Showing posts with label Daun Muda. Show all posts
Showing posts with label Daun Muda. Show all posts

Thursday, April 23, 2015

Seks Bersama Guruku

Judi Slot Pake Pulsa

Streaming Film xxi Gratis

Daun Muda - Hallo sahabat Cerita Mesum terbaru 2019, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Daun Muda, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Cerita, Artikel Daun Muda, Artikel Guru, Artikel Perselingkuhan, Artikel Sex Sekolah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Seks Bersama Guruku
link : Seks Bersama Guruku

Baca juga


Daun Muda

cerita seks

Bersamaan dengan masuknya puting panjang Maria ke mulutku, kuselipkan tangan kananku ke dalam selangkangannya melalui perut, kusibakkan bulu-bulu keriting lebatnya, dan... kujamah vagina mungil yang masih sempit itu.. Maria terbelalak dan menutup kedua pahanya. Ia belum dapat menerima kedatangan benda asing di daerah terlarangnya. Wow.. berarti belum pernah ada tangan lain yang piknik kesana selain aku.. kenyataan itu membuatku semakin terangsang.. Maria menggelinjang kegelian ketika kusedot dan kugigit puting kirinya.. ia sama sekali tidak menolak ketika tangan kiriku mulai meremas dan memilin buahdada dan puting kanannya. "Mmmasss..please.. stop dulu.. masih ada lintah yang mesti dibuang.." bisiknya dengan suara serak.. stop dulu katanya.. stop dulu.. kalau begitu pasti ada kelanjutannya.. "Ria.. coba kamu berbaring.." Maria mengikuti permintaanku, "Sorry Ri.." kataku seraya membuka kedua belah pahanya. Aku menelan ludahku berkali-kali.. susah betul kudeskripsikan dengan kata-kata betapa merangsangnya ia dalam posisi itu.. lalu kutaburkan garam sebanyak-banyaknya di atas tubuh kedua lintah yang seharusnya kuberi tanda jasa itu karena memberi kesempatan menelanjangi Maria di hadapanku.. dan.. lintah-lintah itu menggeliat-geliat sebelum dengan mudah kulemparkan ke luar... kupandangi CD nya yang merangsang itu, kupandangi bulu-bulu keriting itu..

Sehari sesudah permainan histerikku dengan Atika, mbak Eva menemuiku. "Atika told me what you did to her yesterday.." Kata-kata singkat itu di ucapkan dengan nada bergetar menahan emosi. Aku betul-betul lemas mendengarnya.. yah.. kejadian juga.. bisa-bisa malah aku kehilangan mbak Eva karena perbuatanku ini.. Akhirnya aku mengusulkan untuk melibatkan Atika dalam pembicaraan ini yang akhirnya membawa kami bertiga pada suatu diskusi paling terbuka yang pernah aku alami. Mbak Eva, Atika , dan aku saling membagi perasaan kami dengan apa adanya, tanpa basa-basi, tanpa maksud terselubung.. luar biasa !! keterbukaan ini, ajaibnya, membuat perasaan kasih sayang diantara kami semakin kuat. Akhirnya kami sepakat, bahwa dalam seminggu 2 hari waktuku untuk mbak Eva, 1 hari kosong, 2 hari berikutnya untuk Atika, dan 2 hari sisanya kosong. Karena hubungan kami ini murni hubungan sexual, maka sengaja kami masukkan hari-hari kosong untuk memberi kesempatan tubuhku beristirahat. Tapi ya... dalam praktek sih.. itu terserah aku.. kalau aku sedang mood untuk permainan kasar.. ya aku temui Atika.. kalau sedang mood permainan lembut.. ya aku temui kakaknya.. GILA ! Ini memang pengalamanku yang paling gila !! But its REAL !!!

"Buka mulutnya dong mas Rafi.." Maria menyodorkan sepotong kue ke mulutku. Aku menyambutnya sambil pura-pura menggonggong sehingga membuat anak gadis mbak Eva itu tertawa geli melihat tingkahku. Hari ini genap sudah sebulan aku tinggal di keluarga mbak Eva. Seminggu terakhir ini load pekerjaanku agak berkurang sehingga hari-hari 'kosong' ku selain kupergunakan untuk memberi kepuasan 'extra' pada mbak Eva dan Atika ('kan hari 'kosong' mestinya istirahat..), juga kupergunakan untuk mengenal Maria lebih dekat. Anak gadis yang semula kutaksir berusia 18 tahun itu ternyata berumur 21. "Mama memang kawin muda.. dia melahirkan Ria ketika berumur 19 tahun..!! Hebat ya ?" Katanya ketika kutanya usia sesungguhnya. Ya, aku tahu kalau mamamu hebat Maria.. mamamu dan tantemu adalah wanita-wanita yang hebat di atas ranjang.. hebatnya lagi, mereka bisa menutupinya darimu...."Kalau kamu sendiri gimana ?" tanyaku memancing "Yaaa.. yang penting kuliah selesai dulu.. tapi, ngga juga sih.. namanya juga jodoh.. kita ngga pernah tau.. kalau besok tiba-tiba datang seorang pangeran tampan yang kaya raya dan baik hati lalu melamar Ria ? Masak nolak?" "Kalau gitu kuliahnya ngga selesai dong..""Lho mas ini gimana, ya kasih syarat dong.. boleh kau melamarku tapi biarkan aku menyelesaikan studi ku.. gitu looo.." Maria memang anak yang sangat cerdas. Buktinya tahun depan ia akan meraih gelar insinyur di IPB. Dengan pengetahuannya yang luas ia selalu menjadi teman diskusi yang menyenangkan ditambah lagi dengan sifat keibuan dan perhatiannya yang tinggi pada orang lain, membuat Maria menjadi sosok ideal bagi setiap pria untuk dijadikan seorang pendamping hidup.. Oh satu lagi.. soal fisik ! Tubuh Maria adalah kombinasi antara mbak Eva dan Atika. Tubuhnya tinggi semampai, ukuran buah dadanya persis seperti ibunya dan jauh lebih kencang dan ketat, maklum... perawan. Gadis ini juga mempunyai hobi mengkoleksi BH yang bentuknya aneh-aneh... entah dari mana didapatnya itu.. Seperti saat ini karena ia mengenakan kaos komprang bergambar Tweety favoritnya maka bila lengannya diangkat, maka terlihatlah buah dadanya yang besar itu dibalut oleh BH nya yang bermodel bikini dimana cupnya berbentuk sarang laba-laba sehingga kulit buah dadanya yang putih itu dapat terlihat. Putingnya ditutup oleh gambar seekor laba-laba kecil. Bila sedang bercerita dengan semangat, tampak gundukan besar itu bergoyang-goyang. Wuih.. syurr juga aku dibuatnya. Urusan wajah, Maria lebih mirip ayahnya yang asli Solo. Kalau dicari bandingannya raut wajahnya bisa dimirip-miripkan dengan Widi AB THREE. Hanya saja, hidung Maria lebih mancung dan tubuhnya lebih tinggi dan seksi. Secara keseluruhan, Maria jauh lebih menarik dibanding Widi. Terus terang, aku betah duduk berlama-lama di dekatnya..

"So, gimana Fi ? Bisa ngga kamu nganter si Ria survey ?" mbak Eva bertanya seraya memberikan piring penuh dengan nasi hangat kepadaku. Sore itu aku ia mentraktir seluruh keluarganya karena mendapat promosi menjadi direktur program di kursus bahasa Inggris tempatnya bekerja. "Iya mas, Ria harus survey tentang pola tani di daerah perbukitan. Ini juga baru survey lokasi kok.. belum penelitiannya.. jadi paling lama cuma makan waktu 2 hari.." Seekor kucing kelaparan tentu tak akan menolak diberi ikan asin. Dan bagiku, Maria adalah ikan kakap !! "Sure.. ngga masalah.. kapan kita berangkat ?" Tanyaku enteng.. "Gimana kalo malam ini juga mas..." "Malam ini ?" seruku bersamaan dengan Atika. Mbak Eva tak kuasa untuk menyembunyikan senyumnya. Ia mengerti, karena malam ini seharusnya aku adalah 'jatah' Atika. Dan hari Senin, suami Atika akan pulang dari Dubai. "Iya, malam ini, supaya Minggu sore kita sudah sampai lagi ke Bogor.. soalnya kalau Minggu pulangnya kemalaman, kasian mas Rafi.. Senin kan harus ngantor... gimana mas ?" Maria memandangku dengan kerlingan mata bundarnya yang indah.. "I don't mind.. lets go then.." jawabku seraya melirik Atika. Istri kesepian itu tak dapat menyembunyikan kekecewaannya. Alisnya mengkerut, bibirnya merengut, dan matanya menatapku kesal. Well.. I am sorry my dear.. keliatannya aku harus mengecewakanmu nanti malam...



Aku berjalan sambil menggendong ransel tentara di pundak. Aku dan Maria tengah menyusuri sebuah sungai yang terletak 60 km di selatan Bogor. Kami sedang bersiap-siap melintasi sungai itu untuk mencapai desa Batu Sumur yang terletak di areal yang berbukit-bukit. Dari deskripsi yang diberikan oleh dinas pembinaan desa Pemda Jawa Barat, desa tersebut tampaknya ideal untuk proyek penelitian akhirnya Maria. Masih terngiang bisikan mbak Eva ketika melepaskan kepergian kami "Fi.. promise me.. please don't touch her.. she is still a virgin.. ". Saat itu aku hanya tersenyum.. dan aku bersyukur bahwa I don't give my word to Eva, karena semakin lama berdua dengan Maria, semakin sexy penampilannya dimataku.. (dasar mata keranjang... susah..!!) "Wah, jembatan kayunya masih 2 km lagi dari sini mas.." Ria menunjuk lokasi jembatan itu di peta "Tapi jembatan tali sudah keliatan.. tuh dia.." Gadis manis itu menunjuk ke sebuah jembatan darurat terbuat dari tali tambang yang disimpul erat. Kuperhatikan wajah manis yang menggunakan topi tentara, kemeja lapangan berwarna coklat, dan celana pendek komprang dengan warna yang sama. Kemeja itu tak dapat menyembunyikan keindahan tubuhnya. Di bagian dada tampak kancing-kancingnya agak tertarik karena desakan dua buah dadanya yang besar itu (kutaksir sekitar 36..). Namun karena badannya yang tinggi (sedikit lebih pendek dariku yang 176 cm..) bentuknya jadi proporsional.. dan indah.... titik-titik keringat berkumpul di ujung hidung mancungnya.. bibirnya yang mungil nampak kering oleh panasnya udara.. kain di sekitar ketiaknya basah oleh keringat. Aku memandang jembatan tali itu dengan agak kawatir.. "Apa kuat menahan beban tubuh kita ? Apa tidak sebaiknya kita pergi menuju ke jembatan kayu ?" tanyaku sambil melihat potongan ilalang dan bercak tanah merah yang menempel di betis dan pahanya yang mulus itu. "And walk for another 2 Kilo ?.. hmm.. mas Rafi..sebentar lagi kayaknya mau hujan deh.. jadi kita harus cepat-cepat, no risk no gain.." katanya sambil tersenyum. Benar juga. Soalnya dari sungai itu kita masih harus jalan 5 km lagi untuk sampai ke desa. Tampak tangannya membuka kancing kemejanya yang ke satu dan kedua.. sehingga putihnya gundukan besar buah dada itu terlihat olehku. Udara mendung sore itu semakin terasa gerah saja.. "Ok kalau begitu biar aku dulu yang nyeberang.. baru kamu.. sungainya juga keliatan ngga terlalu dalem kok.. " kataku seraya menapakkan kakiku di jembatan tali itu.. Aku merayap perlahan-lahan.. memang tali itu sangat kokoh sehingga kekhawatiranku berkurang.. "Mas.. Ria juga naik ya .... talinya kuat kan.. " Tanpa menunggu jawabanku, gadis bertubuh tinggi sintal itu mulai merayap di belakangku.. tali mulai bergoyang-goyang.. ingin aku berteriak untuk menyuruhnya kembali, namun kuurungkan karena kawatir ia terkejut.. geraknya semakin cepat ke arahku yang masih menunggu.. tiba-tiba kaki gadis itu tergelincir... badannya yang dibebani ransel kehilangan keseimbangan dan.. "Mas.. AAAAAAAAIII... " BYUUURRRR.. Maria tercebur ke dalam sungai berwarna coklat itu.. Aku terkejut melihat gadis itu menggapai-gapai.. My GOD..Maria rupanya tidak bisa berenang !! Tanpa pikir panjang kulempar ranselku dan terjun ke sungai. Tanganku memeluk lehernya dari belakang dan kuseret ke sisi tujuan kami. Tubuh Maria terasa berat karena ia masih membawa ransel. Maria megap-megap dengan wajah pucat karena terkejut. "Ngga apa..ngga apa..its OK.. you're save now.." Kataku sambil memeluk erat tubuh sintal Maria.. wouww.. dalam suasana panik seperti itu masih juga dadaku terasa berdesir.. benar-benar montok tubuh perawan ini terasa dalam pelukanku.. dengan spontan kucium keningnya untuk menenangkan Maria yang masih pucat dan gemetar karena kaget. Tetesan air dari langit perlahan mengetuk-ngetuk muka kami.. dan dalam 1 menit hujan turun dengan lebatnya diikuti oleh kilat yang menyambar.. What a day... aku melepaskan pelukanku dan menyapu sekelilingku dengan pandangan.. ahhhh thank god, kuliat sebuah gubuk kira-kira 200 m di depan kami. "Maria.. disitu ada gubuk" kataku riang "ayo kita kesana.." kuangkat tubuh gadis itu dan kupapah menuju gubuk itu. Gubuk itu rupanya tak berpenghuni. Perfect! lalu kubuka ransel Maria. Hanya ada bivak untuk bermalam dan kaleng makanan dan minuman.. shit.. pakaian kering ada di ransel satu lagi yang kulepaskan ketika terjun ke sungai.. dan ransel itu seingatku juga tercebur ke dalamnya.. ya nasib.. akhirnya ku bentangkan bivak sebagai alas duduk, dan kududukkan Maria di atasnya "ahhhh..." terdengan gadis itu menghela nafas lega seraya tersenyum "mas Rafi.. thanks ya Ria udah ditolongin..." Aku balas tersenyum "its OK non.. lain kali lebih hati-hati ya ..?" Lalu kubuka bajuku dan menggantungnya di tali jemuran tua yang masih ada di dalam gubuk itu. Maria memandang tubuhku yang cukup atletis itu terlihat pandangannya menyapu perlahan dari otot leherku.. otot dadaku yang bidang.. otot perutku yang berbentuk kotak-kotak kecil.... pusarku yang mulai ditumbuhi bulu.. semakin kebawah.. dimana bulu-buluku makin lebat... kebawah lagi... dan berhenti di tonjolan di balik celana pendekku ... Aku agak kikuk juga melihat penisku yang berdiri karena udara dingin. Apalagi sambil dipandangi oleh mata cantik milik Maria itu. Entah apa yang dipikirkannya... tiba-tiba kulihat Maria terbelalak melihat pahaku "adduhh mas.. ada LINTAH !!" serunya sambil bangkit dan mendekat ke pahaku. Akupun panik dibuatnya. "sebentar mas.. jangan bergerak.. ini ada satu.. dua.." lalu dengan serius ia berputar ke belakang, ke depan lagi.. tangannya tanpa sadar menyingkapkan celanaku yang cukup longgar semakin ke atas.."nah.. ada satu lagi mas..hhhhh" mendadak ia seperti hendak tersedak ketika matanya tertumbuk pada CD ku yang basah kuyup sehingga tak kuasa menutupi testis dan batang penisku yang jelas tercetak di kain basah itu. Mungkin seumur hidup, perawan itu baru sekali ini melihat testis dan batang penis yang tengah berdiri tegak itu.. Aku yang masih memusatkan perhatianku pada lintah-lintah di pahaku itu dengan polosnya membuka celana pendekku dan memelorotkannya ke lantai "Ria.. tolong liat lagi apakah masih ada lintah yang nempel di kakiku ?" Mata Maria makin terbelalak, karena kini terlihat benar bentuk batang penisku yang tengah berdiri itu dari luar CD basahku.. bahkan belakangan baru kusadari kepalanya yang laksana helm perang dunia II itu menyembul keluar mengarah ke pusar. "Emmm.. emmmm.. ngga deh mas.. cu..cuman tiga.." jawabnya tergagap sambil terus menatap kepala penisku. Aku masih juga belum 'ngeh' akan situasi yang sebenarnya bisa menjadi 'opportunity' ... masih dengan naifnya aku berkata pada anak mbak Eva itu "Ria.. jangan-jangan di tubuh dan kakimu ada juga lintah menempel.. sebaiknya kamu periksa dulu.." Mendengar itu Maria langsung berdiri dan bergegas membuka kemeja basahnya. Dibukanya kancing kemejanya yang ketiga.. (belahan buah dadanya semakin jelas..) keempat.. (buah dadanya sudah terlihat lebih jelas.. putih warnanya di bawah cahaya matahari menjelang senja..) dan terakhir..Maria membuka bajunya dengan kedua tangannya ke samping.. di saat itulah aku melihat kedua buah dada besar berukuran 36 itu menggelantung menantang untuk di jamah. Dan BH nya... my god... model BH nya..!!! Maria menggunakan BH berwarna merah dengan bentuk bikini yang talinya hanya selebar 1/2 cm !! Tapi yang membuat kepala penisku semakin menyembul dari CD ku adalah penutup putingnya yang terbuat dari bahan transparan berbentuk bibir Mick Jagger. Akibatnya, mataku dapat melihat dengan jelas puting berwarna coklat kemerahan itu berdiri tegak di tengah dinginnya hujan. Karena terburu-buru melepaskan, pakaian Maria tersangkut di kedua sikunya di belakang punggungnya. Gadis itu menggoyang-goyangkan tangannya untuk bisa segera terbebas dari belitan bajunya. Akibatnya, buah dadanya bergeletar dan bergayut ke kanan dan ke kiri. Getarannya persis seperti getaran puding besar yang diguncang piringnya. Aku mulai terangsang melihat gadis setengah telanjang itu menggeliat-geliat di hadapanku. Kembali terngiang pesan ibunya di telingaku.. "Fi.. promise me.. please don't touch her.. she is still a virgin.. ". Kembali kulihat buah dada besar dengan putingnya yang bergelayut itu... Ou what the hell... kuhampiri tubuh mulus itu dan kuputar sehingga ia membelakangiku "Sini kubantu Ri.." tanganku menarik bajunya hingga terlepas. "Sorry Ria.. ini supaya cepat.." kutempelkan dada dan perutku di punggungnya yang polos itu.. kujulurkan tanganku seakan memeluk perut depannya.. dan tanganku membuka celana pendek komprangnya dan dengan cepat menurunkan resleting. Ketika resletingnya sudah mencapai dasar dengan sengaja kutekan resleting itu bersama jari-jariku ke selangkangannya "Ahhhh... mas Rafi..." desahnya sambil melirik ke belakang dengan pandangan merajuk. Saat itu praktis aku memeluk tubuh perawan itu dari belakang. Bagian depan tubuhku kutempelkan ke punggungnya. Penisku yang semakin besar itu dengan tenangnya berlabuh di belahan pantat Maria yang sekal itu.. Gadis itu rupanya merasa bahwa penisku menempel di belahan pantatnya tiba-tiba aku merasakan bahwa Maria sengaja menggerakkan otot pantatnya sehingga kedua buah pantatnya bergerak menjepit penisku.. aaaawww.. nikmatnya... yess keliatannya gadis ini sudah mulai terpengaruh suasana... saat itu pipi kananku menempel di kuping kirinya. Dari balik punggungnya kulihat ke bawah buah dadanya yang besar dan ketat itu berbentuk kerucut dengan putingnya yang sudah menonjol.. entah karena dingin... atau karena suasana... "Ria.." bisikku dengan serak.. "jangan panik ya.. di dada sebelah kiri kamu ada lintah.. Ria tercekat.. dengan raut muka ketakutan ia memandang buah dada kirinya dan.."Iiiiiiih... mas... jijik.. buangin dooongg.." "ya..ya.. biar aku periksa dulu lainnya.. supaya yakin ada berapa lintah yang ada di tubuh kamu.." Akupun melepaskan celana pendeknya, sehingga saat itu.. kami dua orang anak manusia berlainan jenis, berpelukan dengan hanya memakai pakaian dalam. Bentuk CD Maria lagi-lagi lain dari pada yang lain.. bentuknya sih standar.. tapi di daerah vaginanya ditutupi oleh kain bermotif jaring, sehingga otomatis dari jaring itu keluarlah bulu-bulu keriting yang sangat lebat itu.. nafsuku sudah naik ke kepala. Aku sudah tak peduli dengan pesan-pesan ibunya... di dalam pikiranku sekarang cuma ada satu kata.. "Perawani !!". Tanganku mulai meraba-raba punggungnya dari atas.. ke bawah...melewati pinggang.. pantat... buah pantat kanan.. "mas...apa ngga bisa dilihat aja ? kalau diraba kan geli.." ujarnya tersenyum.. belum juga bisa kutebak senyum itu.. apakah artinya.. teruskan... atau..stop..!! "biar yakin aja Ria.. " kataku sambil meneruskan rabaanku ke buah pantat kiri.. lalu kutelusuri belahan pantatnya ke bawah.. melewati anus.. terus ke selangkangan.. dan kutekan tanganku di vaginanya "Aaaaaa.. mas Rafi aaa.. tangannya kok nakal.. nanti Ria marah nih.." Lagi-lagi anak mbak Eva itu melirikku dengan pandangan merajuk.. kuputar lagi tubuhnya sehingga kita saling berhadapan, kemudian aku berjongkok dan kulihat ada 2 lintah menempel di paha bagian dalam kiri dan kanan.. bener-bener hebat lintah-lintah itu.. tau benar dia tempat-tempat strategis untuk menghisap darah.. tak lupa aku memandang ke arah selangkangannya yang hanya tertutup jaring itu sehingga tampak jelas segunduk daging gemuk yang ditutupi bulu-bulu keriting nan lebat itu. Maria melihat tingkahku itu dan dengan segera menutupinya dengan jari tangannya.."mas Rafiiii... kok malah ngintip sihh.. mbok tolong buangin lintahnya.. nanti Ria bilangin mama lo.." rajuknya dengan manja. "Oke..Oke.. begini caranya... lintah ini akan kita taburi garam.., lalu kita buang.. begitu sudah lepas.. sebaiknya bekas gigitan lintah itu kita sedot dan buang darahnya ke lantai supaya tak ada racun yang masuk.. is that clear..?" Ria mengangguk mendengar penjelasanku yang -- terus terang -- cuma didasari oleh logika "ngeres" itu. Aku mengambil garam yodium di ransel Maria, dan mulai kutaburi di lintah yang menempel di dada kirinya.. "Ria .. sorry.. bisa dibuka BH nya semua ? aku takut kalau lintahnya lepas malah jatuh ke dalam cup BH.. bisa berabe nanti.. " Ria mengangguk menuruti permintaanku yang ditunjang mimik serius itu.. ia menjulurkan kedua tangannya ke belakang punggung dan... tassss.. terlepaslah kedua buah dada cantik itu dan bergelayut dengan menantang. Begitu dekatnya mataku sehingga aku bisa melihat urat-urat birunya di sepanjang buah dada itu. Tangan kananku memegang buah dada kirinya, mengangkatnya.. "sssss... mau diapain mas..?" bisiknya mendesis geli.." supaya garamnya ngga kemana-mana.." jawabku seenaknya.. lalu kutaburi lagi lintah itu dengan garam seraya menempelkan jari telunjukku di ujung putingnya.. "mmass.." Maria menatap mukaku dengan mata sayu karena geli.. tubuhnya mulai menggeliat pelan.. beberapa detik kemudian lintah itu menggeliat-geliat dan dengan mudah kutarik dan kubuang.... Maria meringis ketika sedotan lintah itu terlepas.. Lalu kuturunkan mukaku, kudekati bibirku ke bekas gigitan lintah yang berwarna biru itu, lalu perlahan-lahan kujilat.. "perih Ria..?" tanyaku.. "ehhhh.. g..geli.." rintihnya ketika aku mulai mengecup-ngecup dadanya.. mula-mula perlahan.. kemudian sedikit keras.. dan akhirnya kusedot dengan kuat.. "Ehhhhh mmas Rafiii..?!?!?" rengeknya sambil menjambak rambutku.. mungkin maksudnya ingin mencegah.. tapi tak kulihat usaha sungguh-sungguh ke arah itu.. perlahan tapi pasti kuperluas areal sedotanku bukan hanya di bekas gigitan lintah tapi bergeser menuju putingnya..terus.. semakin dekat.. semakin dekat... dan.... "AUUUUUUWWW... !!!"

Bersamaan dengan masuknya puting panjang Maria ke mulutku, kuselipkan tangan kananku ke dalam selangkangannya melalui perut, kusibakkan bulu-bulu keriting lebatnya, dan... kujamah vagina mungil yang masih sempit itu.. Maria terbelalak dan menutup kedua pahanya. Ia belum dapat menerima kedatangan benda asing di daerah terlarangnya. Wow.. berarti belum pernah ada tangan lain yang piknik kesana selain aku.. kenyataan itu membuatku semakin terangsang.. Maria menggelinjang kegelian ketika kusedot dan kugigit puting kirinya.. ia sama sekali tidak menolak ketika tangan kiriku mulai meremas dan memilin buahdada dan puting kanannya. "Mmmasss..please.. stop dulu.. masih ada lintah yang mesti dibuang.." bisiknya dengan suara serak.. stop dulu katanya.. stop dulu.. kalau begitu pasti ada kelanjutannya.. "Ria.. coba kamu berbaring.." Maria mengikuti permintaanku, "Sorry Ri.." kataku seraya membuka kedua belah pahanya. Aku menelan ludahku berkali-kali.. susah betul kudeskripsikan dengan kata-kata betapa merangsangnya ia dalam posisi itu.. lalu kutaburkan garam sebanyak-banyaknya di atas tubuh kedua lintah yang seharusnya kuberi tanda jasa itu karena memberi kesempatan menelanjangi Maria di hadapanku.. dan.. lintah-lintah itu menggeliat-geliat sebelum dengan mudah kulemparkan ke luar... kupandangi CD nya yang merangsang itu, kupandangi bulu-bulu keriting itu.., kiturunkan wajahku mendekati selangkangannya.. sekilas kulihat Maria mengangkat kepalanya ingin melihat apa yang akan kulakukan di selangkangannya.. kutempelkan bibirku di paha dalam kanannya.. bukannya kusedot, malah kutelusuri paha bagian dalam itu ke atas mendekati vaginanya. Bau khas vagina perempuan menusuk hidungku.. dan aku sangat hafal.. bahwa ini bau vagina yang sudah banjir !! "Ehhh...hhhhhh...ssssss masss.. " desisnya sambil menggoyang pinggulnya ke kiri dan kanan. Bibirku sampai sudah di vaginanya. Kukecup CD nya yang sudah basah oleh cairan vagina Maria.. lalu dengan jari telunjukku kukuakkan CD di selangkangannya itu ke samping sehingga tampak belahan vaginanya yang sudah mulai terbuka namun masih tampak sempit itu.. kukecup bibir vaginanya..kunaikkan bibirku ke arah atas dan kutemukan bagian yang menonjol sebesar biji kacang lalu tiba-tiba.......kukecup dan kusedot-sedot..

