aji Cuma liat doang, jadi gimana ji.., ah mami ada ide si ina aja kamu hajar.., ah serius mi.., ji mami tau pasti selama mami pergi ama papa, kamu udah main ama ina bener kan, eh siapa bilang cuman tiap malam kok, dasar anak mami belajar ama mami peraktek ama ina ya kamu, mami mencium ku, iya sih.., ya udah mami mau tidur kamu lanjut ama ina gih, “bener mi”, iya sayang mami serius kok, “ love u mi..”, aku langsung bergegas bangkit dari kasur, eh sayang mami blum di sun.., muah love u mi.., love u to sun, aku langsung menuju ina, ina.. dan langsung mengajak ke kamar ku, dan langsung menusukan batang ku…