"AAAAHHH...ssss...MASSS" jeritnya sambil tiba-tiba bangkit dari tidurnya sambil menjambak rambutku untuk menghentikan aktifitasku.."mas..please..MAS RAFI..PLEASE... j..jangan mass.. nanti Ria keterusan... OUUUHHH.." lenguhnya ketika tanpa menghiraukan kata-katanya aku mulai memasukkan dan menggerak-gerakkan lidahku ke dalam vaginanya. Aku menghentikan jilatanku, kuangkat wajahku ke hadapan wajahnya.. kami berdua kini berada dalam posisi duduk...Kaki Maria mengangkang .. sedangkan aku berlutut di hadapannya.. kupandang wajah cantik yang kini tak berani memandang langsung mataku.. matanya hanya memandang bibirku yang semakin dekat ke bibirnya.. semakin dekat dan.. Maria memejamkan matanya.. tangannya naik memeluk leherku.. tanganku memeluk bahunya dan merapatkan buah dadanya ke dadaku..kamipun berciuman dengan mesranya.. desahan dan rintihan halus terdengar memenuhi gubuk itu.. sesekali kulepas bibirnya dan ku kecup kupingnya seraya membisikkan kata-kata mesra.. "Aku sayang kamu Ria.. kamu cantik sekali.." kemudian kulanjutkan ciumanku dengan kuluman lidahku dalam mulutnya.. Maria ternyata cukup mahir dalam hal cium mencium.. ia melumat habis bibirku dan menjelajah bersih seluruh rongga mulutku.. masih sambil menciumi bibirnya.. perlahan-lahan kubaringkan dan...... kutindaih tubuh sintal Maria dengan tubuh tegapku sehingga buah dadanya yang besar itu serasa hendak pecah tergencet oleh dadaku.. dengan cepat kuturunkan celana dalamku sehingga penisku seakan meloncat keluar dan berdiri tegak mencari tempat berlabuh.. dengan lembut kubimbing tangan kanan Maria ke selangkanganku dan kugenggamkan penis gemukku itu di tangannya. Sambil menggigit dan mengecup bibirku, mata perempuan itu mendelik ketika tangannya memegang raksasa kecil di selangkanganku itu..tangannya secara refleks mulai bergerak maju-mundur..maju-mundur.. my god.. nikmatnya.. betapa nikmatnya kocokan seorang anak perawan yang ibunya pun sering kusetubuhi.. kedua tanganku turun ke pinggang Maria dan dengan cepat menurunkan CD nya.. tiba-tiba Maria meronta, tangannya melepaskan penisku dan berpindah menahan CD nya agar tidak diturunkan.. ia melepaskan bibirnya dari ciumanku dan dengan nafas tersengal-sengal ia mendesah "mas Rafi.. j..jangan mass.. Ria takut keterusan.. Ria takuut... Ria belum siaap..." Aku mengecup kening dan pipinya dengan penuh kasih sayang.."sh..sh..sh..sh..sh.... jangan takut sayang.. ibumu mengalami hal ini 3 tahun lebih dulu dari usiamu yang sekarang.. dan dia ngga menyesal kan?" "Oke..kalau begitu kita akan bermain tanpa mengganggu keperawananmu.. aku akan memasuki hanya kalau kamu minta.. setuju??" Ria tersenyum lega dan mencium bibirku. Tangannya kembali mengocok penisku dan akupun dengan leluasa menurunkan CD nya.. akhirnya... Kaami berdua bergumul dengan penuh nafsu dalam keadaan telanjang bulat... Maria mulai menggelinjang-gelinjang histeris "Ouww..maaaass..maaaasss.. gellliiihhh aouww.." .. terutama bila kugesekkan penis raksasaku ke klit nya. Untuk menambah kenikmatan gesekan itu.. Maria mengangkat kedua pahanya sehingga kepala penisku menusuk-nusuk klitnya yang....ya ampuuun...sudah sangat bengkak itu... tiba-tiba kurasakan hal yang aneh di kedua pahaku...ya ampuuun.. lintah-lintah kurang ajar itu ternyata dengan santainya masih menikmati darahku.. Kuhentikan kegiatanku "Ria.. tolong aku ya?? Tolong buang lintah-lintah di kakiku.." Ria tertawa seraya mendorong badanku ke samping "Ya ampun..mas.. saking asyiknya Ria jadi lupa.." "Kamu ngerasa asyik Ria ?" tanyaku memancing. Mariia tertunduk sambil tersenyum lalu menganggukkan kepala. "Pernah ngerasain asyik yang seperti ini dengan orang lain ? Pancingku lagi.. c'mon Fi.. cut it out.. it's none of your business.. tapi aku penasaran mendengar jawabannya.. sambil masih terus menunduk Maria menggelengkan kepalanya.. tampak ia menggigit bibirnya tanda menahan rasa malu.. yessss so I am the first time.. yessss.... to be the first selalu memberikan kebanggaan tersendiri... yesss .. (dasar laki-laki !! first time aja diributin !!). Aku berbaring sambil mengangkang, mata Maria tak bisa lepas dari penis gemukku yang masih berbaring tegak dengan kepalanya yang nyaris menyentuh puser. Tangannya menaburkan garam di tubuh lintah-lintah sialan itu.. dan tak lebih dari semenit, binatang menjijikkan itu sudah pada berjatuhan. Maria melemparkannya jauh-jauh.. lalu langkah berikutnya ? Maria mendekatkan mukanya ke arah selangkanganku perlahan-lahan.. semakin dekat.. semakin dekat.. dan terasa paha bagian dalam kaki kiriku di sedot.. setelah beberapa saat ia berpindah meneyedot bekas gigitan lintah di kaki kananku.. ketika itu kugesekkan penis raksasaku d pipinya ..tiba-tiba ia melepaskan sedotannya lalu membaringkan kepalanya di atas penisku lalu seraya memejamkan mata ia membelainya dengan pipi kanan dan kiri.. seperti sedang menyayangi anak kucingnya.. lalu ia menciumi dan menjilati batang penisku dari arah testis keatas..terus ke atas.. perlahan tapi pasti terus ke atas... sejenak ia berhenti di urat di bawah kepala penisku dan menggigitnya.."Yaaaahhh..ouwww Ria.. enaknya.. belajar dari mana kamu..?" "movie.." jawabnya pendek dan seketika itu juga ia membuka mulutnya lebar-lebar dan mengamblaskan seluruh penisku ke dalam mulutnya... sungguh kasihan melihat Maria di saat itu.. ia persis seperti seorang anak yang memasukkan 2 buah pisang ambon ke dalam mulutnya... besar sekali.. Kemudian ia menaikkan kepalanya naik.. turun..naik.. turun.. tiba-tiba naik-turun, naik-turun, kebih cepat lagi..lebih cepat lagi... aku bangkit duduk dan membelai punggung mulus Maria, yang dilanjutkan dengan meremas kedua buah dada besar anak gadis itu terasa benar kenyanya di telapak tanganku.."Mmmmhhh..Emhhhhh...Emhhhhhhh" ia menjerit-jerit sambil terus mengulum ketika kuperas keras-keras kedua buah dadanya... tiba-tiba aku berbaring kembali, namun tubuhku kupindahkan sedemikian rupa sehingga wajahku tepat berada di bawah vaginanya..yess 69 position.. dan... kubenamkan wajahku dalam hutan lebat milik perawan ini.. Aku menjilati seluruh bagian bibir luar maupun dalam vagina Maria.. Perempuan itu menggelinjang-gelinjang dengan dasyat di atas perutku. Ia juga tak menolak ketika kuselipkan lidahku ke dalam vaginanya..semakin dalam.. semakin dalam.. lalu dengan lidah ditegangkan aku menggerakkan mukaku maju-mundur di bawah vagina Maria.


Perempuan itu sungguh-sungguh sedang dalam puncak birahinya sehingga ia benar-benar lupa diri.. satu-satunya hal dalam benaknya adalah.. kepuasan seksual.. apapun itu namanya... Kugulingkan kembali Maria, lalu kutindih tubuh sintalnya.. kembali kuciumi kuping dan lehernya.. mata Maria tampak terpejam dan kulihat ia sudah mengangkangkan pahanya seakan menanti sesuatu.. aku agak ragu-ragu melihat sikapnya itu.. tapi tak ada salahnya mencoba.. kuarahkan kepala penisku ke dalam vaginanya. Kutempelkan di pintunya yang sempit itu.. tak ada perlawanan.. hanya rintihan penantian yang menggairahkan.. "mas.terus masss..." aku mulai memasukkan penisku ke dalam vagina sempit itu.. 1 cm..3 cm.. 5 cm.. Maria menggigit bibir.. ia menghayati betul masuknya penisku centi demi centi... 7 cm.. "aaaaahh....." 10 cm... "aaaAAAHH..." dan...16 cm .."AAAAAAAAHHHHH..."BLESSSSS.. amblas sudah keperawanan Maria. Tampak darah segar meleleh dari vaginanya dan membasahi bivak di bawah. Maria menggigit bibir..alisnya berkerut..expresinya menunjukkan ia sedang merasakan kesakitan... buah dadanya yang bergeletar kesana kemari kuremas dan kusedot... tiba-tiba aku mulai menggenjot penisku keluar masuk vagina Maria.. "aaahhhh..mas...aduh enaknyah..aduh enaknyahhh..aaaahhhh.." Maria menjerit-jerit histeris mirip tantenya Atika. Gerakanku semakin cepat dan semakin cepat.. tiba-tiba kurasakan otot-otot vagina Maria berkontraksi.. seluruh tubuh wanita itu menegang..Maria memelukku dan mencium bibirku erat-erat...Juga pinggulnya berputar semakin cepat.. Aku semakin cepat menggenjot penisku.. makin cepat.. makin cepat.. tiba-tiba kurasakan sesuatu menyemprot dari penisku... "RIIIAAAAAA..." "mmas RAFIII...AAAAAAHH..." crat..crat..crat..crat...crat..... aku menembakkan spermaku seraya menerima siraman air panas dari vaginanya. Kami terhempas setelah mengarungi samudera birahi penuh nafsu ini. Maria memejamkan matanya. Tampak ada air mata meleleh di ujungnya.. "Ria bahagia mas...Ria puas.." Kami saling bercumbu mesra sambil berpelukan selama kurang lebih lima belas menit, sebelum memutuskan untuk menggunakan baju lembab dan meneruskan perjalanan ke Batu Sumur. Survey itu sukses, dan aku sempat sekali lagi bersetubuh dengan Maria disebuah motel di Bogor sebelum kembali ke rumah.


Sampai bulan ke 6, aku menjalani kehidupan sex yang paling mengggairahkan selama hidupku. Setiap minggu aku harus menyetubuhi at least mbak Eva dan anaknya Maria... juga Atika bila suaminya berlayar.. Sesudah bulan ke-6 aku kembali ke Jakarta. Hubunganku dengan Maria berlanjut hingga kini. Mbak Eva hanya tau bahwa kita pacaran, tanpa tahu bahwa hubungan kami sudah seperti suami istri. Semenjak aku menjalin hubungan serius dengan Maria, aku berhenti berhubungan sex dengan mbak Eva. Janda cantik itu setahun kemudian menikah dengan seorang duda tanpa anak. Atika melahirkan seorang anak hasil hubungannya denganku. Namun, suaminya hanya tahu bahwa itu adalah anaknya. Atika mendapatkan sensasi yang luar biasa karena bisa memperoleh anak dari bukan suaminya. Sensasi ini berupa perasaan dendam yang terbalas. Aku hidup bersama dengan Maria yang tak pernah mengetahui hubunganku dengan ibu dan tantenya...dan aku menghentikan petualangan sex ku setelah Maria ada di sisiku..at least sampai hari ini... entah besok, atau lusa..

cerita seks

Bersamaan dengan masuknya puting panjang Maria ke mulutku, kuselipkan tangan kananku ke dalam selangkangannya melalui perut, kusibakkan bulu-bulu keriting lebatnya, dan... kujamah vagina mungil yang masih sempit itu.. Maria terbelalak dan menutup kedua pahanya. Ia belum dapat menerima kedatangan benda asing di daerah terlarangnya. Wow.. berarti belum pernah ada tangan lain yang piknik kesana selain aku.. kenyataan itu membuatku semakin terangsang.. Maria menggelinjang kegelian ketika kusedot dan kugigit puting kirinya.. ia sama sekali tidak menolak ketika tangan kiriku mulai meremas dan memilin buahdada dan puting kanannya. "Mmmasss..please.. stop dulu.. masih ada lintah yang mesti dibuang.." bisiknya dengan suara serak.. stop dulu katanya.. stop dulu.. kalau begitu pasti ada kelanjutannya.. "Ria.. coba kamu berbaring.." Maria mengikuti permintaanku, "Sorry Ri.." kataku seraya membuka kedua belah pahanya. Aku menelan ludahku berkali-kali.. susah betul kudeskripsikan dengan kata-kata betapa merangsangnya ia dalam posisi itu.. lalu kutaburkan garam sebanyak-banyaknya di atas tubuh kedua lintah yang seharusnya kuberi tanda jasa itu karena memberi kesempatan menelanjangi Maria di hadapanku.. dan.. lintah-lintah itu menggeliat-geliat sebelum dengan mudah kulemparkan ke luar... kupandangi CD nya yang merangsang itu, kupandangi bulu-bulu keriting itu..

Sehari sesudah permainan histerikku dengan Atika, mbak Eva menemuiku. "Atika told me what you did to her yesterday.." Kata-kata singkat itu di ucapkan dengan nada bergetar menahan emosi. Aku betul-betul lemas mendengarnya.. yah.. kejadian juga.. bisa-bisa malah aku kehilangan mbak Eva karena perbuatanku ini.. Akhirnya aku mengusulkan untuk melibatkan Atika dalam pembicaraan ini yang akhirnya membawa kami bertiga pada suatu diskusi paling terbuka yang pernah aku alami. Mbak Eva, Atika , dan aku saling membagi perasaan kami dengan apa adanya, tanpa basa-basi, tanpa maksud terselubung.. luar biasa !! keterbukaan ini, ajaibnya, membuat perasaan kasih sayang diantara kami semakin kuat. Akhirnya kami sepakat, bahwa dalam seminggu 2 hari waktuku untuk mbak Eva, 1 hari kosong, 2 hari berikutnya untuk Atika, dan 2 hari sisanya kosong. Karena hubungan kami ini murni hubungan sexual, maka sengaja kami masukkan hari-hari kosong untuk memberi kesempatan tubuhku beristirahat. Tapi ya... dalam praktek sih.. itu terserah aku.. kalau aku sedang mood untuk permainan kasar.. ya aku temui Atika.. kalau sedang mood permainan lembut.. ya aku temui kakaknya.. GILA ! Ini memang pengalamanku yang paling gila !! But its REAL !!!

"Buka mulutnya dong mas Rafi.." Maria menyodorkan sepotong kue ke mulutku. Aku menyambutnya sambil pura-pura menggonggong sehingga membuat anak gadis mbak Eva itu tertawa geli melihat tingkahku. Hari ini genap sudah sebulan aku tinggal di keluarga mbak Eva. Seminggu terakhir ini load pekerjaanku agak berkurang sehingga hari-hari 'kosong' ku selain kupergunakan untuk memberi kepuasan 'extra' pada mbak Eva dan Atika ('kan hari 'kosong' mestinya istirahat..), juga kupergunakan untuk mengenal Maria lebih dekat. Anak gadis yang semula kutaksir berusia 18 tahun itu ternyata berumur 21. "Mama memang kawin muda.. dia melahirkan Ria ketika berumur 19 tahun..!! Hebat ya ?" Katanya ketika kutanya usia sesungguhnya. Ya, aku tahu kalau mamamu hebat Maria.. mamamu dan tantemu adalah wanita-wanita yang hebat di atas ranjang.. hebatnya lagi, mereka bisa menutupinya darimu...."Kalau kamu sendiri gimana ?" tanyaku memancing "Yaaa.. yang penting kuliah selesai dulu.. tapi, ngga juga sih.. namanya juga jodoh.. kita ngga pernah tau.. kalau besok tiba-tiba datang seorang pangeran tampan yang kaya raya dan baik hati lalu melamar Ria ? Masak nolak?" "Kalau gitu kuliahnya ngga selesai dong..""Lho mas ini gimana, ya kasih syarat dong.. boleh kau melamarku tapi biarkan aku menyelesaikan studi ku.. gitu looo.." Maria memang anak yang sangat cerdas. Buktinya tahun depan ia akan meraih gelar insinyur di IPB. Dengan pengetahuannya yang luas ia selalu menjadi teman diskusi yang menyenangkan ditambah lagi dengan sifat keibuan dan perhatiannya yang tinggi pada orang lain, membuat Maria menjadi sosok ideal bagi setiap pria untuk dijadikan seorang pendamping hidup.. Oh satu lagi.. soal fisik ! Tubuh Maria adalah kombinasi antara mbak Eva dan Atika. Tubuhnya tinggi semampai, ukuran buah dadanya persis seperti ibunya dan jauh lebih kencang dan ketat, maklum... perawan. Gadis ini juga mempunyai hobi mengkoleksi BH yang bentuknya aneh-aneh... entah dari mana didapatnya itu.. Seperti saat ini karena ia mengenakan kaos komprang bergambar Tweety favoritnya maka bila lengannya diangkat, maka terlihatlah buah dadanya yang besar itu dibalut oleh BH nya yang bermodel bikini dimana cupnya berbentuk sarang laba-laba sehingga kulit buah dadanya yang putih itu dapat terlihat. Putingnya ditutup oleh gambar seekor laba-laba kecil. Bila sedang bercerita dengan semangat, tampak gundukan besar itu bergoyang-goyang. Wuih.. syurr juga aku dibuatnya. Urusan wajah, Maria lebih mirip ayahnya yang asli Solo. Kalau dicari bandingannya raut wajahnya bisa dimirip-miripkan dengan Widi AB THREE. Hanya saja, hidung Maria lebih mancung dan tubuhnya lebih tinggi dan seksi. Secara keseluruhan, Maria jauh lebih menarik dibanding Widi. Terus terang, aku betah duduk berlama-lama di dekatnya..

"So, gimana Fi ? Bisa ngga kamu nganter si Ria survey ?" mbak Eva bertanya seraya memberikan piring penuh dengan nasi hangat kepadaku. Sore itu aku ia mentraktir seluruh keluarganya karena mendapat promosi menjadi direktur program di kursus bahasa Inggris tempatnya bekerja. "Iya mas, Ria harus survey tentang pola tani di daerah perbukitan. Ini juga baru survey lokasi kok.. belum penelitiannya.. jadi paling lama cuma makan waktu 2 hari.." Seekor kucing kelaparan tentu tak akan menolak diberi ikan asin. Dan bagiku, Maria adalah ikan kakap !! "Sure.. ngga masalah.. kapan kita berangkat ?" Tanyaku enteng.. "Gimana kalo malam ini juga mas..." "Malam ini ?" seruku bersamaan dengan Atika. Mbak Eva tak kuasa untuk menyembunyikan senyumnya. Ia mengerti, karena malam ini seharusnya aku adalah 'jatah' Atika. Dan hari Senin, suami Atika akan pulang dari Dubai. "Iya, malam ini, supaya Minggu sore kita sudah sampai lagi ke Bogor.. soalnya kalau Minggu pulangnya kemalaman, kasian mas Rafi.. Senin kan harus ngantor... gimana mas ?" Maria memandangku dengan kerlingan mata bundarnya yang indah.. "I don't mind.. lets go then.." jawabku seraya melirik Atika. Istri kesepian itu tak dapat menyembunyikan kekecewaannya. Alisnya mengkerut, bibirnya merengut, dan matanya menatapku kesal. Well.. I am sorry my dear.. keliatannya aku harus mengecewakanmu nanti malam...



Aku berjalan sambil menggendong ransel tentara di pundak. Aku dan Maria tengah menyusuri sebuah sungai yang terletak 60 km di selatan Bogor. Kami sedang bersiap-siap melintasi sungai itu untuk mencapai desa Batu Sumur yang terletak di areal yang berbukit-bukit. Dari deskripsi yang diberikan oleh dinas pembinaan desa Pemda Jawa Barat, desa tersebut tampaknya ideal untuk proyek penelitian akhirnya Maria. Masih terngiang bisikan mbak Eva ketika melepaskan kepergian kami "Fi.. promise me.. please don't touch her.. she is still a virgin.. ". Saat itu aku hanya tersenyum.. dan aku bersyukur bahwa I don't give my word to Eva, karena semakin lama berdua dengan Maria, semakin sexy penampilannya dimataku.. (dasar mata keranjang... susah..!!) "Wah, jembatan kayunya masih 2 km lagi dari sini mas.." Ria menunjuk lokasi jembatan itu di peta "Tapi jembatan tali sudah keliatan.. tuh dia.." Gadis manis itu menunjuk ke sebuah jembatan darurat terbuat dari tali tambang yang disimpul erat. Kuperhatikan wajah manis yang menggunakan topi tentara, kemeja lapangan berwarna coklat, dan celana pendek komprang dengan warna yang sama. Kemeja itu tak dapat menyembunyikan keindahan tubuhnya. Di bagian dada tampak kancing-kancingnya agak tertarik karena desakan dua buah dadanya yang besar itu (kutaksir sekitar 36..). Namun karena badannya yang tinggi (sedikit lebih pendek dariku yang 176 cm..) bentuknya jadi proporsional.. dan indah.... titik-titik keringat berkumpul di ujung hidung mancungnya.. bibirnya yang mungil nampak kering oleh panasnya udara.. kain di sekitar ketiaknya basah oleh keringat. Aku memandang jembatan tali itu dengan agak kawatir.. "Apa kuat menahan beban tubuh kita ? Apa tidak sebaiknya kita pergi menuju ke jembatan kayu ?" tanyaku sambil melihat potongan ilalang dan bercak tanah merah yang menempel di betis dan pahanya yang mulus itu. "And walk for another 2 Kilo ?.. hmm.. mas Rafi..sebentar lagi kayaknya mau hujan deh.. jadi kita harus cepat-cepat, no risk no gain.." katanya sambil tersenyum. Benar juga. Soalnya dari sungai itu kita masih harus jalan 5 km lagi untuk sampai ke desa. Tampak tangannya membuka kancing kemejanya yang ke satu dan kedua.. sehingga putihnya gundukan besar buah dada itu terlihat olehku. Udara mendung sore itu semakin terasa gerah saja.. "Ok kalau begitu biar aku dulu yang nyeberang.. baru kamu.. sungainya juga keliatan ngga terlalu dalem kok.. " kataku seraya menapakkan kakiku di jembatan tali itu.. Aku merayap perlahan-lahan.. memang tali itu sangat kokoh sehingga kekhawatiranku berkurang.. "Mas.. Ria juga naik ya .... talinya kuat kan.. " Tanpa menunggu jawabanku, gadis bertubuh tinggi sintal itu mulai merayap di belakangku.. tali mulai bergoyang-goyang.. ingin aku berteriak untuk menyuruhnya kembali, namun kuurungkan karena kawatir ia terkejut.. geraknya semakin cepat ke arahku yang masih menunggu.. tiba-tiba kaki gadis itu tergelincir... badannya yang dibebani ransel kehilangan keseimbangan dan.. "Mas.. AAAAAAAAIII... " BYUUURRRR.. Maria tercebur ke dalam sungai berwarna coklat itu.. Aku terkejut melihat gadis itu menggapai-gapai.. My GOD..Maria rupanya tidak bisa berenang !! Tanpa pikir panjang kulempar ranselku dan terjun ke sungai. Tanganku memeluk lehernya dari belakang dan kuseret ke sisi tujuan kami. Tubuh Maria terasa berat karena ia masih membawa ransel. Maria megap-megap dengan wajah pucat karena terkejut. "Ngga apa..ngga apa..its OK.. you're save now.." Kataku sambil memeluk erat tubuh sintal Maria.. wouww.. dalam suasana panik seperti itu masih juga dadaku terasa berdesir.. benar-benar montok tubuh perawan ini terasa dalam pelukanku.. dengan spontan kucium keningnya untuk menenangkan Maria yang masih pucat dan gemetar karena kaget. Tetesan air dari langit perlahan mengetuk-ngetuk muka kami.. dan dalam 1 menit hujan turun dengan lebatnya diikuti oleh kilat yang menyambar.. What a day... aku melepaskan pelukanku dan menyapu sekelilingku dengan pandangan.. ahhhh thank god, kuliat sebuah gubuk kira-kira 200 m di depan kami. "Maria.. disitu ada gubuk" kataku riang "ayo kita kesana.." kuangkat tubuh gadis itu dan kupapah menuju gubuk itu. Gubuk itu rupanya tak berpenghuni. Perfect! lalu kubuka ransel Maria. Hanya ada bivak untuk bermalam dan kaleng makanan dan minuman.. shit.. pakaian kering ada di ransel satu lagi yang kulepaskan ketika terjun ke sungai.. dan ransel itu seingatku juga tercebur ke dalamnya.. ya nasib.. akhirnya ku bentangkan bivak sebagai alas duduk, dan kududukkan Maria di atasnya "ahhhh..." terdengan gadis itu menghela nafas lega seraya tersenyum "mas Rafi.. thanks ya Ria udah ditolongin..." Aku balas tersenyum "its OK non.. lain kali lebih hati-hati ya ..?" Lalu kubuka bajuku dan menggantungnya di tali jemuran tua yang masih ada di dalam gubuk itu. Maria memandang tubuhku yang cukup atletis itu terlihat pandangannya menyapu perlahan dari otot leherku.. otot dadaku yang bidang.. otot perutku yang berbentuk kotak-kotak kecil.... pusarku yang mulai ditumbuhi bulu.. semakin kebawah.. dimana bulu-buluku makin lebat... kebawah lagi... dan berhenti di tonjolan di balik celana pendekku ... Aku agak kikuk juga melihat penisku yang berdiri karena udara dingin. Apalagi sambil dipandangi oleh mata cantik milik Maria itu. Entah apa yang dipikirkannya... tiba-tiba kulihat Maria terbelalak melihat pahaku "adduhh mas.. ada LINTAH !!" serunya sambil bangkit dan mendekat ke pahaku. Akupun panik dibuatnya. "sebentar mas.. jangan bergerak.. ini ada satu.. dua.." lalu dengan serius ia berputar ke belakang, ke depan lagi.. tangannya tanpa sadar menyingkapkan celanaku yang cukup longgar semakin ke atas.."nah.. ada satu lagi mas..hhhhh" mendadak ia seperti hendak tersedak ketika matanya tertumbuk pada CD ku yang basah kuyup sehingga tak kuasa menutupi testis dan batang penisku yang jelas tercetak di kain basah itu. Mungkin seumur hidup, perawan itu baru sekali ini melihat testis dan batang penis yang tengah berdiri tegak itu.. Aku yang masih memusatkan perhatianku pada lintah-lintah di pahaku itu dengan polosnya membuka celana pendekku dan memelorotkannya ke lantai "Ria.. tolong liat lagi apakah masih ada lintah yang nempel di kakiku ?" Mata Maria makin terbelalak, karena kini terlihat benar bentuk batang penisku yang tengah berdiri itu dari luar CD basahku.. bahkan belakangan baru kusadari kepalanya yang laksana helm perang dunia II itu menyembul keluar mengarah ke pusar. "Emmm.. emmmm.. ngga deh mas.. cu..cuman tiga.." jawabnya tergagap sambil terus menatap kepala penisku. Aku masih juga belum 'ngeh' akan situasi yang sebenarnya bisa menjadi 'opportunity' ... masih dengan naifnya aku berkata pada anak mbak Eva itu "Ria.. jangan-jangan di tubuh dan kakimu ada juga lintah menempel.. sebaiknya kamu periksa dulu.." Mendengar itu Maria langsung berdiri dan bergegas membuka kemeja basahnya. Dibukanya kancing kemejanya yang ketiga.. (belahan buah dadanya semakin jelas..) keempat.. (buah dadanya sudah terlihat lebih jelas.. putih warnanya di bawah cahaya matahari menjelang senja..) dan terakhir..Maria membuka bajunya dengan kedua tangannya ke samping.. di saat itulah aku melihat kedua buah dada besar berukuran 36 itu menggelantung menantang untuk di jamah. Dan BH nya... my god... model BH nya..!!! Maria menggunakan BH berwarna merah dengan bentuk bikini yang talinya hanya selebar 1/2 cm !! Tapi yang membuat kepala penisku semakin menyembul dari CD ku adalah penutup putingnya yang terbuat dari bahan transparan berbentuk bibir Mick Jagger. Akibatnya, mataku dapat melihat dengan jelas puting berwarna coklat kemerahan itu berdiri tegak di tengah dinginnya hujan. Karena terburu-buru melepaskan, pakaian Maria tersangkut di kedua sikunya di belakang punggungnya. Gadis itu menggoyang-goyangkan tangannya untuk bisa segera terbebas dari belitan bajunya. Akibatnya, buah dadanya bergeletar dan bergayut ke kanan dan ke kiri. Getarannya persis seperti getaran puding besar yang diguncang piringnya. Aku mulai terangsang melihat gadis setengah telanjang itu menggeliat-geliat di hadapanku. Kembali terngiang pesan ibunya di telingaku.. "Fi.. promise me.. please don't touch her.. she is still a virgin.. ". Kembali kulihat buah dada besar dengan putingnya yang bergelayut itu... Ou what the hell... kuhampiri tubuh mulus itu dan kuputar sehingga ia membelakangiku "Sini kubantu Ri.." tanganku menarik bajunya hingga terlepas. "Sorry Ria.. ini supaya cepat.." kutempelkan dada dan perutku di punggungnya yang polos itu.. kujulurkan tanganku seakan memeluk perut depannya.. dan tanganku membuka celana pendek komprangnya dan dengan cepat menurunkan resleting. Ketika resletingnya sudah mencapai dasar dengan sengaja kutekan resleting itu bersama jari-jariku ke selangkangannya "Ahhhh... mas Rafi..." desahnya sambil melirik ke belakang dengan pandangan merajuk. Saat itu praktis aku memeluk tubuh perawan itu dari belakang. Bagian depan tubuhku kutempelkan ke punggungnya. Penisku yang semakin besar itu dengan tenangnya berlabuh di belahan pantat Maria yang sekal itu.. Gadis itu rupanya merasa bahwa penisku menempel di belahan pantatnya tiba-tiba aku merasakan bahwa Maria sengaja menggerakkan otot pantatnya sehingga kedua buah pantatnya bergerak menjepit penisku.. aaaawww.. nikmatnya... yess keliatannya gadis ini sudah mulai terpengaruh suasana... saat itu pipi kananku menempel di kuping kirinya. Dari balik punggungnya kulihat ke bawah buah dadanya yang besar dan ketat itu berbentuk kerucut dengan putingnya yang sudah menonjol.. entah karena dingin... atau karena suasana... "Ria.." bisikku dengan serak.. "jangan panik ya.. di dada sebelah kiri kamu ada lintah.. Ria tercekat.. dengan raut muka ketakutan ia memandang buah dada kirinya dan.."Iiiiiiih... mas... jijik.. buangin dooongg.." "ya..ya.. biar aku periksa dulu lainnya.. supaya yakin ada berapa lintah yang ada di tubuh kamu.." Akupun melepaskan celana pendeknya, sehingga saat itu.. kami dua orang anak manusia berlainan jenis, berpelukan dengan hanya memakai pakaian dalam. Bentuk CD Maria lagi-lagi lain dari pada yang lain.. bentuknya sih standar.. tapi di daerah vaginanya ditutupi oleh kain bermotif jaring, sehingga otomatis dari jaring itu keluarlah bulu-bulu keriting yang sangat lebat itu.. nafsuku sudah naik ke kepala. Aku sudah tak peduli dengan pesan-pesan ibunya... di dalam pikiranku sekarang cuma ada satu kata.. "Perawani !!". Tanganku mulai meraba-raba punggungnya dari atas.. ke bawah...melewati pinggang.. pantat... buah pantat kanan.. "mas...apa ngga bisa dilihat aja ? kalau diraba kan geli.." ujarnya tersenyum.. belum juga bisa kutebak senyum itu.. apakah artinya.. teruskan... atau..stop..!! "biar yakin aja Ria.. " kataku sambil meneruskan rabaanku ke buah pantat kiri.. lalu kutelusuri belahan pantatnya ke bawah.. melewati anus.. terus ke selangkangan.. dan kutekan tanganku di vaginanya "Aaaaaa.. mas Rafi aaa.. tangannya kok nakal.. nanti Ria marah nih.." Lagi-lagi anak mbak Eva itu melirikku dengan pandangan merajuk.. kuputar lagi tubuhnya sehingga kita saling berhadapan, kemudian aku berjongkok dan kulihat ada 2 lintah menempel di paha bagian dalam kiri dan kanan.. bener-bener hebat lintah-lintah itu.. tau benar dia tempat-tempat strategis untuk menghisap darah.. tak lupa aku memandang ke arah selangkangannya yang hanya tertutup jaring itu sehingga tampak jelas segunduk daging gemuk yang ditutupi bulu-bulu keriting nan lebat itu. Maria melihat tingkahku itu dan dengan segera menutupinya dengan jari tangannya.."mas Rafiiii... kok malah ngintip sihh.. mbok tolong buangin lintahnya.. nanti Ria bilangin mama lo.." rajuknya dengan manja. "Oke..Oke.. begini caranya... lintah ini akan kita taburi garam.., lalu kita buang.. begitu sudah lepas.. sebaiknya bekas gigitan lintah itu kita sedot dan buang darahnya ke lantai supaya tak ada racun yang masuk.. is that clear..?" Ria mengangguk mendengar penjelasanku yang -- terus terang -- cuma didasari oleh logika "ngeres" itu. Aku mengambil garam yodium di ransel Maria, dan mulai kutaburi di lintah yang menempel di dada kirinya.. "Ria .. sorry.. bisa dibuka BH nya semua ? aku takut kalau lintahnya lepas malah jatuh ke dalam cup BH.. bisa berabe nanti.. " Ria mengangguk menuruti permintaanku yang ditunjang mimik serius itu.. ia menjulurkan kedua tangannya ke belakang punggung dan... tassss.. terlepaslah kedua buah dada cantik itu dan bergelayut dengan menantang. Begitu dekatnya mataku sehingga aku bisa melihat urat-urat birunya di sepanjang buah dada itu. Tangan kananku memegang buah dada kirinya, mengangkatnya.. "sssss... mau diapain mas..?" bisiknya mendesis geli.." supaya garamnya ngga kemana-mana.." jawabku seenaknya.. lalu kutaburi lagi lintah itu dengan garam seraya menempelkan jari telunjukku di ujung putingnya.. "mmass.." Maria menatap mukaku dengan mata sayu karena geli.. tubuhnya mulai menggeliat pelan.. beberapa detik kemudian lintah itu menggeliat-geliat dan dengan mudah kutarik dan kubuang.... Maria meringis ketika sedotan lintah itu terlepas.. Lalu kuturunkan mukaku, kudekati bibirku ke bekas gigitan lintah yang berwarna biru itu, lalu perlahan-lahan kujilat.. "perih Ria..?" tanyaku.. "ehhhh.. g..geli.." rintihnya ketika aku mulai mengecup-ngecup dadanya.. mula-mula perlahan.. kemudian sedikit keras.. dan akhirnya kusedot dengan kuat.. "Ehhhhh mmas Rafiii..?!?!?" rengeknya sambil menjambak rambutku.. mungkin maksudnya ingin mencegah.. tapi tak kulihat usaha sungguh-sungguh ke arah itu.. perlahan tapi pasti kuperluas areal sedotanku bukan hanya di bekas gigitan lintah tapi bergeser menuju putingnya..terus.. semakin dekat.. semakin dekat... dan.... "AUUUUUUWWW... !!!"

Bersamaan dengan masuknya puting panjang Maria ke mulutku, kuselipkan tangan kananku ke dalam selangkangannya melalui perut, kusibakkan bulu-bulu keriting lebatnya, dan... kujamah vagina mungil yang masih sempit itu.. Maria terbelalak dan menutup kedua pahanya. Ia belum dapat menerima kedatangan benda asing di daerah terlarangnya. Wow.. berarti belum pernah ada tangan lain yang piknik kesana selain aku.. kenyataan itu membuatku semakin terangsang.. Maria menggelinjang kegelian ketika kusedot dan kugigit puting kirinya.. ia sama sekali tidak menolak ketika tangan kiriku mulai meremas dan memilin buahdada dan puting kanannya. "Mmmasss..please.. stop dulu.. masih ada lintah yang mesti dibuang.." bisiknya dengan suara serak.. stop dulu katanya.. stop dulu.. kalau begitu pasti ada kelanjutannya.. "Ria.. coba kamu berbaring.." Maria mengikuti permintaanku, "Sorry Ri.." kataku seraya membuka kedua belah pahanya. Aku menelan ludahku berkali-kali.. susah betul kudeskripsikan dengan kata-kata betapa merangsangnya ia dalam posisi itu.. lalu kutaburkan garam sebanyak-banyaknya di atas tubuh kedua lintah yang seharusnya kuberi tanda jasa itu karena memberi kesempatan menelanjangi Maria di hadapanku.. dan.. lintah-lintah itu menggeliat-geliat sebelum dengan mudah kulemparkan ke luar... kupandangi CD nya yang merangsang itu, kupandangi bulu-bulu keriting itu.., kiturunkan wajahku mendekati selangkangannya.. sekilas kulihat Maria mengangkat kepalanya ingin melihat apa yang akan kulakukan di selangkangannya.. kutempelkan bibirku di paha dalam kanannya.. bukannya kusedot, malah kutelusuri paha bagian dalam itu ke atas mendekati vaginanya. Bau khas vagina perempuan menusuk hidungku.. dan aku sangat hafal.. bahwa ini bau vagina yang sudah banjir !! "Ehhh...hhhhhh...ssssss masss.. " desisnya sambil menggoyang pinggulnya ke kiri dan kanan. Bibirku sampai sudah di vaginanya. Kukecup CD nya yang sudah basah oleh cairan vagina Maria.. lalu dengan jari telunjukku kukuakkan CD di selangkangannya itu ke samping sehingga tampak belahan vaginanya yang sudah mulai terbuka namun masih tampak sempit itu.. kukecup bibir vaginanya..kunaikkan bibirku ke arah atas dan kutemukan bagian yang menonjol sebesar biji kacang lalu tiba-tiba.......kukecup dan kusedot-sedot..

"AAAAHHH...ssss...MASSS" jeritnya sambil tiba-tiba bangkit dari tidurnya sambil menjambak rambutku untuk menghentikan aktifitasku.."mas..please..MAS RAFI..PLEASE... j..jangan mass.. nanti Ria keterusan... OUUUHHH.." lenguhnya ketika tanpa menghiraukan kata-katanya aku mulai memasukkan dan menggerak-gerakkan lidahku ke dalam vaginanya. Aku menghentikan jilatanku, kuangkat wajahku ke hadapan wajahnya.. kami berdua kini berada dalam posisi duduk...Kaki Maria mengangkang .. sedangkan aku berlutut di hadapannya.. kupandang wajah cantik yang kini tak berani memandang langsung mataku.. matanya hanya memandang bibirku yang semakin dekat ke bibirnya.. semakin dekat dan.. Maria memejamkan matanya.. tangannya naik memeluk leherku.. tanganku memeluk bahunya dan merapatkan buah dadanya ke dadaku..kamipun berciuman dengan mesranya.. desahan dan rintihan halus terdengar memenuhi gubuk itu.. sesekali kulepas bibirnya dan ku kecup kupingnya seraya membisikkan kata-kata mesra.. "Aku sayang kamu Ria.. kamu cantik sekali.." kemudian kulanjutkan ciumanku dengan kuluman lidahku dalam mulutnya.. Maria ternyata cukup mahir dalam hal cium mencium.. ia melumat habis bibirku dan menjelajah bersih seluruh rongga mulutku.. masih sambil menciumi bibirnya.. perlahan-lahan kubaringkan dan...... kutindaih tubuh sintal Maria dengan tubuh tegapku sehingga buah dadanya yang besar itu serasa hendak pecah tergencet oleh dadaku.. dengan cepat kuturunkan celana dalamku sehingga penisku seakan meloncat keluar dan berdiri tegak mencari tempat berlabuh.. dengan lembut kubimbing tangan kanan Maria ke selangkanganku dan kugenggamkan penis gemukku itu di tangannya. Sambil menggigit dan mengecup bibirku, mata perempuan itu mendelik ketika tangannya memegang raksasa kecil di selangkanganku itu..tangannya secara refleks mulai bergerak maju-mundur..maju-mundur.. my god.. nikmatnya.. betapa nikmatnya kocokan seorang anak perawan yang ibunya pun sering kusetubuhi.. kedua tanganku turun ke pinggang Maria dan dengan cepat menurunkan CD nya.. tiba-tiba Maria meronta, tangannya melepaskan penisku dan berpindah menahan CD nya agar tidak diturunkan.. ia melepaskan bibirnya dari ciumanku dan dengan nafas tersengal-sengal ia mendesah "mas Rafi.. j..jangan mass.. Ria takut keterusan.. Ria takuut... Ria belum siaap..." Aku mengecup kening dan pipinya dengan penuh kasih sayang.."sh..sh..sh..sh..sh.... jangan takut sayang.. ibumu mengalami hal ini 3 tahun lebih dulu dari usiamu yang sekarang.. dan dia ngga menyesal kan?" "Oke..kalau begitu kita akan bermain tanpa mengganggu keperawananmu.. aku akan memasuki hanya kalau kamu minta.. setuju??" Ria tersenyum lega dan mencium bibirku. Tangannya kembali mengocok penisku dan akupun dengan leluasa menurunkan CD nya.. akhirnya... Kaami berdua bergumul dengan penuh nafsu dalam keadaan telanjang bulat... Maria mulai menggelinjang-gelinjang histeris "Ouww..maaaass..maaaasss.. gellliiihhh aouww.." .. terutama bila kugesekkan penis raksasaku ke klit nya. Untuk menambah kenikmatan gesekan itu.. Maria mengangkat kedua pahanya sehingga kepala penisku menusuk-nusuk klitnya yang....ya ampuuun...sudah sangat bengkak itu... tiba-tiba kurasakan hal yang aneh di kedua pahaku...ya ampuuun.. lintah-lintah kurang ajar itu ternyata dengan santainya masih menikmati darahku.. Kuhentikan kegiatanku "Ria.. tolong aku ya?? Tolong buang lintah-lintah di kakiku.." Ria tertawa seraya mendorong badanku ke samping "Ya ampun..mas.. saking asyiknya Ria jadi lupa.." "Kamu ngerasa asyik Ria ?" tanyaku memancing. Mariia tertunduk sambil tersenyum lalu menganggukkan kepala. "Pernah ngerasain asyik yang seperti ini dengan orang lain ? Pancingku lagi.. c'mon Fi.. cut it out.. it's none of your business.. tapi aku penasaran mendengar jawabannya.. sambil masih terus menunduk Maria menggelengkan kepalanya.. tampak ia menggigit bibirnya tanda menahan rasa malu.. yessss so I am the first time.. yessss.... to be the first selalu memberikan kebanggaan tersendiri... yesss .. (dasar laki-laki !! first time aja diributin !!). Aku berbaring sambil mengangkang, mata Maria tak bisa lepas dari penis gemukku yang masih berbaring tegak dengan kepalanya yang nyaris menyentuh puser. Tangannya menaburkan garam di tubuh lintah-lintah sialan itu.. dan tak lebih dari semenit, binatang menjijikkan itu sudah pada berjatuhan. Maria melemparkannya jauh-jauh.. lalu langkah berikutnya ? Maria mendekatkan mukanya ke arah selangkanganku perlahan-lahan.. semakin dekat.. semakin dekat.. dan terasa paha bagian dalam kaki kiriku di sedot.. setelah beberapa saat ia berpindah meneyedot bekas gigitan lintah di kaki kananku.. ketika itu kugesekkan penis raksasaku d pipinya ..tiba-tiba ia melepaskan sedotannya lalu membaringkan kepalanya di atas penisku lalu seraya memejamkan mata ia membelainya dengan pipi kanan dan kiri.. seperti sedang menyayangi anak kucingnya.. lalu ia menciumi dan menjilati batang penisku dari arah testis keatas..terus ke atas.. perlahan tapi pasti terus ke atas... sejenak ia berhenti di urat di bawah kepala penisku dan menggigitnya.."Yaaaahhh..ouwww Ria.. enaknya.. belajar dari mana kamu..?" "movie.." jawabnya pendek dan seketika itu juga ia membuka mulutnya lebar-lebar dan mengamblaskan seluruh penisku ke dalam mulutnya... sungguh kasihan melihat Maria di saat itu.. ia persis seperti seorang anak yang memasukkan 2 buah pisang ambon ke dalam mulutnya... besar sekali.. Kemudian ia menaikkan kepalanya naik.. turun..naik.. turun.. tiba-tiba naik-turun, naik-turun, kebih cepat lagi..lebih cepat lagi... aku bangkit duduk dan membelai punggung mulus Maria, yang dilanjutkan dengan meremas kedua buah dada besar anak gadis itu terasa benar kenyanya di telapak tanganku.."Mmmmhhh..Emhhhhh...Emhhhhhhh" ia menjerit-jerit sambil terus mengulum ketika kuperas keras-keras kedua buah dadanya... tiba-tiba aku berbaring kembali, namun tubuhku kupindahkan sedemikian rupa sehingga wajahku tepat berada di bawah vaginanya..yess 69 position.. dan... kubenamkan wajahku dalam hutan lebat milik perawan ini.. Aku menjilati seluruh bagian bibir luar maupun dalam vagina Maria.. Perempuan itu menggelinjang-gelinjang dengan dasyat di atas perutku. Ia juga tak menolak ketika kuselipkan lidahku ke dalam vaginanya..semakin dalam.. semakin dalam.. lalu dengan lidah ditegangkan aku menggerakkan mukaku maju-mundur di bawah vagina Maria.


Perempuan itu sungguh-sungguh sedang dalam puncak birahinya sehingga ia benar-benar lupa diri.. satu-satunya hal dalam benaknya adalah.. kepuasan seksual.. apapun itu namanya... Kugulingkan kembali Maria, lalu kutindih tubuh sintalnya.. kembali kuciumi kuping dan lehernya.. mata Maria tampak terpejam dan kulihat ia sudah mengangkangkan pahanya seakan menanti sesuatu.. aku agak ragu-ragu melihat sikapnya itu.. tapi tak ada salahnya mencoba.. kuarahkan kepala penisku ke dalam vaginanya. Kutempelkan di pintunya yang sempit itu.. tak ada perlawanan.. hanya rintihan penantian yang menggairahkan.. "mas.terus masss..." aku mulai memasukkan penisku ke dalam vagina sempit itu.. 1 cm..3 cm.. 5 cm.. Maria menggigit bibir.. ia menghayati betul masuknya penisku centi demi centi... 7 cm.. "aaaaahh....." 10 cm... "aaaAAAHH..." dan...16 cm .."AAAAAAAAHHHHH..."BLESSSSS.. amblas sudah keperawanan Maria. Tampak darah segar meleleh dari vaginanya dan membasahi bivak di bawah. Maria menggigit bibir..alisnya berkerut..expresinya menunjukkan ia sedang merasakan kesakitan... buah dadanya yang bergeletar kesana kemari kuremas dan kusedot... tiba-tiba aku mulai menggenjot penisku keluar masuk vagina Maria.. "aaahhhh..mas...aduh enaknyah..aduh enaknyahhh..aaaahhhh.." Maria menjerit-jerit histeris mirip tantenya Atika. Gerakanku semakin cepat dan semakin cepat.. tiba-tiba kurasakan otot-otot vagina Maria berkontraksi.. seluruh tubuh wanita itu menegang..Maria memelukku dan mencium bibirku erat-erat...Juga pinggulnya berputar semakin cepat.. Aku semakin cepat menggenjot penisku.. makin cepat.. makin cepat.. tiba-tiba kurasakan sesuatu menyemprot dari penisku... "RIIIAAAAAA..." "mmas RAFIII...AAAAAAHH..." crat..crat..crat..crat...crat..... aku menembakkan spermaku seraya menerima siraman air panas dari vaginanya. Kami terhempas setelah mengarungi samudera birahi penuh nafsu ini. Maria memejamkan matanya. Tampak ada air mata meleleh di ujungnya.. "Ria bahagia mas...Ria puas.." Kami saling bercumbu mesra sambil berpelukan selama kurang lebih lima belas menit, sebelum memutuskan untuk menggunakan baju lembab dan meneruskan perjalanan ke Batu Sumur. Survey itu sukses, dan aku sempat sekali lagi bersetubuh dengan Maria disebuah motel di Bogor sebelum kembali ke rumah.


Sampai bulan ke 6, aku menjalani kehidupan sex yang paling mengggairahkan selama hidupku. Setiap minggu aku harus menyetubuhi at least mbak Eva dan anaknya Maria... juga Atika bila suaminya berlayar.. Sesudah bulan ke-6 aku kembali ke Jakarta. Hubunganku dengan Maria berlanjut hingga kini. Mbak Eva hanya tau bahwa kita pacaran, tanpa tahu bahwa hubungan kami sudah seperti suami istri. Semenjak aku menjalin hubungan serius dengan Maria, aku berhenti berhubungan sex dengan mbak Eva. Janda cantik itu setahun kemudian menikah dengan seorang duda tanpa anak. Atika melahirkan seorang anak hasil hubungannya denganku. Namun, suaminya hanya tahu bahwa itu adalah anaknya. Atika mendapatkan sensasi yang luar biasa karena bisa memperoleh anak dari bukan suaminya. Sensasi ini berupa perasaan dendam yang terbalas. Aku hidup bersama dengan Maria yang tak pernah mengetahui hubunganku dengan ibu dan tantenya...dan aku menghentikan petualangan sex ku setelah Maria ada di sisiku..at least sampai hari ini... entah besok, atau lusa..

Merasakan Perawan Bidan

Judi Slot Pake Pulsa

Streaming Film xxi Gratis

Daun Muda - Hallo sahabat Cerita Mesum terbaru 2019, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Daun Muda, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Belia, Artikel Cerita, Artikel Daun Muda, Artikel Pemerkosaan, Artikel Perawan, Artikel Perselingkuhan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Merasakan Perawan Bidan
link : Merasakan Perawan Bidan

Baca juga


Daun Muda

cerita sex

Perkenalkan nama aku tony lengkapnya tony azuar,temen2 akrab ku biasa memanggil nama aku dengan panggilan tony, umur aku sekarang baru 20 tahun, saat ini aku masih duduk di bangku perkuliahan dan sekarang baru menginjak semester ke tiga(3) pada suatu hari pas mau perjalanan pulang dari kampus.

Aku tak sengaja melintas di depan rumah bu bidan yg berada di jalan Gatot sukoco’ pada malam itu waktu menunjukkan baru jam 21.00 malam, sekilas aku melihat ada bu bidan yang cantik itu’ dia sedang melayani pasiannya didalam ruangan kerjanya , aku pikir usianya baru di atas umurku sedikit paling 23 an sih,kiranya dia juga baru lulus dari ilmu kebidanan D3 Deplomatika’’,

Rambutnya yang panjang hitam terurai lurus tubuhnya yg begitu mungil dan montok pantatnya yg seksi dengan belah dadanya yg besar sedang membungkuk sehinggan sedikit terlihat gundukan2 besar yg agak tembus/trasparan dari baju Tidurnya yg ketat itu yg berwarna putih,sedikit samar samar sih tapi nampak jelas kalo buah dadanya itu sangat besar dan kulitnya yang putih mulus langsat itu.

Ditambah senyumannya yg manis, membuat hatiku tak kuasa membayangkan betapa nikmatnya kalau bu bidan itu aku setubuhi, aku pun langsung menyetop motorku diam diam aku berdiri di depan rumah bu bidan sambil memandanginya ,sebenernya dia uda tau sih tapi dianya pura pura gak tau karna sibuk mengurus pasienya dan tiba tiba dia datang menghampiri aku ,... a a a,..

Aku pun kaget waduh mau kesini lagi tu bidan cantik, di tanya lah aku’(bu bidan): ada apa mas berdiri di depan rumah praktek ku dan kenapa terus terus mandangi ku seperti itu , apa ada yang bisa saya bantu’ (aku): dengan mata melotot memandangi buah dada nya yg besar itu dengan takjub besar sekali semakin mendekat semakin besar,,,.h he he kata benak fikir ku’ aku pun balik jawab sapaannya itu,enggak ada apa apa mbak bidan dg tergesa gesa aku jawab mbak cantik bak bidadari yg di turunkan dr langit’(Bu.bidan) ah bisa aja si mas ini’’ dgn seyuman lembut,,,’ dan karna aku rasa dia baru di atas aku sedikit jadi aku manggilnya mbak, hehehe’

Ini aku mau berkonsultasi sama mbak bidan,.. (bu bidan):ah jangan panggil begitu aku kan punya nama mas... (aku); siapa.? (bu bidan); lihat aja itu di papan nama tulisannya besar gitu masa endak bisa baca’ dengn tersenyum.... (aku);waduh senyumanya , dalam fikirku aku kan sengaja pura pura enggak tau sebenernya aku juga udah tau namanya itu yg jadi mbak bidan namanya mbak Lia panjangnya lia novita sari, biar aja aku kan maunya kenalannya bersalaman... hehehe maunya sih? Tiba tiba dia menyaut tanganku,aku seneng banget telapak tangannya halus sehalus busa sabun,,, terbayang dari fikiran jorok ku gimana ya kalo telapak tangannya di buat ngocok2 penisku.....



Pasti enak..... hem apalagi vaginanya tuh pasti enak banget kalo di masukin, pasti warna vaginanya putih dan agak kemerah kemerahan/merah jambu, dengan berande ande..hehe aku dengan otak ngeres’;’mbak bidan itu memperkenalkan namanya dengan suara lembut halus, nama aku lia aku di sini baru satu bulan dan sekaligus aku di sini di tugaskan untuk melayani semua masayarakat di desa ini,(aku) o ternyata dia disini lagi praktek dan tugasin dari pusat untuk bertugas masyarakat di kampung ku ini..

Jadi mbak bidan ini emang asalnya dari mana, aku asli dari jakarta;’ Ooo dr jakarta, oh iya td katanya mau konsultasi mau konsultasi apa emangnya’’ ya udah sana masuk dulu katanya mau konsultasi, dan pasienya ibu-ibu yg sedang mengandung itu pun keluar dari rumah prakteknya’ dan dengan sigapnya aku langsung masuk ke ruangan prakteknya ‘’( mbak bidan): silakan duduk ,, (aku):terimakasih mbak (mbak bidan):eh jangan panggil mbak kalo lagi sepi kaya gini aku rasa umur kita tak terpaut jauh dr umur kamu..oh iya,,. Ya udah ayo sekarang mau konsultasi apa... .!waduh lampu ijo nih’’kata ku’’ ini nov? aku memanggil dia dg panggilan nov’ini alat vitalku kog aku rasa tak seperti lelaki laki pada umumnya ,emang itu penisnya kamu kenapa ada kelainan kah . enggak tau nov..

Tapi penisku sedikit mbengkong ke kiri apa bisa nanti kalu udah punya istri apa aku bisa mempunyai keturunan karna penisku yg begitu,, berharap biar di periksa penisku yang udah ngaceng ini atau menegang..(bu.bidan lia menjawab) penis yg seperti itu udah banyak kog tapi udah terbukti penis yg bengkong pun masih bisa mempunyai keturunan tergantung tingkat kesuburannya,,(aku) oh ternyata begitu? setelah berbicara lebar kesana kesitu bla...bla..bla.

Akhirnya yang aku tunggu tunggu ? . sudah sana berbaring di atas tempat tidur biar aku lihat penis kamu ,aku seneng banget, dan aku sesekali bertanya pada novi,novi udah punya cwok (belum) dia dengan tersenyum menjawab ( belum) kenapa emangnya,aku buka ya resleting kamu aku dengan mlongo Ho. Aku diem..dan dia sambil membuka resleting celanaku dikit demi sedikit,aku tanya,novi udah sering iya nanganin yang gini ginian kog keliatanya uda nyante banget aku dengan sedikit becanda menjahilinya,,

Udah resiko kan mas jd bidan cwex, klo ada yg mau konsultasi beginian, tapi baru satu yg minta begini ,,emangnya siapa ,, novi menjawab Cuma kamu mas tony,, aku Ooo,.masa’’iya ,,’’terus pertanyaan mas tadi apa maksutnya,ouh,,.. enggak ada apa apa, masa cwex se cantik kamu blum punya cwok apa jangan jangan kamu uda punya suami kali,,boro boro mas punya suami mikir punya cwok aja gak (jawabnya),, kenapa, dia jawab takut di slingkuhin...? Ooo?aku berfikir lagi padahal baru pertama kali bertemu udah curhat panjang lebar layaknya udah saling kenal deket, aku berfikir enak juga ni novi kalo di jadiin pacar aku’ kliatannya orangnya baik dan setia.....

Aku dengan sigap bertanya mau enggak kalo novi jadi pacar aku, aku pasti akan setia dan sayang selalu sama novi ,,dia tersenyum memandangi ku dngan tangannya yg mau membuka resletingku,, apaan sih baru kenal udah nyatain cinta,, di coba dulu atu novi kalo cocok yuk kita terusin kalo gak cocok kita gak lanjut,hehe, ibarat cinta itu suka itu tidak memandang waktu , tapi cinta ini begitu saja mengalir..


Dia tersipu dngn perkataanku tadi. aku sungguh suka kamu,,,, dia lagi2 tersenyum malu sambil keluar menutup pintu rumah prakteknya karna udah sepi’,,,tinggal kita berdua yang ada di dalam dan sampai akhirnya celanaku sudah di buka dan aku lihat dari arah rok mininya yg pendek se paha atasnya yg mulus itu dan roknya yg berwarna putih’ terawang/trasparan jadi keliatan CD nya(celana dalam) terlihat agak ada cairan2 gitu mrembes dari CD nya yg berwarna ping itu,ternyata dia udah masturbasi,,

Aku begitu ngaceng saat melihat Cdnya yg uda basah dgn rayu rayuan ku tadi apalagi dia udah meraba raba penisku yg udah ngaceng pasti dia juga sudah memikirkan yg jorok jorok seperti aku dan aku tau pasti dia juga menginginkan penisku , aku jadi tambah semangat apalagi aku belum pernah ngentot sama sekali paling Cuma onani doang di kamar habis itu udah dan sekarang aku berada di sini di samping cewex yg cantik apalagi bidan pasti pengalamanya udah banyak walau umurnya bru 23,,

Dan ternyata dia juga belum pernah ngentot sama sekali alias masih perawan beruntungnya aku dalam hati berkata..,dan tidak lama kemudian dia membuka celana dalam ku dan dia melolong seakan takjub melihat penisku yg sudah ngaceng di kelilingi otot2 yg besar , dia bertanya padaku,boleh ndak barang kamu ini aku mainkan, boleh asal kamu mau jadi cwex aku, iya aku mau karna kamu juga ganteng kog tony ,aku tersenyum ya udah silahkan jawabku ,dan setelah udah mendapat ijin dari ku,, novi udah tak sabar langsung memegang kepala penisku yg sudah mengkilap dan udah mebesar dari tadi dia mengocok ngocokkan penisku ah.. uh... ah... uh.?

Rintihku ke enakan di kocok kocok dan kemudian aku meminta dia untuk memasukan penisku ke dalam lubang mulutnya yg sexsi itu perlahan lahan penisku mulai di masukkan kedalam liang mulutnya di maju mundurkan,, aku tak kuat menahan permainannya di dalam mulutnya itu ahirnya ku tumpahkan mani pertama ku kedalam mulutnya novi,, dia bilang udah keluar mas iya nov aku sambil mendesih ah..uh...ah..uh...yeh..oyeh,,. habis permainanmu enak banged makasih nov, ah itu belum apa apa dia berkata’ baru permainan mulut belum juga permainan sebenarnya ntar kalu penis kamu udah masuk vagina ku itu baru permainan yg sebenarnya,, aku suka tuh kan dia pengalaman banget dalam hati brkata ok kita lanjut,,,’ .

Dan aku juga meminta kepadanya boleh ndak aku juga minta keperawanan mu ,boleh asal kamu juga bisa setia sama aku untuk selamanya,, iya aku pasti setia dan selalu akan menyayangimu nov ,’lalu aku membuka roknya sekarang lebih jelas CD nya yang udah basah aku memainkan di permukaan CD nya yang halus kliatan sedikit vaginanya di dalam CD nya yg berwarna pink itu dan udah basah ketika dia udah masturbasi pertama tadi dan agak licin aku pegang aku gesek gesekan telapak tanganku ke pusat lubang klistorilnya dia ke enakaan kamu pintar banged mas tanpa aku hiraukan aku terus menggesek gesekan telapak tanganku ke seluruh bagian vagina keperawanannya ahirnya ke dua kalinya ia masturbasi ah ,..ah..erangan yg panjang, enak mas,.. ,

Lalu kubuka semua yg masih nempel di tubuhnya, dan aku pun juga, pakainku di klucuti oleh novi kini kita berdua tanpa sehelai kain pun, aku mulai lagi mengulum bibir merahnya yang sexsi itu dan memainkan kedua puting susunya aku remas remas ke dua susunya yg super besar itu putingnya yg kemerah merahan pink itu dan buah dada yg besar putih mulus sungguh membuat aku semakin liar aku emut pentilnya aku remas2 payudara nya, dan lidah ku mulai liar menuju bawah dari puting ke pinggang dari pinggang ke paha dan aku jilati pahanya dari paha ke kaki dia kegelian ke-enakan sudah setengah tak sadar aku kembali ke atas sedikit yaitu pas berada di vaginanya yg tanpa tumbuh rambut di situ keliatanya sih abis di cukur keliatanya dia juga suka merawat diri yaiyalah dia kan bidan dalam benakku berfikir,,


Oh indah nya surga ini Vagina yg begitu empuk kenyal besar kulit luar vaginanya berwarna putih mulus dan dalam vaginanya berwarna kemerah merahan pink (atau merah jambu)dan kedua pahanya yang putih mulus itu aku renggangkan ke kiri dan ke kanan kini keliatan semua dalam vaginanya aku jilati klistorilnya dia sungguh merangsang ku sodok sodok kan lidahku ke liang vaginanya maju mundur,, ah., uh.. ah,. Uh,. Ah,.

Kumainkan jari tengah ku dan kumasukan ke kedalam vaginanya ku maju mundurkan terasa jari ku basah banged di dalam liang keperawanannya ku cari G-Spot nya tak jauh dari luar vaginanya Cuma bejarak 3-4 centi, saat ku sentuh dengan jari tengahku dan ku mainkan pas pada G-Spot nya novi Merangrang mengglijang tak karuan beberapa kali aku mainkan dan mejilati klistoris dan mengelus elus pas tepat G-Spot nya itu tak lama kemudian novi marstubasi kesekian kalinya ahhhhhhh erang panjang dengan desahan tak beraturan,,,dia bilang jangan siksa aku begini mas tony ‘enak banget,,,ahhhhhhh,uhhhh....,, cepat masukkan penis kamu kedalam vagina aku dan tanpa aku hiraukan dia juga udah ke enakkan dengan permainan tangan ku ini.

Dia tarik penisku dia masukkan penis aku kedalam vaginanya yang sudah bener bener basah penuh cairan maninya itu dikit demi sedikit aku masukkan ternyata masih sempit banged ku ulangi lg dikit demi sedikit aku coba masukkan lagi dia agak merintih sakit tapi karna labidonya itu udah basah banged kini penisku udah tertanam sepenuhnya kedalam vaginanya saat itu di menjerit keras aaaahhhhhhaaaahhhh.....,sakit dan aku rasa ada sesuatu yg mengalir menempel di ujung kepala penisku ternyata itu darah keperawanan novi,’ku cabut sebentar penisku ke luar dia elap penisku yg penuh dengan darah keperawanannya aku juga bersihin vaginanya novi dari darah keperawanannya itu,dan aku bilang ke novi aku sungguh cinta dan sayang kamu nov,, dia juga bilang aku juga.. maaf nov keperawananmu sudah aku ambil ‘’iya enggak apa janji dan pasti yah kalo kamu setia dan sayang novi sampai kapanpun hingga ahir menjemput kita ....

Pasti mas akan selalu setia dan sayang ama novi sampai mati sambil mendekam dan memeluk tubuh novi dan sedikit sedikit aku coba masukkan lagi penis aku yg udah besar ini kini dia berganti posisi dengan bantal aku taruh di bawah pinggulnya dan sedikit di atasnya sedikit demi sedikit aku masukan Mr M ku lagi ke dalam vaginanya kini sudah lebih lancar memasukkannya karna darah keperawanannya dan masturbashi tadi yg mengalir deras jd itu yg membuat aku sedikit lancar mengoyak ke dalam vaginanya kini permainanku yang sesunggunhnya aku maju mundurkan Mr M ku.. ah ,,uh...


Dia mendesah lagi enak banget mas penis kamu aku sungguh nyaman sama kamu ingin selalu di dekat kamu’ dia berbisik di telingaku,, iya sama sama’jawabku’ aku kulum bibirnya yang mungil merah itu sambil meremas remas payu daranya aku me maju mundurkan penis (peli)(mr M)atau (gathel) ke dalam vaginanya yang basah dan licin itu dia merangsang lagi dan mererang lagi ahhh ahhhh ahhh erangan yang panjang? dan aku pun juga mulai ingin keluar cairan maniku,, aku bilang aku mau keluar aku keluarin kemana nov , dia jawab ke dalam aja aku juga mau keluar,,

Ok, penis aku semakin aku genjot maju mundur ke dalam vaginanya semakin cepat dan cepat pluk pluk sura penisku dan vaginanya yang nempel tidak nempel tidak,,,,,,,ahhhhhhahirnya kenikmatan ini berakhir dengan sama sama mengeluarkan hasrat percintaan nafsu kita berdua 1 2 3 , novi aku keluar mas,ahhhhhh cairan mani dalam vaginanya berkali kali membentur kepala penisku Crut crut crut dan aku tabrak juga dengan air mani dariku menembus dinding rahimnya Crut crut crut ah ah ah ah novi begitu menikmati persetubuhan sex ini begitupun aku... kita berdua mengerang panjang aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhh?,. Aku juga nov..ah uh ah uh auh ahhhhh,...’’’’’’’’,,,..kita berdua berbaring dia di bawah dan aku masih di atas dengan keadaan sekarang penis aku masih menancap di dalam vaginanya novi.

Sambil beristirahat sejenak merenungi apa yang sudah kita perbuat malam yang sunyi ini tanpa ada gangguan’’ terasa dunia ini milik kita berdua kita tertidur lelap dalam keadaan penisku masih menancap di vaginanya,. Dan pagi pun menyapa kita dengan keadaan penis aku masih menacap keliang senggamanya dan aku tarik sedikit keluar dan aku cabut dari dalam vaginanya perlahan ku tarik keluar. Tapi seakan novi tak mau melepaskan penis aku.

Dia memasukkan lagi penis aku kedalam liang vaginanya,aku bilang nov, dia bilang udah diem ternyata dia masih terangsang sebenernya aku juga masih terangsang ya udah lah aku jabani aja permainannya itu lagi dan beberapa detik kemudian aku dan novi mulai menglinjang dan mengerang lagi ternyata kami berdua masturbasi lagi ahhhhhahhhhhahhhhhh nov aku keluar aku juga mas, karna belum makan jadi cepet dah masturbasinya tapi aku dan novi satu sama lain sangat terpuaskan : simbiosismutualisme(sama sama menguntungkan)?


Dan aku cabut perlahan penisku lagi dan sebenernya novi masih menginginkan itu dan aku bilang nov udah dulu apa enggak kerja hari ini Besok juga ada hari hari lagi nov buat sex kita’ dia pun akhirnya mengerti iya udah kalo gitu dengan sedikit lemes dia menjawab sedikit ngambek sih sepertinya hehehe.. karna hasratnya tak terpenuhi hari ini..?dan aku janji ntar malam aku kesini lagi pasti akan puaskan kamu tunggu iya/ iya mas dengan senangnya,.. ? dan aku bilang makasih iya sayang kau telah memberi kenikmatan yang sebelumnya belum pernah aku rasakan, novi menjawab iya sama sama sayang kamu juga udah memuaskan aku. Sambil aku mencium keningnya bibirnya dan vaginanya... sekali lagi terimakasih sayang novi... novi pun tersenyum,,,,,,? Iya.

Dan hari hari kita sekarang di penuhi making love(ml) setiap kencan diner atau lain halnya pasti kita selalu making love... atau ngentot’ entah itu pagi atau siang dan juga entah tu malam . kita berdua selalu tak pernah henti menyalurkan hasrat kita,.kini sex jadi jalan alternatif kita untuk selalu setia dan untuk menyayangi dan ini lah cara kami untuk saling setia dan sayang sampai ajal menjemput.

Karna kita berdua sudah ada komit ,,maka mulailah awal ngentot pertamaku itu dan pertama kali juga aku punya cwex karna slama ini aku blum pernah punya cwex,, awalnya mau pura2 konsultasi eh malah bener2 dapat apa yg aku mau,terima kasih tuhan,,,jd dapet dua duanya vaginanya dapet orangnya juga aku dapet.. dalam sehari kita langsung jadian di tempat tugas praktenya itu.memang benar keberuntungan pasti bisa kita dapat di mana saja ntah itu jodoh dll. 

cerita sex

Perkenalkan nama aku tony lengkapnya tony azuar,temen2 akrab ku biasa memanggil nama aku dengan panggilan tony, umur aku sekarang baru 20 tahun, saat ini aku masih duduk di bangku perkuliahan dan sekarang baru menginjak semester ke tiga(3) pada suatu hari pas mau perjalanan pulang dari kampus.

Aku tak sengaja melintas di depan rumah bu bidan yg berada di jalan Gatot sukoco’ pada malam itu waktu menunjukkan baru jam 21.00 malam, sekilas aku melihat ada bu bidan yang cantik itu’ dia sedang melayani pasiannya didalam ruangan kerjanya , aku pikir usianya baru di atas umurku sedikit paling 23 an sih,kiranya dia juga baru lulus dari ilmu kebidanan D3 Deplomatika’’,

Rambutnya yang panjang hitam terurai lurus tubuhnya yg begitu mungil dan montok pantatnya yg seksi dengan belah dadanya yg besar sedang membungkuk sehinggan sedikit terlihat gundukan2 besar yg agak tembus/trasparan dari baju Tidurnya yg ketat itu yg berwarna putih,sedikit samar samar sih tapi nampak jelas kalo buah dadanya itu sangat besar dan kulitnya yang putih mulus langsat itu.

Ditambah senyumannya yg manis, membuat hatiku tak kuasa membayangkan betapa nikmatnya kalau bu bidan itu aku setubuhi, aku pun langsung menyetop motorku diam diam aku berdiri di depan rumah bu bidan sambil memandanginya ,sebenernya dia uda tau sih tapi dianya pura pura gak tau karna sibuk mengurus pasienya dan tiba tiba dia datang menghampiri aku ,... a a a,..

Aku pun kaget waduh mau kesini lagi tu bidan cantik, di tanya lah aku’(bu bidan): ada apa mas berdiri di depan rumah praktek ku dan kenapa terus terus mandangi ku seperti itu , apa ada yang bisa saya bantu’ (aku): dengan mata melotot memandangi buah dada nya yg besar itu dengan takjub besar sekali semakin mendekat semakin besar,,,.h he he kata benak fikir ku’ aku pun balik jawab sapaannya itu,enggak ada apa apa mbak bidan dg tergesa gesa aku jawab mbak cantik bak bidadari yg di turunkan dr langit’(Bu.bidan) ah bisa aja si mas ini’’ dgn seyuman lembut,,,’ dan karna aku rasa dia baru di atas aku sedikit jadi aku manggilnya mbak, hehehe’

Ini aku mau berkonsultasi sama mbak bidan,.. (bu bidan):ah jangan panggil begitu aku kan punya nama mas... (aku); siapa.? (bu bidan); lihat aja itu di papan nama tulisannya besar gitu masa endak bisa baca’ dengn tersenyum.... (aku);waduh senyumanya , dalam fikirku aku kan sengaja pura pura enggak tau sebenernya aku juga udah tau namanya itu yg jadi mbak bidan namanya mbak Lia panjangnya lia novita sari, biar aja aku kan maunya kenalannya bersalaman... hehehe maunya sih? Tiba tiba dia menyaut tanganku,aku seneng banget telapak tangannya halus sehalus busa sabun,,, terbayang dari fikiran jorok ku gimana ya kalo telapak tangannya di buat ngocok2 penisku.....



Pasti enak..... hem apalagi vaginanya tuh pasti enak banget kalo di masukin, pasti warna vaginanya putih dan agak kemerah kemerahan/merah jambu, dengan berande ande..hehe aku dengan otak ngeres’;’mbak bidan itu memperkenalkan namanya dengan suara lembut halus, nama aku lia aku di sini baru satu bulan dan sekaligus aku di sini di tugaskan untuk melayani semua masayarakat di desa ini,(aku) o ternyata dia disini lagi praktek dan tugasin dari pusat untuk bertugas masyarakat di kampung ku ini..

Jadi mbak bidan ini emang asalnya dari mana, aku asli dari jakarta;’ Ooo dr jakarta, oh iya td katanya mau konsultasi mau konsultasi apa emangnya’’ ya udah sana masuk dulu katanya mau konsultasi, dan pasienya ibu-ibu yg sedang mengandung itu pun keluar dari rumah prakteknya’ dan dengan sigapnya aku langsung masuk ke ruangan prakteknya ‘’( mbak bidan): silakan duduk ,, (aku):terimakasih mbak (mbak bidan):eh jangan panggil mbak kalo lagi sepi kaya gini aku rasa umur kita tak terpaut jauh dr umur kamu..oh iya,,. Ya udah ayo sekarang mau konsultasi apa... .!waduh lampu ijo nih’’kata ku’’ ini nov? aku memanggil dia dg panggilan nov’ini alat vitalku kog aku rasa tak seperti lelaki laki pada umumnya ,emang itu penisnya kamu kenapa ada kelainan kah . enggak tau nov..

Tapi penisku sedikit mbengkong ke kiri apa bisa nanti kalu udah punya istri apa aku bisa mempunyai keturunan karna penisku yg begitu,, berharap biar di periksa penisku yang udah ngaceng ini atau menegang..(bu.bidan lia menjawab) penis yg seperti itu udah banyak kog tapi udah terbukti penis yg bengkong pun masih bisa mempunyai keturunan tergantung tingkat kesuburannya,,(aku) oh ternyata begitu? setelah berbicara lebar kesana kesitu bla...bla..bla.

Akhirnya yang aku tunggu tunggu ? . sudah sana berbaring di atas tempat tidur biar aku lihat penis kamu ,aku seneng banget, dan aku sesekali bertanya pada novi,novi udah punya cwok (belum) dia dengan tersenyum menjawab ( belum) kenapa emangnya,aku buka ya resleting kamu aku dengan mlongo Ho. Aku diem..dan dia sambil membuka resleting celanaku dikit demi sedikit,aku tanya,novi udah sering iya nanganin yang gini ginian kog keliatanya uda nyante banget aku dengan sedikit becanda menjahilinya,,

Udah resiko kan mas jd bidan cwex, klo ada yg mau konsultasi beginian, tapi baru satu yg minta begini ,,emangnya siapa ,, novi menjawab Cuma kamu mas tony,, aku Ooo,.masa’’iya ,,’’terus pertanyaan mas tadi apa maksutnya,ouh,,.. enggak ada apa apa, masa cwex se cantik kamu blum punya cwok apa jangan jangan kamu uda punya suami kali,,boro boro mas punya suami mikir punya cwok aja gak (jawabnya),, kenapa, dia jawab takut di slingkuhin...? Ooo?aku berfikir lagi padahal baru pertama kali bertemu udah curhat panjang lebar layaknya udah saling kenal deket, aku berfikir enak juga ni novi kalo di jadiin pacar aku’ kliatannya orangnya baik dan setia.....

Aku dengan sigap bertanya mau enggak kalo novi jadi pacar aku, aku pasti akan setia dan sayang selalu sama novi ,,dia tersenyum memandangi ku dngan tangannya yg mau membuka resletingku,, apaan sih baru kenal udah nyatain cinta,, di coba dulu atu novi kalo cocok yuk kita terusin kalo gak cocok kita gak lanjut,hehe, ibarat cinta itu suka itu tidak memandang waktu , tapi cinta ini begitu saja mengalir..


Dia tersipu dngn perkataanku tadi. aku sungguh suka kamu,,,, dia lagi2 tersenyum malu sambil keluar menutup pintu rumah prakteknya karna udah sepi’,,,tinggal kita berdua yang ada di dalam dan sampai akhirnya celanaku sudah di buka dan aku lihat dari arah rok mininya yg pendek se paha atasnya yg mulus itu dan roknya yg berwarna putih’ terawang/trasparan jadi keliatan CD nya(celana dalam) terlihat agak ada cairan2 gitu mrembes dari CD nya yg berwarna ping itu,ternyata dia udah masturbasi,,

Aku begitu ngaceng saat melihat Cdnya yg uda basah dgn rayu rayuan ku tadi apalagi dia udah meraba raba penisku yg udah ngaceng pasti dia juga sudah memikirkan yg jorok jorok seperti aku dan aku tau pasti dia juga menginginkan penisku , aku jadi tambah semangat apalagi aku belum pernah ngentot sama sekali paling Cuma onani doang di kamar habis itu udah dan sekarang aku berada di sini di samping cewex yg cantik apalagi bidan pasti pengalamanya udah banyak walau umurnya bru 23,,

Dan ternyata dia juga belum pernah ngentot sama sekali alias masih perawan beruntungnya aku dalam hati berkata..,dan tidak lama kemudian dia membuka celana dalam ku dan dia melolong seakan takjub melihat penisku yg sudah ngaceng di kelilingi otot2 yg besar , dia bertanya padaku,boleh ndak barang kamu ini aku mainkan, boleh asal kamu mau jadi cwex aku, iya aku mau karna kamu juga ganteng kog tony ,aku tersenyum ya udah silahkan jawabku ,dan setelah udah mendapat ijin dari ku,, novi udah tak sabar langsung memegang kepala penisku yg sudah mengkilap dan udah mebesar dari tadi dia mengocok ngocokkan penisku ah.. uh... ah... uh.?

Rintihku ke enakan di kocok kocok dan kemudian aku meminta dia untuk memasukan penisku ke dalam lubang mulutnya yg sexsi itu perlahan lahan penisku mulai di masukkan kedalam liang mulutnya di maju mundurkan,, aku tak kuat menahan permainannya di dalam mulutnya itu ahirnya ku tumpahkan mani pertama ku kedalam mulutnya novi,, dia bilang udah keluar mas iya nov aku sambil mendesih ah..uh...ah..uh...yeh..oyeh,,. habis permainanmu enak banged makasih nov, ah itu belum apa apa dia berkata’ baru permainan mulut belum juga permainan sebenarnya ntar kalu penis kamu udah masuk vagina ku itu baru permainan yg sebenarnya,, aku suka tuh kan dia pengalaman banget dalam hati brkata ok kita lanjut,,,’ .

Dan aku juga meminta kepadanya boleh ndak aku juga minta keperawanan mu ,boleh asal kamu juga bisa setia sama aku untuk selamanya,, iya aku pasti setia dan selalu akan menyayangimu nov ,’lalu aku membuka roknya sekarang lebih jelas CD nya yang udah basah aku memainkan di permukaan CD nya yang halus kliatan sedikit vaginanya di dalam CD nya yg berwarna pink itu dan udah basah ketika dia udah masturbasi pertama tadi dan agak licin aku pegang aku gesek gesekan telapak tanganku ke pusat lubang klistorilnya dia ke enakaan kamu pintar banged mas tanpa aku hiraukan aku terus menggesek gesekan telapak tanganku ke seluruh bagian vagina keperawanannya ahirnya ke dua kalinya ia masturbasi ah ,..ah..erangan yg panjang, enak mas,.. ,

Lalu kubuka semua yg masih nempel di tubuhnya, dan aku pun juga, pakainku di klucuti oleh novi kini kita berdua tanpa sehelai kain pun, aku mulai lagi mengulum bibir merahnya yang sexsi itu dan memainkan kedua puting susunya aku remas remas ke dua susunya yg super besar itu putingnya yg kemerah merahan pink itu dan buah dada yg besar putih mulus sungguh membuat aku semakin liar aku emut pentilnya aku remas2 payudara nya, dan lidah ku mulai liar menuju bawah dari puting ke pinggang dari pinggang ke paha dan aku jilati pahanya dari paha ke kaki dia kegelian ke-enakan sudah setengah tak sadar aku kembali ke atas sedikit yaitu pas berada di vaginanya yg tanpa tumbuh rambut di situ keliatanya sih abis di cukur keliatanya dia juga suka merawat diri yaiyalah dia kan bidan dalam benakku berfikir,,


Oh indah nya surga ini Vagina yg begitu empuk kenyal besar kulit luar vaginanya berwarna putih mulus dan dalam vaginanya berwarna kemerah merahan pink (atau merah jambu)dan kedua pahanya yang putih mulus itu aku renggangkan ke kiri dan ke kanan kini keliatan semua dalam vaginanya aku jilati klistorilnya dia sungguh merangsang ku sodok sodok kan lidahku ke liang vaginanya maju mundur,, ah., uh.. ah,. Uh,. Ah,.

Kumainkan jari tengah ku dan kumasukan ke kedalam vaginanya ku maju mundurkan terasa jari ku basah banged di dalam liang keperawanannya ku cari G-Spot nya tak jauh dari luar vaginanya Cuma bejarak 3-4 centi, saat ku sentuh dengan jari tengahku dan ku mainkan pas pada G-Spot nya novi Merangrang mengglijang tak karuan beberapa kali aku mainkan dan mejilati klistoris dan mengelus elus pas tepat G-Spot nya itu tak lama kemudian novi marstubasi kesekian kalinya ahhhhhhh erang panjang dengan desahan tak beraturan,,,dia bilang jangan siksa aku begini mas tony ‘enak banget,,,ahhhhhhh,uhhhh....,, cepat masukkan penis kamu kedalam vagina aku dan tanpa aku hiraukan dia juga udah ke enakkan dengan permainan tangan ku ini.

Dia tarik penisku dia masukkan penis aku kedalam vaginanya yang sudah bener bener basah penuh cairan maninya itu dikit demi sedikit aku masukkan ternyata masih sempit banged ku ulangi lg dikit demi sedikit aku coba masukkan lagi dia agak merintih sakit tapi karna labidonya itu udah basah banged kini penisku udah tertanam sepenuhnya kedalam vaginanya saat itu di menjerit keras aaaahhhhhhaaaahhhh.....,sakit dan aku rasa ada sesuatu yg mengalir menempel di ujung kepala penisku ternyata itu darah keperawanan novi,’ku cabut sebentar penisku ke luar dia elap penisku yg penuh dengan darah keperawanannya aku juga bersihin vaginanya novi dari darah keperawanannya itu,dan aku bilang ke novi aku sungguh cinta dan sayang kamu nov,, dia juga bilang aku juga.. maaf nov keperawananmu sudah aku ambil ‘’iya enggak apa janji dan pasti yah kalo kamu setia dan sayang novi sampai kapanpun hingga ahir menjemput kita ....

Pasti mas akan selalu setia dan sayang ama novi sampai mati sambil mendekam dan memeluk tubuh novi dan sedikit sedikit aku coba masukkan lagi penis aku yg udah besar ini kini dia berganti posisi dengan bantal aku taruh di bawah pinggulnya dan sedikit di atasnya sedikit demi sedikit aku masukan Mr M ku lagi ke dalam vaginanya kini sudah lebih lancar memasukkannya karna darah keperawanannya dan masturbashi tadi yg mengalir deras jd itu yg membuat aku sedikit lancar mengoyak ke dalam vaginanya kini permainanku yang sesunggunhnya aku maju mundurkan Mr M ku.. ah ,,uh...


Dia mendesah lagi enak banget mas penis kamu aku sungguh nyaman sama kamu ingin selalu di dekat kamu’ dia berbisik di telingaku,, iya sama sama’jawabku’ aku kulum bibirnya yang mungil merah itu sambil meremas remas payu daranya aku me maju mundurkan penis (peli)(mr M)atau (gathel) ke dalam vaginanya yang basah dan licin itu dia merangsang lagi dan mererang lagi ahhh ahhhh ahhh erangan yang panjang? dan aku pun juga mulai ingin keluar cairan maniku,, aku bilang aku mau keluar aku keluarin kemana nov , dia jawab ke dalam aja aku juga mau keluar,,

Ok, penis aku semakin aku genjot maju mundur ke dalam vaginanya semakin cepat dan cepat pluk pluk sura penisku dan vaginanya yang nempel tidak nempel tidak,,,,,,,ahhhhhhahirnya kenikmatan ini berakhir dengan sama sama mengeluarkan hasrat percintaan nafsu kita berdua 1 2 3 , novi aku keluar mas,ahhhhhh cairan mani dalam vaginanya berkali kali membentur kepala penisku Crut crut crut dan aku tabrak juga dengan air mani dariku menembus dinding rahimnya Crut crut crut ah ah ah ah novi begitu menikmati persetubuhan sex ini begitupun aku... kita berdua mengerang panjang aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhh?,. Aku juga nov..ah uh ah uh auh ahhhhh,...’’’’’’’’,,,..kita berdua berbaring dia di bawah dan aku masih di atas dengan keadaan sekarang penis aku masih menancap di dalam vaginanya novi.

Sambil beristirahat sejenak merenungi apa yang sudah kita perbuat malam yang sunyi ini tanpa ada gangguan’’ terasa dunia ini milik kita berdua kita tertidur lelap dalam keadaan penisku masih menancap di vaginanya,. Dan pagi pun menyapa kita dengan keadaan penis aku masih menacap keliang senggamanya dan aku tarik sedikit keluar dan aku cabut dari dalam vaginanya perlahan ku tarik keluar. Tapi seakan novi tak mau melepaskan penis aku.

Dia memasukkan lagi penis aku kedalam liang vaginanya,aku bilang nov, dia bilang udah diem ternyata dia masih terangsang sebenernya aku juga masih terangsang ya udah lah aku jabani aja permainannya itu lagi dan beberapa detik kemudian aku dan novi mulai menglinjang dan mengerang lagi ternyata kami berdua masturbasi lagi ahhhhhahhhhhahhhhhh nov aku keluar aku juga mas, karna belum makan jadi cepet dah masturbasinya tapi aku dan novi satu sama lain sangat terpuaskan : simbiosismutualisme(sama sama menguntungkan)?


Dan aku cabut perlahan penisku lagi dan sebenernya novi masih menginginkan itu dan aku bilang nov udah dulu apa enggak kerja hari ini Besok juga ada hari hari lagi nov buat sex kita’ dia pun akhirnya mengerti iya udah kalo gitu dengan sedikit lemes dia menjawab sedikit ngambek sih sepertinya hehehe.. karna hasratnya tak terpenuhi hari ini..?dan aku janji ntar malam aku kesini lagi pasti akan puaskan kamu tunggu iya/ iya mas dengan senangnya,.. ? dan aku bilang makasih iya sayang kau telah memberi kenikmatan yang sebelumnya belum pernah aku rasakan, novi menjawab iya sama sama sayang kamu juga udah memuaskan aku. Sambil aku mencium keningnya bibirnya dan vaginanya... sekali lagi terimakasih sayang novi... novi pun tersenyum,,,,,,? Iya.

Dan hari hari kita sekarang di penuhi making love(ml) setiap kencan diner atau lain halnya pasti kita selalu making love... atau ngentot’ entah itu pagi atau siang dan juga entah tu malam . kita berdua selalu tak pernah henti menyalurkan hasrat kita,.kini sex jadi jalan alternatif kita untuk selalu setia dan untuk menyayangi dan ini lah cara kami untuk saling setia dan sayang sampai ajal menjemput.

Karna kita berdua sudah ada komit ,,maka mulailah awal ngentot pertamaku itu dan pertama kali juga aku punya cwex karna slama ini aku blum pernah punya cwex,, awalnya mau pura2 konsultasi eh malah bener2 dapat apa yg aku mau,terima kasih tuhan,,,jd dapet dua duanya vaginanya dapet orangnya juga aku dapet.. dalam sehari kita langsung jadian di tempat tugas praktenya itu.memang benar keberuntungan pasti bisa kita dapat di mana saja ntah itu jodoh dll. 

Tuesday, April 21, 2015

Ibu Tiri Ku

Judi Slot Pake Pulsa

Streaming Film xxi Gratis

Daun Muda - Hallo sahabat Cerita Mesum terbaru 2019, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Daun Muda, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Cerita, Artikel Daun Muda, Artikel Pemerkosaan, Artikel Perselingkuhan, Artikel Sedarah, Artikel Setengah Baya, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Ibu Tiri Ku
link : Ibu Tiri Ku

Baca juga


Daun Muda

cerita seks

Setelah 2 thn kepergian ibu keluarga kami banyak berubah begitu pula aku, memang aku, anak yang tergolong bandel, suka keluar malam dan minum akohol walaupun hanya untuk fun. Kelas tiga pun mulai ku jalani, aku ingin membuat ayah bangga walau pun, ayah sayang ama kaka tari, jadi aku di nomer duakan, aku tau semua tentang ayah, dan kegiatan dia apa yang dia perbuat, umur ayah pun baru 47, apa lagi selama 1 thn ½ belakang ini setelah kepergian ibu. Ayah memeliki istri simpanan yang cukup cantik, di daerah yang cukup jauh dari rumah kami, malam itu kak tari ingin sekolah di luar negri.

Tari.. papa ingin bawa istri kedua papa.. apa kamu setuju dan kamu ji..
Apa maksud papa (jawab kakak tari)..
Iya papa mau bawa ke rumah iniistri papa yang beda umur ama tari hanya 8 tahun itu..Papa.. apa kata yang lain..Kalau kamu ji gimana…
Papa itu semua urusan papa.. aku lagi kosen untuk di kelas tiga ini..Kalian marah ama papa..Menurut tari gini.. papa bawa istri papa tapi…

Tapi apa tar..Tari mau sekolah di Australia kalau papa sangup, tari menyagupi..Gimana ya tar itu jauh.. Menurut papa jauh liat anak tante irma si fany udah mau S2 di sana.. Kalau kamu ji.. terserah papa.. aku hanya ingin menjalakan perintah ibu.. Apa ji.. Aku harus lulus kelas tiga.. itu aja.. Gimana pa.. apa aku boleh kuliah disana.. Iya terserah kamu deh… asal kamu tinggal ama si fany papa ngak masalah..
Oke aku sangup… istri papa tinggal di rumah ini.. tapi setelah aku berangkat.

Kamu ngak masalah ji..Masala aku, cuman satu aku mau jual mobil terus beli motor.. gimana pa..Mobil belum 1 tahun udah mau kamu jual..
Pa aji ngak sangup perawatan dan kedua menghindari keluar malam..
Apa… (papa dan kakak tari terseduk kaget).
Selama 2 minggu ka tari mengurus semua persiapan aku semangkin rajin di kamar, dan sibibi pun pamit untuk pulang karena udah merasa tua, namun bibi mencari gantinya dari kampung di sumedang, malam pun papa datang kekamar ku ketika aku sedang memandang potho ibu.., tok tok..ji.. ji.. “iya papa ngak dikunci masuk” kamu knapa kok, “ah ngak papa, Cuma liat photo mami aja kok”, ya ji itu hidup, dimana kita harus bisa di tinggal dimana kita harus meninggalkan, “iya si papa”, ji kamu serius mau jual mobil, aji ngerti papa, kalau kak tari pergi ke luar negri pasti biaya akan banyak, maka dari itu aji mau mengurai biaya papa untuk sekolah aji, kamu seperti ibu seperti ibumu yang berpikiran selalu bijak, jadi kamu setuju kalau mama baru kamu datang, papa.. aji ngak jadi masalh tapi ingin rasanya aji di rumah sendiri untuk merenung selama 2 hari ini. Aku dan papa semangkin akrab.

Kak tari pun berangkat, aku merasakan rumah yang sunyi si bibi pulang untuk menjeput keponakanya yang butuh pekerjaan. 2 malam ku lalui papa pun datang, ji..ji.. makan yuk diluar.. aku mengiyakan. Pa si parmin mana kok papa yang bawa mobil, si parmin papa suruh pulang kalau malam sebab si parmin sekarang udah beli rumah di balik gang sebelah jadi dia bisa sama istrinya yang dari kampong itu,“oh ya bagus deh”. Ji nanti kita kerumah mama baru mu ya.. kamu harus bisa menerima, wah pa apa ngak berat. Akhirnya kami menuju rumah tante irda.., eh mas sama siapa.. si aji tuh dalam mobil.., (aku terkeju) gila bini babe mangkin cantik aja, eh siapa tuh anak umur 1 tahun setengah lucu juga, ji.. ji.. sini (sambil melambaikan tanganya), sin turun ngapain di mobil (sapa papa). Aku pun turun dari mobil.

Dan kami lama ngobrol di rumah kontakkan tante irda, aku pulang ya, besok baru kita bawa barang mu semua, “tante aji pulang dulu”,eh aji jangan panggil tante coba panggil mama ya, “ iya aku usahai besok2 (anjir genit banget bini babe)”, kami pulang dan sesampai dirumah, aku langsung menuju kamar dan membuka inter, ji.. “apa pa”, udah jam 11 tidur gih, “iya papa” (tak lama papa masuk dan melihat kalau aku sedang cheting), ngapain kamu brosing bokep ya, “ada aja papa ni, chating samabil cari tugas”, papa tidur disini ya, lah tumben, kami tidur dan bangun kesiangan karena tak ada orang dirumah, sibibi datang jam 12 siang, malam itu aku mengajak mereka makan malam, si bibi dan keponakanya si ani, den aji tumben ngajak bibi makan di meja ini, “bibi, hanya bibi dan mami yang menguruh aku dari sd sampe dewasa sekarang ini, bibi terharu, “uda bibi ngak usah sedih” si ani hanya terdiam untuk ukuran pembatu si ani cukup bahenol lah dan cantik, “emba ani umurnya berapa…?, oh saya den baru jalan 23 knapa den ai.., biasa kalau dikampung umur segitu udah kimpoi, iya den saya emang sudah kimpoi baru 2 minggu tapi udah ngak lagi, maksud emba ani apa.., suami saya ketangkap karena taksinya nabrak orang hingga tewas, jadi di penjara sampe 5 thn lebih, emang udah berapa lama, udah 9 bulan, oh gitu ya…

Den aji, “iya bibi “ apa istri muda bapak datang sekarang, “iya bibi kenapa”, den kalau saran bibi gini, aden baik2 aja angap dia orang tua aden ya, “ itu lah bibi, aku sebetulnya belum siap tapi ini jalan hidup bi”, iya si den bibi ngerti kamu memang terlalu sayang ama ibu kandungmu, tapi jangan di bawa beban kamu inget waktu aden sering pulang malam bibi bukai pint uterus bibi Tanya dari mana kamu bilang, aku abis fun bi, nah bibi sarani gitu aja di bawa fun aja dari pusing, (aku tersenyum) “bibi bisa ingeten masa lalu, aku udah berubah bi”, selasai semua papa pun datang bersama tante irda, kami pun ngobrol hingga selesai, selama dikamar aku hanya bisa merenung hingga pagi dan tak tidur, pagi menjelang aku melihat matahari pagi dan kulihat dari jendela bibi berkemas ingin pulang, aku lanngsung menuju pintu luar, den bibi pamit, den jaga diri baik bikin papa ama mama bangga ya.., aku hanya bisa meneteskan air mata.. dan melambaikan tangan.

tak terasa udah 6 bulan dan bisnis papa maju pesat dan perusaan papa maju kini papa memeliki 5 perusahaan anak cabang dan dan 1 pusat itu di bagi atas nama ku 2 perusaahn dan 1 buat anak tante irda dan kak ka 1, rumah pun semangkin berseri dan aku melihat anak kecil berjalan, tertawa dan menangis,sedih senang ku lalui semua walau pun kadang tante irda sering memakai pakain seksi dan terkadang kalau ngak papa sering memancing dengan sengaja melihatkan pahanya, aku hanya bisa menelan ludah, malam pun tiba, aku makan malam bersam mereka, ji.. apa pa, 3 hari papa harus ke Malaysia terus ke London, kamu mau ikut, ya kalau mau hancur kan masa depan ku ya ngak apa, (tante irda kaget dengar itu, itu hal yang biasa ama papa), aji kok gitu ngomong ama papa (papa tersenyum), ya gimana ngak ngancurin hidup ku 4 bulan lagi ujian ebtanas, masa aku di ajak.., oh.. sory ji.. papa ngak tau, iya papa sekarang orang super sibuk sampe aji minta tanda tanggan aja susah, tu raport udah 6 bulan di laci ngak di liat. Jadi gini ji mungkin papa lama di luar negri bisa ampe 3 bulan atau lebih, tapi mama nanti nyusul, ya paling setelah papa 3 minggu disana, ya udah mas bair aji, mami yang ngawasin selama aku blum berangkat.

Singkatnya, setelah kepergian papa tingkah laku tante irda semangkin aneh, ji.. ji.. “ iya tan.. eh mami..masuk aja ”aku mau ngomong ama kamu ji,(tante menghampir ke meja belajar),”iya tan.. eh mi..” dan memegang photo mama, mama mu wanita yang cantik, ji kenapa selama 6 bulan ini kamu susah memangil aku mami.., “ ah ngak ah”, ji.. aku tau kamu sayang ama mama mu, tapi aku ingin juga dapat kasih sayang dari kalian semua dari ika, papa mu dan terutama kamu, (kulihat buah dada yang besar dan pentil menonjol tanpa BH dan tertutup di balik baju tidur yang terbuat dari sutra) ji.. cob pangil aku mami.. belajar.. panggil aku.. coba latih.. aku mau dengar ji.. ayo.., coba mami gitu.. coba ji.., “iya deh tan..”, mami.. coba gitu.. aku mau dengar ji…, (sambil memegang pundak ku dan menarik tanganku lalu di letakan di pngulnya), “ma.. mami.., nah gitu sayang, coba lagi.., mami.. aji udah kaya si pia mi..aja.. sih.. belajar ngomong, (sambil menungikan badannya mami mencubit idung ku).., ya belajar biar ngak cangung.., ya sayang.., (konsetarsi ku buyar ketika mami menungikan badan dan kulihat buah dada yang besar putih asli dimata ku), kamu belajar dulu.. eit matanya jangan bandel, mami langsung mencium pipi ku dan memeluk, ya udah.. mami mau tidurin si pia terus mau tidur.., abis belajar terus bobo ya sayang, sambil mencium bibir ku, (aku hanya bisa terdiam seribu bahasa).

Mami keluar dan kulihat bentuk papatnya bergoyang-goyang dari baju sutranya, mami mebalikan muka sambil tersenyum, tak lama aku langsung menutup buku dan menuju dapaur untuk minum, kulihat kamar ina lampunya menyala (rasa penasaran pun timbul ) setelah kulihat dari candela ina tidur dengan mengangkang sehingga terlihat paha yang benar2 mulus dan putih. Aku langsung menuju kamar dan memasang computer dan memutar film porno yang pernah aku ambil dari inter, lama2 batang ku berdiri aku memasukan tangan ke dalam celana dan langsung mengocoknya.. hampir 15 mnt rasanya udah terujung aku merasakan air mani mau keluar.. ehhmm..eehh.., tiba mami datang, aji.. ngapin, (aku terkejut, rupanya mami mengitip ku dari pintu, tangan ku masi dalam celana), mami langsung menuju meja computer dan mengambil tisu, aji kaya gitu jorok ah (sambil mengambil tanganku dari dalam celana dan membersikan) liat air peju kamu di tangan belepoptan (mami membuka celana ku), tuh liat batang mu kan jadi jorok, setelah memberishakn mami menganbil mouse untuk mematikan computer namum badanya melintang di badan ku, (sambil berkata), kalau mau bilang nanti bisa mami ajarin(tanganya yang satu masi nempel di batangku), “mi..mi..jangan bilang papa ya”, (sambil menarik tubuhku), iya.. ganti dulu nih celananya, “mi celana dalamnya”, udah ngak usaha, “ya udah tidur” sambil mebaringkan badan dan mami tidur di sampingku, aku hanya bisa terdiam dan mami memeluk ku.

Kok masi belum tidur, beda rasanya udah 2 tahun ngak pernah di peluk wanita mi, pacar mu ngak pernah meluk, semenjak mama ngak ada aku memutuskannya, aku berniat unutk serius sekolah, iya.. ji itu bagus pasti mama banga ama kamu di surga sana, dan sekarang papa bangga ama kamu sebentar kamu di bicarain kalau ngak kantor, boring ji.., “iya mi gimana lagi ya itu lah papa”, ji.. kamu emang blum ngantuk, (mami langsung menurukan tali dasternya), nene dulu ya biar bisa tidur sambil menari pala ku ke tetenya, aku mulai mencium mengisapnya.. aahh..aa..aa..aaa.. aa..aa.. truss..jii.. aahh, lama mami mebuka celana ku, dan aku membuka baju mami, kami telanjang bulat dan mami mulai memaikan batangku hingga berdiri, ji… mami udah siap, mi.. aji ngak bisa dan takut mami hamil, jangan takut, tenang aja kita pake kondom.. mami ajarin kok, mami mngambil kondom, dan memasangnya, dan mami kini diatas tubuh ku, ji… punyamu lebih panjang dari papa mu namun kalau besar memang punya papa, mami mulai memasukan aa…a..ehhmm..eehhmm..eehhmm..e ehhmm..eehhm..aahh..
aa… aahh..aaahhh.. aahhmm..hhmmm… aahhmm.. mmmhh.. hh..aaa.. aahh.. aahhmm.. aahh..
giman ji.. aahh..
mami menuntun tangan ku ke buah dadanya…
ji raba.. remas buah mami.. iya terus.. teruss… gitu .. aahh.. aahhh…, mi.. ahh.. aahh.. aacchh.. aaahh…
Mami mengoyang pantatnya… dan memainkanya.. gimana ji.. enak..
ah.. enak.. mi.. iya sayang enak.. enak mi.. aahh.. aaahh… ,(mencabut batang ku) kita ganti posisi ya..
mami langsung nungging.. eh salah masuk sayang itu lobang pantat, (sambil menutun batang ku masuk vaginanya) iya ji.. terus masukin.. aa.. gitu dorong maju mundur sayang.. aahh.. aaa… aahh.. .. aahh.. eehh.. eehhmm.. hhmm… terus sayang.. mi.. mi.. iya terus.. sayang.. mami mencabut btangku dari vaginanya dan tidur terlentang.. sayang kamu diatas ya.. aku mulai menindihnya.. iya gitu masukin aa..aaahh.. aaahhhh… aaahh… terus masukin lebih dalam aaahhh.. aahh.. aahh… aa…. Aahh.. aahh… aaa… aaahh…mii… aacchh… terus.. sayang mami udah terasa… aduuhh.. mau keluar mii.. mii… cabut cepat… mii.. sini mami kocok.. (sambil membuka kondom tangan dengan cepat mengocok batang ku), aduh mii… aacchhh….crot crot..crot.. air mani muncerat di tete mami dengan begitu kental dan banyak aahh…aahhmm.. mi.. enak.. (aku terbaring di sebelah mami, tangan mami masih sibuk mengoleskan air mani ku di dada dan perutnya), itu baru anak mami.. yang jago.. (mami mencium ku) sayang… kalau ngak papa nanti kalau papa pulang kita main ngumpet ya, tidur kamar mami yuk nanti si pia bangun mami ngak ada, dia nangis lagi, (sambil manarik), aku tidur dikamar mami, kami pun main lagi di bawah tempat tidur, shingga puas, aku tertidur dalam keadaan telanjang bersama mami. Hampir tiap malam aku melakukan dengan istri kedua papa (sampai dalam hatiku papa sory, ini pelajaran yang berhaga buat ku).

Sudah tiga hari kepergian mami rumah terasa sepi, walau mami suka telepon siang malam cuman bilang kangen ama batang ku, aku merasa bosan kulihat masih jam 7 lewat, ingin rasanya main ina, apa dia mau, atau mala ngadu ke mami lagi, aku jadi penasaran gimana kalau ku coba dulu, aku langsung menuju kamar ina, kulihat dari kaca ina lagi terlukup sambil baca buku, kulihat pahanya yang agak mengakang dan betih yang diangkat sunguh putih betisnya, ina.. (aku langsung masuk) ngapain, eh aji.. ina lagi isi tts.. susah bener, (aku langsung duduk di bawah dan tetap di hadap mukanya), ji bahasa ingris nya latihan apa sih, traning.. , eh pas bener.. pinter kamu ji,(terlihat buah dada yang putih dari kerah kemeja yang tidak terkacing atasnya), ina.., apa ji.., ina jangan marah ya.., knapa aji kok kaya orang bingung sih.., (aku langsung menyikap rambutnya dan mencium pipinya, eh aji.., (tangan ina langsung memeganng pipiku)ji.. buka ina ngak mau, udah 3 bulan belakang ini ina pengen banget.. tapi ina takut hamil.., nanti kata orang apa, keluarga aji jadi malu, papa dan bu irda jadi benci ama aji.. eh mala di usir, ina segan ama ibu, gimana kalau aji pake kondom ina mau, kan kita bisa aman, kondom eh bener juga ji.. (ina langsung meraih muka dan mencium ku), kami bercium cukup lama, ji.. ada kondomnya, ya kita beli dulu.., iya deh gih sana beli, aku langsung ganti baju dan mengambil kunci motor, dan menuju pintu, aji..aji.. ina ikut.., pakian ina ganti dulu gih, baju ina jelek semua, aku menuntu kekamar, ka tari, dan mencarikan baju yang pas, nih pake celana jeans dan kaosnya, ina langsung membuka satu pesatu kancing bajunya dan kuraba buah dadanya yang berukuran 36B, ji.., eh ya maaf na, aji.. mau.. isep tete ina(sambil membuka BHnya).. isep dulu aja…,(aku langsung mengencotnya)ehmm..ehh.. hh..eehhmm…eehh.. ehh ehhmm…ehm..ah..ahh..hhmm..hhmm .. ji.. jii.. udah ya.., eh iya na.. (ina langsung memasang kembali BHnya).. dan memakai baju dan jeans ka ina,.. ina kamu seksi.. cantik dengan rabut ombak mu yang terurai.., aji juga tanpan dan manis.., udah yuk nanti ke maleman.. langsung menuju ke supermarket yang cukup jauh agar tidak ada yang tau..

Selama di pejalan kurasakan buah dada yang menempel di punggungku mangkin lama mangkin mengeras, hujan pun turun padahal tingal 15 menit lagi sampai di rumah, kami kebahasahan, kulihat ina basah kuyup dan baju yang lepek sehingga buah dadanya telihat membulat dengan jelas, ji.. mandi gih biar ngak sakit…aku mau mandi dulu, ina.. aku langsung menari kekamar mandi ku.. dan menelajangkan ina lalu mencium di bawah shower, batang ku mulai berdiri.. ini memegang batang ku.. dan megocok nya bibir kami masih berperang mencari kepuasan, ina langsung jongkok, ji.. ji.. sabun (langsung dikocok batangku), aahh… aahh.. aahh.. enak ji.. ya na.. aacchh.. aaa… aaaa…(na langsung membasu dengan air) dan mulai mengisapnya.. aaa… aaahhh..aahh… aaahh… aahh..ina.. aa…aa…. Aacchh.. aahh.. uhh.. (ina langsung mengocoknya) crot crot.. air mani berhamburan di muka ina, ji.. lama banget keluarnya, mandi dulu yuk.. ada cukur ngak ina mau cukur jembut ah.. aji juga ya di cukurin.., setelah mandi dan cukur jembut, aku melihat batang yang plotos dan vagina ina yang bersih Dari cermin.

Sambil memeluk dari belakang, in.. kamu cantik seperti artis jepang.., ah masa sih (ina menisir rambutnya), ji.. ji.. yuk.. (sambil menarik tanganku), aku mulai menggerai semua tubuhnya hinga bibirnya, dan kembali ke vaginanya, aahh.. auuhh.. uuhh.. uuufff..uuffss.. uuss.. enak ji.. aah.. uuhhhss… uuhhss.. iya ji gitu.. aahh.. uuhh…udah.. ji.. aaahh..uuufffss.., udah aji masukin ina udah ngak tahan.. (sambil memasang kondom), iya.., aa.. aa.. a.. aahh.. aa.. ina punya sempit ya.. ji, iya agak susah, udah 9 bulan aku tidak merasakan ini ji.. aaahh… aa.. (batangku mulai masuk pelan2).. aaah.. lebih dalam ji… terus.. aahh..aaa…aaa… aahh.. ji.. aahh.. sabar na.. iyaa.. terus ji.. aahh… aduuhh.. ji.. aahh… ehhmm.. eehh…. Eehhh.. eehh.. eehh.. terus ji.. aahh.. aaaaaa.. aaa… aahhh.. hhhaa… aauuu.. uuff.. uuff..uuf.. terus ji.. terus.. aahh.. na ganti posisi… ina pun di atas, aahh.. aahh.. terus na.. terus .. aaahh.. aacchhh. Iyaa… naa.. aahh.. (hampir 18 mnt kami main, aku mulai kelimax) aahh…, awas naa.. aji mau keluar.., aku langsung berdiri dan mengocok di depan mukanya, aahh aaccchh. Inaa.. crot crot air mani berhamburan di muka ina.. aahh..aaaaa.. , aku terbaring dan ina mebersikan air mani ku di mukanya dengan handuk, kamu hebat lebih lama mainnya di bandingkan bang udin, makasih ya na, ji.. aku ada pertanyaan.. tapi ini rahasia, apa tuh na.., kamu sering main ya ama bu irda.. ya, sebab aku sering liat tiap malam, bu irna keluar dari kamar mu rambutnya kusut, “ah ngak..”, ji.. aku wanita.. aku tau.. dimanat hasrat untuk itu pasti ada, benar kan kamu main ama mami tiri mu, jangan takut aku simapan rahasia ini kok, “..iya.. dia yang ajarkan aku.. na..” ketika kamu masuk kamar aku, sebenarnya aku mau langsung bicara tapi aku takut tersinggu, mau ngomong apa na, aku mau bilang ama kamu kalau aku ingin diperlakukan seperti ibu irda.. tp kamu lebih pengertian.., boleh kamu berguru ama mami tiri mu tp kamu praktekin ama aku.. setuju.. ji, iya akan lakukan jika mami ngak ada.. atau rumah sepi.., gimana.., aku setuju. Selam tak ada di rumah aku dan ina sering melakukan dan kalau pulang sekolah.. kalau ina lagi nyuci pun sedang nunging ku masukan tanpa permisi…, dan setiap pagi ina membangukan sekolah sering dengan mengisap batang ku.
Telelpon bordering
Halo..
Aji.. ini mami
Eh apa mi malam gini jam 2 kok nelepon ada apa,
Besok jam 4 siang mama sampe di Jakarta,Loh ke cepat pulangBosen di apertement mulu..
lalu Rupanya mami lebih cepat pulang 2 minggu sebelum papa, ketika samapi di rumah mami langsung memeluk dan menciumku, aku langsung mengangkat koper kekamar mami, sayang mami kangen ama kamu, selama mami Cuma di apartemen, oh ya ina mana, kasi nih hadiah buat si ina baju dan suruh si ina gendong si pia, aku menuju kamar ina, kulihat ina baru siap mandi dan masi mengenakan handuk, “ina..” iya ji masuk., nih ada hadiah dari ibu, (aku sambil membisikan) na.. untuk seminggu ini kita stop dulu ya.. pasti aku mencari lubang mu kok tenang aja(sambil ku raba memeknya), iya aji ku sayang aku akan menungu mu (aku mencium bibirnya), ni si pia.. tolong pengang, ji.., “iya na..” , tolang masukan sedikit (sambil mengangkat handuknya, dan aku memasukan batang dan mengoyanya sedikit), jii.., “iya mii.. sebentar, aji kencing dulu”, ji ini oleh2 buat mu.. “wou it’s cool”, yes my dear.., “thks mom..”, oke sayang.. kok Cuma makasi sih di sun mami mu sayang (aku melumat bibirnya ).. di londong dinggin sekarang cuacanya ji.., wah pasti mami ngakang terus dong..hehhee..”, maka mami mau bales dengam ama kamu.., “kok bales ke aku.. sih mi..”, udah.. ah mami mau mandi.. kamu pasti belum, “iya kok tau mami”, (mami langsung membuka bajunya dan baju ku dan menarik ku kekamar mandi), kami mebasuh tubuh kami dan berciuman di bawah shower aku menyabuni tubuh mami dan mami nunging menyabuni betisnya, batang udah mulai tegang dan ku tamparkan dipantat mami, aji.. ah.. , ji kemarin mami main 3 kali ama papa ngak pake kondom, jadi kamu kalau main sekarang ngak usah pake kondom, kalau mami hamil kan paling pikiran papa yang bikin tenang aja, aku langsung mengiyakan, mi.. udah yuk aku kedinginan, aku menghanduki dan menyisirkan mami dari belakang dimeja riasnya, mi.., aji kangen..(sambil merangkul dan meraba tetenya), ji kangen sama mami, (aku menberikan badanya lalu menungikan dan memasukan dari belakang), aaa.. aaa… aaahh.., mi rasa beda lebih hangat terasa sampai dalam hati.. iya sayang.. udah jangan diem lanjukan sayang…aaahhh… iya teruss… sayang.. aahh… aa… aaa… aahhmm.. aahhmm… hhhhmm… hhmmm..eeemm..eehh..(mami meraba buah dadanya) aahh..aahh… aaa… aa.. aaa… teruss.. (kulihat buah dada yang bergoyang sunguh indah) sayang.. aahh.. aaahh… aaa… aaa… ji..tempat tidur yuk.. (mami meniduriku).. aa..aaahh… ji… aaahh… jjii.. aahh.. aduh mii.. enak.. jii.. mami mau keluar… aaa.. … aa… aahh..aaa..aahh hhuu.. uuuss…uuffss… uuss uuuuhh…aji gantian dong.. (mami langsung terlentang) aaa.. iyaa. Gitu ji.. teruss.. masuki.. aaahh…aaa… aaaa… aahh.. aauu.. iya.. teruss.. jii.. ehh…eehhh…aaahhh…jii… aahh.. eehhhmm… eehhmm… aahhhmm.. eehhmm.. jii… teruss.. (aku sambil memcium bibir mami dan ku letakan pada buah dadanya).. eehhmm.. remas sayang.. terus remas sayang… aaaa… mami .. aji mau keluar (mami langsung merangkul ku) dalam aja sayang.. aahh… terus ji lebih cepat.. aaahhh…aahh.. mamii.. aacchh.. aacchh.. crot..crot.. aacchh..aaacchh.. mami.. sih keluar deh.. enakan.. mi.. malam aji mau bobo sini ya.. iya sayang.. udah cabut duluh mami keberetan.. aku melumat bibirnya.. udah sayang ina nanti curiga ah.. iya deh..mi.., mi.. aji mau minta tolong ama mam, apa sayang, kalau aji lagi pengen terus papa ada gimana, iya bener juga, aku cari wanita lain yaa.., maksud mu apa, ya cari pelampiassan.. masa mami main aji Cuma liat doang, jadi gimana ji.., ah mami ada ide si ina aja kamu hajar.., ah serius mi.., ji mami tau pasti selama mami pergi ama papa, kamu udah main ama ina bener kan, eh siapa bilang cuman tiap malam kok, dasar anak mami belajar ama mami peraktek ama ina ya kamu, mami mencium ku, iya sih.., ya udah mami mau tidur kamu lanjut ama ina gih, “bener mi”, iya sayang mami serius kok, “ love u mi..”, aku langsung bergegas bangkit dari kasur, eh sayang mami blum di sun.., muah love u mi.., love u to sun, aku langsung menuju ina, ina.. dan langsung mengajak ke kamar ku, dan langsung menusukan batang ku…

cerita seks

Setelah 2 thn kepergian ibu keluarga kami banyak berubah begitu pula aku, memang aku, anak yang tergolong bandel, suka keluar malam dan minum akohol walaupun hanya untuk fun. Kelas tiga pun mulai ku jalani, aku ingin membuat ayah bangga walau pun, ayah sayang ama kaka tari, jadi aku di nomer duakan, aku tau semua tentang ayah, dan kegiatan dia apa yang dia perbuat, umur ayah pun baru 47, apa lagi selama 1 thn ½ belakang ini setelah kepergian ibu. Ayah memeliki istri simpanan yang cukup cantik, di daerah yang cukup jauh dari rumah kami, malam itu kak tari ingin sekolah di luar negri.

Tari.. papa ingin bawa istri kedua papa.. apa kamu setuju dan kamu ji..
Apa maksud papa (jawab kakak tari)..
Iya papa mau bawa ke rumah iniistri papa yang beda umur ama tari hanya 8 tahun itu..Papa.. apa kata yang lain..Kalau kamu ji gimana…
Papa itu semua urusan papa.. aku lagi kosen untuk di kelas tiga ini..Kalian marah ama papa..Menurut tari gini.. papa bawa istri papa tapi…

Tapi apa tar..Tari mau sekolah di Australia kalau papa sangup, tari menyagupi..Gimana ya tar itu jauh.. Menurut papa jauh liat anak tante irma si fany udah mau S2 di sana.. Kalau kamu ji.. terserah papa.. aku hanya ingin menjalakan perintah ibu.. Apa ji.. Aku harus lulus kelas tiga.. itu aja.. Gimana pa.. apa aku boleh kuliah disana.. Iya terserah kamu deh… asal kamu tinggal ama si fany papa ngak masalah..
Oke aku sangup… istri papa tinggal di rumah ini.. tapi setelah aku berangkat.

Kamu ngak masalah ji..Masala aku, cuman satu aku mau jual mobil terus beli motor.. gimana pa..Mobil belum 1 tahun udah mau kamu jual..
Pa aji ngak sangup perawatan dan kedua menghindari keluar malam..
Apa… (papa dan kakak tari terseduk kaget).
Selama 2 minggu ka tari mengurus semua persiapan aku semangkin rajin di kamar, dan sibibi pun pamit untuk pulang karena udah merasa tua, namun bibi mencari gantinya dari kampung di sumedang, malam pun papa datang kekamar ku ketika aku sedang memandang potho ibu.., tok tok..ji.. ji.. “iya papa ngak dikunci masuk” kamu knapa kok, “ah ngak papa, Cuma liat photo mami aja kok”, ya ji itu hidup, dimana kita harus bisa di tinggal dimana kita harus meninggalkan, “iya si papa”, ji kamu serius mau jual mobil, aji ngerti papa, kalau kak tari pergi ke luar negri pasti biaya akan banyak, maka dari itu aji mau mengurai biaya papa untuk sekolah aji, kamu seperti ibu seperti ibumu yang berpikiran selalu bijak, jadi kamu setuju kalau mama baru kamu datang, papa.. aji ngak jadi masalh tapi ingin rasanya aji di rumah sendiri untuk merenung selama 2 hari ini. Aku dan papa semangkin akrab.

Kak tari pun berangkat, aku merasakan rumah yang sunyi si bibi pulang untuk menjeput keponakanya yang butuh pekerjaan. 2 malam ku lalui papa pun datang, ji..ji.. makan yuk diluar.. aku mengiyakan. Pa si parmin mana kok papa yang bawa mobil, si parmin papa suruh pulang kalau malam sebab si parmin sekarang udah beli rumah di balik gang sebelah jadi dia bisa sama istrinya yang dari kampong itu,“oh ya bagus deh”. Ji nanti kita kerumah mama baru mu ya.. kamu harus bisa menerima, wah pa apa ngak berat. Akhirnya kami menuju rumah tante irda.., eh mas sama siapa.. si aji tuh dalam mobil.., (aku terkeju) gila bini babe mangkin cantik aja, eh siapa tuh anak umur 1 tahun setengah lucu juga, ji.. ji.. sini (sambil melambaikan tanganya), sin turun ngapain di mobil (sapa papa). Aku pun turun dari mobil.

Dan kami lama ngobrol di rumah kontakkan tante irda, aku pulang ya, besok baru kita bawa barang mu semua, “tante aji pulang dulu”,eh aji jangan panggil tante coba panggil mama ya, “ iya aku usahai besok2 (anjir genit banget bini babe)”, kami pulang dan sesampai dirumah, aku langsung menuju kamar dan membuka inter, ji.. “apa pa”, udah jam 11 tidur gih, “iya papa” (tak lama papa masuk dan melihat kalau aku sedang cheting), ngapain kamu brosing bokep ya, “ada aja papa ni, chating samabil cari tugas”, papa tidur disini ya, lah tumben, kami tidur dan bangun kesiangan karena tak ada orang dirumah, sibibi datang jam 12 siang, malam itu aku mengajak mereka makan malam, si bibi dan keponakanya si ani, den aji tumben ngajak bibi makan di meja ini, “bibi, hanya bibi dan mami yang menguruh aku dari sd sampe dewasa sekarang ini, bibi terharu, “uda bibi ngak usah sedih” si ani hanya terdiam untuk ukuran pembatu si ani cukup bahenol lah dan cantik, “emba ani umurnya berapa…?, oh saya den baru jalan 23 knapa den ai.., biasa kalau dikampung umur segitu udah kimpoi, iya den saya emang sudah kimpoi baru 2 minggu tapi udah ngak lagi, maksud emba ani apa.., suami saya ketangkap karena taksinya nabrak orang hingga tewas, jadi di penjara sampe 5 thn lebih, emang udah berapa lama, udah 9 bulan, oh gitu ya…

Den aji, “iya bibi “ apa istri muda bapak datang sekarang, “iya bibi kenapa”, den kalau saran bibi gini, aden baik2 aja angap dia orang tua aden ya, “ itu lah bibi, aku sebetulnya belum siap tapi ini jalan hidup bi”, iya si den bibi ngerti kamu memang terlalu sayang ama ibu kandungmu, tapi jangan di bawa beban kamu inget waktu aden sering pulang malam bibi bukai pint uterus bibi Tanya dari mana kamu bilang, aku abis fun bi, nah bibi sarani gitu aja di bawa fun aja dari pusing, (aku tersenyum) “bibi bisa ingeten masa lalu, aku udah berubah bi”, selasai semua papa pun datang bersama tante irda, kami pun ngobrol hingga selesai, selama dikamar aku hanya bisa merenung hingga pagi dan tak tidur, pagi menjelang aku melihat matahari pagi dan kulihat dari jendela bibi berkemas ingin pulang, aku lanngsung menuju pintu luar, den bibi pamit, den jaga diri baik bikin papa ama mama bangga ya.., aku hanya bisa meneteskan air mata.. dan melambaikan tangan.

tak terasa udah 6 bulan dan bisnis papa maju pesat dan perusaan papa maju kini papa memeliki 5 perusahaan anak cabang dan dan 1 pusat itu di bagi atas nama ku 2 perusaahn dan 1 buat anak tante irda dan kak ka 1, rumah pun semangkin berseri dan aku melihat anak kecil berjalan, tertawa dan menangis,sedih senang ku lalui semua walau pun kadang tante irda sering memakai pakain seksi dan terkadang kalau ngak papa sering memancing dengan sengaja melihatkan pahanya, aku hanya bisa menelan ludah, malam pun tiba, aku makan malam bersam mereka, ji.. apa pa, 3 hari papa harus ke Malaysia terus ke London, kamu mau ikut, ya kalau mau hancur kan masa depan ku ya ngak apa, (tante irda kaget dengar itu, itu hal yang biasa ama papa), aji kok gitu ngomong ama papa (papa tersenyum), ya gimana ngak ngancurin hidup ku 4 bulan lagi ujian ebtanas, masa aku di ajak.., oh.. sory ji.. papa ngak tau, iya papa sekarang orang super sibuk sampe aji minta tanda tanggan aja susah, tu raport udah 6 bulan di laci ngak di liat. Jadi gini ji mungkin papa lama di luar negri bisa ampe 3 bulan atau lebih, tapi mama nanti nyusul, ya paling setelah papa 3 minggu disana, ya udah mas bair aji, mami yang ngawasin selama aku blum berangkat.

Singkatnya, setelah kepergian papa tingkah laku tante irda semangkin aneh, ji.. ji.. “ iya tan.. eh mami..masuk aja ”aku mau ngomong ama kamu ji,(tante menghampir ke meja belajar),”iya tan.. eh mi..” dan memegang photo mama, mama mu wanita yang cantik, ji kenapa selama 6 bulan ini kamu susah memangil aku mami.., “ ah ngak ah”, ji.. aku tau kamu sayang ama mama mu, tapi aku ingin juga dapat kasih sayang dari kalian semua dari ika, papa mu dan terutama kamu, (kulihat buah dada yang besar dan pentil menonjol tanpa BH dan tertutup di balik baju tidur yang terbuat dari sutra) ji.. cob pangil aku mami.. belajar.. panggil aku.. coba latih.. aku mau dengar ji.. ayo.., coba mami gitu.. coba ji.., “iya deh tan..”, mami.. coba gitu.. aku mau dengar ji…, (sambil memegang pundak ku dan menarik tanganku lalu di letakan di pngulnya), “ma.. mami.., nah gitu sayang, coba lagi.., mami.. aji udah kaya si pia mi..aja.. sih.. belajar ngomong, (sambil menungikan badannya mami mencubit idung ku).., ya belajar biar ngak cangung.., ya sayang.., (konsetarsi ku buyar ketika mami menungikan badan dan kulihat buah dada yang besar putih asli dimata ku), kamu belajar dulu.. eit matanya jangan bandel, mami langsung mencium pipi ku dan memeluk, ya udah.. mami mau tidurin si pia terus mau tidur.., abis belajar terus bobo ya sayang, sambil mencium bibir ku, (aku hanya bisa terdiam seribu bahasa).

Mami keluar dan kulihat bentuk papatnya bergoyang-goyang dari baju sutranya, mami mebalikan muka sambil tersenyum, tak lama aku langsung menutup buku dan menuju dapaur untuk minum, kulihat kamar ina lampunya menyala (rasa penasaran pun timbul ) setelah kulihat dari candela ina tidur dengan mengangkang sehingga terlihat paha yang benar2 mulus dan putih. Aku langsung menuju kamar dan memasang computer dan memutar film porno yang pernah aku ambil dari inter, lama2 batang ku berdiri aku memasukan tangan ke dalam celana dan langsung mengocoknya.. hampir 15 mnt rasanya udah terujung aku merasakan air mani mau keluar.. ehhmm..eehh.., tiba mami datang, aji.. ngapin, (aku terkejut, rupanya mami mengitip ku dari pintu, tangan ku masi dalam celana), mami langsung menuju meja computer dan mengambil tisu, aji kaya gitu jorok ah (sambil mengambil tanganku dari dalam celana dan membersikan) liat air peju kamu di tangan belepoptan (mami membuka celana ku), tuh liat batang mu kan jadi jorok, setelah memberishakn mami menganbil mouse untuk mematikan computer namum badanya melintang di badan ku, (sambil berkata), kalau mau bilang nanti bisa mami ajarin(tanganya yang satu masi nempel di batangku), “mi..mi..jangan bilang papa ya”, (sambil menarik tubuhku), iya.. ganti dulu nih celananya, “mi celana dalamnya”, udah ngak usaha, “ya udah tidur” sambil mebaringkan badan dan mami tidur di sampingku, aku hanya bisa terdiam dan mami memeluk ku.

Kok masi belum tidur, beda rasanya udah 2 tahun ngak pernah di peluk wanita mi, pacar mu ngak pernah meluk, semenjak mama ngak ada aku memutuskannya, aku berniat unutk serius sekolah, iya.. ji itu bagus pasti mama banga ama kamu di surga sana, dan sekarang papa bangga ama kamu sebentar kamu di bicarain kalau ngak kantor, boring ji.., “iya mi gimana lagi ya itu lah papa”, ji.. kamu emang blum ngantuk, (mami langsung menurukan tali dasternya), nene dulu ya biar bisa tidur sambil menari pala ku ke tetenya, aku mulai mencium mengisapnya.. aahh..aa..aa..aaa.. aa..aa.. truss..jii.. aahh, lama mami mebuka celana ku, dan aku membuka baju mami, kami telanjang bulat dan mami mulai memaikan batangku hingga berdiri, ji… mami udah siap, mi.. aji ngak bisa dan takut mami hamil, jangan takut, tenang aja kita pake kondom.. mami ajarin kok, mami mngambil kondom, dan memasangnya, dan mami kini diatas tubuh ku, ji… punyamu lebih panjang dari papa mu namun kalau besar memang punya papa, mami mulai memasukan aa…a..ehhmm..eehhmm..eehhmm..e ehhmm..eehhm..aahh..
aa… aahh..aaahhh.. aahhmm..hhmmm… aahhmm.. mmmhh.. hh..aaa.. aahh.. aahhmm.. aahh..
giman ji.. aahh..
mami menuntun tangan ku ke buah dadanya…
ji raba.. remas buah mami.. iya terus.. teruss… gitu .. aahh.. aahhh…, mi.. ahh.. aahh.. aacchh.. aaahh…
Mami mengoyang pantatnya… dan memainkanya.. gimana ji.. enak..
ah.. enak.. mi.. iya sayang enak.. enak mi.. aahh.. aaahh… ,(mencabut batang ku) kita ganti posisi ya..
mami langsung nungging.. eh salah masuk sayang itu lobang pantat, (sambil menutun batang ku masuk vaginanya) iya ji.. terus masukin.. aa.. gitu dorong maju mundur sayang.. aahh.. aaa… aahh.. .. aahh.. eehh.. eehhmm.. hhmm… terus sayang.. mi.. mi.. iya terus.. sayang.. mami mencabut btangku dari vaginanya dan tidur terlentang.. sayang kamu diatas ya.. aku mulai menindihnya.. iya gitu masukin aa..aaahh.. aaahhhh… aaahh… terus masukin lebih dalam aaahhh.. aahh.. aahh… aa…. Aahh.. aahh… aaa… aaahh…mii… aacchh… terus.. sayang mami udah terasa… aduuhh.. mau keluar mii.. mii… cabut cepat… mii.. sini mami kocok.. (sambil membuka kondom tangan dengan cepat mengocok batang ku), aduh mii… aacchhh….crot crot..crot.. air mani muncerat di tete mami dengan begitu kental dan banyak aahh…aahhmm.. mi.. enak.. (aku terbaring di sebelah mami, tangan mami masih sibuk mengoleskan air mani ku di dada dan perutnya), itu baru anak mami.. yang jago.. (mami mencium ku) sayang… kalau ngak papa nanti kalau papa pulang kita main ngumpet ya, tidur kamar mami yuk nanti si pia bangun mami ngak ada, dia nangis lagi, (sambil manarik), aku tidur dikamar mami, kami pun main lagi di bawah tempat tidur, shingga puas, aku tertidur dalam keadaan telanjang bersama mami. Hampir tiap malam aku melakukan dengan istri kedua papa (sampai dalam hatiku papa sory, ini pelajaran yang berhaga buat ku).

Sudah tiga hari kepergian mami rumah terasa sepi, walau mami suka telepon siang malam cuman bilang kangen ama batang ku, aku merasa bosan kulihat masih jam 7 lewat, ingin rasanya main ina, apa dia mau, atau mala ngadu ke mami lagi, aku jadi penasaran gimana kalau ku coba dulu, aku langsung menuju kamar ina, kulihat dari kaca ina lagi terlukup sambil baca buku, kulihat pahanya yang agak mengakang dan betih yang diangkat sunguh putih betisnya, ina.. (aku langsung masuk) ngapain, eh aji.. ina lagi isi tts.. susah bener, (aku langsung duduk di bawah dan tetap di hadap mukanya), ji bahasa ingris nya latihan apa sih, traning.. , eh pas bener.. pinter kamu ji,(terlihat buah dada yang putih dari kerah kemeja yang tidak terkacing atasnya), ina.., apa ji.., ina jangan marah ya.., knapa aji kok kaya orang bingung sih.., (aku langsung menyikap rambutnya dan mencium pipinya, eh aji.., (tangan ina langsung memeganng pipiku)ji.. buka ina ngak mau, udah 3 bulan belakang ini ina pengen banget.. tapi ina takut hamil.., nanti kata orang apa, keluarga aji jadi malu, papa dan bu irda jadi benci ama aji.. eh mala di usir, ina segan ama ibu, gimana kalau aji pake kondom ina mau, kan kita bisa aman, kondom eh bener juga ji.. (ina langsung meraih muka dan mencium ku), kami bercium cukup lama, ji.. ada kondomnya, ya kita beli dulu.., iya deh gih sana beli, aku langsung ganti baju dan mengambil kunci motor, dan menuju pintu, aji..aji.. ina ikut.., pakian ina ganti dulu gih, baju ina jelek semua, aku menuntu kekamar, ka tari, dan mencarikan baju yang pas, nih pake celana jeans dan kaosnya, ina langsung membuka satu pesatu kancing bajunya dan kuraba buah dadanya yang berukuran 36B, ji.., eh ya maaf na, aji.. mau.. isep tete ina(sambil membuka BHnya).. isep dulu aja…,(aku langsung mengencotnya)ehmm..ehh.. hh..eehhmm…eehh.. ehh ehhmm…ehm..ah..ahh..hhmm..hhmm .. ji.. jii.. udah ya.., eh iya na.. (ina langsung memasang kembali BHnya).. dan memakai baju dan jeans ka ina,.. ina kamu seksi.. cantik dengan rabut ombak mu yang terurai.., aji juga tanpan dan manis.., udah yuk nanti ke maleman.. langsung menuju ke supermarket yang cukup jauh agar tidak ada yang tau..

Selama di pejalan kurasakan buah dada yang menempel di punggungku mangkin lama mangkin mengeras, hujan pun turun padahal tingal 15 menit lagi sampai di rumah, kami kebahasahan, kulihat ina basah kuyup dan baju yang lepek sehingga buah dadanya telihat membulat dengan jelas, ji.. mandi gih biar ngak sakit…aku mau mandi dulu, ina.. aku langsung menari kekamar mandi ku.. dan menelajangkan ina lalu mencium di bawah shower, batang ku mulai berdiri.. ini memegang batang ku.. dan megocok nya bibir kami masih berperang mencari kepuasan, ina langsung jongkok, ji.. ji.. sabun (langsung dikocok batangku), aahh… aahh.. aahh.. enak ji.. ya na.. aacchh.. aaa… aaaa…(na langsung membasu dengan air) dan mulai mengisapnya.. aaa… aaahhh..aahh… aaahh… aahh..ina.. aa…aa…. Aacchh.. aahh.. uhh.. (ina langsung mengocoknya) crot crot.. air mani berhamburan di muka ina, ji.. lama banget keluarnya, mandi dulu yuk.. ada cukur ngak ina mau cukur jembut ah.. aji juga ya di cukurin.., setelah mandi dan cukur jembut, aku melihat batang yang plotos dan vagina ina yang bersih Dari cermin.

Sambil memeluk dari belakang, in.. kamu cantik seperti artis jepang.., ah masa sih (ina menisir rambutnya), ji.. ji.. yuk.. (sambil menarik tanganku), aku mulai menggerai semua tubuhnya hinga bibirnya, dan kembali ke vaginanya, aahh.. auuhh.. uuhh.. uuufff..uuffss.. uuss.. enak ji.. aah.. uuhhhss… uuhhss.. iya ji gitu.. aahh.. uuhh…udah.. ji.. aaahh..uuufffss.., udah aji masukin ina udah ngak tahan.. (sambil memasang kondom), iya.., aa.. aa.. a.. aahh.. aa.. ina punya sempit ya.. ji, iya agak susah, udah 9 bulan aku tidak merasakan ini ji.. aaahh… aa.. (batangku mulai masuk pelan2).. aaah.. lebih dalam ji… terus.. aahh..aaa…aaa… aahh.. ji.. aahh.. sabar na.. iyaa.. terus ji.. aahh… aduuhh.. ji.. aahh… ehhmm.. eehh…. Eehhh.. eehh.. eehh.. terus ji.. aahh.. aaaaaa.. aaa… aahhh.. hhhaa… aauuu.. uuff.. uuff..uuf.. terus ji.. terus.. aahh.. na ganti posisi… ina pun di atas, aahh.. aahh.. terus na.. terus .. aaahh.. aacchhh. Iyaa… naa.. aahh.. (hampir 18 mnt kami main, aku mulai kelimax) aahh…, awas naa.. aji mau keluar.., aku langsung berdiri dan mengocok di depan mukanya, aahh aaccchh. Inaa.. crot crot air mani berhamburan di muka ina.. aahh..aaaaa.. , aku terbaring dan ina mebersikan air mani ku di mukanya dengan handuk, kamu hebat lebih lama mainnya di bandingkan bang udin, makasih ya na, ji.. aku ada pertanyaan.. tapi ini rahasia, apa tuh na.., kamu sering main ya ama bu irda.. ya, sebab aku sering liat tiap malam, bu irna keluar dari kamar mu rambutnya kusut, “ah ngak..”, ji.. aku wanita.. aku tau.. dimanat hasrat untuk itu pasti ada, benar kan kamu main ama mami tiri mu, jangan takut aku simapan rahasia ini kok, “..iya.. dia yang ajarkan aku.. na..” ketika kamu masuk kamar aku, sebenarnya aku mau langsung bicara tapi aku takut tersinggu, mau ngomong apa na, aku mau bilang ama kamu kalau aku ingin diperlakukan seperti ibu irda.. tp kamu lebih pengertian.., boleh kamu berguru ama mami tiri mu tp kamu praktekin ama aku.. setuju.. ji, iya akan lakukan jika mami ngak ada.. atau rumah sepi.., gimana.., aku setuju. Selam tak ada di rumah aku dan ina sering melakukan dan kalau pulang sekolah.. kalau ina lagi nyuci pun sedang nunging ku masukan tanpa permisi…, dan setiap pagi ina membangukan sekolah sering dengan mengisap batang ku.
Telelpon bordering
Halo..
Aji.. ini mami
Eh apa mi malam gini jam 2 kok nelepon ada apa,
Besok jam 4 siang mama sampe di Jakarta,Loh ke cepat pulangBosen di apertement mulu..
lalu Rupanya mami lebih cepat pulang 2 minggu sebelum papa, ketika samapi di rumah mami langsung memeluk dan menciumku, aku langsung mengangkat koper kekamar mami, sayang mami kangen ama kamu, selama mami Cuma di apartemen, oh ya ina mana, kasi nih hadiah buat si ina baju dan suruh si ina gendong si pia, aku menuju kamar ina, kulihat ina baru siap mandi dan masi mengenakan handuk, “ina..” iya ji masuk., nih ada hadiah dari ibu, (aku sambil membisikan) na.. untuk seminggu ini kita stop dulu ya.. pasti aku mencari lubang mu kok tenang aja(sambil ku raba memeknya), iya aji ku sayang aku akan menungu mu (aku mencium bibirnya), ni si pia.. tolong pengang, ji.., “iya na..” , tolang masukan sedikit (sambil mengangkat handuknya, dan aku memasukan batang dan mengoyanya sedikit), jii.., “iya mii.. sebentar, aji kencing dulu”, ji ini oleh2 buat mu.. “wou it’s cool”, yes my dear.., “thks mom..”, oke sayang.. kok Cuma makasi sih di sun mami mu sayang (aku melumat bibirnya ).. di londong dinggin sekarang cuacanya ji.., wah pasti mami ngakang terus dong..hehhee..”, maka mami mau bales dengam ama kamu.., “kok bales ke aku.. sih mi..”, udah.. ah mami mau mandi.. kamu pasti belum, “iya kok tau mami”, (mami langsung membuka bajunya dan baju ku dan menarik ku kekamar mandi), kami mebasuh tubuh kami dan berciuman di bawah shower aku menyabuni tubuh mami dan mami nunging menyabuni betisnya, batang udah mulai tegang dan ku tamparkan dipantat mami, aji.. ah.. , ji kemarin mami main 3 kali ama papa ngak pake kondom, jadi kamu kalau main sekarang ngak usah pake kondom, kalau mami hamil kan paling pikiran papa yang bikin tenang aja, aku langsung mengiyakan, mi.. udah yuk aku kedinginan, aku menghanduki dan menyisirkan mami dari belakang dimeja riasnya, mi.., aji kangen..(sambil merangkul dan meraba tetenya), ji kangen sama mami, (aku menberikan badanya lalu menungikan dan memasukan dari belakang), aaa.. aaa… aaahh.., mi rasa beda lebih hangat terasa sampai dalam hati.. iya sayang.. udah jangan diem lanjukan sayang…aaahhh… iya teruss… sayang.. aahh… aa… aaa… aahhmm.. aahhmm… hhhhmm… hhmmm..eeemm..eehh..(mami meraba buah dadanya) aahh..aahh… aaa… aa.. aaa… teruss.. (kulihat buah dada yang bergoyang sunguh indah) sayang.. aahh.. aaahh… aaa… aaa… ji..tempat tidur yuk.. (mami meniduriku).. aa..aaahh… ji… aaahh… jjii.. aahh.. aduh mii.. enak.. jii.. mami mau keluar… aaa.. … aa… aahh..aaa..aahh hhuu.. uuuss…uuffss… uuss uuuuhh…aji gantian dong.. (mami langsung terlentang) aaa.. iyaa. Gitu ji.. teruss.. masuki.. aaahh…aaa… aaaa… aahh.. aauu.. iya.. teruss.. jii.. ehh…eehhh…aaahhh…jii… aahh.. eehhhmm… eehhmm… aahhhmm.. eehhmm.. jii… teruss.. (aku sambil memcium bibir mami dan ku letakan pada buah dadanya).. eehhmm.. remas sayang.. terus remas sayang… aaaa… mami .. aji mau keluar (mami langsung merangkul ku) dalam aja sayang.. aahh… terus ji lebih cepat.. aaahhh…aahh.. mamii.. aacchh.. aacchh.. crot..crot.. aacchh..aaacchh.. mami.. sih keluar deh.. enakan.. mi.. malam aji mau bobo sini ya.. iya sayang.. udah cabut duluh mami keberetan.. aku melumat bibirnya.. udah sayang ina nanti curiga ah.. iya deh..mi.., mi.. aji mau minta tolong ama mam, apa sayang, kalau aji lagi pengen terus papa ada gimana, iya bener juga, aku cari wanita lain yaa.., maksud mu apa, ya cari pelampiassan.. masa mami main aji Cuma liat doang, jadi gimana ji.., ah mami ada ide si ina aja kamu hajar.., ah serius mi.., ji mami tau pasti selama mami pergi ama papa, kamu udah main ama ina bener kan, eh siapa bilang cuman tiap malam kok, dasar anak mami belajar ama mami peraktek ama ina ya kamu, mami mencium ku, iya sih.., ya udah mami mau tidur kamu lanjut ama ina gih, “bener mi”, iya sayang mami serius kok, “ love u mi..”, aku langsung bergegas bangkit dari kasur, eh sayang mami blum di sun.., muah love u mi.., love u to sun, aku langsung menuju ina, ina.. dan langsung mengajak ke kamar ku, dan langsung menusukan batang ku…

Monday, April 20, 2015

Malang Yang Indah

Judi Slot Pake Pulsa

Streaming Film xxi Gratis

Daun Muda - Hallo sahabat Cerita Mesum terbaru 2019, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Daun Muda, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Cerita, Artikel Daun Muda, Artikel Perselingkuhan, Artikel Setengah Baya, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Malang Yang Indah
link : Malang Yang Indah

Baca juga


Daun Muda

cerita bokep terbaru

Aku segera menekan bel yang ada pada pintu gerbang. Beberapa saat kemudian pintu gerbang dibuka. Seorang satpam berbadan super gemuk mengamatiku, lalu menegurku.
“Cari siapa mas..?” tanyanya.
“Apa betul ini rumah Oom Fadly..?” tanyaku balik.
“Ya betul.. Mas ini siapa?” tanyanya lagi.
“Saya keponakan Oom Fadly dari Jember.”
“Kenapa nggak bilang dari tadi, Mas pasti Den Sony, kan..? Tuan sedang keluar kota, tapi Nyonya ada lagi nungguin.”

Sekejap aku sudah berada di ruangan dalam rumah mewah yang diisi perabotan yang serba lux. Tak lama kemudian seorang wanita cantik berkulit putih bersih dan bertubuh seksi muncul dari ruang dalam. Kalau kutebak usianya sekitar 30 tahunan, tapi bagikan seorang gadis yang masih perawan.

Dia tersenyum begitu melihatku, “Kok terlambat Son..? Tante pikir kamu nggak jadi datang..” ucap wanita seksi itu sambil terus memandangiku.
“Iya Tante.. ma’afin Sony ya..” jawabku pendek.
“Ya sudah.., kamu datang saja Tante sangat senang.. Pak Lendra.., antarkan Sony ke kamarnya..!” perintah Tante Juliet pada Lendra.

Lalu aku mengikuti Pak Lendra menuju sebuah kamar yang ada di bagian bawah tangga. Aku cukup senang menempati kamar itu, karena aku langsung tertidur sampai sore hari. Ketika bangun aku segera mandi, lalu berganti pakaian. Setelah itu aku keluar kamar hendak jalan-jalan di halamanbelakang yang luas. Ketika sedang asik menghayal, tiba-tiba suara lembut dan manja menegurku. Aku agak kaget dan menoleh ke belakang. Ternyata tanteku yang sore itu mengenakan kimono dengan rokok Marlboro di tangannya, rupanya ia baru bangun tidur.

“Oh Tante..” sapaku kikuk.
Tante tersenyum, dan pandangan yang nakal tertuju pada dadaku yang bidang dan berbulu.
“Kamu sudah mandi ya, Son..? Tampan sekali kamu..” kata tanteku memuji.
Aku kaget bukan main ketika ia mendekatiku, tangannya langsung mengelu-elus bagian penisku, tentu saja aku jadi salah tingkah.

“Saya mau ke kamar dulu Tante..” kataku takut kalau nanti dilihat Oom Fadly.
“Tunggu sebentar Son, Tante ingin minta tolong sama kamu.. Sony mau khan mijitin kaki Tante.., soalnya keseleo waktu main bola tadi..” kata Tante Juliet sambil merengek.
Lalu dia duduk seenaknya, hingga kimono yang tidak dikancing seluruhnya tersingkap, dan bagian dalam tante terlihat olehku. Gila.., ternyata ia tidak memakai CD, sempat juga kulihat bulu-bulu tipis di sekitar kemaluannya seperti habis dicukur.

Aku menahan nafas dan mencoba mengalihkan pandangan, tapi Tante Juliet yang tahu hal itu malah menarik lenganku dan mengangkat kaki kanannya menunjukkan bagian yang sakit. Aku terpaksa melihat betis dan paha tante yang mulus dan padat itu.
“Tolong diurut ya Son.., tapi pelan-pelan aja ya..” ucapnya lembut.
Terpaksa aku memijit betis tanteku, meskipun hatiku cemas dan bingung. Apalagi ketika aku mencuri pandang melihat paha dan selangkanganya, sehingga nampak sekilas bagian yang berwarna merah muda itu. Tanteku melirik ke arahku sambil tersenyum genit, aku semakin bingung dan malu.

Itu pengalamanku di hari pertama di rumah Oom Fadly. Sudah tiga Hari Oom Fadly belum pulang juga, padahal aku ingin bertemu dengannya, sedangkan tiap malam aku diminta oleh tante untuk menemaninya ngobrol, bahkan tidak jarang disuruh menemani menonton VCD porno. Benar-benar gila.Hingga pada suatu malam tanteku merintih kesakitan. Waktu itu tante sedang nonton TV sendirian.

Tiba-tiba wanita itu memekik, “Achh.., aduh.., tolong Son..!” keluhnya sambil memegangi keningnya.
“Kenapa Tante..?” tanyaku kaget dan khawatir.
“Kepala Tante agak pusing.., aduh.. tolong bawa Tante ke kamar Son..!” keluh tante sambil memegangi kepalanya.
Aku jadi kebingungan dan serba salah.
“Saya panggil Pak Lendra dulu ya Tante..?” usulku sambil ingin pergi.
Tapi dengan cepat tanteku melarangnya, “Nggak usah Son, lagi pula Pak Lendra Tante suruh ke Palangkaraya ngawal barang.”

Aku jadi bertambah bingung. Terpaksa kutuntun tanteku untuk naik ke ruang atas. Tante merebahkan kepalanya pada pelukanku, aku jadi gemeteran sambil terus menaiki tangga.Sesampainya di dalam kamar, tante merebahkan tubuhnya yang seksi itu dengan telentang. Aku menarik napas lega dan bermaksud meninggalkan kamar. Baru saja kubalikkan tubuh, suara lembut itu melarangku.
“Kamu mau kemana..? Jangan tinggalkan Tante.., tolong pijitin Tante.. Son..!”
Mendengar itu seluruh tubuhku jadi teringat pesan papa agar menuruti perkataan Oom dan Tanteku.

Perlahan kubalikkan badan, ternyata tanteku telah melepas kimononya. Dan kini hanya tinggal CD saja. Tubuhnya yang masih padat membuat nafsuku naik, payudara yang masih montok dan menantang itu membuat penisku mulai tegang, karena aku belum pernah melihat keindahan tubuh wanita dalam keadaan telanjang seperti ini, apalagi tanteku menggeliat perlahan. Desahan bibirnya yang tipis mengundang nafsu dan birahiku, dan penisku semakin dibuatnya tegang. Kuberanikan diri melangkah menuju ranjang.

Begitu sampai, tanteku yang pura-pura pusing itu tiba-tiba bangkit, lalu memelukku dan mencium bibirku dengan penuh nafsu. Wanita yang hipersex itu dengan cepat melucuti seluruh pakaianku.
“Jangan Tante.., jangan, saya takut..” pintaku sambil mau memakai pakaianku kembali.
“Kalo kamu menolak, Tante akan teriak dan mengatakan pada semua orang bahwa kamu mau memperkosa Tante..” ancam tanteku.
Aku hanya terdiam dan pasrah. Wanita itu kembali mencumbuku, diciuminya dan dijilatinya tubuhku. Begitu tangan halusnya mengenggam penisku, aku langsung membalas ciumannya dan mulai menjilati payudaranya, lalu kukulum putingnya yang berwarna merah agak kecoklatan itu. Tanteku mendesah perlahan.

Selanjutnya kami memainkan posisi 69, sehingga penisku dihisap dan dikemutnya. Nikmat sekali, kurenggangkan kedua pahanya sambil kujilat-jilat kemaluannya yang mulai basah itu.
“Ahh.., ayo terus jilat Son..! Jangan berhenti..!” erang tanteku keenakan.
Rupanya tanteku mengeluarkan cairan dari dalam liang kewanitaannya. Cairan itu memuncrat di wajahku, lalu kuhisap dan kutelan semua. Aku semakin terangsang, kujilati lagi kali ini lebih dalam, bahkan sampai ke duburnya. Kemudian kami berganti posisi, kali ini aku berdiri dan tante jongkok sambil mengulum penisku yang sudah sangat tegang.

Ternyata tanteku pandai sekali menjilat penis, tidak sampai 30 menit aku sudah keluar.
“Ahh.., ayo Tante.., terus jilat sayang.., acchh..!” desahku sambil kudorong keluar masuk di mulutnya penisku ini.
“Tante.. Sony mau keluar nih.., achh.. yeahh..!” erangku sambil kumuncratkan maniku di mulutnya.
Tante menelan semua maniku, bahkan masih mengocoknya berharap masih ada sisanya.

Setelah beberapa saat penisku mulai bangun kembali. Setelah tegang dibimbingnya penisku masuk ke liang kewanitaannya. Kali ini aku di atas dan tante di bawah. Agak susah sih, mungkin sudah lama tidak service oleh Oom Fadly. Setelah kepalanya masuk, kudorong perlahan hingga masuk semuanya ke dalam.
“Ayo Son..! Masukin dong Sayang..!” pinta tanteku sambil menggerakkan pantatnya ke atas dan ke bawah karena ia sekarang berada di bawah.
Akhirnya kudorong keluar masuk penisku dengan gerakan yang cepat, sehingga semakin keras erangan tanteku.

Beberapa saat kemudian aku sudah ingin keluar, “Aahh..! Tante.., Sony udah mau keluar.., ahh..!” kataku.
“Sabar Sayang.., Tante sebentar lagi nih..! Yeahh.. ohh.. ahh.., ***** me Son..! Kita barengan ya Sayang..? Oh.. yeah..!”
Rupanya tanteku juga hampir orgasme. Rasanya seperti ada yang memijat-mijat penisku dan kakinya dilingkarkan ke pantatku. Tante bergetar hebat dan memelukku sambil kemaluannya mengeluarkan cairan yang menyemprot penisku. Tidak lama aku juga mengeluarkan air mani dan spermaku di dalam vaginanya. Terasa begitu nikmatnya dunia ini. Akhirnya kami berdua terkapar lemas.

“Hebat bener kamu Son.., Tante nggak nyangka baru kali ini Tante merasakan kenikmatan yang luar biasa..!” tuturnya dengan nafas terengah-engah.
Aku diam tak menjawab, tapi dalam hati aku merasa bersalah telah berhubungan dengan tanteku dan takut ketahuan Oom Fadly. Tante turun dari ranjang tanpa busana, lalu dia menyalakan sebatang rokok.

“Bagaimana kalau Oom Fadly sampai tahu, Tante..? Saya takut.., saya merasa berdosa..” kataku lemah.
Tapi tanteku malah tersenyum dan memelukku dengan mesra.
“Asal kamu tidak memberitahu orang lain, perbuatan kita aman. Lagi pula Oommu itu udah nggak bisa melakukan hubungan badan sejak lama. Dia itu impotent, Son..!” tutur wanita tanpa busana yang penuh daya tarik itu.
“Jadi semua ini Tante lakukan karena Oom Fadly tidak bisa menggauli Tante lagi, ya..?” tanyaku.
“Ya. Bukan sekali ini saja Tante melakukan hal seperti ini.., sebelum sama kamu, Tante pernah melakukannya dengan beberapa teman tante. Terus terang Tante nggak tahan kalau 1 hari tidak disentuh atau dipeluk laki-laki..” tutur Tante.

Aku jadi geleng kepala mendengar penjelasan tanteku. Lalu aku bergerak mau pergi, tapi dengan cepat tante menahanku dan mengusap-usap dadaku yang berbulu.
“Son.., kamu harus bersihkan badanmu dulu.., mandilah supaya segar..!” ucapnya lembut.
Aku tak menjawab hanya menarik nafas panjang, lalu melangkah ke kamar mandi. Tubuhku terasa letih namun puas juga.

TAMAT

cerita bokep terbaru

Aku segera menekan bel yang ada pada pintu gerbang. Beberapa saat kemudian pintu gerbang dibuka. Seorang satpam berbadan super gemuk mengamatiku, lalu menegurku.
“Cari siapa mas..?” tanyanya.
“Apa betul ini rumah Oom Fadly..?” tanyaku balik.
“Ya betul.. Mas ini siapa?” tanyanya lagi.
“Saya keponakan Oom Fadly dari Jember.”
“Kenapa nggak bilang dari tadi, Mas pasti Den Sony, kan..? Tuan sedang keluar kota, tapi Nyonya ada lagi nungguin.”

Sekejap aku sudah berada di ruangan dalam rumah mewah yang diisi perabotan yang serba lux. Tak lama kemudian seorang wanita cantik berkulit putih bersih dan bertubuh seksi muncul dari ruang dalam. Kalau kutebak usianya sekitar 30 tahunan, tapi bagikan seorang gadis yang masih perawan.

Dia tersenyum begitu melihatku, “Kok terlambat Son..? Tante pikir kamu nggak jadi datang..” ucap wanita seksi itu sambil terus memandangiku.
“Iya Tante.. ma’afin Sony ya..” jawabku pendek.
“Ya sudah.., kamu datang saja Tante sangat senang.. Pak Lendra.., antarkan Sony ke kamarnya..!” perintah Tante Juliet pada Lendra.

Lalu aku mengikuti Pak Lendra menuju sebuah kamar yang ada di bagian bawah tangga. Aku cukup senang menempati kamar itu, karena aku langsung tertidur sampai sore hari. Ketika bangun aku segera mandi, lalu berganti pakaian. Setelah itu aku keluar kamar hendak jalan-jalan di halamanbelakang yang luas. Ketika sedang asik menghayal, tiba-tiba suara lembut dan manja menegurku. Aku agak kaget dan menoleh ke belakang. Ternyata tanteku yang sore itu mengenakan kimono dengan rokok Marlboro di tangannya, rupanya ia baru bangun tidur.

“Oh Tante..” sapaku kikuk.
Tante tersenyum, dan pandangan yang nakal tertuju pada dadaku yang bidang dan berbulu.
“Kamu sudah mandi ya, Son..? Tampan sekali kamu..” kata tanteku memuji.
Aku kaget bukan main ketika ia mendekatiku, tangannya langsung mengelu-elus bagian penisku, tentu saja aku jadi salah tingkah.

“Saya mau ke kamar dulu Tante..” kataku takut kalau nanti dilihat Oom Fadly.
“Tunggu sebentar Son, Tante ingin minta tolong sama kamu.. Sony mau khan mijitin kaki Tante.., soalnya keseleo waktu main bola tadi..” kata Tante Juliet sambil merengek.
Lalu dia duduk seenaknya, hingga kimono yang tidak dikancing seluruhnya tersingkap, dan bagian dalam tante terlihat olehku. Gila.., ternyata ia tidak memakai CD, sempat juga kulihat bulu-bulu tipis di sekitar kemaluannya seperti habis dicukur.

Aku menahan nafas dan mencoba mengalihkan pandangan, tapi Tante Juliet yang tahu hal itu malah menarik lenganku dan mengangkat kaki kanannya menunjukkan bagian yang sakit. Aku terpaksa melihat betis dan paha tante yang mulus dan padat itu.
“Tolong diurut ya Son.., tapi pelan-pelan aja ya..” ucapnya lembut.
Terpaksa aku memijit betis tanteku, meskipun hatiku cemas dan bingung. Apalagi ketika aku mencuri pandang melihat paha dan selangkanganya, sehingga nampak sekilas bagian yang berwarna merah muda itu. Tanteku melirik ke arahku sambil tersenyum genit, aku semakin bingung dan malu.

Itu pengalamanku di hari pertama di rumah Oom Fadly. Sudah tiga Hari Oom Fadly belum pulang juga, padahal aku ingin bertemu dengannya, sedangkan tiap malam aku diminta oleh tante untuk menemaninya ngobrol, bahkan tidak jarang disuruh menemani menonton VCD porno. Benar-benar gila.Hingga pada suatu malam tanteku merintih kesakitan. Waktu itu tante sedang nonton TV sendirian.

Tiba-tiba wanita itu memekik, “Achh.., aduh.., tolong Son..!” keluhnya sambil memegangi keningnya.
“Kenapa Tante..?” tanyaku kaget dan khawatir.
“Kepala Tante agak pusing.., aduh.. tolong bawa Tante ke kamar Son..!” keluh tante sambil memegangi kepalanya.
Aku jadi kebingungan dan serba salah.
“Saya panggil Pak Lendra dulu ya Tante..?” usulku sambil ingin pergi.
Tapi dengan cepat tanteku melarangnya, “Nggak usah Son, lagi pula Pak Lendra Tante suruh ke Palangkaraya ngawal barang.”

Aku jadi bertambah bingung. Terpaksa kutuntun tanteku untuk naik ke ruang atas. Tante merebahkan kepalanya pada pelukanku, aku jadi gemeteran sambil terus menaiki tangga.Sesampainya di dalam kamar, tante merebahkan tubuhnya yang seksi itu dengan telentang. Aku menarik napas lega dan bermaksud meninggalkan kamar. Baru saja kubalikkan tubuh, suara lembut itu melarangku.
“Kamu mau kemana..? Jangan tinggalkan Tante.., tolong pijitin Tante.. Son..!”
Mendengar itu seluruh tubuhku jadi teringat pesan papa agar menuruti perkataan Oom dan Tanteku.

Perlahan kubalikkan badan, ternyata tanteku telah melepas kimononya. Dan kini hanya tinggal CD saja. Tubuhnya yang masih padat membuat nafsuku naik, payudara yang masih montok dan menantang itu membuat penisku mulai tegang, karena aku belum pernah melihat keindahan tubuh wanita dalam keadaan telanjang seperti ini, apalagi tanteku menggeliat perlahan. Desahan bibirnya yang tipis mengundang nafsu dan birahiku, dan penisku semakin dibuatnya tegang. Kuberanikan diri melangkah menuju ranjang.

Begitu sampai, tanteku yang pura-pura pusing itu tiba-tiba bangkit, lalu memelukku dan mencium bibirku dengan penuh nafsu. Wanita yang hipersex itu dengan cepat melucuti seluruh pakaianku.
“Jangan Tante.., jangan, saya takut..” pintaku sambil mau memakai pakaianku kembali.
“Kalo kamu menolak, Tante akan teriak dan mengatakan pada semua orang bahwa kamu mau memperkosa Tante..” ancam tanteku.
Aku hanya terdiam dan pasrah. Wanita itu kembali mencumbuku, diciuminya dan dijilatinya tubuhku. Begitu tangan halusnya mengenggam penisku, aku langsung membalas ciumannya dan mulai menjilati payudaranya, lalu kukulum putingnya yang berwarna merah agak kecoklatan itu. Tanteku mendesah perlahan.

Selanjutnya kami memainkan posisi 69, sehingga penisku dihisap dan dikemutnya. Nikmat sekali, kurenggangkan kedua pahanya sambil kujilat-jilat kemaluannya yang mulai basah itu.
“Ahh.., ayo terus jilat Son..! Jangan berhenti..!” erang tanteku keenakan.
Rupanya tanteku mengeluarkan cairan dari dalam liang kewanitaannya. Cairan itu memuncrat di wajahku, lalu kuhisap dan kutelan semua. Aku semakin terangsang, kujilati lagi kali ini lebih dalam, bahkan sampai ke duburnya. Kemudian kami berganti posisi, kali ini aku berdiri dan tante jongkok sambil mengulum penisku yang sudah sangat tegang.

Ternyata tanteku pandai sekali menjilat penis, tidak sampai 30 menit aku sudah keluar.
“Ahh.., ayo Tante.., terus jilat sayang.., acchh..!” desahku sambil kudorong keluar masuk di mulutnya penisku ini.
“Tante.. Sony mau keluar nih.., achh.. yeahh..!” erangku sambil kumuncratkan maniku di mulutnya.
Tante menelan semua maniku, bahkan masih mengocoknya berharap masih ada sisanya.

Setelah beberapa saat penisku mulai bangun kembali. Setelah tegang dibimbingnya penisku masuk ke liang kewanitaannya. Kali ini aku di atas dan tante di bawah. Agak susah sih, mungkin sudah lama tidak service oleh Oom Fadly. Setelah kepalanya masuk, kudorong perlahan hingga masuk semuanya ke dalam.
“Ayo Son..! Masukin dong Sayang..!” pinta tanteku sambil menggerakkan pantatnya ke atas dan ke bawah karena ia sekarang berada di bawah.
Akhirnya kudorong keluar masuk penisku dengan gerakan yang cepat, sehingga semakin keras erangan tanteku.

Beberapa saat kemudian aku sudah ingin keluar, “Aahh..! Tante.., Sony udah mau keluar.., ahh..!” kataku.
“Sabar Sayang.., Tante sebentar lagi nih..! Yeahh.. ohh.. ahh.., ***** me Son..! Kita barengan ya Sayang..? Oh.. yeah..!”
Rupanya tanteku juga hampir orgasme. Rasanya seperti ada yang memijat-mijat penisku dan kakinya dilingkarkan ke pantatku. Tante bergetar hebat dan memelukku sambil kemaluannya mengeluarkan cairan yang menyemprot penisku. Tidak lama aku juga mengeluarkan air mani dan spermaku di dalam vaginanya. Terasa begitu nikmatnya dunia ini. Akhirnya kami berdua terkapar lemas.

“Hebat bener kamu Son.., Tante nggak nyangka baru kali ini Tante merasakan kenikmatan yang luar biasa..!” tuturnya dengan nafas terengah-engah.
Aku diam tak menjawab, tapi dalam hati aku merasa bersalah telah berhubungan dengan tanteku dan takut ketahuan Oom Fadly. Tante turun dari ranjang tanpa busana, lalu dia menyalakan sebatang rokok.

“Bagaimana kalau Oom Fadly sampai tahu, Tante..? Saya takut.., saya merasa berdosa..” kataku lemah.
Tapi tanteku malah tersenyum dan memelukku dengan mesra.
“Asal kamu tidak memberitahu orang lain, perbuatan kita aman. Lagi pula Oommu itu udah nggak bisa melakukan hubungan badan sejak lama. Dia itu impotent, Son..!” tutur wanita tanpa busana yang penuh daya tarik itu.
“Jadi semua ini Tante lakukan karena Oom Fadly tidak bisa menggauli Tante lagi, ya..?” tanyaku.
“Ya. Bukan sekali ini saja Tante melakukan hal seperti ini.., sebelum sama kamu, Tante pernah melakukannya dengan beberapa teman tante. Terus terang Tante nggak tahan kalau 1 hari tidak disentuh atau dipeluk laki-laki..” tutur Tante.

Aku jadi geleng kepala mendengar penjelasan tanteku. Lalu aku bergerak mau pergi, tapi dengan cepat tante menahanku dan mengusap-usap dadaku yang berbulu.
“Son.., kamu harus bersihkan badanmu dulu.., mandilah supaya segar..!” ucapnya lembut.
Aku tak menjawab hanya menarik nafas panjang, lalu melangkah ke kamar mandi. Tubuhku terasa letih namun puas juga.

TAMAT

Lia Gadis Yang Cantik

Judi Slot Pake Pulsa

Streaming Film xxi Gratis

Daun Muda - Hallo sahabat Cerita Mesum terbaru 2019, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Daun Muda, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Cerita, Artikel Daun Muda, Artikel Mahasiswi, Artikel Perselingkuhan, Artikel Teman, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Lia Gadis Yang Cantik
link : Lia Gadis Yang Cantik

Baca juga


Daun Muda

cerita dewasa

Ini berawal dari kenangan bersama seoarang gadis yang bernama Lia, yang berusia 23 tahun dan berstatus sebagai seorang mahasisiwi dari sebuah perguruan tinggi di Jakarta. Saat itu Lia yang sedang mengadakan liburan di sebuah tempat pariswisata yang terkenal dengan wisata pegunungan dan pantainya di sebelah timur pulau Bali, tanpa sengaja bertemu dengan diriku yang menjadi seorang pemain musik di cafe.

Pertemuan itu sendiri terjadi di internet cafe, yang kebetulan saat itu aku sedang mengetik beberapa lagu-lagu karanganku sendiri yang sengaja aku simpan di folder mailku. Lia saat itu sedang mencari informasi tentang tujuan wisata yang ada di daerah itu, namun sampai beberapa saat sepertinya Lia tidak menemukan apa yang dia cari.

Dengan sangat sopan dan ramah Lia memulai percakapan dengan menanyakan tempat-tempat yang bagus buat di kunjungi ke padaku. “Maaf apakah anda tahu tempat-tempat wisata unggulan daerah ini?” tanya Lia tiba-tiba. Aku yang saat itu duduk berjarak 2 meja darinya terkejut oleh pertanyaan spontan itu. “Anda bertanya kepada saya?” tanyaku kemudian. “Iya, maaf kalau mengejutkan anda!” Ujarnya kemudian. Dengan sedikit gugup, kemudian aku menjawab pertanyaan Lia, karena saat itu juga aku masih serius dengan file-file aku.

“Di daerah ini yang menjadi primadona wisatanya adalah pegunungannya, kedua wisata pantai yang menawarkan pemandangan bawah air yang terkenal dengan karang birunya, setelah itu wisata budaya yang menampilkan objek rumah adat daerah ini,” terangku kemudian. Mungkin karena penjelasan ku cukup menarik buat Lia, dengan raut muka yang ramah, kemudian dia duduk di sebelah mejaku yang tanpa dia sengaja juga dia telah memandangi monitor di depanku yang saat itu terpampang file dari lirik lagu-lagu karanganku yang saat itu sedang aku print. “Kamu mengarang lagu sendiri yah?” tanya Lia lagi. “Iya, kebetulan aja aku pemain musik di cafe dan suka menulis lirik lagu,” terangku lagi. “Boleh aku baca lirik lagu-lagu kamu?” sahut Lia kemudian. “Silakan, dengan senang hati,” lanjutku dengan menarik kursi di sebelahku dan menyodorkan kepada Lia, yang saat itu sedang berdiri di sampingku.

Setelah beberapa saat Lia membaca semua lirik lagu-lagu aku dengan serius, tak lama Lia berkata, “Kamu menulis kisah pribadi kamu menjadi lirik lagu yah?” tanya Lia lagi. Yang kemudian aku timpali dengan tersenyum kepada Lia. “Semua lirik lagu- laguku memang dari pengalaman pribadi, karena aku ingin apa yang menjadi kisah hidupku bisa aku rekam dalam bentuk sebuah seni dan akan menjadi kenangan yang sangat berharga bagiku nantinya,” jelasku lebih jauh. “Oh iya, kita sudah lama ngobrol nih tapi belum mengenal nama masing-masing diantara kita” sahut Lia spontan. Lia mengawalinya dengan menyodorkan tangannya.. “Lia..” ujarnya pendek. Yang kemudian giliran aku utuk melakukan hal yang sama. “Adietya,” sahutku juga. Dari perkenalan yang singkat itu, kami sudah saling akrab seperti layaknya teman lama. Saat itu juga dia memutuskan pergi besok paginya untuk mengisi acara liburannya dengan snorkeling di sebuah pulau kecil yang sepi dan berpasir putih. Waktu menunjukan pukul 08.00 WITA,

sesuai janjiku dengan Lia. Aku sudah berdiri di depan kamarnya dan kemudian aku mengetuk pintunya. Tak lama ada sahutan dari dalam. “Pagi Adiet.. Tunggu bentar yah, aku sudah siap kok,” Dalam hitungan menit Lia sudah keluar dari kamarnya. “Ayo kita berangkat!” katanya kemudian. Dengan berjalan menyusuri pantai kita menuju ke perahu motor yang sudah aku pesan semalam. Sebelum naik ke atas perahu motor, aku mengambil peralatan snorkeling untuk kita berdua berupa dua pasang masker berikut finnya. Dalam perjalanan menuju pulau kecil yang hanya membutuhkan waktu 45 menit, aku menjelaskan pemandangan sekitar kita saat itu.

Di samping kiri ada pemandangan Gunung Agung dari kejauhan, namun cukup jelas karena cuaca begitu bagus pagi itu. Sesampainya di tujuan aku dan Lia turun dari perahu motor dan kita lanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri hamparan pasir putih. Aku sudah membuka kaos saat di perahu motor tadi, dan hanya mengenakan celana renang ketika menuju lokasi snorkeling. Tak lama setelah sampai di bawah rindangnya pohon cemara, Lia membuka kaos nya dan terpampanglah suatau pemandangan yang membuat jantungku berdetak sesaat. Saat itu Lia mengenakan bikini warna biru tua yang kontras dengan warna kulitnya yang putih mulus. Mataku tertuju di tonjolan dadanya yang aku perkirakan berukuran 36b.

Kemudian pandanganku beralih kebawah menuju pahanya yang mulus di topang oleh sepasang kaki jenjangnya, menjadikan pesona tubuh Lia semakin sempurna. Aku hanya bisa menelan ludah saat itu dan berhayal seandainya aku bisa memeluk tubuh yang sexy itu betapa beruntungnya diriku. “Hai.. Kenapa melamun?” tegurnya mengejutkanku. “Aku sudah siap nih” sahut Lia melanjutkan. “Baiklah kalau begitu” ujarku menimpali tegurannya. Ini adalah pengalaman pertama bagi Lia untuk snorkeling, dan sebelumnya Lia minta di ajarin sampai bisa. Hal yang paling sulit adalah saat bernafas melalui mulut, karena seluruh wajah tertutup oleh masker, kecuali bagian mulut.

Dengan penuh kesabaran aku mengajari cara-cara snorkeling yang umum dilakukan. Pertama aku membantunya memasang masker yang mana saat itu aku berdiri begitu dekat dengan nya, aroma khas tubuh Lia tercium sesaat, ketika aku membetulkan anak rambut yang menutupi raut wajahnya. Kemudian Lia memasang fin sendiri, tanpa aku bantu. Tak lama berselang tubuh kita berdua sudah masuk ke dalam air. Perlahan aku berenang beriringan dengan Lia menuju ke tengah, yang aku perhatikan gaya berenang Lia sangat bagus. Setelah pengenalan di air cukup, akhirnya aku berenang agak menjauh, untuk memberikan kepercayan buat Lia melakukan snorkelingnya. Dari dalam air, beberapa kali aku sempat memandangi bentuk tubuh Lia yang aduhai dari arah belakang saat dia berenang, mulai dari belahan pantatnya yang ranum sampai ke tonjolan di dadanya yang menantang.

Kembali aku berenang beriringan dengan Lia untuk meyakinkan kalau dia baik-baik aja. Saat sedang asyiknya kita berenang, tiba-tiba kaki Lia kram. Dengan tindakan spontan aku memeluknya, agar tidak tenggelam dan membawanya ke sebuah batu karang besar yang menonjol di tengah laut. Kita berdiri di atas batu karang yang, masih menyisakan bagian leher kita yang tidak tenggelam. “Thanks ya Diet.. Atas bantuannya,” Ujar Lia sesaat setelah kejadian itu. “Sama-sama,” timpalku kemudian. Setelah acara snorkeling yang melelahkan, kita bersepakat untuk istirahat di bawah pohon cemara yang ada di tepian pantai. Sambil ngobrol tentang pribadi kita masing- masing, Lia meluruskan kakinya yang jenjang di hamparan pasir putih. Lia bercerita tentang kisah asmaranya dengan mantan pacarnya yang berakhir, karena cowoknya yang super sibuk sudah jarang lagi memperhatikannya.

Aku berusaha menghiburnya dengan mengatakan, kalau seandainya kalian tulus saling mengasihi hal itu tidak akan terjadi dan yang lebih terpenting adalah kedewasaan pasangan itu sendiri dalam menentukan sikap. Sepertinya Lia sangat senang dengan pendapatku yang demikian, hal itu terlihat dari sikapnya yang terpancar lewat senyumnya yang mengembang. “Makasih ya Diet.. Kamu sudah mau menjadi teman curhatku,” sahut Lia kemudian. Aku hanya tersenyum sambil mengatakan, “Saat ini aku sudah bisa membuat kamu tersenyum, mungkin saat lain kamu yang akan membuatku tersenyum.” timpalku pelan. Tak terasa kedekatan ini membuat tubuh kita semakin dekat, aku mendahuluinya dengan merengkuh tubuhnya untuk merapat ke pelukanku. Lia hanya diam sambil tersipu malu.

“Betapa bahagianya seorang cowok jika mendapatkan dirimu Lia,” lanjutku lagi. “Kamu begitu baik, sabar, cantik dan memiliki tubuh yang sexy lagi,” tambahku kemudian Yang di jawab dengan senyumannya yang mempesona. Dengan sedikit keberanian aku mendekatkan bibirku ke bibir Lia yang terbuka basah yang kedua matanya juga sudah terpejam. Sangat beruntung sekali suasana pantai siang itu sepi dan yang lebih menguntungkan lagi, karena memang lokasi kita duduk jauh berada di ujung. Dengan lembut aku mengulum bibir Lia yang ranum, dan terdengar desahan halus darinya. “Ohh.. Diet,” desahnya. Sembari membisikan kata-kata mesra aku melanjutkan ciumanku. “Aku sayang kamu Lia,”

bisikku pelan. Tanganku juga tak tingal diam, dengan perlahan aku mengelus punggung Lia yang hanya di lapisi bikini tanpa bra di dalamnya. Sesaat tindakan ini membuat Lia semakin terangsang yang diiringi dengan sikap memelukku erat. “Oh.. Diet teruskan,” desahnya lagi. Tanpa menghentikan tindakanku, tanganku yang satunya meremas payudara yang berukuran 36b itu dari luar bikini yang disambut dengan desahan berikutnya. “Ohh..” desah Lia kembali. Perlahan aku mulai membuka bikini Lia dari bagian atasnya dan berhenti sesaat sampai di pinggangnya, maka tersembulah payudara Lia yang ranum menggairahkan dengan di hiasi ujung nya yang merah dan mulai keras. Sepertinya Lia mulai terangsang sekali. Tanpa menunggu lama lidahku langsung mengecup permukaan payudar Lia dengan lembut dan pelan. Lidahku menelusuri setiap bagian payudaranya dengan lincah. Putingya aku hisap dengan lembut, sesaat setelah Lia bergetar pelan. Beralaskan kain pantai warna biru, aku merebahkan tubuh Lia yang sexy pelan.

Aku melanjutkan kegiatanku dengan memegang telapak kaki Lia kemudian, sesaat setelah Lia menelentang dan mencumbui setiap jengkal kakinya. Di mulai dengan menjilati tepalak kakinya yang mulus dan jari-jari kakinya yang lentik. Lidahku juga menghisap ujung jari- jari kakinya, yang membuat Lia semakin menggelinjang lembut. “Oh.. Diet.. Kamu pintar menaikkan gairahku,” desahnya pelan. Berikutnya lidahku berpindah untuk memberikan kepuasan lagi ke bagian tubuh Lia yang lain.

Kali ini adalah bagian lehernya yang aku mulai dengan mencumbu bagian belakang telinganya. Kembali Lia mendesah pelan.. “Ohh.. Teruskan Diet,” desahnya. Setelah cukup lama tangan Lia berdiam diri, akhirnya tergerak juga untuk mengambil bagian di kesempatan ini. Tonjolan di celana renangku sudah begitu keras, setelah tangan Lia masuk membelai penisku dengan lembut. “Oh.. Lia.. Sss..” desahku kemudian. Kemudian aku lanjutkan untuk membuka sisa dari bikini Lia yang di pinggang dengan menariknya kebawah sampai ke pangkal kaki. Dengan lembut aku menjulurkan lidahku ke bagian perut Lia yang ternyata dia sedikit kegelian. “Hek.. Geli Diet,” ujarnya. Seketika aku menghentikan menjilati bagian perutnya, yang aku lanjutkan dengan menjlati pahanya bagian dalam yang berakhir di pangkalnya yang berbulu hitam dan sangat lebat, tapi tertata rapi dan beraroma khas. Tak lama berselang aku menjulurkan lidahku ke bibir luar vagina Lia dengan lembut. Hal ini menimbulkan sensasi tersendiri buat Lia. “Ohh.. Diet.. Sss..” desahnya bergetar. Kemudian aku lanjutkan dengan menjulurkan ujung lidahku di clitorisnya yang sudah menonjol dikit. Tubuh Lia semakin bergetar setelah menerima perlakuan lidahku. “Ohh.. Enak.. Sayang..” desahnya pelan. Lendir di lubang vagina Lia semakin deras keluar,

menandakan kalau Lia begitu terangsang hebat. “Ohh.. Diet.. Masukin sekarang.. Sayang..” pintanya mesra. Sambil merangkak aku kembali menciumi bibir Lia yang terbuka, karena menahan rangsangan yang hebat. Dengan lembut aku memegang penisku dan mengarahkan nya ke lubang vagina Lia pelan. Tanpa kesulitan aku melesakan penisku ke dalam lubang vagina Lia, karena lendir Lia cukup memudahkan bagi penisku untuk menyeruak ke bagian dalam vaginanya. “Ohh.. Tekan lebih dalam.. Diet..” pintanya kemudian. Yang diiringi dengan bibirnya mendesis lirih. “Ssshh..” desis Lia. Perlahan dan lembut aku memaju mundurkan pinggulku untuk menusukkan penisku lebih dalam lagi. Sret.. Sret.., irama penisku beradu dengan vagina Lia. Setelah cukup lama bersentuhan, terasa tubuh Lia bergetar dan mendesirlah cairan di dalam vagina Lia dengan hangat, menyirami kepala penisku. Lia mencapai orgasmenya di barengi dengan jeritan nya yang menggairahkan. “Diet.. Aku sampai.. Ohh..” teriaknya lembut.

Kemudian aku mengecup bibir Lia dengan lembut, dan kembali memaju mundurkan penisku. Dalam beberapa saat aku merasakan tanda-tanda akan mencapai puncak, seketika aku mempercepat kocokan ku ke dalam vagina Lia. Sret.. Sret.. Sret, bunyi penisku beradu dengan vagina Lia. Bergetar tubuhku saat aku menyemprotkan spermaku ke dalam vagina Lia dengan deras, sambil memeluk erat tubuh Lia yang sexy. “Ohh.. Sayang.. Enak.. Sekali..” jeritku sesaat setelah spermaku membasahi seluruh bagian dalam vagina Lia. Setelah itu aku kembali mengecup bibir Lia dengan lembut dan membisikkan kata-kata.. “Makasih yah sayang.. Kamu sudah membahagiakan aku,” bisikku lembut. Begitulah seterusnya kisah cinta antara aku dan Lia yang berujung hubungan lebih serius sepulang nya Lia Ke Jakarta. Sampai di sini dulu kisahku, nantikan kisahku yang lainnya. E N D

cerita dewasa

Ini berawal dari kenangan bersama seoarang gadis yang bernama Lia, yang berusia 23 tahun dan berstatus sebagai seorang mahasisiwi dari sebuah perguruan tinggi di Jakarta. Saat itu Lia yang sedang mengadakan liburan di sebuah tempat pariswisata yang terkenal dengan wisata pegunungan dan pantainya di sebelah timur pulau Bali, tanpa sengaja bertemu dengan diriku yang menjadi seorang pemain musik di cafe.

Pertemuan itu sendiri terjadi di internet cafe, yang kebetulan saat itu aku sedang mengetik beberapa lagu-lagu karanganku sendiri yang sengaja aku simpan di folder mailku. Lia saat itu sedang mencari informasi tentang tujuan wisata yang ada di daerah itu, namun sampai beberapa saat sepertinya Lia tidak menemukan apa yang dia cari.

Dengan sangat sopan dan ramah Lia memulai percakapan dengan menanyakan tempat-tempat yang bagus buat di kunjungi ke padaku. “Maaf apakah anda tahu tempat-tempat wisata unggulan daerah ini?” tanya Lia tiba-tiba. Aku yang saat itu duduk berjarak 2 meja darinya terkejut oleh pertanyaan spontan itu. “Anda bertanya kepada saya?” tanyaku kemudian. “Iya, maaf kalau mengejutkan anda!” Ujarnya kemudian. Dengan sedikit gugup, kemudian aku menjawab pertanyaan Lia, karena saat itu juga aku masih serius dengan file-file aku.

“Di daerah ini yang menjadi primadona wisatanya adalah pegunungannya, kedua wisata pantai yang menawarkan pemandangan bawah air yang terkenal dengan karang birunya, setelah itu wisata budaya yang menampilkan objek rumah adat daerah ini,” terangku kemudian. Mungkin karena penjelasan ku cukup menarik buat Lia, dengan raut muka yang ramah, kemudian dia duduk di sebelah mejaku yang tanpa dia sengaja juga dia telah memandangi monitor di depanku yang saat itu terpampang file dari lirik lagu-lagu karanganku yang saat itu sedang aku print. “Kamu mengarang lagu sendiri yah?” tanya Lia lagi. “Iya, kebetulan aja aku pemain musik di cafe dan suka menulis lirik lagu,” terangku lagi. “Boleh aku baca lirik lagu-lagu kamu?” sahut Lia kemudian. “Silakan, dengan senang hati,” lanjutku dengan menarik kursi di sebelahku dan menyodorkan kepada Lia, yang saat itu sedang berdiri di sampingku.

Setelah beberapa saat Lia membaca semua lirik lagu-lagu aku dengan serius, tak lama Lia berkata, “Kamu menulis kisah pribadi kamu menjadi lirik lagu yah?” tanya Lia lagi. Yang kemudian aku timpali dengan tersenyum kepada Lia. “Semua lirik lagu- laguku memang dari pengalaman pribadi, karena aku ingin apa yang menjadi kisah hidupku bisa aku rekam dalam bentuk sebuah seni dan akan menjadi kenangan yang sangat berharga bagiku nantinya,” jelasku lebih jauh. “Oh iya, kita sudah lama ngobrol nih tapi belum mengenal nama masing-masing diantara kita” sahut Lia spontan. Lia mengawalinya dengan menyodorkan tangannya.. “Lia..” ujarnya pendek. Yang kemudian giliran aku utuk melakukan hal yang sama. “Adietya,” sahutku juga. Dari perkenalan yang singkat itu, kami sudah saling akrab seperti layaknya teman lama. Saat itu juga dia memutuskan pergi besok paginya untuk mengisi acara liburannya dengan snorkeling di sebuah pulau kecil yang sepi dan berpasir putih. Waktu menunjukan pukul 08.00 WITA,

sesuai janjiku dengan Lia. Aku sudah berdiri di depan kamarnya dan kemudian aku mengetuk pintunya. Tak lama ada sahutan dari dalam. “Pagi Adiet.. Tunggu bentar yah, aku sudah siap kok,” Dalam hitungan menit Lia sudah keluar dari kamarnya. “Ayo kita berangkat!” katanya kemudian. Dengan berjalan menyusuri pantai kita menuju ke perahu motor yang sudah aku pesan semalam. Sebelum naik ke atas perahu motor, aku mengambil peralatan snorkeling untuk kita berdua berupa dua pasang masker berikut finnya. Dalam perjalanan menuju pulau kecil yang hanya membutuhkan waktu 45 menit, aku menjelaskan pemandangan sekitar kita saat itu.

Di samping kiri ada pemandangan Gunung Agung dari kejauhan, namun cukup jelas karena cuaca begitu bagus pagi itu. Sesampainya di tujuan aku dan Lia turun dari perahu motor dan kita lanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri hamparan pasir putih. Aku sudah membuka kaos saat di perahu motor tadi, dan hanya mengenakan celana renang ketika menuju lokasi snorkeling. Tak lama setelah sampai di bawah rindangnya pohon cemara, Lia membuka kaos nya dan terpampanglah suatau pemandangan yang membuat jantungku berdetak sesaat. Saat itu Lia mengenakan bikini warna biru tua yang kontras dengan warna kulitnya yang putih mulus. Mataku tertuju di tonjolan dadanya yang aku perkirakan berukuran 36b.

Kemudian pandanganku beralih kebawah menuju pahanya yang mulus di topang oleh sepasang kaki jenjangnya, menjadikan pesona tubuh Lia semakin sempurna. Aku hanya bisa menelan ludah saat itu dan berhayal seandainya aku bisa memeluk tubuh yang sexy itu betapa beruntungnya diriku. “Hai.. Kenapa melamun?” tegurnya mengejutkanku. “Aku sudah siap nih” sahut Lia melanjutkan. “Baiklah kalau begitu” ujarku menimpali tegurannya. Ini adalah pengalaman pertama bagi Lia untuk snorkeling, dan sebelumnya Lia minta di ajarin sampai bisa. Hal yang paling sulit adalah saat bernafas melalui mulut, karena seluruh wajah tertutup oleh masker, kecuali bagian mulut.

Dengan penuh kesabaran aku mengajari cara-cara snorkeling yang umum dilakukan. Pertama aku membantunya memasang masker yang mana saat itu aku berdiri begitu dekat dengan nya, aroma khas tubuh Lia tercium sesaat, ketika aku membetulkan anak rambut yang menutupi raut wajahnya. Kemudian Lia memasang fin sendiri, tanpa aku bantu. Tak lama berselang tubuh kita berdua sudah masuk ke dalam air. Perlahan aku berenang beriringan dengan Lia menuju ke tengah, yang aku perhatikan gaya berenang Lia sangat bagus. Setelah pengenalan di air cukup, akhirnya aku berenang agak menjauh, untuk memberikan kepercayan buat Lia melakukan snorkelingnya. Dari dalam air, beberapa kali aku sempat memandangi bentuk tubuh Lia yang aduhai dari arah belakang saat dia berenang, mulai dari belahan pantatnya yang ranum sampai ke tonjolan di dadanya yang menantang.

Kembali aku berenang beriringan dengan Lia untuk meyakinkan kalau dia baik-baik aja. Saat sedang asyiknya kita berenang, tiba-tiba kaki Lia kram. Dengan tindakan spontan aku memeluknya, agar tidak tenggelam dan membawanya ke sebuah batu karang besar yang menonjol di tengah laut. Kita berdiri di atas batu karang yang, masih menyisakan bagian leher kita yang tidak tenggelam. “Thanks ya Diet.. Atas bantuannya,” Ujar Lia sesaat setelah kejadian itu. “Sama-sama,” timpalku kemudian. Setelah acara snorkeling yang melelahkan, kita bersepakat untuk istirahat di bawah pohon cemara yang ada di tepian pantai. Sambil ngobrol tentang pribadi kita masing- masing, Lia meluruskan kakinya yang jenjang di hamparan pasir putih. Lia bercerita tentang kisah asmaranya dengan mantan pacarnya yang berakhir, karena cowoknya yang super sibuk sudah jarang lagi memperhatikannya.

Aku berusaha menghiburnya dengan mengatakan, kalau seandainya kalian tulus saling mengasihi hal itu tidak akan terjadi dan yang lebih terpenting adalah kedewasaan pasangan itu sendiri dalam menentukan sikap. Sepertinya Lia sangat senang dengan pendapatku yang demikian, hal itu terlihat dari sikapnya yang terpancar lewat senyumnya yang mengembang. “Makasih ya Diet.. Kamu sudah mau menjadi teman curhatku,” sahut Lia kemudian. Aku hanya tersenyum sambil mengatakan, “Saat ini aku sudah bisa membuat kamu tersenyum, mungkin saat lain kamu yang akan membuatku tersenyum.” timpalku pelan. Tak terasa kedekatan ini membuat tubuh kita semakin dekat, aku mendahuluinya dengan merengkuh tubuhnya untuk merapat ke pelukanku. Lia hanya diam sambil tersipu malu.

“Betapa bahagianya seorang cowok jika mendapatkan dirimu Lia,” lanjutku lagi. “Kamu begitu baik, sabar, cantik dan memiliki tubuh yang sexy lagi,” tambahku kemudian Yang di jawab dengan senyumannya yang mempesona. Dengan sedikit keberanian aku mendekatkan bibirku ke bibir Lia yang terbuka basah yang kedua matanya juga sudah terpejam. Sangat beruntung sekali suasana pantai siang itu sepi dan yang lebih menguntungkan lagi, karena memang lokasi kita duduk jauh berada di ujung. Dengan lembut aku mengulum bibir Lia yang ranum, dan terdengar desahan halus darinya. “Ohh.. Diet,” desahnya. Sembari membisikan kata-kata mesra aku melanjutkan ciumanku. “Aku sayang kamu Lia,”

bisikku pelan. Tanganku juga tak tingal diam, dengan perlahan aku mengelus punggung Lia yang hanya di lapisi bikini tanpa bra di dalamnya. Sesaat tindakan ini membuat Lia semakin terangsang yang diiringi dengan sikap memelukku erat. “Oh.. Diet teruskan,” desahnya lagi. Tanpa menghentikan tindakanku, tanganku yang satunya meremas payudara yang berukuran 36b itu dari luar bikini yang disambut dengan desahan berikutnya. “Ohh..” desah Lia kembali. Perlahan aku mulai membuka bikini Lia dari bagian atasnya dan berhenti sesaat sampai di pinggangnya, maka tersembulah payudara Lia yang ranum menggairahkan dengan di hiasi ujung nya yang merah dan mulai keras. Sepertinya Lia mulai terangsang sekali. Tanpa menunggu lama lidahku langsung mengecup permukaan payudar Lia dengan lembut dan pelan. Lidahku menelusuri setiap bagian payudaranya dengan lincah. Putingya aku hisap dengan lembut, sesaat setelah Lia bergetar pelan. Beralaskan kain pantai warna biru, aku merebahkan tubuh Lia yang sexy pelan.

Aku melanjutkan kegiatanku dengan memegang telapak kaki Lia kemudian, sesaat setelah Lia menelentang dan mencumbui setiap jengkal kakinya. Di mulai dengan menjilati tepalak kakinya yang mulus dan jari-jari kakinya yang lentik. Lidahku juga menghisap ujung jari- jari kakinya, yang membuat Lia semakin menggelinjang lembut. “Oh.. Diet.. Kamu pintar menaikkan gairahku,” desahnya pelan. Berikutnya lidahku berpindah untuk memberikan kepuasan lagi ke bagian tubuh Lia yang lain.

Kali ini adalah bagian lehernya yang aku mulai dengan mencumbu bagian belakang telinganya. Kembali Lia mendesah pelan.. “Ohh.. Teruskan Diet,” desahnya. Setelah cukup lama tangan Lia berdiam diri, akhirnya tergerak juga untuk mengambil bagian di kesempatan ini. Tonjolan di celana renangku sudah begitu keras, setelah tangan Lia masuk membelai penisku dengan lembut. “Oh.. Lia.. Sss..” desahku kemudian. Kemudian aku lanjutkan untuk membuka sisa dari bikini Lia yang di pinggang dengan menariknya kebawah sampai ke pangkal kaki. Dengan lembut aku menjulurkan lidahku ke bagian perut Lia yang ternyata dia sedikit kegelian. “Hek.. Geli Diet,” ujarnya. Seketika aku menghentikan menjilati bagian perutnya, yang aku lanjutkan dengan menjlati pahanya bagian dalam yang berakhir di pangkalnya yang berbulu hitam dan sangat lebat, tapi tertata rapi dan beraroma khas. Tak lama berselang aku menjulurkan lidahku ke bibir luar vagina Lia dengan lembut. Hal ini menimbulkan sensasi tersendiri buat Lia. “Ohh.. Diet.. Sss..” desahnya bergetar. Kemudian aku lanjutkan dengan menjulurkan ujung lidahku di clitorisnya yang sudah menonjol dikit. Tubuh Lia semakin bergetar setelah menerima perlakuan lidahku. “Ohh.. Enak.. Sayang..” desahnya pelan. Lendir di lubang vagina Lia semakin deras keluar,

menandakan kalau Lia begitu terangsang hebat. “Ohh.. Diet.. Masukin sekarang.. Sayang..” pintanya mesra. Sambil merangkak aku kembali menciumi bibir Lia yang terbuka, karena menahan rangsangan yang hebat. Dengan lembut aku memegang penisku dan mengarahkan nya ke lubang vagina Lia pelan. Tanpa kesulitan aku melesakan penisku ke dalam lubang vagina Lia, karena lendir Lia cukup memudahkan bagi penisku untuk menyeruak ke bagian dalam vaginanya. “Ohh.. Tekan lebih dalam.. Diet..” pintanya kemudian. Yang diiringi dengan bibirnya mendesis lirih. “Ssshh..” desis Lia. Perlahan dan lembut aku memaju mundurkan pinggulku untuk menusukkan penisku lebih dalam lagi. Sret.. Sret.., irama penisku beradu dengan vagina Lia. Setelah cukup lama bersentuhan, terasa tubuh Lia bergetar dan mendesirlah cairan di dalam vagina Lia dengan hangat, menyirami kepala penisku. Lia mencapai orgasmenya di barengi dengan jeritan nya yang menggairahkan. “Diet.. Aku sampai.. Ohh..” teriaknya lembut.

Kemudian aku mengecup bibir Lia dengan lembut, dan kembali memaju mundurkan penisku. Dalam beberapa saat aku merasakan tanda-tanda akan mencapai puncak, seketika aku mempercepat kocokan ku ke dalam vagina Lia. Sret.. Sret.. Sret, bunyi penisku beradu dengan vagina Lia. Bergetar tubuhku saat aku menyemprotkan spermaku ke dalam vagina Lia dengan deras, sambil memeluk erat tubuh Lia yang sexy. “Ohh.. Sayang.. Enak.. Sekali..” jeritku sesaat setelah spermaku membasahi seluruh bagian dalam vagina Lia. Setelah itu aku kembali mengecup bibir Lia dengan lembut dan membisikkan kata-kata.. “Makasih yah sayang.. Kamu sudah membahagiakan aku,” bisikku lembut. Begitulah seterusnya kisah cinta antara aku dan Lia yang berujung hubungan lebih serius sepulang nya Lia Ke Jakarta. Sampai di sini dulu kisahku, nantikan kisahku yang lainnya. E N D